Anda di halaman 1dari 17

DISPEPSIA

FUNGSIONAL
Tiffany Cindy
102012197
Anamnesis
 Identitas
pasien
 Riwayat penyakit sekarang :K U
 Riwayat perjalanan penyakit
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum
 Tanda – tanda vital
 Inspeksi
 Palpasi
 Perkusi
 Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium : darah lengkap,serum amilase,lipase

 Ultrasonografi (USG)

 Pemeriksaan radiologi => pemeriksaan barium


meal

 Endoskopi
WD

Dispepsia fungsional
 Adanya satu atau lebih keluhan rasa penuh setelah
makan, cepat kenyang, nyeri ulu hati/ epigastrik, rasa
terbakar di epigastrium.

 Tidak ada bukti kelainan struktural ( termasuk


didalamnya pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian
atas ) yang dapat menerangkan penyebab keluhan
tersebut.

 Keluhan ini terjadi selama 3 bulan dalam waktu 6 bulan


terakhir sebelum diagnosis ditegakkan.
DD

 Dispepsia Organik
 Gastritis
 Tukak Peptik
 Dispepsia Fungsional
 Tipe Ulkus
 Tipe Refluks
 Tipe Non Spesifik
Etiologi
 Penyakit hepato-pancreato-bilier ( hepatitis,
pankreatitis kronik, kolesitis kronik dll )
 gangguan patologik pada esofago-gastroduodenal (
tukak peptik, gastritis dll )
 Penyakit diluar sistem gastrointestinal ; gangguan
kardiak ( inferior iskemia/ infark miokard ),
penyakit tiroid
 Obat-obatan dan sebagainya.
Epidemiologi
 15-30% orang dewasa pernah mengalami hal ini.
 Angka insidens dispepsia diperkirakan 1-8%
Patofisiologi
 Sekresi Asam lambung
 Helicobacter pylori
 Dismotilitas gastrointestinal
 Aktivitas mioelektrik lambung
 Hormonal
 Diet dan faktor lingkungan
 Psikologis
Penatalaksanaan Non Medika Mentosa
1. Atur pola makan
2. Olah raga teratur 
3. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat
pengosongan isi lambung (coklat, keju, dll )
4. Hindari makanan yang terlalu pedas
5. Hindari minuman dengan kadar caffeine,alkohol,dan
kurangi rokok
6.Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
7.Kelola stress psikologi seefisien mungkin.
Medikamentosa
 Antasida
 Penyekat H2 reseptor/ antagonis reseptor histamin – H2
 Penghambat pompa proton ( PPI )
 Sitoproteksi
 Prokinetik
 Obat lain – lain
 Psikoterapi
Komplikasi
 Ulkus peptikum
 Pendarahan saluran cerna
 Kanker mukosa lambung
Prognosis
 Umumnya prognosis baik kalo di tangani secara
cepat dan tepat serta hidup dengan pola yang
sehat.
Kesimpulan
 Hipotesis di terima
TERIMA KASIH

GBU

Anda mungkin juga menyukai