Kelompok
Anggota Aranda Rifasyah
MAULINDA SAFIRA
Ontologis liberalisme dilakukan dengan
x
t
bertolak pada tiga persoalan. pertama, Epistemologi liberalisme terhadap
a
kebebasan sebagai prinsip pertama (the pendidikan menekankan bagaimana
M
first principle) dalam liberalisme; kedua, melakukan pilihan alternatif secara benar.
individualitas dan rasionalitas kodrat Peserta didik perlu diajarkan bukan hanya
dan hukum alam di masyarakat.x perbedaan ini mengemuka dan tetap hidup
di tengah-tengah kehidupan mereka.
e r i x
Sebagai sebuah sistem, pendidikan liberal sudah barang
tentu tidak lepas dari sisi positif dan negatif, terutama
terkait dengan dimensi
perkembangan manusia. Sisi positifnya, pendidikan
memiliki kesempatan mengembangkan berbagai cabang
keilmuan dan teknologi
secara independen tanpa kekhawatiran terhadap
berbagai tekanan. Sedangkan sisi negatifnya, liberalisasi
Kurikulum
isi
kehidupannya sendiri secara efektif. Ketika merujuk konsep utama tentang liberalisme
pendidikan maka tujuan yang diharapkan adalah tentang integrasi antara teori dan praktek.
Tidak hanya teori saja yang selalu diajarkan dalam lembaga pendidikan
namun juga tentang prakteknya. Problem solving mengharuskan dapat mengetahui dengan
text
pasti tentang permasalahan yang dihadapi. Strategi pembelajaran yang cocok dengan konsep
liberalisme ialah Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), Inkuiri Learning,
dsb yang menekankan peserta didik untuk bereksplorasi.
Peranan sekolah
Aliran liberalisme pendidikan yang masih menganggap arti penting peranan sekolah mengatakan bahwa peranan
atau sasaran berdirinya sekolah adalah : a. Untuk menyediakan informasi dan ketrampilan-ketrampilan yang
diperlukan oleh siswa untuk belajar secara efektir bagi dirinya sendiri. b. Untuk mengajar para siswa bagaimana cara
memecahkan masalah praktis lewat penerapan tatacara-tatacara penyelesaian masalah secara individual maupun
kelompok yang didasarkan pada metode-metode ilmiah rasional. c. Sementara itu aliran liberasionisme pendidikan
mendasari perlunya pendirian sekolah dengan tiga alasan utama yaitu : 1. Untuk membantu para siswa mengenali
dan menanggapi kebutuhan akan pembaharuan atau perombakan sosial. 2. Untuk menyediakan informasi dan
ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan siswa supaya bisa belajar secara efektif bagi dirinya sendiri. 3. Untuk
mengajar para siswa tentang bagaimana caranya memecahkan masalah-masalah praktis melalui penerapan teknik-
teknik penyelesaian masalah secara individual maupun kelompok yang didasari oleh metode-metode ilmiah
rasional.
Hubungan guru dan siswa