Anda di halaman 1dari 21

PP&TB

KELOMPOK 9
IVAN PAVLOV & B.F
SKINNER
Nama Anggota Kelompok 9:
 Hindun Qurrotu Aini (200106110049)
 Sasmita Endang Setyowati (200106110074)
 Muthia Lathifa (200106110079)
Materi Presentasi
Pengertian Hukum dan
Behavior dan Prinsip Classical
11 22 33
Biografi
Classical Conditioning
Singkat Ivan
Conditioning Dalam Kelas
Pavlov
Menurut Ivan Menurut Ivan
Pavlov Pavlov

Hukum dan
44 55 66
Biografi Pengertian
Prinsip Operant
singkat B.F Teori Operant
Conditioning
Skinner Conditioning
Dalam Kelas
1 Biografi Singkat Ivan Pavlov

Ivan Petrovich Pavlov lahir di Ryazan Rusia pada 18


September tahun 1849 dan meninggal di Leningrad
pada tanggal 27 Pebruari 1936. Beliau adalah seorang
ilmuwan fisiologi. Beliau banyak melakukan
eksperimen kepada hewan untuk diteliti perubahan
fisiologinya, eksperimen yang dilakukan Pavlov adalah
studi tentang pencernaan. Salah satu eksperimen yang
terkenal adalah saat subjek penelitiannya itu yakni
anjing akan meneteskan air liurnya yang menjadi
penanda atau respon saat datangnya makanan (akan
diberi makan).
Kemudian Pavlov menggunakan lonceng bel untuk penanda waktu makan bagi si
anjing tersebut, dan saat dibunyikan respon anjing langsung mengeluarkan air liurnya
meskipun makanannya belum sampai di depan si anjing. Dan menjadikan study kasusnya
tersebut yang dikenal dengan teori Classical Conditioning mendapat penghargaan Nobel dan
menjadi dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan
dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang
belajar.
Pengaruh pavlov kepada para ahli fisiologi malah tidak begitu besar, pengaruh
terbesarnya berada dalam lapangan psikologi. Pendapat-pendapat Pavlov dijadikan landasan
bagi psikologi di Uni Soviet, karena serasi dengan filsafat doktrin historis materialisme.
Seorang ahli yang berjasa dalam menyebarkan pengaruh Pavlov di Uni Soviet dalam
lapangan psikologi adalah von Bechterev. Sedangkan pengaruh perkembangan Behaviorisme
di Amerika sangat besar dan disebarkan oleh J.B. Watson, ia membaca karya pavlov itu dan
merasa mendapatkan model yang cocok dengan pendiriannya dalam menjelaskan masalah
tingkah laku manusia.
Pengertian Behavior dan Classical Conditioning
Menurut Ivan Pavlov 2
Pengertian Behavior
Arti kata behavior adalah tingkah laku. Dan pengertian behavior adalah
perubahan tingkah laku yang dilakukan baik oleh organisme, sistem, atau
entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungan sekitar
mereka yang meliputi sistem lain atau organisme sekitarnya.
Aliran dalam behavior disebut behaviorisme (aliran dalam perspektif belajar).
Teori belajar behavioristik adalah sebuah aliran dalam teori belajar yang sangat
menekankan pada perlunya tingkah laku (behavior) yang dapat diamati. Para
ahli behaviorisme berpendapat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Belajar merupakan akibat adanya interaksi
antara stimulus (S) dengan respons (R). Menurut teori ini, dalam belajar yang
penting adalah adanya input berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Pengertian Classical Conditioning

Classical Conditioning adalah teori behavioristik


tentang prinsip belajar, di mana perangsang asli dan
netral dipasangkan bersama dengan stimulus bersyarat
yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga
memunculkan reaksi yang diinginkan. Atau dengan
kalimat lain Classical Conditioning merupakan suatu
proses belajar melalui pembiasaan (conditioning)
terhadap suatu objek dengan menitikberatkan pada
proses pemberian rangsang (stimulus) guna
mendapatkan suatu respon tertentu (stimulus and
response relationship), tanpa menggunakan penguat
(reinforcement)
Istilah yang terdapat dalam teori
Classical Conditioning adalah :
US
CS (conditioning
(unconditioned
stimulus)
stimulus)

UR CR
(unconditioned (conditioning
respons) respons)
3 Hukum dan Prinsip Classical
Conditioning Dalam Kelas Menurut
Ivan Pavlov
Hukum-Hukum Classical Conditioning

1 Law of Respondent Extinction


Law of Respondent Extinction yakni hukum
pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang
sudah diperkuat melalui Respondent
conditioning itu didatangkan kembali tanpa
menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya
akan menurun.
Law of Respondent
Conditioning

Hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam


stimulus dihadirkan secara simultan atau bersamaan
(yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka
refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. Misalnya
jika kucing ingin dilatih duduk, salaman, dan lain-lain
maka harus diberi makanan kesukaannya (yang lebih
enak) yang akhirnya akan menuruti perintah yang
diberikan, dengan cara memberikan makanan
kesukaannya jika kucing berhasil melaksanakan perintah,
jika gagal maka tidak diberikan. Karena hal tersebut,
kucing akan terbiasa dengan perintah. Reinforcer dalam
ilustrasi ini adalah makanannya.
Prinsip Classical Conditioning Dalam
Kelas

1. Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara


menghubungkan/mempertautkan antara perangsang
(stimulus) yang lebih kuat dengan perangsang yang lebih
lemah.
2. Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara
organisme dengan lingkungan.
3. Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada
organisme.
4. Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak US dan CS akan menimbulkan
aktivitas otak. Aktivitas yang ditimbulkan US lebih dominan daripada yang
ditimbulkan CS. Oleh karena itu US dan CS harus di pasang bersama-sama, yang
lama kelamaan akan terjadi hubungan. Dengan adanya hubungan, maka CS akan
mengaktifkan pusaat CS di otak dan selanjutnya akan mengaktifkan US. Dan
akhirnya organisme membuat respon terhadap CS yang tadinya secara wajar
dihubungkan dengan US.
5. Semua aktifitas susunan syaraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibisi. Setiap
peristiwa di lingkungan organisme akan dipengaruhi oleh dua hal tersebut, yang
pola tersebut oleh Pavlov disebut Cortical Mosaic. Dan pola ini akan mempengaruhi
respons organisme terhadap lingkungan. Namun demikian Pavlov juga menyadari
bahwa tingkah laku manusia lebih komplek dari binatang, karena manusia
mempunyai bahasa dan hal ini akan mempengaruhi tingkah laku manusia
Biografi Singkat B.F Skinner 4

Burrhus Frederic Skinner lahir di Susquehanna,


Pennsylvania pada 20 Maret 1904 dan meninggal di
Massachusetts pada tanggal 18 Agustus 1990 di umur 86
tahun.
B.F. Skinner adalah seorang psikolog Amerika Serikat
terkenal dari aliran behaviorisme. Inti pemikiran Skinner
adalah setiap manusia bergerak karena mendapat
rangsangan dari lingkungannya. Sistem tersebut
dinamakan "cara kerja yang menentukan" (operant
conditioning).
Setiap makhluk hidup pasti selalu berada dalam proses bersinggungan
dengan lingkungannya. Di dalam proses itu, makhluk hidup menerima
rangsangan atau stimulan tertentu yang membuatnya bertindak sesuatu.
Rangsangan itu disebut stimulan yang menggugah. Stimulan tertentu
menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan
konsekuensi-konsekuensi tertentu.
Skinner percaya bahwa kita tidak memiliki sesuatu yang dinamakan
pikiran, tetapi yang ada adalah produk perilaku yang dapat diamati daripada
kejadian-kejadian mental yang terjadi secara internal.
Skinner menempuh pendidikan dalam bidang Bahasa Inggris dari 
Hamilton College. Beberapa tahun kemudian, Skinner menempuh studi dalam
bidang psikologi di Universitas Harvard. Pada tahun 1936, Ia mengajar di 
Universitas Minnesota, dan pada tahun 1948, ia mengajar di Universitas
Harvard sampai akhir hayatnya. Salah satu buku terbaik dalam bidang
psikologi yang ditulisnya adalah Walden II.
Pengertian Teori Operant
5 Conditioning
Dalam kamus psikologi disebut bahwa Operant ialah setiap respon yang
bersifat instrumental dalam menimbulkan akibat-akibat tertentu, seperti hadiah
makanan atau satu kejutan listrik. Respon tersebut beroperasi ke dalam lingkungan,
sementara Conditioning mempunyai arti mempelajari respon tertentu. Operant
Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku
operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut
dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Teori ini diteliti
Pavlov dan dikembangkan Skinner. Skinner berpendapat setiap suatu tindakan yang
telah dibuat ada konsekuensinya, penghargaan (redward) untuk tindakan yang
benar, dan hukuman (punishment) untuk yang salah. Tindakan yang ingin mendapat
penghargaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan secara tidak disadari kebiasaan
lama akan hilang.
Hukum dan Prinsip Operant 6
Conditioning dalam kelas
Hukum-Hukum Operant Conditioning

Hukum-hukum teori belajar Operant Conditioning menurut B.F.


Skinner adalah sebagai berikut :
1. Law of Operant Conditioning, jika timbulnya perilaku diiringi dengan
stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
2. Law of Operant Extinction, jika timbulnya perilaku operant yang
telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus
penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan akan
hilang.
Prinsip Classical Conditioning Dalam
Kelas

Menurut skinner, pengkondisian operan terdiri dari dua konsep utama, yaitu:
1. Penguatan (Reinforcement) : Adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa
suatu perilaku akan terjadi. Penguatan boleh jadi kompleks. Penguatan berarti
memperkuat. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua bagian, yakni penguatan
positif dan penguatan negatif.
2. Hukuman (Punishment) : Adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya
suatu perilaku atau apa saja yang menyebabkan sesuatu respon atau tingkahlaku menjadi
berkurang atau bahkan langsung dihapuskan atau ditinggalkan. Namuun menurut skinner
hukuman tidak menurunkan probabilitas respon, walupun hukuman bisa menekan suatu
respon selama hukuman itu diterapkan, namun hukuman tidak akan melemahkan
kebiasaan. Skinner juga berpendapat bahwa hukuman dalam jangka panjang tidak akan
efektif, tampak bahwa hukuman hanya menekan perilaku, dan ketika ancaman
dihilangkan, tingkat perilaku akan kembali ke level semula.
Prinsip-prinsip utama Operant Conditioning
menurut pandangan Skinner:

1. Descriptive behaviorisme, pendekatan eksperimental yang


sistematis pada perilaku yang spesifik untuk mendapatkan
hubungan S-R. Pendekatannya induktif. Dalam hal ini pengaruh
Watson jelas terlihat.
2. Empty organism, menolak adanya proses internal pada individu.
3. Menolak menggunakan metode statistikal, mendasarkan
pengetahuannya pada subyek tunggal atau subyek yang sedikit
namun dengan manipulasi eksperimental yang terkontrol dan
sistematis.
Contoh penerapan Operant
Conditioning dalam pembelajaran di
sekolah

1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada


siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
2. Dalam proses pembelajaran, tidak digunakan
hukuman. Untuk ini lingkungan perlu diubah,
untuk menghindari adanya hukuman.
3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
Sumber
Titin Nurhidayati, Implementasi Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov (Classical
Conditioning ) Dalam Pendidikan, Jurnal Falasifa. Vol. 3, No. 1 Maret 2012.

Muh. Hizbul Muflihin, Aplikasi dan Implikasi Teori Behaviorisme Dalam


Pembelajaran.

Fera Andriyani, Teori Belajar Behavioristik Dan Pandangan Islam Tentang


Behavioristik, Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, SYAIKHUNA Edisi 10 No. 2
Maret 2015.
A.M.Irfan dkk, Teori Behaviorisme (Theory Of Behaviorism), 2019.

https://id.wikipedia.org/wiki/B.F._Skinner

http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/11/operant-condi
tioning-dan-penerapannya.html
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai