Anda di halaman 1dari 81

PEMBELAJARAN, dan

PENGEMBANGAN
SOAL HOTs

Oleh
Arya Maharyadi

Click to edit Master title style


Musyawarah Guru Mata Pelajaran SMKN 3 Bombana
Tak Kenal Maka Tak …….….

I Made Arya Maharyadi


Pengawas Dikmen Provinsi Sulawesi
Tenggara
Lahir di Jati Bali, 29 April 1971, anak kedua dari dua bersaudara,
menikah dan dikaruniai dua orang anak

• 2004 – 2014, Tim Pengembang Kurikulum (Tim


KTSP) Direktorat Pembinaan SMA
• 2008 – 2010, Kasi Kurikulum dan Pengajaran di Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Konsel
• 2012- sampai sekarang, Pengawas Rumpun Mata
Pelajaran MIPA di Diknas Prov. Sultra
Saat tugas MONEV di Kabupaten Sorong
Monev Sekolah Model di SMAN 1 Tanimbar (MTB)
Kepulauan Tanimbar (MTB)
Apersepsi
Click to edit Master title style

Apakah Penilaian dapat


memperbaiki pembelajaran/
prestasi belajar peserta
didik…???
Bagaimana memanfaatkan hasil
Penilaian untuk perbaikan
pembelajaran…???
Apersepsi
Click to edit Master title style
Evaluasi

Penilaian
Tes/ Non
Pengukuran Tes
Apersepsi
Click to edit Master title style
Evaluasi : merupakan suatu proses
penetapan nilai tentang kinerja
dan hasil belajar peserta didik,
berdasarkan informasi yang
diperoleh
Penilaian: melalui penilaian
proses pengumpulan
informasi atau data yang
digunakan untuk membuat
keputusan tentang pembelajaran/
pengumpulan bukti-bukti tentang
pencapaian belajar peserta didik
Apersepsi
Click to edit Master title style
Pengukuran: merupakan prosedur
penetapan angka-angka dengan
cara yang sistematik untuk
menyatakan karakteristik atau
atribut
Tes/non tes: suatuindividu
instrumen atau
prosedur sistematik untuk
mengamati atau
menggambarkan satu atau lebih
karakteristik PD, dengan
menggunakan skala numerik
Apersepsi
Click to edit Master title style

Pe
m be
laj
a
Belajar
ra n
Mengajar
...?
Apersepsi
Click to edit Master title style
Sekolah merupakan tempat
kedua pendidikan peserta
didik yang dilakukan melalui
program intrakurikuler,
kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Apersepsi
Click to edit Master title style
Permasalahan terkait dengan pembelajaran sering
muncul di kalangan guru:
• Guru belum tentu semuanya memahami bahwa
sebenarnya tujuan utama pembelajaran adalah
mengaktifkan potensi siswa agar dapat mencari
tahu dan menerapkan apa yang telah diketahuinya
menjadi sebuah keterampilan dalam rangka
membangun sikap mereka.
• Fakta menunjukkan bahwa guru masih
mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengimplementasikan pembelajaran yang
mampu mengaktifkan potensi siswa secara
Apersepsi
Click to edit Master title style
Kemampuan peserta didik masih sangat
rendah dalam hal:
• Memahami informasi yang kompleks
• Teori, analisis dan pemecahan
masalah.
• Pemakaian alat, prosedur dan
pemecahan masalah; dan
• Melakukan investigasi.
Apersepsi
Click to edit Master title style
Guru mengajarkan materi jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga
dengan menggunakan prosedur berikut.
• Setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik, guru
meminta siswa untuk membuka buku Matematika yang memuat materi
dimensi tiga.
• Guru meminta siswa membaca dan mempelajari materi tersebut, kemudian
duduk di kursinya sambil memeriksa hasil ulangan kelas lain.
• Siswa membaca buku sesuai dengan yang ditugaskan guru. Setelah 30 menit,
guru (sambil tetap duduk) meminta salah seorang siswa menjelaskan isi
halaman yang dibacanya, dan meminta siswa lain untuk menanggapinya.
Sambil masih duduk di kursinya guru bertanya mengerti atau tidak, kemudian
menjelaskan materi yang sedang dipelajari siswa di buku.
• Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku (waktu
yang disediakan sampai jam pelajaran selesai).
• Setelah bel berbunyi namun siswa belum selesai mengerjakan, maka guru
meminta melanjutkan pekerjaannya di rumah.
• Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberi salam
Apersepsi
Click to edit Master title style
Tugas:
1. Cermati langkah-langkah kegiatan pembelajaran
tersebut diatas !
2. Bandingkan apa yang dilakukan oleh guru tersebut di
atas dengan apa yang Bapak/Ibu lakukan di kelas!
3. Kelompokkanlah kegiatan guru tersebut di atas yang
mana merupakan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup!
4. Menurut Bapak/Ibu adakah hal-hal yang seharusnya
dilakukan oleh guru tersebut jika mengacu pada rambu-
rambu pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup
5. Jika menurut Bapak/Ibu ada tuliskanlah!
Apersepsi
Click to edit Master title style
Guru mengajarkan materi jarak antara titik dan garis dalam ruang dimensi tiga
dengan menggunakan prosedur berikut.
1. Setelah memberi salam, berdoa, dan mengecek kehadiran peserta didik, guru
meminta siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Guru membagikan bangun ruang dimensi tiga (kubus, balok, limas, dll)
kepada setiap kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat bangun
ruang yang berbeda.
3. Guru meminta siswa untuk menentukan jarak sebuah titik terhadap garis
yang harus didiskusikan dalam kelompok.
4. Siswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi dalam kelompok, sambil sesekali
bertanya kepada guru, atau mencari dari buku siswa maupun buku lain yang
relevan, atau dari internet.
5. Sambil berjalan berkeliling guru mengarahkan siswa untuk menemukan jarak
tersebut dengan berbagai cara, termasuk mengukur, atau dengan
menggunakan aturan yang telah dipelajarinya.
Apersepsi
Click to edit Master title style
6. Guru meminta perwakilan kelompok mengemukakan hasil
diskusi masing-masing kelompok untuk ditanggapi oleh
kelompok lain,(guru mencatat hasil dari semua kelompok sambil
sesekali memberi arahan atau masukan).
7. Setelah semua kelompok memaparkan hasil diskusinya, guru
mengulas kembali hasil paparan kelompok dan meminta siswa
menyimaknya.
8. Guru dan siswa membuat simpulan berdasarkan hasil diskusi
kelas.
9. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan memberikan
tugas dan meminta siswa mempelajari materi yang akan dibahas
pada kegiatan selanjutnya, kemudian memberi tugas rumah dan
mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam
Belajar aktif
Click to edit Master title style
• Bonwell (1991) merupakan pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran, dimana siswa melakukan suatu kegiatan
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif
mendengarkan penjelasan guru.
• Weltman (2012) adalah suatu proses belajar di mana
siswa secara aktif atau berdasarkan pengalaman
belajarnya terlibat aktif dalam proses belajar.
Pembelajaran aktif ini berfokus pada tanggung jawab
belajar siswa.
Belajar aktif
Click to edit Master title style
Michel Prince (2004). Pembelajaran aktif menuntut
siswa melakukan kegiatan belajar bermakna dan
berfikir tentang apa yang mereka lakukan.
mencakup kegiatan;
• pekerjaan rumah,
• kegiatan di kelas, maupun
• kegiatan di masyarakat.
Inti pembelajaran aktif adalah aktivitas siswa dan
keterlibatannya dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran aktif merujuk pembelajaran kolaboratif
di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajaran
Belajar aktif
Click to edit Master title style
Siswa harus
• membaca,
• menulis, HOTs
• mendiskusikan,
• atau terlibat dalam memecahkan
masalah..
• atau terlibat dalam pengambilan
keputusan
Apersepsi
Click to edit Master title style
pembelajaran aktif (bukan hanya mendengar),

membaca Pengetahu
an
Menulis
HOTs Sikap
Mediskusik
an Ketrampil
Memecahk an
an masalah
Apersepsi
Click to edit Master title style

Model pembelajaran
Analisis KD

Soal HOTs
Apersepsi
Click to edit Master title style
omponen2 dlm pembelajaran
• Syntax
• Social system
• Principles of
reaction
• Support System
• Instructional dan
Nurturans effects
Pembelajaran
Click to edit Master title style
Pembelajaran merupakan proses
interaksi antar peserta didik dan
antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar
(Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran)
Pembelajaran
Click to edit Master title style
pembelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan
(Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
Pembelajaran)
Pembelajaran
Click to edit Master title style
Lingkungan Belajar
1) interaktif dan inspiratif;
2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
3) kontekstual dan kolaboratif;
4) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan
5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Pembelajaran
Click to edit Master title style
Kompetensi Dasar (KD)
Menganalisis Komponen-komponen biotik Ekosistem
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Mengidentifikasi Komponen Biotik dan Abiotik
• Menjelaskan Definisi Ekosistem
• Menjelaskan Rantai makanan
• Menjelaskan ‘niche’ taraf tropi dalam rantai makanan
• Menganalisis keterkaitan taraf tropi dalam ekosistem
• Mengambarkan jaring-jaring makanan dalam suatu
ekosistem
• Melakukan observasi lapangan pada suatu ekosistem
Pembelajaran
Click to edit Master title style
SAINTI
MENCERMATI OBJEK

MENUMBUHKAN RASA INGIN TAHU

PENGUMPULAN INFORMASI/
MELAKUKAN SESUATU

MENGKONSTRUK PENGETAHUAN

MENYAJI PENGETAHUAN/
KETRAMPILAN
Click toLangkah
edit Master title style
Pembelajaran
I. Pembelajaran Saintifik:
A.Mengamati
1. Baca teori tentang keanekaragaman hayati tingkat gen,
jenis, dan ekosistem di
https://foresteract.com/keanekaragaman-hayati/
2. Cari berbagai info di media dan internet berbagai
permasalahan keanekaragaman hayati di Indonesia,
misalnya di
https://www.greeners.co/berita/kondisi-keanekaragaman-hayati-indonesia-me
mburuk/
B. Menanya.
Buatlah minimal lima pertanyaan yang berkaitan
dengan keanekaragaman hayati dalam berbagai
tingkatan (perhatikan tujuan) yang mampu
Click toLangkah
edit Master title style
Pembelajaran
C. Mengumpulkan Data/Eksperimen dan Mengasosiasi:
Kasus: Misalnya, kamu setiap memasuki kawasan cagar alam, barang
bawaan kamu akan diperiksa (A). Demikian pula ketika akan
meninggalkan tempat itu, bawaan kamu akan diperiksa (B). Pelestarian
alam di lingkungan aslinya seperti pada cagar alam disebut pelestarian in
situ (C). Bila pelestarian makhluk hidup dilakukan di luar habitat aslinya
seperti yang dilakukan di kebun binatang, disebut pelestarian ex situ (D).
1. Menurutmu, apakah tujuan dilakukan tindakan (A) ditinjau dari segi
ekologis?
2. Dan mengapa pula dilakukan tindakan (B)?
3. Efektifkah tindakan (A) dan (B) untuk menjaga kelestarian lingkungan
mengingat masih terjadi penebangan liar?Apakah pertimbangan untuk
menentukan tidakan (C) atau (D)?
4. Untuk hewan-hewan yang hampir punah, sebaiknya dilakukan (C) atau
(D)? Mengapa?
5. Apakah keanekaragaman jenis rumput yang hidup di bawah pohon
Click toLangkah
edit Master title style
Pembelajaran
1. Apa saja pokok-pokok penting yang kamu temukan pada
cuplikan artikel di atas.
2. Mengapa keragaman hayati dapat berkurang?
3. Menurut Anda, apa kerugian dari berkurangnya keragaman
hayati?
4. Mengapa hutan Indonesia merupakan bagian yang sangat
penting bagi ekosistem dunia?
5. Temukan berbagai permasalah keanekaragaman, dari analisa
kamu apa saja permasalahan keananekaragaman hayati di
Indonesia.
6. Ajukanlah usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam pelestarian
keanekaraman hayati di Indonesia. Ajukan pendapatmu dengan
alasan dan dasar yang kuat!
7. Buatlah tabel daftar tumbuhan dan hewan khas tiap provinsi di
Click toLangkah
edit Master title style
Refleksi: Pembelajaran
1. Apa manfaat yang Anda dapatkan dari kegiatan belajar
ini?
2. Bagian mana dari proses pembejaran ini yang dapat
membuat Anda mensyukuri sebagai makhluk Tuhan?
Jelaskan!
3. Sikap unggul apa yang kamu kembangkan dalam proses
pembelajaran ini?
4. Materi yang paling kamu kuasai, berapa persen?
5. Materi yang paling sulit kamu kuasai, berapa persen?
Click toLangkah
edit Master title style
Evaluasi diri:
No
Pembelajaran
Pernyataan/ pernyataan 1 2 3 4 5
1 Memahami pengelompokkan berbagai jenis makhluk
hidup pada tingkat gen, jenis, dan ekosistem berdasarkan
hasil pengamatan.
2 Dapat memberi contoh kelompok makhluk hidup yang
tergolong keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan
ekosistem
3 Dapat memberi alasan sekelompok makhluk hidup
tergolong tingkatan keanekaragaman hayati pada tingkat
gen, jenis dan ekosistem
4 Dapat menjelaskan ciri makhluk hidup yang satu species
dan yang berbeda speciesnya
5 Dapat mengidentifikasi wilayah penyebaran
keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis
Walllace dan garis Weber.
6 Dapat mengidentifikasi fauna pada setiap wilayah
penyebaran di Indonesia.
Model
Click to edit Master title style
Pembelajaran
(1) Model Penyingkapan (Discovery
learning)
(2) Model Penemuan (Inquiry
learning),
(3) Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning),
(4) Model Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project Based Learning),
Model
Click to edit Master title style
Pembelajaran
Model-Model Pembelajaran Bruce Joyce dan
Marsha Weil
• Model Interaksi Sosial (The Social Interaction
Family)
• Model Pengolahan Informasi (The Imformation
Processing Family)
• Model Personal (The Personal Family)
• Model Modifikasi Tingkah Laku (The Behavioral
System Family)
Apersepsi
Click to edit Master title style

OT
H OTs
M
s Ts
LO
Pengembangan Kemampuan HOTS
Click to edit Master title style
melalui Model pembelajaran

• Jelaskan yang dimaksud dengan...


• Ceritakan kembali isi paragraf...
• Sebutkan apa nama bagian yang diberi
tanda pada gambar...
• Carilah himpunan penyelesaian dari
persamaan...
• Dimanakah tempat terjadinya...
Pengembangan Kemampuan HOTS
Click to edit Master title style
melalui Model pembelajaran

• Manakah dari cerita/objek diatas yang


anda anggap benar, jelaskan alasannya!
• Apa pendapat anda terhadap peristiwa
tersebut...?
• Apa yang akan anda lakukan jika berada
pada posisi si Amin?
• Apa yang harus dilakukan untuk
menghindari
Contoh pertanyaanterjadinya pencemaran?...
yang sudah meminta siswa
untuk berpikir orde tinggi
Gradasi keterampilan
berpikir lots
• Mengingat pengetahuan, informasi, data yang
tersimpan dalam memori siswa, seperti mengingat
tahun, tempat, peristiwa, atau definisi.
• Memahami (keterampilan memaknai yang diingatnya
seperti menjelaskan teks tertulis, grafik, gambar, atau
menafsirkan, mengklasifikasi, meringkas. Mengungkap
informasi yang dipelajari dengan bahasanya sendiri.
• Menerapkan (mengintegrasikan keterampilan
mengingat dan memahami) dalam menggunakan
prosedur atau menerapkan konsep sebagai landasan
untuk membuat contoh, mempresentasikan, atau
melakukan simulasi.
Dimensi kegiatan dalam
berpikir hots
• Menganalisis (perpaduan mengingat,
memahami, menerapkan) dengan mengurai
materi atau konsep menjadi bagian-bagian dalam
mempelajari hubungan antarbagian, hubungan
bagian dengan struktur atau tujuan secara
keseluruhan. Keterampilan berpikir meliputi
membedakan antar komponen, mengatur, atau
menghubungkan. Contoh menganalisis hasil
survei, grafik, diagram, atau representasi grafis.
Dimensi kegiatan dalam berpikir hots

• Mengevaluasi adalah membuat keputusan atas


hasil penilaian berdasarkan kriteria dan
standar Mengevaluasi dilandasi dengan
mengingat, memahami, menerapkan,dan
mengalisis sehingga muncul kemampuan
mengkritik, merekomendasi, dan melaporkan.
Hasil evaluasi menjadi dasar mencipta yang
bersandar atas hasil percobaan, pengecekan,
monitoring, diteksi, pengujian, kritik, dan
pembuatan keputusan.
Dimensi kegiatan dalam berpikir hots

• Mencipta merupakan perpaduan (mengingat,


memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi) dalam menempatkan berbagai
elemen secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan yang selaras dan fungsional, atau
mereorganisasi elemen dengan cara baru yang
membentuk strktur baru. Ciptaan baru menjadi
sesuatu yang berbeda daripada produk
sebelumnya.
Pengembangan Kemampuan HOTS
Click to edit Master title style
melalui Model pembelajaran

Mengingat

LOT Memahami

Menerapkan
s
RECALL,
RESTATE,
RECITE
Pengembangan Kemampuan HOTS
Click to edit Master title style
melalui Model pembelajaran

Menganalisis

HOT Mengevaluasi

Mencipta
s
Ciri soal HOTs

1. transfer satu konsep ke konsep lainnya


2. memproses dan menerapkan informasi
3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda- beda
4. menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
5. menelaah ide dan informasi secara kritis
Ciri soal HOTs
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4,
C5, atau C6);
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
– menemukan
– menganalisis
– menciptakan metode baru
– merefleksi
– memprediksi
– berargumen
– mengambil keputusan yang tepat
2. Kontekstual (berbasis kasus);
3. Stimulus menarik (trending topic);
Konsep Penilaian HOTS

Soal Berfikir Orde Tinggi


BUKANLAH soal yang pasti lebih sukar

Dificult is not same is HOTs


Ilustrasi Soal HOT
tidak PASTI lebih sukar

Eubacteria yang dapat menghasilkan zat racun pada


makanan kemasan dalam kaleng adalah ....
A. Pseudomonas sp
B. Thiobacillus ferrooksidans
C. Clostridium botulinum
D. Escherichia coli
E. Acetobacter xylinum Hafalan akan
menjadi lebih
sukar saat
kita LUPA
Rambu
Penyusunan Soal HOT
1. Soal yang disusun harus mengukur
kompetensi yang akan diukur
2. Kontekstual “ya” keberfungsian stimulus
“WAJIB”
3. Higher bukanlah Highest, menulis soal orde
berfikir lebih tinggi bukan level tertinggi
Sabar dan Bijak Ala Gandhi
http://www.andriewongso.com/articles/details/14525/Sabar-dan-Bijak-Ala-Gandhi

Alkisah dahulu, ketika Mahatma Gandhi (1869-1948) sedang


belajar Ilmu Hukum di University of College, London,
Inggris, ada seorang profesor Bahasa Inggris bernama
Peters, yang kurang menyukai Gandhi.

Suatu hari, ketika Prof. Peters sedang makan siang di kantin


kampus, Gandhi muda datang dan duduk di sampingnya
sambil membawa makan siangnya. Prof. Peters lantas
berkata, "Gandhi, apakah Anda tidak mengerti bahwa
seekor babi dengan seekor burung tidak duduk
berdampingan untuk makan?"

Gandhi bagai orang tua yang menatap anak nakal,


menjawab dengan tenang, "Jangan khawatir, Prof. Saya
akan segera ‘terbang’." Gandhi pun segera pergi untuk
makan di meja lainnya. Muka Prof. Peters memerah penuh
kemarahan. Ia memutuskan untuk balas dendam di
kesempatan berikut.
Sabar dan Bijak Ala Gandhi
http://www.andriewongso.com/articles/details/14525/Sabar-dan-Bijak-Ala-Gandhi

Esoknya, di dalam kelas, Prof. Peters dengan sengaja mengajukan pertanyaan ke Gandhi,
"Gandhi, andai kamu sedang berjalan, lalu tiba-tiba menemukan paket berisi 1 tas
penuh uang serta 1 tas penuh dengan kebijaksanaan... mana yang kamu ambil?"

Tanpa ragu Gandhi menjawab, "Yaaa, uang."

Prof. Peters sambil tersenyum sinis berkata, "Jika itu aku... maka aku akan mengambil
kebijaksanaan."

Gandhi menjawab, “Seseorang akan mengambil apa yang tidak dia punya."

Prof. Peters hilang akal, tidak bisa berkata apa-apa. Pada kesempatan berikut, dengan
penuh kemarahan, dia menulis kata "idiot" pada lembar jawaban ujian Gandhi dan
memberikannya ke Gandhi. Gandhi mengambil, duduk sambil berusaha keras tetap
tenang.

Beberapa menit kemudian Gandhi berdiri dan menghampiri sang profesor seraya
berkata dengan sangat sopan, "Prof. Peters, Anda hanya menanda tangani lembar
jawaban saya tapi belum memberi nilai..."
Contoh Soal Lower Order Thinking
dari Wacana Gandhi

Siapakah nama professor yang kurang menyukai


Gandhi? (1)

Apakah yang dipilih oleh Prof. Peters; 1 tas penuh


uang atau 1 tas penuh kebijaksanaan? (2)

Hanya Merujuk
Informasi yang
Terdapat pada
Wacana (Recite)
Contoh Soal Higher Order Thinking
dari Wacana Gandhi

Siapakah karakter yang disiratkan oleh Gandhi saat


menjawab, “Jangan khawatir, Prof. Saya akan segera
‘terbang’” ? (3)

Apakah makna yang tersirat dari jawaban Gandhi,


“Seseorang akan mengambil apa yang tidak dia
punya"? (4)
Untuk dapat menjawab
perlu mengaitkan
informasi antar bagian
wacana
Trik menyusun soal HOTs
1. Gunakan Konteks Dunia Nyata
Soal A.3:
Seorang peneliti menetapkan tingkat signifikansi 0,05.
Berapakah nilai uji signifikansi yang dapat dapat diterima
Penyajian Kasus
untuk menolak hipotesis penelitian?
Nyata
  memungkinkan
proses menelaah
informasi
 
Soal A.4:
Seorang peneliti membandingkan berat badan dua kelompok
untuk meneliti efektivitas obat pelangsing. Peneliti tersebut
menetapkan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji signifikansi
memperoleh nilai 0,017. Apakah yang dapat disimpulkan oleh
peneliti tersebut?
Trik menyusun soal HOTs
2. Berikan Pertanyaan yang terkait
analisa visual Melalui analisa
visual bagan yang
Soal B.1 kompleks, maka
tingkat berfikir
Apakah peran burung elang dalam ordenya lebih tinggi
suatu rantai makanan?

Soal B.2
Seorang ilmuwan berhasil
menemukan pestisida ampuh
pembasmi ulat sehingga jumlah ulat
menurun dengan drastis. Apakah
yang akan terjadi kepada elang?
Trik menyusun soal HOTs
3. Tanyakan alasan dari jawaban yang
diberikan

Abad 21 adalah abad digital dan abad informasi. Arus informasi yang
begitu deras berdampak negatif terhadap disintegrasi bangsa.
Misalnya kejadian SARA di suatu sekolah yang belum terverifikasi
kebenarannya, diunggah seorang pelajar di media sosial. Berita
tersebut akan cepat tersebar ke masyarakat luas sehingga memicu
konflik antarkelompok. Oleh karena itu, pembatasan penggunaan
media sosial harus diterapkan kepada semua pelajar.
 
Setujukah kamu dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasanmu!
Trik menyusun soal HOTs
4. Soal Pilihan ganda dan soal obyektif
DAPAT mengukur HOTS
SOAL STUDI PISA GEMPA BUMI M509Q01
KAKEK DAN PENCURI
PEPAYA
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung
yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah
berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia
berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia
mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya
karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri. “Bukan itu
yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu
mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak
ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa
memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan meminjam tangga dan
saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali
malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang satunya.” Namun
saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada
beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu.
Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah
pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut.
Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat menyesal
mengaku bahwa dialah yang telah mencuri pepayanya.
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya
yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya
tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi.
Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus
kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar
untuk Anda.”

Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-kakek-
dan-pencuri-pepaya.html
PERTANYAAN

1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut dermawan.


Setujukah kamu dengan pendapat Ani tersebut? Jelaskan
alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si pencuri tetap
mengambil pepaya milik Kakek yang kedua?

3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih setelah


menyadari satu buah pepaya miliknya hilang?

4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk menebus


kesalahannya?
Click to edit Master title style

Terima
Kasih
syntax
yaitu langkah-langkah operasional
pembelajaran
pendahuluan, kegiatan inti, penutup:
• Apersepsi motivasi
• Menyampaikan tujuan dan manfaat
• Mengerjakan LK
• Diskusi
• Refleksi
• Penugasan, dst
Social system
suasana dan norma yang berlaku
dalam pembelajaran
Meliputi suasana:
(1) interaktif dan inspiratif;
(2) menyenangkan, menantang, dan aktif
(3) kontekstual dan kolaboratif;
(4) prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
(5) bakat, minat, dan kemampuan
Principles of reaction
Menggambarkan bagaimana seharusnya
guru memandang, memperlakukan, dan
merespon siswa

• Reward or funishment
• Mengayomi
• Membantu pemecahan masalah
• Memberi funishment
• dll
Support System
segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan
belajar yang mendukung
pembelajaran

• LCD/ komputer/laptop/ papan tulis/ lK


• Penggaris/ jangka/ jangka sorong,dll
• Gitar, rabana, seruling, dll
• Bola kaki, bola voley, stop wach, dll
• Laboratorium/ ruang pentas
Instructional and Nurturant Effects
Hasil belajar yang diperoleh langsung
berdasarkan tujuan yang ditetapkan
(instructional effects) dan hasil belajar di
luar yang ditetapkan (nurturant effects)

• Sesuai IPK/KD/KI/SKL
• Bertanggung jawab
• colaboration
• Comunication, dll
Analisis Butir soal
kwantitatif
• Daya pembeda soal
• tingkat kesukaran/ tingkat
kesulitan
• Distractor/pengecoh
Butir Soal
No Karakteristik
1 2 3 4 5 6
1. Soal menggunakan stimulus yang menarik (kebaruan,
 X
dst
mendorong peserta didik untuk membaca).
dst
2. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual
(gambar/grafik, teks, visualisasi, dll, sesuai dengan dunia  
nyata)*
3. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis,
 X
dst
mengevaluasi, mencipta) yang dalam penyelesaian nya
dicirikan dengan tahapan proses berpikir berikut:
a. Transfer satu konsep ke konsep lainnya
b. Memproses dan menerapkan informasi
c. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-
beda
d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah
e. Menelaah ide dan informasi secara kritis
dst
4. Jawaban tersirat pada stimulus.
 
LEVEL KOGNITIF
Level 1 Level 2 Level 3
Pengetahuan (C1) mengaplikasikan (C3) Penalaran (C4, C5, C6)
Pemahaman (C2)
Mengukur pengetahuan menggunakan peserta didik harus
faktual, konsep, dan pengetahuan mampu
prosedural. faktual, konseptual, dan mengingat, memahami,
prosedural tertentu pada dan menerapkan
konsep lain dalam mapel pengetahuan faktual,
yang konseptual, dan
sama atau mapel lainnya prosedural serta
memiliki logika dan
penalaran yang tinggi
untuk memecahkan

Peserta didik harus peserta didik harus dapat menspesifikasi aspek-


dapat mengingat mengingat beberapa aspek/elemen,
beberapa rumus atau rumus atau peristiwa, menguraikan,
peristiwa, menghafal menghafal mengorganisir,
definisi, definisi/konsep, atau membandingkan, dan
atau menyebutkan menyebutkan menemukan makna
LEVEL KOGNITIF
Level 1 Level 2 Level 3
menuntut kemampuan
peserta
didik untuk menyusun
hipotesis, mengkritik,
memprediksi, menilai,
menguji, membenarkan
atau
menyalahkan.Sedangkan
pada dimensi proses
berpikir
mengkreasi

menuntut kemampuan
peserta didik untuk
merancang,
membangun,
merencanakan,
memproduksi,
menemukan,
C
A

D
B
Analisis Materi dalam KD
KD : Menganalisis Komponen-komponen Ekosistem
Materi Pembelajaran Dimensi Pengetahuan
Komponen-komponen biotik Faktual
Ekosistem
Komponen-komponen Faktual
abiotik Ekosistem
Menganalisis Rantai Metakognisi
Makanan
menganalisisJaring-jaring Metakognisi
makanan

Anda mungkin juga menyukai