Anda di halaman 1dari 25

KONSEP DASAR

KEWIRAUSAHAAN
DIAH ULFA HIDAYATI, M.Tr.Keb
Pendahuluan
• Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa
lain tanpa kemajuan ekonomi.
• Salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara
menjadi maju adalah ketika jumlah wirausahawan yang
terdapat di negara tersebut berjumlah 2% dari populasi
penduduknya.
• Indonesia  < 1% populasi
• Diperlukan generasi muda yang bermental kuat, rajin,
bersemangat tinggi, mempunyai jiwa optimis, dinamis
dan mau bekerja keras untuk penciptaan wirausaha baru
Pengertian Kewirausahaan
• Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar (INPRES No. 4 Tahun 1995).
• Kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha
yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta
membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang
melembaga, produktif dan inovatif (Pekerti, 1997).
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996).
• Kewirausahaan adalah satu nilai yang dibutuhkan
untuk memulai sebuah usaha dan
mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997).
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang di
wujudkan dalam prilaku yang dijadikan sumber
daya,tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat proses,
dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994).
Model Proses Kewirausahaan
Model proses kewirausahaan menurut Bygrave:
• Inovasi, dalam hal ini faktor personal diangap yang
paling mendorong karena adanya keinginan untuk
menjadi berprestasi, terdapat sebuah sikap untuk
penasaran, memiliki keinginan untuk mengambil resiko,
terdapat faktor pendidikan dan juga faktor pengalaman.
• Triggering Event, hal ini adalah yang memberikan
pemicuan maupun memaksakan seseorang untuk dapat
menjadi terjun kepada dunia bisnis, seperti: adanya
ketidakpuasan, terdapat pemutusan hubungan kerja,
tidak ada pekerjaan lainnya, faktor usia, dan sebagainya.
• Implementasi, pada implementasi juga terdapat
beberapa faktor personal yang memberikan pengaruh
seperti sikap mental secara total, terdapat komitmen
yang tergolong tinggi pada sebuah bisnis, memiliki visi
dan pandangan yang terbilang jauh ke depan sehingga
akan dapat mencapai sebuah keberhasilan tertinggi,
terdapat sifat pelaksana untuk menjadi tangan kanan
dan juga pembantu utama.
• Growth, terakhir yang dimana adanya sebuah tim yang
tergolong kompak untuk melaksanakan sebuah usaha
sehingga akan mampu melakukan pelaksanaan dari
kegiatan operasional yang akan berjalan secara
produktif.
Karakteristik Kewirausahaan
Menurrut Geoffrey G. ciri-ciri atau karakteristik
kewirausahaan antara lain:
• Percaya diri
• Berorientasi pada tugas dan hasil
• Pengambilan resiko
• Kepemimpinan
• Keorisinalan
• Berorientasi ke masa depan
Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang Lingkup Kewirusahaan yaitu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dari
perilaku perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Ruang lingkup kewirausahaan antara lain : ilmu
ekonomi, ilmu sosiologi, psikologi, lapangan agraris,
perikanan, peternakan, perindustrian dan kerajinan,
pertambangan dan energi, perdagangan, jasa, dsb.
Proses Kewirausahaan
• Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat
untuk melakukan usaha, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga
memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
• Tahap melaksanakan usaha, pada tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan,
SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
• Mempertahankan usaha, tahap di mana
wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan
yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
• Mengembangkan usaha, tahap di mana jika
hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil.
Model Kewirausahaan
Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) model
kewirausahaan dapat dijabarkan sebagai berikut :
• Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya
cenderung menekankan pada pemecahan masalah dan
perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha
rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan
terhadap standar tradisional, bukan penyusunan dan
pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha
untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi.
• Kewirausahaan arbitrase.
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan).
Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembuatan
barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha,
kegiatan-nya adalah spekulasi dalam memanfaatkan
perbedaan harga jual dan harga beli.
• Kewirausahaan inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-
kreasi baru yang berbeda, ia merupakan promotor, tidak saja
dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga
dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan),
peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru. Ia
mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil,
sumber pembekalan, dan organisasi yang baru
Jiwa & Sikap Wirausaha
Jiwa yang harus dimiliki wirausahawan:
• berpikir yang baru
• melihat peluang
• inovasi produk
• mengerti preferensi konsumen
• berani tampil beda
• memiliki konsep dan strategi praktis.
Sikap seorang wirausahawan :
• Memiliki rasa tanggung jawab
• Selalu dinamis, ulet dan gigih, tidak cepat
menyerah karena sadar bahwa untuk
mencapai kemajuan perlu kerja keras
• Berani menerima kritik dan saran yg
bermanfaat
• Berinisiatif untuk maju dan melakukan yg
terbaik untuk mencapai keberhasilan
Kompetensi Wirausaha
Kompetensi yang harus dimiliki wirausahawan menurut Dan & Bradstreet
Business Credit Service;
o Knowing your business (usaha yang akan dilakukan)
o Knowing the basic management (dasar bisnis)
o Having Proper Atitude (sikap sempurna)
o Having Adequate Capital (modal yang cukup)
o Managing Finance Effectively (mengelola keuangan)
o Managing Time Efficiently (mengatur waktu)
o Managing People (mengatur sumber daya manusia)
o Statisfying Customer by providing quality product (produk berkualitas)
o Knowing How to compete (strategi)
o Copying with regulation & paperwork (membuat aturan)
Upaya Menumbuhkan Minat Wirausaha

• Mengembangkan pendidikan kewirausahaan


• Mengembangkan pelatihan soft skill tentang
kewirausahaan
• Menumbuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif
• Belajar melihat peluang
• Mencari relasi
• Ketersediaan modal dan dukungan
• Melihat kisah sukses orang lain
Kreatif dan Inovatif
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan
kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru
(creative)
• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang
(opportunity)
• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk
bearing)
• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu
sumber daya
Motivasi Untuk Berwirausaha
• Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang lebih
baik
• Kebutuhan akan ketidaktergantungan atau
kebebasan
• Kebutuhan akan pembaharuan
• Mencapai tingkat pendapatan lebih baik
• Kemampuan mensejahterakan keluarga
Sumber Penemuan Ide Baru
• Kebutuhan dan Permintaan Pasar
• Keahlian dan keterampilan
• Hobi/minat
• Kreativitas
• Jaringan dan relasi
• ATM (amati, tiru, modifikasi)
• Nasihat atau saran
• Pengalaman & Pekerjaan
• Penemuan secara tidak sengaja
• Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Penjaringan Ide
Proses penjaringan ide disebut screening yang
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide
potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun
langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening)
ide dapat dilakukan dengan cara :
• Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
• Mengamati Pintu Peluang
• Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi
• Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Menentukan Ide Usaha
• Menentukan sumber ide bisnis
• Menentukan ide bisnis yang bagus
• Daftar ide bisnis
• Persaingan dengan produksi asing
• Menentukan Pemirsa/pasar
• Penelitian dan Analisis Ide
• Pengujian ide bisnis
Pengujian ide bisnis dengan analisis SWOT :
• Kekuatan (Strenghts), kekuatan adalah sumber daya,
keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar
• Kelemahan (Weakness), kelemahan adalah keterbatasan
atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan.
• Peluang (Opportunities), peluang adalah situasi penting
yang mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
• Ancaman (Threats), ancaman adalah situasi penting yang
tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan
Merealisasikan Ide Usaha
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda lakukan
untuk mewujudkan ide usaha :
• Berpikir kreatif
• Merancang konsep
• Mempraktikkan ide bisnis
• Membuat catatan
• Deadline
• Konsisten
• Fokus
• Evaluasi
Referensi
• Zimmerer, T.W, Scarborough, N.M dan Wilson D. 2008.
Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5
Buku 1. Salemba Empat.
• Sandiasa Gede. Buku ajar kewirausahaan. 2009.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Panji Sakti.
• Sunarto, Subagyo. 2019. Modul Ajar Kewirausahaan.
Edisi I. Prodi Kebidanan Magetan Poltekkes Kemenkes
Surabaya
• Kusumawati S, Subagiyo A. 2017. Bahan Ajar
Kewirausahaan. Kemenkes RI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai