Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir
bisa dipastikan langsung laku terjual.
Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal cerdas-cerdas itu yang
diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang, yang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam bidang
teknologi, yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis?
Mengapa justru otak orang Indonesia?
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalam
menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka: “Habis, otak orang
Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”
Sumber: Koleksi Putu Widjaya, Kompas Online – Senin, 9 Desember 1996
1. Aspek kelucuan dan sekaligus sindiran pada teks anekdot di atas adalah ….
Otak orang Indonesia jadi rebutan calon penerima donor otak manusia.X
Otak orang Indonesia rata-rata masih mulus karena jarang dipakai.
Otak orang Jepang tersohor memiliki kemampuan tinggi dalam bidang teknologiX
Otak orang Cina dikenal luas lihai berbisnis.X
Otak orang Yahudi terkenal cerdas. X
2. Maksud dari sindiran dalam anekdot di atas adalah ...
A. Orang Indonesia rajin berpikir.X
B. Orang Indonesia rajin merawat otak.X
C. Orang Indonesia malas berpikir.
D. Orang Indonesia rajin belajar.X
E. Orang Indonesia malas bekerja.X
Ketika tiba di Panggung, dia melihat bahwa sebagian besar hadirin tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan pidatonya
6. Ketika mobil mulai berjalan, orang itu tiba-tiba memukul-mukul jendela mobil.
Paragraf di atas menggunakan kaidah kebahasaan teks anekdot, yaitu….
A. Kata kerja material ( tindakan fisik)
B. Keterangan waktu
C. Kalimat langsung
D. Kata ganti orang
E. Konjungsi temporal
(1) Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana
kelas biasa-biasa saja. (2) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan
KUHP, Pak?” (3) Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)
“Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad
menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
7. Struktur isi yang terdapat dalam teks anekdot tersebut adalah ... .
A. Abstrak, orientasi, dan krisis
B. Reaksi, abstrak, dan koda
C. Orientasi, krisis, dan reaksi
D. Abstrak, koda, dan krisis
E. Reaksi dan koda
a. Abstraksi berupa pernyataan yang berkaitan dengan topik yang telah
dituangkan dalam title atau juga berbentuk pertanyaan retorik( pertanyaan yang
tidak memerlukan jawaban).( gambaran umum)
b. Orientasi berisikan pendahuluan atau pengantar cerita tentang
kejadian konyol yang akan diceritakan.(latar/waktu, tempat, suasana)
c. Krisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan
cerita yang dialami.( kelucuan)
d. Reaksi : reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau
dilakukan penulis untuk mengatasi atau menyelamatkan diri
atas incident yang menimpa, sebagaimana yang diceritakan dalam crisis.(respon)
e. Koda merupaka penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang
telah dituangkan di dalam crisis dan reaction.
Kereta dan Tukang Kupat Tahu
Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12
siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni
Pasar Pancasila.
Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah
pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu
mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan.
Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta
itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal darurat yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat
di samping tukang kupat tahu tadi.
Masinis: “Ada apa, pak?”
Tukang Kupat Tahu: “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya saja.”
Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu.
Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu
berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel
kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya,
yakni Pasar Pancasila.
Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.
Krisis : Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu
kaget lalu menginjak rem keras-keras.
Reaksi : Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”
Koda : Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.
... seorang duta dan malaikat berjalan-jalan diakhirat menunjukkan indikator korupsi di negara-negara
dengan putaran jam. Mereka berkeliling melihat jam korupsi di seluruh dunia, sampai akhirnya duta itu
dan bertanya, “Kok sampai sekarang saya tidak melihat jam milik Indonesia? Apa berarti di
bingung
Indonesia tidak ada korupsi sama sekali? Hebat juga, pemimpin negara di Indonesia memang saleh!”
Gabriella kesal. Ah bagaimana kamu itu, sudah berjam-jam berjalan dengan saya masih tidak sadar
juga. Lihat kipas angin yang saya bawa.
Kalimat pertama dalam teks anekdot di atas belum memiliki kata penunjuk waktu. Kata penunjuk waktu
yang tepat untuk melengkapi kalimat anekdot di atas adalah ...