Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PENILAIAN BERBASIS TEKNOLOGI PADA

PEMBELAJARAN ABAD 21

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Perspektif Global
yang dibina oleh :
Bapak Drs. Syaiful Imam, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Kelompok 2

Febriana Nurba Pratiwi (190151602552)


Maulinda Safira (190151602578)
Mochamad Alfin Hidayad (190151602579)
Sofia Risnanda Habib (190151602568)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Strategi Penilaian
Berbasis Teknologi Pada Pembelajaran Abad 21” dengan lancar dan baik. Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif Global.
Makalah ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Syaiful Imam, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perspektif Global yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan keterbatasan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
pihak yang dapat membantu membangun demi kesempurnaan tulisan-tulisan di
masa mendatang. Penulis mengharapkan, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Malang, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Merancang Penilaian Berbasis Teknologi ................................................. 3
2.2 Prinsip Pengembangan Platform Teknologi untuk Pembelajaran ............ 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
3.1 Simpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran.......................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penilaian abad 21 adalah penilaian yang dirancang untuk dapat
mengukur dan memetakan ketercapaian suatu kompetensi atau materi secara
otentik dengan menggunakan model atau bentuk penilaian otentik. Penilaian ini
juga harus dapat melihat sampai sejauh mana kecakapan abad 21 peserta didik
yang dirumuskan dalam “ISTE Standard for students” telah membekas dan
menjadi karakter bahkan membudaya pada peserta didik
Konsep-konsep semacam kreatifitas atau literasi bukan objek nyata
yang dapat dengan mudah diukur berdasarkan berat atau tinggi mereka.
Konstruksi tersebut tidak memiliki sifat pengukuran inheren yang independen
dari definisi manusia sehingga menjadikan dilema bagi para pendidik. Pendidik
perlu menilai hasil belajar siswa untuk mengetahui siswa mana yang siap untuk
belajar pada tahap selanjutnya. Ketika kita berpikir tentang pembelajaran atau
keterampilan, kita mengasumsikan bahwa penguasaan kompetensilah yang
mendasari dan bertanggung jawab atas perilaku tertentu dalam hasil belajar.
Tetapi kita sulit bahkan tidak bisa melihat kompetensi ini melainkan hanya bisa
melihat hasilnya saja. Sehingga jika kita ingin mengukur kompetensi tersebut
maka kita harus memeriksa hasilnya untuk memperkirakan jumlah, tingkat, atau
kualitasnya dan itulah tantangannya.
Selama beberapa dekade terakhir, tes atau ujian menggunakan pensil
dan kertas telah menjadi metode utama yang digunakan untuk menilai hasil
pendidikan. Untuk melihat literasi dan berhitung mungkin metode ini cukup
masuk akal, namun untuk keterampilan lain seperti penyelesaian masalah,
pemikiran kritis, kolaborasi, dan kreativitas ini kurang cocok dan perlu mencari
proksi baru. penilaian abad 21 adalah penilaian yang dirancang untuk dapat
mengukur dan memetakan ketercapaian suatu kompetensi atau materi secara
otentik dengan menggunakan model atau bentuk penilaian otentik. Penilaian ini
juga harus dapat melihat sampai sejauh mana kecakapan abad 21 peserta didik

1
2

yang dirumuskan dalam “ISTE Standard for students” telah membekas dan
menjadi karakter bahkan membudaya pada peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang penilaian berbasis teknologi untuk pembelajaran
abad ke-21?
2. Bagaimana prinsip pengembangan platform teknologi untuk pembelajaran
abad ke-21?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
disusun, dapat diketahui tujuan dan manfaat dari permasalahan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara merancang penelitian berbasis teknologi untuk
pembelajaran abad ke-21
2. Untuk mengetahui prinsip pengembangan platform teknologi untuk
pembelajaran abad ke-21
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Merancang Penilaian Berbasis Teknologi


Tahapan merancang penilain berbasis teknologi untuk pembelajaran
abad ke-21 sebagai berikut: menyusun deskripsi berbasis teknologi, pembuatan
skala, penetapan landasan teori, pemilihan referensi, tipe kerangka penilaian
tujuan pemanfaatan teknologi, penilaian pemangku kepentingan,
intensionalitas directionality, dan penerapan penilain berbasis teknologi.
a. Menyusun Deskripsi Penilaian Berbasis Teknologi
Penilaian pada umumnya dan penilaian berbasis komputer pada
khususnya, ditandai oleh variabel dalam jumlah yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dari aspek organisasi, metodologi, dan teknologi.
Dampaknya, keputusan ini sangat mempengaruhi tingkat resiko dan
manajemennya, perubahan manajemennya, timeline dan biayanya.
Keputusan pada desain global dari evaluasi program dapat dianggap sebagai
bijeksi antara ruang karakteristik dan ruang desain penilaian, (D = Co D, D
= {0,M,T}). Untuk mengukur dan mengatasi masalah dan dukungan
pengambilan keputusan yang lebih baik, di luar karakteristik yang melekat
dari kerangka kerja dan itu sendiri, perlu dijelaskan dimensi yang
menggambarkan ruang itu.
b. Pembuatan Skala
Dari sebuah penilaian seharusnya tidak dibingungkan oleh tujuan.
Memang, saat mempertimbangkan penilaian tujuan, seseorang
mempertimbangkan tingkat kerincian dari informasi yang relevan dan
berarti yang dikumpulkan dan dianalisis selama evaluasi. Bergantung pada
objek penilaian, tingkat kerincian terendah, informasi dasar, dapat berupa
skor individu atau rata-rata atas populasi atau sub populasi, yang dianggap
sebagai sistem atau sub sistem. Skala menggambarkan jumlah unit
informasi yang dikumpulkan, yang mana terkait dengan ukuran sampel.
Ujian di tingkat sekolah dan tes sertifikası biasanya merupakan peristiwa

3
4

perayaan kecil, sementara PISA atau NAEP biasanya merupakan operasi


besar-besaran.
c. Penetapan Landasan Teori
Deskriptor penilaian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang
digunakan untuk mengatur skala pengukuran. Penilaian klasikal
menggunakan rasio dari jawaban yang benar untuk jumlah pertanyaan
sementara atau IRT (Utem Response Theory) menggunakan parameterisasi
item statistik. Sebagai sub-deskriptor, metode penilaian harus
dipertimbangkan dari sudut pandang teoritis baik dari sisi prosedural
maupun algoritmik.
d. Modus Penilaian
Menilai item dan seluruh tes, selain model referensi dan prosedur,
dapat dilakukan secara otomatis, semi otomatis, atau manual. Hal ini
didasarkan pada mode penilaian, proses organisasi dan dukungan teknologi,
serta risiko terhadap keamanan dan pengukuran kualitas, dapat berubah
secara dramatis.
e. Pemilihan Referensi Penilaian
Dalam beberapa situasi, data yang dikumpulkan tidak
mencerminkan bukti objektif dari penilaian pada skala atau metrik.
Bergantung pada pernyataan-pernyataan tentang ujian-ujian tentang
kompetisi mereka sendiri, atau acara-acara dalam acara-acara yang
diselenggarakan oleh orang lain. Situasi ini disebut sebagai declarative
assessment atau penilaian deklaratif. Sementara itu, kunci dari fakta dan
observasi yang dikumpulkan oleh agen selain peserta tes disebut sebagai
penilaian berbasis bukti atau berbasis bukti.
f. Tipe Kerangka Penilaian
Dirancang untuk konteks yang dan untuk tujuan yang berbeda
berdasarkan deskripsi referensi dari kompetensi, keterampilan, atau
kemampuan yang ingin diukur oleh sesorang. Berbagai kerangka kerja ini
memiliki asal-usul yang berbeda, termasuk yang paling penting adalah
program pendidikan dan spesifikasi (berbasis konten atau berorientasi pada
tujuan); konstruksi kognitif dan kartu keterampilan dan deskripsi pekerjaan.
5

Jenis kerangka mungkin memiliki Implikasi yang kuat untuk proses


organisasi, metodologi dan aspek teknis dari instrument.
g. Tujuan Pemanfaatan Teknologi
Fungsi teknologi dalam operasi merupakan faktor lain yang sangat
penting yang berdampak pada aspek organisasi, metodologi, dan teknologi
dari evaluasi. Sementara, banyak variasi yang dapat diama dua situasi) khas
yang dapat diidentifikasi adalah penilaian yang dibant komputer, dan
berbasis komputer. Pada situasi yang pertam teknologi pada dasarnya
digunakan pada tingkat dukungan organisasi dan operasional Instrumen
penilaian tetap menggunakan kertas dan pensil dan TI hanya digunakan
sebagai alat pendukung untuk survei. yang kedua, komputer itu sendiri
digunakan untuk mengirim instrumen.
h. Variabel Konteks
Bergantung pada survei skala, variabel yang digunakan untuk skala
yang terkait dengan konteks juga penting Variabel jenis ini adalah multi-
lingualisme, aspek multi-budaya: pertimbangan cacat; aspek geografis;
aspek geopolitik, aspek politik dan hokum; modus pengumpulan data
(seperti peduli, berbasis jaringan, dll).
i. Stakeholder Penilaian
Identifikasi Pemangku Kepentingan Identifikasi pemangku
kepentingan dan karakteristik mereka sangat penting untuk aplikasi,
metodologi, dan teknologi. Stakeholder termasuk peserta tes, administrator
tes, dan penanggung jawab tes.
j. Intensionalitas/Pengarahan
Tergantung pada peran dan hubungan antara pemangku
kepentingan, penilaian akan memerlukan niat dan risiko yang berbeda untuk
dikelola. Situasi yang umum dapat dijelaskan dengan mengajukan dua
pertanyaan mendasar:
1. Mana pemangku kepentingan yang menugaskan penilaian kepada
pemangku kepentingan lainnya?
6

2. Stakeholder mana yang mengungkapkan stakeholder lainnya (dengan


kata lain, stakeholder mana yang menyediakan bukti atau data yang
dikumpulkan selama penilaian mereka)?
k. Penerapan Penilaiann Berbasis Teknologi
Salah satu faktor utama tentu dalam mengembangkan platform
berbasis teknologi modern bukan tingkat teknologinya saja; itu pada adopsi
dari mode desain ieteratif dan partisipatif untuk desain platform dan proses
pengembangan. Memang, seperti yang sering diamati dalam bidang
komputasi ilmiah, hubungan pelanggan-pemasok pada umumnya yang
mengambil sudut pandang layanan rekayasa perangkat lunak murni sangat
tidak efektif dalam keadaan yang sangat kompleks, dimana pertimbangan
ilmu komputer tidak dapat dipisahkan dari pertimbangan psikometrik.
Sebaliknya, keahlian berbasis teknologi atau penilaian berbasis teknologi
(TBA) yang sukses harus dibangun dengan mendalami kedua bidang ilmu.
Selain pendekatan transdisipliner, dua faktor lain juga akan
meningkatkan peluang untuk memenuhi kebutuhan akan keterampilan abad
ke-21. Pertama, platform harus dirancang dan diimplementasikan secara
independen dari setiap penggunaan spesifik. Hal ini membutuhkan hal-hal
yang lebih abstrak yang mengarah ke persyaratan tingkat tinggi dan generik
yang mungkin tampak agak jauh dari konsep pengguna yang konkret atau
pragmatis organisasi. Akibatnya, para ahli masalah bahwa komitmen yang
kuat dan pemahaman tentang ini dengan pemahaman menyeluruh oleh
teknologi dari domain TBA, serta komunikasi yang baik adalah hal yang
sangat penting. Seperti yang sudah ditekankan dalam konteks e-learning,
kolaborasi yang kuat antara ilmu merupakan hal yang sangat penting
(Corbiere, 2008).
Kedua, proses dan persyaratan TBA sangat beragam dan membawa
Keragaman yang luar biasa dari kebutuhan dan praktik, tidak hanya dalam
domain pendidikan (Martin et al., 2009) tetapi juga lebih umum ketika mulai
di seluruh pengklasifikasian deskriptor penilaian dari para peneliti di
psikometri, pengukuran pendidikan atau psikologi eksperimental untuk
menilai suatu peristiwa besar atau dari konteks pendidikan hingga
7

manajemen sumber daya manusia. Sebagai konsekuensinya, keinginan


untuk membangun sebuah deskripsi yang komprehensif dan mendetail
tentang kebutuhan yang mungkin akan tampak sulit dipahami. meskipun
demikian, baik penliaian dan ahli teknologi harus mengakui kebutuhan
untuk secara terus menerus persyaratan spesifik konte yang dikembangkan
dalam proses paralel, sedemikian rupa sehingga fit baru yang tidak terduga
dapat ditambahkan dengan dampak yang diharapkan sedikit pada program
kode. Proses ini mungkin merupakan cara paling efisien untuk mengatasi
permasalahan.

2.2 Prinsip Pengembangan Platform Teknologi untuk Pembelajaran


Prinsip pengembangan platform teknologi untuk pembelajaran abad ke-
21, terdiri dari beberapa tahapan berikut: Mengaktifkan Keandalan Data dan
Fleksibilitas Instrumen Penilaian, Mengaktifkan Pengelolaan Sumber Daya
Penilaian yang Efisien, dan Mengakomodasi Keanegaragaman Situasi
Penilaian.
a. Mengaktifkan Keandalan Data dan Fleksibilitas Instrumen Penilaian
Alih-alih mengandalkan model bisnis penyedia, paradigma open
source di bidang ini memiliki dua keuntungan mendasar. ketersediaan
penuh dari kode sumber memberikan kemungkinan penilaian pelaksanaan
dan pengukuran instrumen keandalan (aspek penting dari komputasi secara
umum dan psikometrik secara khususnya). Selain itu memfasilitasi fne-
tuning perangkat lunak untuk kebutuhan dan konteks yang sangat spesifik,
menjaga kontrol penuh atas proses implementasi dan biaya saat mengambil
manfaat dari kontribusi komunitas pengguna dan pengembang yang
mungkin besar (Latour & Farcot 2008). mekanisme yang memungkinkan
bawaan untuk pengembang dari dalam komunitas untuk membuat ekstensi
dan adaptasi yang baru tanpa memodifikası lapisan inti aplikasi dan
membagikan kontribusi mereka. Mengaktifkan Pengelolaan Sumber Daya
Penilaian yang Efisien Sebuah penilaian berbasis teknologi terintegrasi
harus memungkinkan manajemen sumber daya yang efisien (item, tes,
subjek dan kelompok, hasil, survei, pengiriman, dan sebagainya) dan
8

memberikan dukungan untuk proses organisasi (tergantung pada konteks,


terjemahan dan pengungkit, sebagai contohnya); platform juga tidak
memberikan dukungan untuk proses organisasi (tergantung pada KOs
memungkinkan pengiriman instrumen kognitif dan kuesioner latar belakang
kepada peserta tes dan mungkin pemangku kepentingan lainnya, bersama-
sama dengan mengumpulkan, pasca-pemrosesan dan mengekspor hasil
perilaku data. Untuk mendukung proses kolaboratif yang kompleks seperti
yang diperlukan dalam survei internasional besar, Platform CBA modern
harus menawarkan anotasi dengan meta-data semantic yang kaya serta
kemampuan kolaboratif. Untuk melengkapi instrumen kognitif, platform
CBA modern juga harus menyediakan seperangkat fungsi lengkap untuk
informasi latar belakang, kebanyakan peserta tes, tetapi juga mungkin
tentang sebgala jenis sumber daya yang terlibat dalam proses. Sebagai
contoh, dalam survei PIAAC, Kuesioner latar belakang (terdiri atas
pertanyaan, variabel, dan aliran logistik pertanyaan dengan aturan
percabangan) telah sepenuhnya terintegrasi ke dalam alur kerja survei
global l, bersama dengan buklet instrument kognitif. Dalam kasus yang
ideal, item wawancara, item penilaian dan seluruh tes atau buk dapat
dipertukarkan. fasilitasnya, instrumen penilaian yang sangat komplek dapat
dirancang untuk sepenuhnya berfokus pada penilaian dan pengumpulan data
di latar belakang dalam satu aliran, pada setiap platform khusus.
b. Mengakomodasi Keanegaragaman Situasi Penilaian
Untuk mengakomodasi keragaman yang besar dari situasi penilaian,
platform penilaian komputer modern harus memiliki besaran mode
penyebaran, dari instalasi berbasis web sepenuhnya di sebuah server yang
besar, dengan load balancing yang memungkinkan pengiriman, ke distribusi
melalui CD atau memory card berjalan di komputer sekolah. Sebagai
gambaran, solusi terakhir telah digunakan dalam PISA ERA 2009. Dalam
survei internasional PIAAC, penyebaran telah dilakukan menggunakan
Mesin Virtual yang dipasang pada laptop yang dibawa oleh pewawancara
ke Tumah yang berpartisipasi. Dalam konteks kelas, Wireless Local Area
9

Network (LAN) menggunakan laptop sederhana sebagai server dan PC


sebagai mesin klien untuk digunakan oleh peserta tes.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Penilaian pada umumnya dan penilaian berbasis komputer pada
khususnya, ditandai oleh variabel dalam jumlah yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dari aspek organisasi, metodologi, dan teknologi.
Dampaknya, keputusan ini sangat mempengaruhi tingkat resiko dan
manajemennya, perubahan manajemennya, timeline dan biayanya. Keputusan
pada desain global dari evaluasi program dapat dianggap sebagai bijeksi antara
ruang karakteristik dan ruang desain penilaian.
Dari sebuah penilaian seharusnya tidak dibingungkan oleh tujuan.
Memang, saat mempertimbangkan penilaian tujuan, seseorang
mempertimbangkan tingkat kerincian dari informasi yang relevan dan berarti
yang dikumpulkan dan dianalisis selama evaluasi. Bergantung pada objek
penilaian, tingkat kerincian terendah, informasi dasar, dapat berupa skor
individu atau rata-rata atas populasi atau sub populasi, yang dianggap sebagai
sistem atau sub sistem. Skala menggambarkan jumlah unit informasi yang
dikumpulkan, yang mana terkait dengan ukuran sampel. Ujian di tingkat
sekolah dan tes sertifikası biasanya merupakan peristiwa perayaan kecil,
sementara PISA atau NAEP biasanya merupakan operasi besar-besaran.

3.2 Saran
Menurut pendapat kelompok kami, di era pembelajaran abad ke-21 saat
ini bangsa Indonesia perlu melakukan berbagai perbaikan di segala bidang.
Adapun bidang dasar yang cukup penting seperti bidang pendidikan. Di dalam
bidang pendidikan, penilaian merupakan salah satu hal yang sangat penting
dalam pembelajaran. Dengan ditulis nya makalah ini semoga kedepannya dapat
menjadi acuan untuk guru bagaimana cara menerapkan penilaian pembelajaran
abad ke-21 dengan baik.

10
DAFTAR RUJUKAN

Imam, S & Laksono, B. 2018. Pembelajaran Abad 21. Malang : Universitas Negeri
Malang

11

Anda mungkin juga menyukai