Anda di halaman 1dari 34

Anggota Kelompok 2

NO. NAMA ANGGOTA NIM


1 Muhamad Dullap 11012000375
2 Miqdad Fauzan 11012000096
3 Irwanto 11012000614
4 Elisya Oktaviani 11012000068
5 Khoeriah 11012000362
6 Novi Ardiansyah 11012000511
Pajak
Penghasilan
Pasal 21
Pasal 21 UU PPh
Peraturan Dirjen Pajak
No. PER-16/ PJ/ 2016
Definisi

Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi Dalam Negeri atas


penghasilan yang terkait dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan.

Penghasilan yang dimaksud dapat berbentuk gaji, upah, honorarium,


tunjangan, pensiun, atau pembayaran lain dengan nama apapun.

3
Pajak Penghasilan Pasal 21
• Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri wajib
dilakukan oleh:
– pemberi kerja yang membayar gaji, dll sebagai imbalan pekerjaan yang
dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai;
– bendahara pemerintah yang membayar gaji, dll sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan;
– dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dll;
– badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai
imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas; dan
– penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan
dengan pelaksanaan suatu kegiatan.

4
Perbedaan
Pengenaan Subjek Pajak

Penerima uang
PPH
PPH 21
21 pesangon, pensiun,
WP
WP Dalam
Dalam Negeri
Negeri Pegawai Tunjangan/ Jaminan
DN. Hari Tua (THT/ JHT),
DN. termasuk ahli waris.

Anggota Dewan
Bukan Pegawai
Komisaris atau
PPH
PPH 26
26 Dewan Pengawas
yang melakukan
Subjek pemberian jasa.
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar non pegawai.
Negeri
Negeri (SPLN)
(SPLN)

Mantan pegawai. Peserta kegiatan.


Subjek Pajak
(Bukan Pegawai yang Melakukan Pemberian Jasa)

 Tenaga ahli yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter,


konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris.
 Pekerja seni.
 Olahragawan.
 Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
 Pengarang, peneliti, dan penerjemah.
 Pemberi jasa dalam segala bidang atau kepada suatu kepanitiaan.
 Agen iklan.
 Pengawas atau pengelola proyek.
 Pembawa pesanan atau perantara.
 Petugas penjaja barang dagangan.
 Petugas dinas luar asuransi.
 Distributor MLM, direct selling, atau sejenis.
Pengecualian Subjek

Pejabat negara asing seperti perwakilan


diplomatik atau konsulat, berikut orang yang
diperbantukan kepadanya, dengan syarat:
• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak memperoleh penghasilan di luar
jabatannya.
• Berasal dari negara yang memberikan perlakuan timbal
balik.

Pejabat perwakilan organisasi internasional,


dengan syarat:
• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak menjalankan usaha/ kegiatan/ pekerjaan
lain untuk memperoleh penghasilan.

7
Objek Pajak

Imbalan kepada Bukan


Penghasilan Pegawai Pegawai yang melakukan
Tetap. pemberian jasa.

Imbalan kepada peserta


Penghasilan teratur kegiatan.
penerima pensiun.
Penghasilan anggota Dewan
Komisaris atau Dewan
Pembayaran sekaligus uang Pengawas non pegawai.
pesangon, pensiun, THT, JHT
selepas 2 tahun sejak berhenti
bekerja. Pembayaran kepada
mantan pegawai.
Upah pegawai tidak tetap atau
tenaga kerja lepas secara harian,
mingguan, satuan, borongan atau Penarikan dana pensiun
yang dibayarkan secara bulanan. oleh pegawai.
Pengecualian Objek

Santunan asuransi kesehatan, kecelakaan,


jiwa,dan asuransi beasiswa.
Natura yang diberikan oleh WP atau
Pemerintah.
Iuran kepada dana pensiun , THT, JHT
dibayar pemberi kerja.
Zakat atau sumbangan keagamaan wajib
yang diterima OP.

9
Objek PPh 21 Final

Penghasilan tidak tetap atau tidak teratur yang menjadi


beban APBN atau APBD.
(PMK No. 262/ PMK.03/ 2010)

Dana pensiun yang dialihkan dengan membeli anuitas


seumur hidup.
(Kepdirjen No. 333/ PJ/ 2001)

Uang tebusan pensiun. (PP No. 68 Tahun 2009)

Uang pesangon. (PP No. 68 Tahun 2009)

10
Lapisan Tarif

No. Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif


1 0 s/d Rp 50.000.000,00 5%
2 Di atas Rp 50.000.000,00 s/d Rp 15%
250.000.000,00
3 Di atas Rp 250.000.000,00 s/d Rp 25%
500.000.000,00
4 Di atas Rp 500.000.000,00 30%

11
Dasar Pengenaan (1)

Penghasilan Kena Pajak (PKP)

• Berlaku PKP = Penghasilan netto - PTKP


• Pegawai tetap.
• Penerima pensiun berkala.
• Berlaku PKP = Penghasilan bruto - PTKP
• Pegawai tidak tetap yang penghasilannya dibayarkan
bulanan.
• Pegawai tidak tetap dengan penghasilan kumulatif sebulan
melebihi Rp 4.500.000,00.
• Berlaku PKP = 50% dari penghasilan bruto – PTKP per
bulan
• Bukan pegawai yang menerima penghasilan
berkesinambungan (baik tenaga ahli maupun bukan).

12
Dasar Pengenaan (2)

Penghasilan yang Melebihi Rp 450.000,00 Sehari


• Berlaku bagi pegawai tidak tetap yang menerima upah
harian, mingguan, satuan, atau borongan.
• Berlaku sepanjang penghasilan kumulatif sebulan tidak
melebihi Rp 4.500.000,00.

50% dari Penghasilan Bruto


• Bukan pegawai yang menerima penghasilan tidak
berkesinambungan (baik tenaga ahli maupun bukan).

Penghasilan Bruto
• Seluruh jumlah penghasilan yg diterima atau diperoleh
dalam suatu periode atau saat dibayarkan.
• Berlaku atas penghasilan yang diterima oleh pihak selain
yang telah diatur berdasar ketiga DPP sebelumnya.
13
Elemen PTKP

No. Elemen PTKP


1 WP Sendiri Rp 54.000.000,00
2 Status Kawin Rp 4.500.000,00
3 Tanggungan, per orang, dengan Rp 4.500.000,00
jumlah maksimal tiga orang
tanggungan.
4 PTKP bagi istri yang penghasilannya Rp 4.500.000,00
digabung.

14
14
Tata Cara Penghitungan

Bukan
Pegawai Tidak Pegawai
Tetap dan Peserta
Tenaga Kerja Kegiatan
Lepas

Penghasilan di
Akhir Masa Penerima Lain
Kerja Tata Cara
Penghitungan
Penerima Atas
Pegawai Tetap Beban APBN/
APBD

15
Pegawai Tetap (1)

5% dari penghasilan bruto.


Penghasilan Maksimal Rp 500.000 / bulan
Bruto atau Rp 6.000.000 / tahun.

• Dikurangi Biaya Jabatan

Iuran Dana Pensiun,


• Dikurangi JHT, THT Dibayar
Sendiri

• Diperoleh Penghasilan
Netto

16
Tata Cara Penghitungan (2)

Penghasilan
Netto

• Dikurangi PTKP

• Diperoleh Penghasilan
Kena Pajak

• Dikalikan Tarif Pajak Terutang

17
Penghitungan Teknis

Gaji pokok XXX


Tunjangan, bonus, imbalan bulanan lain XXX
Iuran JKK, JKM,JPKyang dibayar perusahaan XXX
Penghasilan bruto per bulan XXX
(Biaya jabatan) (YYY)
(Iuran dana pensiun, JHT, THTyang dibayar karyawan) (YYY)
Penghasilan netto per bulan {x 12} XXX
Penghasilan netto setahun XXX
(PTKP) (YYY)
Penghasilan Kena Pajak {x Tarif} XXX
Pajak terutang setahun {/12} ZZZ
Pajak terutang per bulan ZZZ
18
Penghasilan Pegawai Tetap

Gaji Pokok

Tunjangan Berkesinambungan

Uang Rapel

Imbalan Tahunan

Natura

19
Contoh Soal 1 ( Tidak Mempunyai Tanggungan)

• Bapak Miqdad Fauzan bekerja di PT. ADIs. Beliau


merupakan seorang supervisor produksi di perusahaan
tersebut, dan mendapatkan gaji pokok 50 juta/bulan dengan
tunjangan transport 10 juta/ bulan. JKK 0,24% dan JKM
0,3%.  Beliau belum berkeluarga dan tidak memiliki
tanggungan. Berapa PPh 21 Bapak Mighdad Fauzan pada
bulan November 2021?
Penyelesaian Soal 1

Penghasilan :
Gaji Pokok : Rp. 50.000.000
Tunjangan : Rp. 10.000.000
JKK : 0,24%
JKM : 0,3%

Pengurangan
Biaya Jabatan : 5% (Max Rp. 500.000)
PTKP (TK/0) : Rp. 54.000.000

Jadi untuk nilai perhitungan pada


Pph 21 dalam satu tahun
sebesar Rp. 143.000.000,- untuk
Pph 21 perbulan sebesar Rp.
11.997.667.-
Contoh Soal 2 (K2)
• Bapak Rohman bekerja pada PT Nikomas Banten Status-nya sudah
menikah dan mempunyai 2 orang anak, Penghasilan perbulan
Sebagai berikut :

1. Gaji pokok : Rp 15.000.000


2. Tunjangan jabatan : Rp 3000.000
3. JKK : 0.24%
4. JKM :0.3%
5. Biaya jabatan :5%
6. PTKP (K/2)           : 67.500.000
Hitung lah PPH 21 Bapak Rohman. ?
Penyelesaian Soal 2
Pajak
Penghasilan
Pasal 26
Pasal 21 UU PPh
Peraturan Dirjen Pajak
No. PER-16/ PJ/ 2016
Definisi

PPH Pasal 26 Mengatur tentang pemotongan atas


penghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterima
atau di peroleh Wajib pajak LN (baik orang pribadi
maupun badan) selain bentuk usaha lainnya.

Wajib Pajak : wajib pajak LN (Baik orang pribadi maupun


badan) selain bentuk usaha tetap yang menerima atau
memperoleh penghasilan.

25
Ketentuan Mengenai Individu atau
Perusahaan Yang di Katagorikan WP LN

Seorang individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia,


tidak lebih 183 hari dalam satu tahun atau 12 Bulan, dan
perusahaan di indonesia yang mengoperasikan usahanya
melalui bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia
Tarif, dan Objek Pajak PPH 26

20% dari jumlah bruto, dan bersifat final, atas:

• Dividen
• Bunga, premium, diskonto, dan imbalan lain terkait
pengembalian utang.
• Royalti, sewa, dan penghasilan lain terkait penggunaan
harta.
• Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, atau kegiatan.
• Hadiah dan penghargaan.
• Pensiun dan pembayaran berkala lain.

27
27
Pemotong, Penyetor, dan Pelapor

Badan Pemerintah.

Subjek pajak dalam negeri.

Penyelenggara kegiatan.

Bentuk Usaha Tetap.

Perwakilan perusahaan luar negeri.

Pembeli yang ditunjuk sebagai pemotong pajak PPH 26

28
Syrat Penanaman Kembali

• Dilakuakan dalam bentuk penyertaan modal pada


perusahaan yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia
sebagai pendiri atau peserta pendiri.

• Penanaman kembali dilakukan dalam tahun pajak berjalan


atau selambat-lambatnya tahun pajak berikutnya

• Tidak mengalihkan penanaman kembali tsb sekurang-


kurangnya dalam jangka waktu 2 tahun sesudah
perusahaan tempat penanaman dilakukan berproduksi
komersil.
Contoh soal 1 PPH 26
• Seorang Artis Dangdut dari Negara Malaysia telah mengikuti ajang
kompetisi pada acara KDI salah satu stasiun TV di Indonesia. Yang
bersangkutan meraih juara 2 dari Kompetisi Kontes Dangdut tersebut
dan memperoleh hadiah sebesar Rp. 100.000.000.- (seratus juta
rupiah). Atas penghasilan dari hasil hadiah tersebut dikenakan Pph
pasal 26. Hitunglah Pph pasal 26 dari Artis tersebut. ?
Penjelasan Soal 1 PPH 26

(Pph 26) Untuk wajib pajak luar negeri dari contoh soal diatas maka dapat
di perhitungkan nilai pajak yang ditetapkan (20%) sebagai berikut :
Contoh soal 2 PPH 26

• Mr. Steven adalah seorang pekerja dari luar negeri di PT


Indah Kiat Tbk. Indonesia. Beliau menetap kurang dari
183 hari bekerja di perusahaan tersebut. Mer Steven
memperoleh gaji $15.000 / bulan, untuk kurs yang belaku
saat itu Rp.14.000/ $. Hitunglah Pph 26 dari penghasilan
Mr. Steven …?
Penyelesaian Soal 2 PPH 26

Jadi
Jadi dari
dari perhitungan
perhitungan nilai
nilai bersih
bersih yang
yang
diterima
diterima oleh
oleh Mr.
Mr. Steven
Steven Sebesar
Sebesar Rp.
Rp.
168.000.000./
168.000.000./ perbulan
perbulan atau
atau sekitar
sekitar
$12.000.
$12.000.
34

Anda mungkin juga menyukai