Anda di halaman 1dari 25

LBP

Oleh:
Dwi Patimahhyen
Pembimbing:
dr. Herlambang, Sp.Og
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. S
 Umur : 53 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan Orangtua : PRT
 Alamat : RT. 26 Cempaka Putih
Latar Belakang Sosial, Ekonomi, Demografi
Lingkungan, dan Keluarga
 Pasien tinggal dirumah permanen yang memiliki 1
ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, ruang makan dan 1
kamar mandi. Pencahayaan dirumah pasien tergolong
baik karena terdapat jendela di depan dan di samping
rumah. Sumber liistrik menggunakan PLN. Pasien dan
keluarga membuang sampah dengan memasukkan
sampah ke tong sampah, yang nantinya dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir. Sumber air dari
ledeng. Kamar mandi menggunakan pasien
menggunakan wc jongkok.
 Kondisi Lingkungan Keluarga :
 Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya
Latar Belakang Sosial, Ekonomi, Demografi
Lingkungan, dan Keluarga
 Aspek Psikologis di Keluarga :
 Pasien mengaku tidak ada masalah dalam keluarga,
hubungan tiap anggota keluarga harmonis.
 
 Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga :
 Riwayat keluhan sama disangkal
 Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nyeri punggung bagian bawah sejak 2 minggu lalu
 
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan keluhan nyeri punggung bagiaan
bawah sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya hanya nyeri ringan
namun 2 minggu terakhir nyeri dirasakan semakin hebat dan
mengganggu aktifitas pasien sebagai pembantu rumah tangga.
Nyeri dirasakan memberat saat berada dalam posisi duduk lama,
pada saat mengangkat beban berat, dan saat berjalan jauh.
ANAMNESIS
Pasien mengaku sering bekerja dengan posisi yang sama dalam
waktu yang cukup lama. Pasien sering mencuci piring dan
menggosok dengan posisi duduk dalam waktu lama. Nyeri tidak
menjalar ke paha. Nyeri dirasa membaik jika pasien beristirahat.
Pasien belum mengkonsumsi obat apapun. Riwayat penyakit
maag (-), DM (-), riwayat trauma (-), kolesterol tinggi (-), darah
tinggi (-).
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 Suhu : 36.5°C
 Nadi : 86 x/menit
 TD : 120/80 mmHg
 Pernafasan : 20 x/menit
 Berat Badan : 50 kg
 Tinggi Badan : 149 cm
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala : Normochepal, ekspresi muka normal, simetris,
deformitas (-).
 Rambut : warna hitam dan tidak mudah dicabut.
 Mata :konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflek
cahaya (+/+), pupil kanan & kiri isokor, mata cekung(-)
 Telinga :Tidak ada deformitas, fungsi pendengaran baik, tidak
ada sekret, nyeri (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Hidung : Deviasi septum (-), napas cuping hidung (-), rinore
(-), pembesaran konka (-), perdarahan (-), sumbatan (-), fungsi
penciuman baik.
 Mulut : tifoid tounge (-), koplik spot (+), sianosi (-)
 Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-),
JVP 5+2 cm H2O, kaku kuduk (-)
 Kelenjar: Pembesaran kelenjar submandibula (-), submental (-),
jugularis superior (-), jugularis interna (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Paru-paru
 Inspeksi : Simetris, tidak ada gerakan paru yang tertinggal
 Palpasi : Vocal Fremitus, simetris kanan dan kiri, nyeri (-)
 Perkusi : Sonor kanan dan kiri, batas paru hati ICS VI
 Auskultasi : Vesikuler (+) normal di kedua lapangan paru
wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
 Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari ICS VI linea midclavicula
sinistra, intensitas tidak kuat angkat,
thrill (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi : dengan batas
Kanan : ICS V linea parasternalis dextra
Kiri : ICS VI linea midclavicula sinistra
Atas : ICS II, Linea parasternalis sinistra
Auskultasi  : BJ I dan BJ II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, jaringan parut (-),spider nevi (-)venektasi vena
(-)
Palpasi : Nyeri tekan (-) kuadran kanan atas
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat +/+, edema -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Status neurologis
Lasaque sign (-)
Patrick sign (+)
Kontra Patrick (+)
Refleks fisiologis (+) normal
Refleks patologis (-)
Status lokalis
Inspeksi : punggung simetris, tidak terdapat penonjolan abnormal
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja
LBP et causa spondilosis (M47.9)
 
TATALAKSANA
 Promotif :
 Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang
diderita pasien, penyebabnya dan penatalaksanaannya.
 Hidup teratur dan sehat, cukup olahraga, cukup
istirahat, olahraga sesuai kondisi tubuh dan
menyenangkan
 Hindari merokok
 Konsumsi makanan tinggi kalsium
 Bekerja dengan tidak membebani tulang belakang
TATALAKSANA
Preventif :
 Lakukan aktivitas yang cukup yang tidak terlalu berat
 Selalu duduk dalam posisi yang tepat
 Jangan terlalu lama duduk.
 Jangan membungkuk ketika berdiri atau duduk.
 Jika tidur, pilih tempat tidur yang baik,
 Lakukan olah raga teratur.
 Berjalan rileks dengan sikap tubuh tegak.
 Jangan mengangkat beban dengan membungkuk.
 Jaga nutrisi dan diet yang tepat untuk mengurangi dan
mencegah berat badan berlebihan.
TATALAKSANA
Kuratif :
Non Medikamentosa
Tirah baring
Hindari mengangkat beban berat
Medikamentosa
Natrium diclofenac 2 x 1
Kalk 3 x 1
Vitamin b comp 3 x 1
TATALAKSANA
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
 Hubungan anamnesis, diagnosis dengan keadaan rumah :
 Pasien tinggal dirumah permanen yang memiliki 1 ruang tamu, 2
kamar tidur, dapur, ruang makan dan 1 kamar mandi. Pencahayaan
dirumah pasien tergolong baik karena terdapat jendela di depan dan di
samping rumah. Sumber liistrik menggunakan PLN. Pasien dan
keluarga membuang sampah dengan memasukkan sampah ke tong
sampah, yang nantinya dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.
Sumber air dari ledeng. Kamar mandi menggunakan pasien
menggunakan wc jongkok.
 Tidak terdapat hubungan antara rumah dan kondisi keadaan
lingkungan dengan penyakit yang diderita pasien.
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis dengan aspek psikologis di keluarga
Secara psikologis pasien tidak bermasalah. Hubungan dengan suami
dan anak pasien harmonis.
Tidak terdapat hubungan antara diagnosis dengan aspek psikologis di
keluarga
 
Hubungan kausal antara beberapa masalah dengan diagnosis
Dari hasil wawancara dan observasi, didapatkan bahwa pasien
berisiko mengalami LBP akibat aktifitas atau pekerjaan pasien
sebagai pembantu rumah tangga. Pasien sering bekerja dengan posisi
yang sama dalam waktu yang lama.
Selain itu factor usia juga berperan pada penyakit pada pasien ini,
dimana usia pasien sudah 53 tahun dan hal itu menjadi factor risiko
terjadinya LBP Karena proses degeneratif.
ANALISIS KASUS
Analisis untuk mencegah terjadinya penyakit :
Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya penyakit serupa di
kemudian hari, hendaknya pasien mulai memperhatikan cara
menghindari bekerja dengan posisi sama dalam waktu lama.
Berbaringlah di tempat tidur yang datar dengan posisi terlentang
dengan kaki ditekuk dan bantal di kepala, jangan duduk dalam posisi
tulang punggung melingkar, duduklah dengan tegak dan relaks.
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid III edisi V. Jakarta: Interna
Publishing. 2010. Hal: 2346-51
Price S A, Wilson L M. Patofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit vol 2. Jakarta: EGC. 2006. Hal: 1412-5
Rasjad, Chairuddin. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Jakarta:
Yarsif Watampone. Hal 325-327
Khumar N. Kelainan-kelainan Dalam Orthopedi. Jakarta :
Erlangga: 2010. Hal. 234-238
Hartanto W. Kesehatan Tulang. Jakarta. Gaya Baru : 2012. Hal:
120-122
 
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai