Anda di halaman 1dari 49

PRAKTIKUM RADIOLOGI

INTERPRETASI
MUSKULOSKELETAL

TIM RADIOLOGI
FAKULTAS
KEDOKTERAN HEWAN
UB
2018
Perubahan yang diamati melalui
radiografi pada kepala
 Ukuran
 Bentuk
 Posisi
 Opasitas
Opasitas radiografi yang dapat
dikenali
 Metal
 Tulang atau mineral
 Cairan atau jaringan lunak
 Udara
 lemak
Indikasi radiografi pada kepala
 Traumatic injury
 Skull pain
 Soft tissue mass
 Rhinitis
 Nasa discharge
Abnormalitas yang dapat ditemukan
 Fraktura
(superimpose struktur tulang satu dengan tulang lainnya menyebabkan kesulitan
mendiagnosa pada kasus fraktura yang disertai perdarahan terjadi peningkatan
pada bentuk densitas jaringan lunak di sekitar fraktura)
 Dislokasi persendian temporo mandibular
 Osteomyelitis
(1. menyebabkan hancurnya struktur tulang kepala, 2. mengelilingi tulang yang
mengalami peningkatan densitas (skelerosis), 3.fungal osteomyelitis dapat
berlanjut menjadi neoplasia
 Neoplasia
(1. kejadian tumor tulang di kepala sangat jarang, 2. lebih sering pada anjing
daripada kucing, 3. osteosarcoma dapat terjadi pada semua bagian/struktur tulang
kepala, 4. jika kejadian tumor di daerah superficial, maka akan diikuti oleh
peradangan jaringan lunak dan reaksi periosteal)
Anatomy dentes Feline Canine
 Rumus gigi anjing:
 3142/3143 (ICPM)
 Rumus gig kucing:
 3131/3121 (ICPM)
Periodontal disease
 Inflamasi disekitar gigi (ex: gingivitis, vasculitis, periodontitis)
 Disebabkan oleh infeksi bakteri (ex: streptococcus, actinomycosis)
 Faktor predisposisi:
 jenis diet
 Defisiensi nutrisi
 Jumlah kalkulus gigi
 Menyebabkan kehilangan gigi tanpa bukti klinis nyeri
 Komplikasi sekunder (osteomielitis, fraktur patologis, dan fistula
oronasal)
Periodontal disease
a. Pelebaran ruang periodontal merupakan temuan pertama radiografi
dengan penyakit periodontal
b. Penyakit progresif menyebabkan penipisan dan hilangnya lamina dura
dan resorpsi akar gigi
Radiografi periodontal disease
 Lesi yang terlihat pada tahap penyakit selanjutnya
 Tulang furkasi menjadi kurang jelas dan kurang opaque
 Alveolar crest secara progresif mengalami regresi dan
mengembangkan margin yang tidak teratur
 Ruang periodontal melebar
 Lamina dura mulai menghilang biasanya dimulai pada
puncak alveolar
 Fraktur patologis akar gigi atau tulang yang berdekatan
dapat terjadi
Teeth Resorption

a. tipe 1 teeth resoption ditandai


oleh radiolusen fokal atau multifokal
gigi, dengan radiopasitas normal
dan ruang ligamen periodontal

b. tipe 2 teeth resoption,


adanya penurunan dalam
opasitas akar yang konsisten
dengan penggantian struktur
akar oleh tulang alveolar
c. tipe 3 memiliki fitur tipe 1 dan 2
yang terdapat pada gigi yang
sama, seperti ligamen periodontal
normal dan sempit atau hilang,
rafiolusen fokal atau multifokal,
dan area radiopasitas yang
menurun.

Faktor utama tidak diketahui. Namun faktor yang mungkin


berperan dalam penyakit ini telah diidentifikasi seperti peradangan
mulut kronis, gingivitis dan penyakit periodontan, penyakit
metabolik dan endokrin, asidosis sistemik, regulasi kalsium,
hipoksia lokal, gravitasi spesifik urin yang rendah, penyakit virus,
kelainan anatomi, trauma mekanik, dan diet kering atau basah
Spesies V. V. Thoracalis V. V. V.
Cervicalis Lumbalis Sacralis Coccygeal

Kuda 7 18 6 5 15-21

Sapi 7 13 6 5 18-20

Domba 7 13 6 5 12-16

Kambing 7 13 6 5 16-24

Anjing/Kucing 7 13 7 3 20-23

Babi 7 14-15 6-7 4 20-23

Ayam 13 7 14 6
PRINSIP INTERPRETASI
COLUMNA VERTEBRALIS
 EVALUASI SISTEMIK
 Pemeriksaan kualitas
 Teknik radiografi
 Struktur jaringan lunak pada ekstravertebrae
 Struktur tulang vertebrae
 Jarak discus intervertebralis
 Foramen intervertebralis
INTERVERTEBRAL DISC DISEASE
(IVDD)
 1. Penyakit pada disc/persambungan antar vertebrae
 2. Kejadian IVDD dapat berupa kalsifikasi dari disc atau penyempitan jarak antar
intervertebrae disc

IVDD L3-L4
Kondisi Infeksius
Bacteria : Bordetella bronchispetica, Brucella canis, prostatitis and
anterior uveitis, Enterococcus faecalis, E.coli, Staphylococcus
aureus, S. Intermedius, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus spp

Fungi: Aspergillus terreus, Scedosporium piospermum,


Paecilomyces varioti
 Osteomyelitis (ex: spondylitis)
Terlihat kerusakan tulang, reaksi periosteal, pembentukan
tulang baru dengan sclerosis
 Discospondylitis: Proses peradangan yang melibatkan disc
dan bagian belakang dari vertebrae
Normal Vertebrae
Periosteal reaction
 Reaksi periosteal adalah pembentukan tulang baru sebagai
respon terhadap cedera atau rangsangan lain dari
periosteum yang mengelilingi tulang.
INTERPRETASI
EKSTREMITAS
Anatomy Tulang
PRINSIP INTERPRETASI
VITAMIN D
 VASCULAR : pembuluh darah
 INFLAMMATORY AREA : area paparan inflamasi
 TRAUMA : benturan
 ANOMALOUS : kelainan pada tulang
 METABOLIC : gangguan metabolisme
 IDIOPHATIC : sebab tidak jelas pasti
 NEOPLASTIC : tumor
 DEGENERATIVE : pengurangan densitas
Point interpretasi
RESPON TULANG TERHADAP
PENYAKIT/CEDERA
1.BONE LOSS
OSTEOPENIA= RADIOOPASITAS NAIK

2. BONE PRODUCTION
OSTEOSCLEROSIS=RADIOOPASITAS TURUN

3. MIXED REACTION
Bentuk Lesi Pada Tulang
BENTUKAN LESI PADA TULANG DAPAT MENIMBULKAN
REAKSI PERIOSTAL( TERJADI 7-10 HARI PASCA INSIDEN)

 Periosteal Reaction (perubahan yang terjadi pada tulang


kortikal akibat berbagai sebab seperti trauma, infeksi,
keganasan, obat-obatan, dan artritis)
1. CONTINOUS REACTION
2. INTERRUPTED REACTION
CONTINOUS REACTION
 SOLID
 CODMAN’S TRIANGLE
 ROUGH AND SOLID
 LAMELLA
 BRUSH
 PALISADING
SOLID
Reaksi ini mungkin tebal atau tipis, lurus atau
bergelombang,opasitas bervariasi dan memiliki margin yang
berbeda atau tidak jelas
CODMAN’S TRIANGLE
• the triangular area of new
subperiosteal bone that is created
when a lesion, often a tumour, raises
the periosteum away from the bone
LAMELLAR
 Memiliki lapisan penampilan seperti kulit bawang. Jenis
reaksi ini menunjukan peningkatan siklik atau intermiten
periosteum

 Pola ini biasanya menunjukan lesi dan dapat terlihat pada


inflamasi, osteomyelitis atau tumor
PALISADING
• Panah kuning menunjukan reaksi
palisading
• Panah abu-abu menunjukan reaksi
periosteal yang solid
INTERRUPTED REACTION
 SPICULAR
 SUNBURST
 AMORPHOUS(TUMOUR BONE)
SPICULAR & SUNBURST
 Spikula tipis dari tulang, baru terbentuk
memancar keluar dari lesi di tulang. Jenis
reaksi ini menunjukan proses agresif dan
sering terlihat pada tumor tulang ganas
AMORPHOUS
 This reaction has no form and
indicates a disease process
that is expanding very rapidly.
New bone appears in clumps,
clouds, or wispy strands with
poor margin.

9 year old American Staffordshire terrier


with an osteosarcoma of the scapula, the
yellow arrows indicate the amorphous
periosteal reaction.
FRAKTURA
TIPE FRAKTURA

FRAKTURA TERBAGI
MENJADI FRAKTURA
TERBUKA DAN FRAKTURA
TERTUTUP
SPIRAL
GREENSTICK
SALTER FRAKTURA
Study Kasus
Diskusikan bersama teman kelompok anda
Waktu 15menit tidak lebih
 Anjing persilangan berjenis kelamin jantan berumur 2
tahun dengan bobot badan 11kg, warna rambut coklat
dengan keluhan mengalami bengkak dan pincang
pada kaki belakang sebelah kanan, karena ditabrak.
Anjing sudah divaksin, diberikan pakan setiap hari
berupa daging ayam yang sudah direbus. Anjing
dipelihara debgab cara dilepas di halaman rumah
pemilik, dan sesekali keluar rumah pada sore hari.

Interpretasikan:
 Seekor anjing French Buldog jantan umur 10 bulan, mengalami
inkoordinasi, mengalami kesakitan saat palpasi sepanjang vertebrae
dan extremitas caudal.
Intepretasikan:
 Seekor kucing mengalami gejala head tilt, suka menggaruk telinga
dan adanya cairan yang keluar dari telinga. Setelah dilakukan
pemeriksaan radiografi didapat hasil sebagai berikut.
Intepretasikan:
TERIMAKASIH
FORMAT LAPORAN
 BAB I PENDAHULUAN(min 1 lembar)
 1.1 Latar Belakang
 1.2 Tujuan
 Bab II tinjauan pustaka(min 2 halaman)
 2.1 radiografi regio cranii, vertebrae, ekstremitas
 2.2 Persiapan pemeriksaan radiologi pada region cranii, vertebrae,ekstremitas
 2.3 indikasi radiografi regio cranii, vertebrae, ekstremitas
 2.4 posisi pemostretan pada regio cranii, vertebrae, ekstremitas
 2.5 intepretasi pemotretan regio cranii, vertebrae, ekstremitas
 2.6 Tipe-Tipe Fraktura + type dari fraktur salter haris
 2.7 faktor faktor yang dapat menyulitkan pembacaan hasil radiografi regio cranii, vertebrae dan
ekstremitas
 Bab III hasil & pembahasan
 3.1Hasil (tabel; berisi foto, anamnesa, regio, posisi, opasitas, organ yang terlihat, abnormalitas,
diagnosa)
 3.2 Case Report Radiografi region cranii
 3.3 Case Report Radiografi regio vertebrae
 3.4 Case Report Radiografi regio ekstremitas
 Jurnal tidak boleh sama satu kelas, cari dan bahas abnormalitas yang ada pada case report
 Bab IV penutup
 4.1 Kesimpulan
 4.2 saran
 Lampiran( bukti ss praktikum, catatan, referensi yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai