Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI

AHLI K3 SPESIALIS
PESAWAT ANGKAT DAN
ANGKUT

Di Presentasikan Oleh :

Ach. Lukman Chakim, ST


Mas’ud Abdillah, ST
Fuad Firmansyah
Misbahkul Anam
Rahma Gresyananta
PENDAHULUAN
 Pesawat angkat dan angkut adalah salah satu alat yang
memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi. Begitu banyaknya
kecelakaan yang diakibatkan oleh pesawat angkat dan angkut
menunjukkan bahwa pesawat angkat dan angkut memiliki
potensi bahaya yang tinggi. Oleh karena itu, guna melindungi
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, maka potensi
bahaya tersebut harus kita kendalikan. Salah satu pengendalian
yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan pengawasan
terhadap pesawat angkat dan angkut tersebut. Pengawasan
terkait K3 pesawat angkat dan angkut semestinya dilakukan
mulai dari perencanaan, pembuatan, pemakaian hingga
pemeliharaannya.
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

 Pemeriksaan dan pengujian pada Praktek Kerja Lapangan


ini dilakukan terhadap 4 pesawat angkat angkut di 4
perusahaan, yaitu :

1. Mobile Crane milik PT. Panca Indah Jayamahe


2. Forklift milik PT. Nusa Jaya Permai
3. Excavator milik PT. Karya Internusa
4. Manlift milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik
Permen
No. Per. 05/Men/1985
• Peralatan angkat
Mengatur perencanaan,
• Pita transport
pembuatan, pemasangan,
• Pesawat angkutan di atas landasan & permukaan
peredaran, pemakaian,
• Alat angkutan jalan rel
perubahan atau perbaikan
teknis dan pemeliharaan
pesawat angkat dan angkut
(Psl. 5) Potensi Bahaya
• Bagian yg bergerak
• Bagian yg menanggung beban
• Gas buang
Syarat2 K3
• Kemampuan / ketrampilan

• Konstruksi harus kuat


• Safety device terpasang dan • Menjamin keselamatan dan
berfungsi baik
• Layak pakai
kesehatan TK dan orang lain
• Riksa uji
• Menjamin penggunaan
• APD pesawat angkat dan angkut
• Perawatan dengan baik aman dipakai
• Pengoperasian sesuai • Menjamin proses produksi
manual/SOP dan oleh orang yg aman dan lancar
berwenang
1. Mobile Crane
Mobile Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan
drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan material secara vertikal dan memindahkannya secara
horizontal. Mobile Crane yang dijadikan sebagai obyek pemeriksaan dan
pengujian ini berlokasi di Workshop PT. Panca Indah Jayamahe dengan
spesifikasi sebagai berikut,

a. Pabrik Pembuat : Tadano

b. Merk/Type : GR-500E-3-00101

c. Tahun Pembuatan : 2016

d. No. Seri/Unit : 541544

e. Kapasitas Angkat : 51 ton


2. Forklift
Forklift adalah pesawat handling yang umumnya di aplikasikan dalam
pekerjaan bongkar muat. Fungsi Forklift adalah sebagai alat transportasi
pengangkut dan pemindah material berat yang tidak mampu diangkat oleh
tenaga manusia. Forklift yang dijadikan sebagai obyek pemeriksaan dan
pengujian pada Praktek Kerja Lapangan ini berada di PT. Nusa Jaya Permai
dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :

a. Pabrik Pembuat : Doosan Industrial Vehicle, Made In Korea

b. Merek / Type : Doosan / D160S-5

c. Tahun Pembuatan : 2012

d. No. Serie / No. Unit : EDC03-1130-0156

e. Kapasitas : 16000 Kg
3. Excavator
Excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang terdiri dari
mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat pengeruk
(bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi). Excavator yang dijadikan sebagai
obyek riksa uji excavator bertempat di Workshop PT. Karya Internusa
dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Pabrik Pembuat : Hitachi Contruction Machienry Co.,Ltd

b. Merek / Type : Hitachi/ ZX200-5G

c. Lokasi dan Tahun Pembuatan : Jepang / 2018

d. No. Serie / No. Unit : HCMDCDF0T00D4594

e. Kapasitas / Bobot Kerja : 0,8 m³


4. Manlift
Manlift adalah salah satu pesawat angkat angkut yang berfungsi untuk
mengangkat pekerja/manusia pada ketinggian yang tidak terjangkau oleh
tangga. Pesawat Manlift yang dijadikan objek riksa uji berlokasi di Dinas
Pekerjaa Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik, dengan spesifikasi
teknis manlift tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pabrik Pembuat : Grace

b. Merk/Type : ELPT 160/2

c. Tahun Pembuatan : 2016

d. No. Seri/Unit : 160-00812090-6963

e. Kapasitas Angkat : 200 Kg


Peralatan Riksa Uji

 Peralatan riksa uji yang digunakan dalam melaksanakan


pemeriksaan dan pengujian adalah sebagai berikut :
 Sketmat
 Meteran
 Wire rope tester
 Distance meter
 Dye Penetrant Test
 AVO meter
 Kamera
Alat Pelindung Diri

 APD yang digunakan dalam melaksanakan pemeriksaan dan


pengujian adalah sebagai berikut :
 Helm
 Safety Shoes
 Sarung Tangan
 Masker
 Body Hardness
PROSES / PROSEDUR
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
 Terdapat beberapa tahap yang dilalui dalam tahapan proses
pemeriksaan dan pengujian, antara lain :
 Pemeriksaan berkas permohonan
 Pemeriksaan visual
 Pengukuran untuk pengambilan data teknis
 Perhitingan kekuatan konstruksi
 Non Destructive Test
 Pengujian Dinamis
 Pengujian Statis
HASIL RIKSA UJI

 1. Mobile Crane
 Mobile Crane yang dijadikan sebagai obyek riksa uji adalah merk
TADANO berkapasitas 51 Ton. Setelah dilakukan pemeriksaan,
diperoleh hasil sebagai berikut :
 Pemeriksaan Dokumen

Ketika dilakukan pemeriksaan dokumen, diperoleh dokumen


sebagai berikut:
1. Surat Keterangan Laik Pakai yang dikeluarkan oleh
Kementerian ESDM
2. Lisensi Operator PAA atas nama Ahmadi dengan masa berlaku
hingga 23 Januari 2020
 Pemeriksaan Visual
CHECKLIST
HASIL RIKSA UJI

 Dilihat dari kelengkapan dan fungsi, Mobile Crane dapat dikatakan Normal,
tetapi untuk pengujian beban Mobile Crane tidak dapat dilaksanakan
dikarenakan landasan pada Mobile Crane terindikasi bisa amblas dan
menyebabkan ketidak stabilan pada Mobile Crane serta Beban Uji Mobile
Crane tidak tersedia.
 Perhitungan Mobile Crane

Sebagai berikut :
HASIL RIKSA UJI

 2. Forklift
 Forklift yang dijadikan sebagai obyek riksa uji adalah merk DOOSAN D160S-5 buatan
tahun 2012. Setelah dilakukan pemeriksaan, diperoleh hasil sebagai berikut :
 a. Pemeriksaan Dokumen
Di lapangan tidak ditemui adanya dokumen terkait forklift tersebut.
 b. Pemeriksaan Visual
Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan visual adalah sebagai berikut :
- Forklift tersebut menggunakan Special Fork berbentuk silinder untuk
mengangkat plat besi koil. Akan tetapi pengelasan pada garpu silinder mengalami
keretakan.
- Kondisi pada kepala terminal Accu timbul jamur.
- Lampu pengereman sebelah kanan tidak menyala.
- Kondisi tempat duduk operator rusak,
- Kondisi indikator tidak menyala
 Pemeriksaan Visual
CHECKLIST
HASIL RIKSA UJI

 Analisa
 Pemeriksaan tidak merusak (NDT) menggunakan penetran yang merupakan
pengujian untuk mendeteksi suatu cacat atau retak terhadap suatu material
tanpa merusak struktur material tersebut. Pada pemeriksaan kali ini tidak
dilakukan tes NDT menggunakan penetran karena dilihat secara visual sudah
terlihat keretakan (crack) pada fork tersebut.
 Perhitungan Forklift
Sebagai berikut :
HASIL RIKSA UJI

 3. Excavator
Excavator yang dijadikan sebagai obyek riksa uji adalah merk HITACHI ZAXIS ZX200- 5G
buatan tahun 2018. Setelah dilakukan pemeriksaan, diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Pemeriksaan dokumen
Yang ditemui di perusahaan hanyalah Lisensi K3 operator Excavator.
b. Pemeriksaan visual dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fisik keseluruhan dari hasil
pemeriksaan visual tersebut secara garis besarnya dapat disimpulkan dan terterah pada data
Pemeriksaan sebagai berikut:
- Oli Mesin sudah waktunya diganti
- Filter udara sangat berdebu.
- Radiator dibagian luar juga kotor.
- Untuk kondisi Bucket ada sedikit korosi dan kotor
- Pada Pin bucket tidak ada safety pin locknya
 Pemeriksaan Visual
CHECKLIST
HASIL RIKSA UJI

 4. Manlift
Lokasi Praktek Riksa uji bertempat di Workshop Dinas
pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik
merupakan salah satu Dinas dibawah pemerintahan Kab.
Gresik dengan tugas, fungsi, visi dan misi sebagai berikut :
a. Pemeriksaan dokumen
Berdasarkan pemeriksaan dokumen, tidak ditemui manual
book di perusahaan tersebut.
b. Pemeriksaan Visual
CHECKLIST
HASIL RIKSA UJI

Analisa

Dilakukan pengujian dengan memberikan beban mulai dari 0% SWL sampai dengan 100%
SWL berupa beban operator, dan digerakkan naik turun dengan hasil baik, dan semua safety
device dapat berfungsi
Kesimpulan

Setelah dilaksanakan pengujian beban statis, yaitu pengujian beban dengan kapasitas
(100%) atau
overload test dapat disimpulkan bahwa:
1. Tidak terjadi penurunan beban ketika beban ditahan selama 10 menit yang
mengindikasikan bahwa boom
backstop maupun Sistem hydrolic system berjalan dengan baik
2. Tidak terjadi kerusakan menetap setelah dilaksanakan pemeriksaan paska pengujian
beban lebih
Temuan :

1. Tidak ada indicator kerataan pada outrigger


2. Tidak overload indicator
3. Penurunan beban pada saat uji beban 100%
HASIL RIKSA UJI

Saran

Kepada pimpinan perusahaan disarankan untuk :


1. Operator harus orang yang berkompeten dan memiliki lisensi K3. (sudah
punya Lisensi K3/SIO)
2. Operator harus menggunakan Peralatan Keselamatan Kerja yang SESUAI.
3. Operator maka operator harus berpanduan pada manual book terlampir dan
Indikator beban pada layar monitor dan Alarm bahaya over beban dalam
pengoperasiannya.
4. Kebersihan harap dijaga dan Preventive maintenace harap dilaksanakan.
5. Kerusakan / temuan pada pemeriksaan dan pengujian ini harap segera
dilakukan perbaikan Apabila
dilakukan perubahan atau modifikasi mendasar agar melapor ke Dinas Tenaga
Kerja setempat.
Kesimpulan

 Kesimpulan yang dapat diambil dari Laporan Hasil


Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat dan Angkut
adalah sebagai berikut :
 Untuk kategori pesawat angkutan diatas jalan dan permukaan
yang dilakukan pemeriksaan dan pengujian yang terdiri dari
Excavator, Forklift, didapatkan hasil yang cukup baik.
Kekurangan yang ditemukan mayoritas terjadi pada kebocoran
seal
 Cacat yang terjadi pada sambungan Spesial fork pada forklift,
meliputi cacat di luar.
 Semua alat ketika diuji beban statis dan dinamis dapat berfungsi
dengan baik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai