Anda di halaman 1dari 46

PERMASALAHAN

LINGKUNGAN HIDUP
A. PENGERTIAN LINGKUNGAN
 Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan
menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. 
 Adapun berdasarkan UU No. 32Tahun 2009, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk
di dalamnya manusia dan perilakunya Yang melangsungkan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
 Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan
kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan
komponen lainnya.
 Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup
wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh
manusia.
 Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan
hidup.
Unsur-unsur Lingkungan

Komponen Biotik Komponen Abiotik


mencakup seluruh makluk hidup di segala yang tidak bernyawa seperti
dalamnya yakni; hewan, manusia, tanah, udara, air, iklim, kelembaban,
tumbuhan, jamur dan benda hidup cahaya, bunyi.
lainnya.

HOME
B. LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan
jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka
lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika
berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan
adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan  keyakinan
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupanmasyarakat
dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan
norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan
lain-lain.
C. PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI
KEHIDUPAN
2. Lingkungan sebagai Tempat
1. Lingkungan sebagai
Tempat Mencari Berlangsungnya Aktivitas,Sosial,
Nafkah Ekonomi, Politik, Budaya,dll.
C. PENTINGNYA LINGKUNGAN
BAGI KEHIDUPAN

3. Lingkungan sebagai 4. Lingkungan sebagai


Wahana/Tempat bagi Tempat Tinggal
Kelanjutan Kehidupan (Habitat)
D. KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP
1. Bentuk Kerusakan 2. Kerusakan
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam karena Faktor
a. Letusan gunung berapi Manusia
a. Terjadinya pencemaran
b. Gempa bumi (pencemaran udara, air,
c. Angin topan tanah, dan suara)
b. Terjadinya banjir,
c. Terjadinya tanah longsor,
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan
Hidup Akibat Peristiwa Alam
a. Letusan gunung berapi 
Bahaya yang ditimbulkan oleh
letusan gunung berapi antara
lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan
gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan
apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan
makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir),
dapat menimpa perumahan,
dan lain-lain.
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan
Hidup Akibat Peristiwa Alam
b. Gempa bumi
Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung,
diantaranya:
1) Berbagai bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi merekah,
jalan menjadi putus.
3) Tanah longsor akibat guncangan.
4) Terjadi banjir, akibat rusaknya
tanggul.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut
dapat menyebabkan tsunami
(gelombang pasang).
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan
Hidup Akibat Peristiwa Alam
c. Angin topan
Serangan angin topan (putting
beliung) dapat menimbulkan
Kerusakan lingkungan hidup
Dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Rusaknya areal pertanian dan
perkebunan.
3) Membahayakan penerbangan.
4) Menimbulkan ombak besar yang
dapat menenggelamkan kapal.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Faktor Manusia
a. Terjadinya pencemaran
(pencemaran udara, air,
tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya
kawasan industri.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Faktor Manusia
b. Terjadinya banjir,
sebagai dampak
Buruknya drainase atau
sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam
menjaga daerah aliran
sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup
karena Faktor Manusia
c. Terjadinya tanah longsor,
sebagai dampak
langsung dari rusaknya
hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara
langsung maupun tidak langsung membawa
dampak padakerusakan lingkungan hidup antara
lain:
a. Penebangan hutan secara liar
(penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk
pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang
tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran
sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam
secara berlebihan di luar batas.
E. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pembangunan berwawasan lingkungan


adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan
memerhatikan factor lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan
dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan.  
Kesepakatan hasil KTT Bumi di
Rio De Jeniro tahun 1992
Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio De Jeniro tahun
1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok
manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan
kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik
masa sekarangmaupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan
Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN
2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
b. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
TAHUN 2O2O TENTANG CIPTA KERJA
c. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22
TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya Masyarakat Bersama Pemerintah
Beberapa upaya Masyarakat
berkaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup antara lain:
a.Pelestarian tanah (tanah
datar, lahan
miring/perbukitan)
b.Pelestarian udara
c.Pelestarian hutan
d.Pelestarian laut dan pantai
e.Pelestarian flora dan fauna
a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara
Menggalakkan kegiatan
menanam Pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi)
terhadap tanah yang Semula
gundul.
Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang Posisi tanahnya
miring perlu dibangun terasering
atau sengkedan, sehingga
Mampu menghambat laju aliran
air hujan.
b. Pelestarian udara

untuk menjaga agar udara tetap


Bersih Dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman
pohon atau pun tanaman hias
2) Mengupayakan pengurangan
emisi atau pembuangan gas
sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun
pembakaran mesin
3) Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas
kimia yang dapat merusak
lapisan ozon diatmosfer
c. Pelestarian hutan
Upaya yang untuk melestarikan
hutan:
1) Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan
secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih
dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam
dalam kegiatan penebanganhutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi
mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan
hutan.
d. Pelestarian laut dan pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan
pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan
menanam kembali tanaman bakau di
areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang
yang ada di sekitar pantai maupun di
dasar laut, karena karang merupakan
habitat ikan dan tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak
dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau
untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan
Sistem ketergantungan antara
manusia, hewan,tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya
Salah satu mata rantai dari
Sistem Tersebut akan
Mengakibatkan Gangguan alam
kehidupan.Oleh karena itu,
kelestarian flora dan Fauna
merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi
Kelangsungan hidup manusia
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN GLOBAL
1. Pertumbuhan Penduduk dan Penggunaan Sumber
daya Alam yang Tidak Merata
 Populasi manusia penduduk bumi bertumbuh terus-
menerus dengan pesat.
 Ternyata terjadi penggunaan sumber daya alam
yang tidak adil. Menurut Wackernagel & Rees
(1996), 80% kekayaan bumi dinikmati hanya oleh
20% penduduk bumi yang kaya. Sedangkan 80%
penduduk bumi yang miskin hanya mendapat 20%
dari kekayaan bumi.
 Penggunaan sumber daya alam yang berlebih
tersebut juga menghasilkan limbah yang besar pula.
2. Perubahan Cuaca Global
Salah satu kasus yang menjadi perhatian dunia adalah
pemanasan global yang diakibatkan oleh peningkatan
konsentrasi gas karbondioksida di seluruh atmosfer bumi.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC), tahun 1995 (dalam Nebel & Wright, 1998), kenaikan
konsentrasi gas rumah kaca akibat pembakaran energi
fosil diproyeksikan akan mengubah cuaca global dan
regional. Parameter cuaca yang terkena dampak tersebut
adalah suhu, curah hujan, kelembaban tanah, dan tinggi
permukaan laut. CO2 sebagai gas rumah kaca diperkirakan
berkontribusi sebesar 60% atas pemanasan global tersebut.
3. Penurunan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau keanekaragaman kehidupan
yang dimiliki bumi meliputi 3 hal, yaitu:
a. keanekaragaman genetis, yaitu ukuran dari varietas
dari berbagai versi yang berbeda dari gen yang sama
di dalam individu spesies;
b. keanekaragaman spesies yang menggambarkan jumlah
jenis organisme di dalam komunitas atau ekosistem;
c. keanekaragaman ekosistem, yang menjadi ukuran
kekayaan dan kompleksitas dari komunitas biologi,
termasuk jumlah relung ekologis, tingkatan tropik,
dan proses ekologi yang terjadi.
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN DI INDONESIA
1. Kawasan Pertanian
 Kerusakan ekosistem sawah terutama
merupakan akibat sampingan dari program
revolusi hijau yang dicanangkan pada sekitar
tahun 1965 dengan tujuan untuk meningkatkan
produksi beras.
 Pertanian nonsawah pun terpengaruh secara
tidak langsung. Akibat desakan ekonomi pasar
terjadi komersialisasi berlebihan lahan kering,
sehingga banyak lahan kering yang tadinya
bersifat multikultur diubah menjadi
monokultur.
 Pembukaan hutan menjadi lahan pertanian
terutama di daerah kritis akan
mengakibatkan degradasi lahan, tanah
longsor, banjir, dan kekeringan yang akhir-
akhir ini menjadi berita rutin di surat kabar,
baik yang mengakibatkan korban jiwa
maupun harta benda.
2. Kawasan Hutan
Pemberian konsesi hutan HPH yang kurang
bertanggung jawab, pembukaan hutan untuk lahan
perkebunan besar, transmigrasi, pencurian hasil hutan,
perladangan liar, kebakaran hutan. Semua hal itu
merusak fungsi hutan sebagai pengatur dan penstabil
sistem tata air, iklim, habitat satwa liar, dan sumber
keanekaragaman hayati.
Industri pulp, kayu lapis, dan kayu gergajian, yang
mestinya memanfaatkan kayu dari Hutan Tanaman
Industri (HTI), ternyata juga mengakibatkan tekanan
pada hutan alam. Karena hasil HTI yang masih terlalu
sedikit, maka sebagian besar kebutuhan diambil dari
hutan alam.
 Kerusakan hutan biasanya mengancam
satwa liar pula. Pada saat ini tercatat
berbagai jenis satwa liar di Indonesia
yang kondisinya terancam, baik karena
perburuan liar maupun perusakan
habitat.
3. Kawasan Pesisir dan Laut
Untuk ekosistem terumbu karang, dari barat
ke timur, tercatat dengan bentangan 17.500
km. Ekosistem ini juga terus-menerus diganggu.
Gangguan yang terjadi akibat pengambilan
karang yang menggunakan bahan peledak dan
racun, serta akibat terjadinya pelumpuran dari
daratan telah menyebabkan kerusakan terumbu
karang yang parah di seluruh bagian tanah.
Kerusakan di laut Indonesia masih ditambah
lagi dengan pembuangan tailing atau sisa
pengolahan tambang ke wilayah laut dalam.
 Hasil laut yang berupa ikan dan udang
secara terus-menerus diambil sampai
melampaui batas keberlanjutannya.
Terjadi over fishing, baik oleh industri
nelayan kita sendiri maupun pencurian
yang dilakukan nelayan asing.
Sedangkan tempat berkembang biak
sebagian besar ikan, yaitu mangrove
juga mengalami gangguan berat.
4. Kawasan Perkotaan
Di lingkungan perkotaan yang merupakan
lingkungan buatan manusia, lebih banyak lagi
terjadi gangguan keseimbangan yang akhirnya
menimbulkan kerusakan.
Terjadi pencemaran udara, air, tanah akibat
polusi, sampah rumah tangga dsb.
Jumlah sampah tersebut adalah sangat besar, dan
cara pengolahan ataupun pembuangan selama ini
lebih banyak sebagai landfill atau pengisi tanah.
Pengolahan menjadi kompos dan pendaur-ulangan
bahan anorganik yang dapat didaur ulang masih
relatif sedikit dibanding jumlah sampah secara
keseluruhan.
Dasar Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU RI NO 32 TAHUN 2009

TENTANG
PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
HAK MASYARAKAT

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik


dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
2. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan
lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi
dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau
keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan
yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup.

UU No.32 th 2009, pasal 65


KEWAJIBAN MASYARAKAT

 Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian


fungsi lingkungan hidup serta pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

UU No.32 th 2009, pasal 67


PERAN MASYARAKAT

1. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama


dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Peran masyarakat dapat berupa:
a. Pengawasan sosial
b. Pemberian saran, pendapat, usul, keberatan,
pengaduan; dan/atau
c. Penyampaian informasi dan/atau laporan

UU No.32 th 2009, pasal 70


PERAN MASYARAKAT

3. Peran masyarakat dilakukan untuk:


a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup;
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat,
dan kemitraan;
c. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan
masyarakat;
d. Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat
untuk melakukan pengawasan sosial; dan
e. Mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan
lokal dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

UU No.32 th 2009, pasal 70


Kearifan Lokal

Adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan


masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola
lingkungan hidup secara lestari.

UU No.32 th 2009, pasal 1 ayat 30


Contoh Kearifan Lokal di
Indonesia
 Kapamalian [Banjar-Kalimantan Barat]
Kapamalian merupakan aturan-aturan [pantangan] dalam
pengelolaan lingkungan misalnya, larangan membuka
hutan keramat.
 Ke-Kean [Sumatera Selatan]
Pengetahuan Ke-Kean adalah perhitungan waktu yang tepat
untuk menanam jenis tanaman tertentu yang dikaitkan
dengan ilmu perbintangan.

glommymonday.blogspot.co
m
 Pranoto Mongso.
Di Pulau Jawa ada yang disebut pranoto mongso atau
aturan waktu musim digunakan oleh para tani pedesaan
yang didasarkan pada naluri dari leluhur dan dipakai
sebagai patokan untuk mengolah pertanian. Berkaitan
dengan kearifan tradisional maka pranoto mongso ini
memberikan arahan kepada petani untuk bercocok
tanam mengikuti tanda-tanda alam dalam mongso yang
bersangkutan, tidak memanfaatkan lahan seenaknya
sendiri meskipun sarana prasarana mendukung seperti
misalnya air dan saluran irigasinya. Melalui perhitungan
pranoto mongso maka alam dapat menjaga
keseimbangannya.
ISU LINGKUNGAN,
APA SAJA ?
ISU LINGKUNGAN MIKRO

 PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP (RPPLH)
 EKOSISTEM
 SUMBER DAYA ALAM
 AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)
 PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
 KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
 KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
 PERUBAHAN IKLIM
 LIMBAH

Anda mungkin juga menyukai