Anda di halaman 1dari 47

IDENTIFIKAS

I GUGUS
FUNGSI
FENOL
PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMEN

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran

2018
260110170049 – Ayu Utami D.
260110170050 – Izzah Al Mukminah
260110170051 – Oktavia Sabeta
260110170052 – Indah Permata R
260110170053 – Gabriella Josephine M.
260110170054 – Hasna Chaerunisa
TUJUAN
Mengetahu cara identifikasi senyawa golongan obat fenol
PRINSIP
– Reaksi Pembentukan Kompleks

suatu ion yang terdiri dari satu atom pusat dengan beberapa ligan
yang terikat dengan atom atau ion pusat tersebut (Pettruci, 1997).
REAKSI
A. Reaksi Fenol
1. Fenol + FeCl3

2. Fenol + Lierberman
REAKSI
3. Fenol + K2Cr2O4

4. Fenol + P- DaB

(Kelly, 2009)
REAKSI
B. Reaksi Hidrokinon
1. Hidrokinon + Ag(NH3)NO3

2. Hidrokinon + FeCl3
REAKSI
3. Hidrokinon + NaOH
REAKSI
C. Resorsinol
1. Resorsinol + FeCl3
TEORI DASAR
Fenol
senyawa aromatik dengan struktur yang terdiri dari benzena dengan satu
atau lebih gugus hidroksil yang terikat (Sumardjo, 2009).

Pemerian : Hablur bentuk jarum; tidak berwarna; bau khas;


mendidih pada lebih kurang 182˚C, uapnya mudah
terbakar; oleh pengaruh cahaya dan udara, warna
berubah perlahan-lahan menjadi gelap (FI, 2014).

Kelarutan : Larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol,


dalam kloroform, dan dalam eter (FI, 2014).
Reagen untuk Fenol
– FeCl3
– p-DAB (p-Dimetilaminobenzaldehida)
Cara pembuatan :
– melarutkan 0,5 g p-DAB dalam 50 mL larutan dengan 60 bagian volume etanol dan 40 bagian volume
asam sulfat berasap, dan reagen ini harus digunakan dalam keadaan segar (Clarke dan Moffat, 1986).
– Liebermann
Cara pembuatan :
– memasukkan 5 g natrium nitrat ke dalam 50 mL asam sulfat lalu melalui tahap pendinginan dan
pengadukan agar asap terserap (Clarke dan Moffat, 1986).
– Larutkan analit dalam 3 mL kloroform, tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 3 tetes asam
sulfat pekat (Auterhoff dan Kovar, 2002).
- K2Cr2O7
Hidrokinon

Pemerian : Berbentuk jarum halus, putih; mudah menjadi


gelap jika terpapar udara (FI, 2014).
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam
eter(FI, 2014).
Reagen untuk Hidrokinon

– Perak nitrat amoniakal


campuran 20 mL perak nitrat 0,1 M dan secukupnya amonia kuat sampai
endapan hilang (Clarke dan Moffat, 1986).

– FeCl3

– Timbal asetat dan NH4OH


Resorsinol

Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum berwarna putih, bau khas, jika
dipengaruhi cahaya dan udara akan berubah warna menjadi
merah muda (FI, 2014).
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam gliserol, dan dalam
eter; sukar larut dalam kloroform(FI, 2014).
Reagen untuk Resorsinol

– Perak nitrat amoniakal


– FeCl3
– P-DAB
– Liebermann
ALAT DAN BAHAN
ALAT
– Alat
BAHAN

– Bahan
fenol, hidrokinin, resorsinol
PROSEDUR UJI
FENOL
-Pengujian dengan larutan FeCl3 - Pengujian dengan uji Lieberman
-Pengujian dengan pereaksi p-DAB - Pengujian dengan uji K2Cr2O7
Pengujian dengan larutan FeCl3
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan fenol ke dalam plat tetes

Mengambil larutan FeCl3 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan FeCl3 kedalam plat tetes berisi larutan fenol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Berubah Warna menjadi ungu kehitaman (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan pereaksi p-DAB
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan fenol ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi p-DAB dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi p-DAB kedalam plat tetes berisi larutan fenol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Warna larutan bening kekuningan (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan uji Lieberman

Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan fenol ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi Lieberman dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi Lieberman kedalam plat tetes berisi larutan fenol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Warna larutan coklat (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan uji K2Cr2O7
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan fenol ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi K2Cr2O7 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi berupa K2Cr2O7 kedalam plat tetes berisi larutan fenol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Warna larutan jingga atau orange pekat (Depkes RI, 1979).


PROSEDUR UJI
HIDROKINON
-Pengujian dengan perak nitrat amoniakal - Pengujian dengan larutan timbal
asetat dan NH4OH
-Pengujian dengan larutan FeCl 3 - Pengujian dengan larutan NaOH
Pengujian dengan perak nitrat amoniakal (Ag(NH3)NO3)

Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan hidrokinon ke dalam plat tetes

Mengambil larutan pereaksi Ag(NH3)NO3 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi Ag(NH3)NO3 kedalam plat tetes berisi larutan hidrokinon

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna kehitaman (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan larutan FeCl3
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan hidrokinon ke dalam plat tetes

Mengambil larutan FeCl3 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan FeCl3 kedalam plat tetes berisi larutan hidrokinon

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna ungu kehitaman (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan larutan Timbal Asetat dan
NH4OH
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan hidrokinon ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi larutan Timbal Asetat dan NH4OH masing-masing menggunakan


pipet tetes
Meneteskan pereaksi larutan Timbal Asetat dan NH4OH ke dalam plat tetes berisi
larutan hidrokinon

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna bening dan endapan hitam (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan NaOH
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan hidrokinon ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi NaOH dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi berupa NaOH kedalam plat tetes berisi larutan hidrokinon

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna coklat kehijauan (Depkes RI, 1979).


PROSEDUR UJI
RESORSINOL
-Pengujian dengan perak nitrat amoniakal - Pengujian dengan larutan timbal
asetat dan NH4OH
-Pengujian dengan larutan FeCl 3 - Pengujian dengan larutan NaOH
Pengujian dengan perak nitrat amoniakal (Ag(NH3)NO3)

Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan resorsinol ke dalam plat tetes

Mengambil larutan pereaksi Ag(NH3)NO3 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi Ag(NH3)NO3 kedalam plat tetes berisi larutan resorsinol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna hitam (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan larutan FeCl3
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan resorsinol ke dalam plat tetes

Mengambil larutan FeCl3 dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan FeCl3 kedalam plat tetes berisi larutan resorsinol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna ungu (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan pereaksi p-DAB
Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan resornisol ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi p-DAB dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi p-DAB kedalam plat tetes berisi larutan resornisol.

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna merah muda pekat (Depkes RI, 1979).


Pengujian dengan uji Lieberman

Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan dan memastikan semuanya
sudah bersih dan kering

Memasukan larutan resorsinol ke dalam plat tetes

Mengambil pereaksi Lieberman dengan menggunakan pipet tetes


Meneteskan pereaksi Lieberman ke dalam plat tetes berisi larutan resorsinol

Mengamati perubahan warna yang terjadi

Mencatat hasil dan mendokumentasikannya

Larutan berwarna kuning telor (Depkes RI, 1979).


DAFTAR PUSTAKA
Attaway, Stephen. 2004.  Rope System Analysis. New South Wales : Oberon State Emergency Service.
Auterhoff, H. dan Kovar, K. A. 2002. Identifikasi Obat. Bandung: Penerbit ITB.
Chang, R. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid I . Jakarta : Erlangga.
Clarke, E. G. C. dan Moffat, A. C. 1986. Clarke’s Isolation and Identification of Drugs. Britain: Pharmaceutical Society of Great
Britain. Dept. of Pharmaceutical Sciences Pharmaceutical Press.
Clark, Jim. 2002. the Mechanism for the Esterification Reaction. Avalaible at
http://www.chemguiede.co.us/organicprops/esterenu.html1#top [Accessed 04 maret 2018].
Depkes, RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes, RI. 2014. Farmakope Indonesia Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Fessenden, R. J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, Ralph H. 1997. General Chemistry. New Jersey: Prentice Hall.
Sumadrjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas
Bioeksakta. Jakarta : EGC
Kelly AL. 2009. Properties and constituents of cow’s milk . Di dalam: Tamime AY, editor. Milk Processing and Quality
Management. West : Blackwell Publishing Ltd.

Anda mungkin juga menyukai