10119210062
1
Keadaan fungsional individu utk
mengadakan relasi dan limitasi thd
lingkungannya (manusia, benda / paham)
melalui pancaindera
Kesadaran sensorium (neurologik) : keadaan
fungsi kognitif dari indera khusus
Kesadaran psikiatrik (kwalitatif): persepsi yg
dipengaruhi oleh emosi dan pikiran
seseorang (apperception)
PSIKOPATOLOGI-DH 2
Kesadaran Neurologik: Glasgow Coma Scale
berkaitan dg GMO (Selhorst J.B. 1989)
kompos mentis Reaksi mata (E) 1-4
PSIKOPATOLOGI-DH 3
Kesadaran psikiatris tampak tak terganggu:
- tampak biasa, wajar, tenang, tak ada sikap /
perilaku yg aneh / kacau, tak tampak seperti orang
yg tidak waras
Kesadaran psikiatris tampak terganggu:
- perilaku katatonik
PSIKOPATOLOGI-DH 4
Berkaitan dg GMO Orientasi
Taraf pendidikan - waktu, tempat, personal
Pengetahuan umum Daya ingat
PSIKOPATOLOGI-DH 5
Kemampuan utk mengerti, mengingat, mengge-
rakkan (memobilisasi) dan menyatukan secara
konstruktif hal2 yg telah dipelajari sebelumnya
dlm menghadapi situasi baru
Kemampuan utk memperoleh penyelesaian yg
efektif dan efisien dlm situasi hidup yg ber-
ubah2
Kemampuan utk mengambil manfaat dari pro-
blematik & pengalaman dahulu bagi problematik
yg timbul kemudian (proses belajar teori &
praktik)
PSIKOPATOLOGI-DH 6
Teori tentang MI ini dikembangkan pada
1985 oleh Dr Howard Gardner, seorang
professor pendidikan di Universitas Harvard.
Dikatakan bahwa penilaian kecerdasan
berdasarkan pengukuran IQ adalah sangat
terbatas. Untuk menilai potensi pada anak-
anak dan dewasa yang lebih luas, Dr Gardner
mengajukan delapan macam kecerdasan yang
berbeda, yaitu:
PSIKOPATOLOGI-DH 7
1. Kecerdasan linguistik tentang kata-kata (Linguistic
intelligence – “word smart”)
2. Kecerdasan logis-matematis tentang angka dan logika
(Logical-mathematical intelligence – “number/reasoning
smart”)
3. Kecerdasan spasial tentang lukisan (Spatial intelligence –
“picture smart”)
4. Kecerdasan kinestetik tubuh tentang pengalaman fisik
(Bodily-Kinesthetic intelligence – “body smart”)
5. Kecerdasan musikal tentang musik (Musical intelligence
– “music smart”)
6. Kecerdasan interpersonal tentang pengalaman sosial
(Interpersonal intelligence – “people smart”)
7. Kecerdasan intrapersonal tentang refleksi diri
(Intrapersonal intelligence – “self smart”)
8. Kecerdasan naturalis tentang pengalaman dalam dunia
alam (Naturalist intelligence – “nature smart”)
PSIKOPATOLOGI-DH 8
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence-
EI)
Goleman (1995) sepaham dg pendapat Salovey(1990) ttg Lima
Domain Utama dari Kecerdasan Emosional (Five Main
Domain of Emotional Intelligence)
1. Menyadari emosi sendiri (self-awareness): mengenali
perasaan seperti apa adanya
2. Mengatur emosi: kemampuan menangani emosi diri
dengan cara yang memadai (Self-management )
3. Memotivasi diri: mengatur emosi dalam mencapai tujuan
(Self-management )
4. Mengenali emosi orang lain (empati dan social
awareness)
5. Mengatur hubungan: keterampilan mengatur dan
mengimbangi emosi pada orang lain (Relationship
management )
PSIKOPATOLOGI-DH 9
upaya memusatkan pd bagian
tertentu dari pengalaman
kemampuan utk tetap memfokuskan
pada suatu aktivitas
kemampuan utk konsentrasi
PSIKOPATOLOGI-DH 10
Distraktibilitas: tak mampu memusatkan
perhatian, perhatian tertuju pd stimulus eksternal
yg tak penting dan tak relevan
Inatensi selektif: tak memperhatikan hal2 yang
membangkitkan anxietas
Kewaspadaan berlebih (hypervigilance):
perhatian berlbh pd stimuli internal & eksternal
(sekunder dari waham paranoid)
Trance: perhatian terpusatkan, kesadaran berubah
PSIKOPATOLOGI-DH 11
Konsentrasi: kemampuan memusatkan
pikiran dan perhatian terhadap sesuatu hal
yg terdapat dlm bid. kesadaran individu
Orientasi: kemampuan utk mengetahui dan
menjelaskan relasi & limitasi secara temporal,
personal, spatial dan situasional
(kemampuan untuk memahami lingkungan)
G. orientasi pd GMO & GMNO
PSIKOPATOLOGI-DH 12
Daya kemampuan mereproduksi hal ikhwal
tertentu yg tlh terjadi di masa lampau
fungsi mengeluarkan kembali ke kesadaran
informasi yg tlh disimpan di dlm otak
secara aktif, dg mencurahkan perhatian sadar
kpd peristiwa atau soal di masa lampau
dpt ditolong dg memperlihatkan bbp detail
tertentu, shg dpt mengenal kembali seluruh-nya
PSIKOPATOLOGI-DH 13
DI jangka panjang (remote memory): ingatan
ttg kejadian penting di masa lampau
DI jangka pendek (recent memory): ingatan
ttg kata2 yg tak berhub, sesudah perhatiannya
dialihkan selama 5 - 15 menit
DI segera (immediate memory): kemampuan
mengulang 6 angka berurutan, segera sesdh
diucapkan pemeriksa
PSIKOPATOLOGI-DH 14
Proses belajar: proses perekaman (registrasi)
Proses ingatan:
proses pemeliharaan (retensi / keeping)
PSIKOPATOLOGI-DH 15
Mneme = memory Dysmnesia:
trace / engram Amnesia: kehilangan
PSIKOPATOLOGI-DH 16
A retrograd: hal ikhwal seblm trauma
A anterograd: hal ikhwal sesdh
trauma fisik atau mental
A epochal: akan masa lalu, spt baru
lahir
A catathymic: akan satu peristiwa
saja
PSIKOPATOLOGI-DH 17
A. Illusion of doubles (Capgras syndrome) :
illusion of positive double : orang di sekitarnya
PSIKOPATOLOGI-DH 18
C. confabulation: pengisian lowongan
(hiatus/gap) dlm ingatan yg terlupa secara tak
sadar dg pengalaman yg dibayangkan tapa
fakta yg jelas (patologi organik)
D. déjà vu (already seen): ilusi pengenalan visual,
di mana situasi baru dikatakan secara salah sbg
pengulangan ingatan sebelumnya / situasi lama
E. déjà entendu (already heard): ilusi auditorik
F. déjà pense (already thought): ilusi bhw pikiran
baru dikenal sbg pikiran yg pernah diutarakan
G. jamais vu (never seen): fenomena paramnestik
di mana ps tak mengenali situasi nyata yg
pernah dialami
PSIKOPATOLOGI-DH 19
Gangguan Daya Ingat (DI) lainnya:
Hypermnesia: proses ingatan yg berlebih; ke-
PSIKOPATOLOGI-DH 20
1. Halusinasi
2. Delusi (waham)
3. Inkoherensi
4. Katatonik
5. Perilaku kacau
Proses merubah stimulus fisik => informasi
psikologik; proses mental dimana stimulus
sensorik dibawa ke kesadaran
dlm arti sempit: tangkapan stimulus oleh
panca indera
dlm arit luas: pengertian, pemahaman, dan
PSIKOPATOLOGI-DH 22
1. Halusinasi: persepsi sensoris palsu tanpa sti-
mulus eksternal yg nyata
2. Ilusi: persepsi/interpretasi yg salah ttg stimulus
eksternal yg nyata
3. Depersonalisasi: persepsi diri yg berubah, aneh
4. Derealisasi: persepsi lingkungan yg berubah, tak
nyata, aneh
5. Agnosia: tak mengenali makna suatu impresi
sensoris (gangguan kognitif)
PSIKOPATOLOGI-DH 23
H. hipnagogik: yg terjadi menjelang tidur (N)
H. hipnopompik: hall menjelang terjaga (N)
H. auditorik: hall pendengaran
H. visual: hall penglihatan
H. olfaktoris: hall penciuman
H. gustatoris: hall pengecapan
H. taktil / haptik: hall perabaan (phantom limb,
formication)
H. somatik: hall thd tubuh, visceral
PSIKOPATOLOGI-DH 24
Anosognosia: Ag tentang penyakit
Somatopagnosia: Ag tentang tubuh
Agnosia visual: tak mengenali benda/orang
Astereognosia: Ag obyek dg perabaan
Prosopagnosia: Ag wajah
Apraxia: tak mampu melakukan tugas tertentu
Simultagnosia: Ag unsur2 pemandangan visual
Adiadochokinesia: tak mampu melakukan
gerakan2 yg berubah dg cepat
PSIKOPATOLOGI-DH 25
Proses intrapsikik yg meliputi pengolahan dp
pelbagai pikiran & paham dg jalan memba-
yangkan, memahami, mem-banding2-kan
dan menarik kesimpulan, shg terjelma
pikiran dan paham baru. Hal ini merupakan
bentuk integrasi tertinggi pd manusia
Gangguan pada proses pikir:
Gangguan umum
Gangguan spesifik
PSIKOPATOLOGI-DH 26
Gg pikiran formal: gg proses pikir disertai gg isi
pikiran
Pikiran tak logis: pikiran dg konklusi salah,
bukan disebabkan nilai budaya / defisit mental
Pikiran autistik/dereistik: preokupasi pd du-nia
dlm pribadi, tak sesuai logika/pengalaman
Pikiran magis: pikiran yg mirip fase preopera-
sional kanak
Pikiran proses primer: = dereistik, normal pd
mimpi
PSIKOPATOLOGI-DH 27
Neologisme: kata2 baru ciptaan pasien
Word salad: gado2 kata yg tak dimengerti
Perseverasi: respons menetap thd stimulus sebe-
lumnya, walaupun sdh ada stimulus baru
Verbigerasi: pengulangan tanpa arti kata2/frase
Ekolali: latah, pengulangan secara
psikopatologis kata2/frase seseorang
Kondensasi: penggabungan bbp konsep jadi
satu
Terhalang (sperrung/blocking): stop tanpa lanjut
Terhambat (hemmung): stop sejenak
PSIKOPATOLOGI-DH 28
Gangguan Asosiasi :
Sirkumstansialitas: pembicaraan yg ber-putar2
keluar dari topiknya
Tangensialitas: tak pernah mulai dari titik awal
Asosiasi longgar
Derailment (keluar jalur): penyimpangan tiba2
bahasa, disorganisasi
PSIKOPATOLOGI-DH 29
1. Waham/delusi: keyakinan yg tak sesuai dg reali-
tas, tak sejalan dg inteligensi dan latar belakang
budaya ps, dipertahankan terus tak bisa
dikoreksi:
W aneh (bizarre): mis elektrode dlm otak, alien
mem-busuk
PSIKOPATOLOGI-DH 30
Waham paranoid:
W presekutorik: dilecehkan, ditipu, disiksa dsb
W kebesaran (grandiosa): orang penting/besar
W rujukan (delusion of reference): perilaku or
lain ditujukan kepd dirinya (biasanya yg
negatif)
W tuduhan diri (self accusation): berdosa, sesal
W pengendalian (d of control): dikendalikan
oleh kekuatan dari luar:
Thought withdrawal : penyedotan pikiran
Thought insertion: penyisipan pikiran
Thought broadcasting: penyiaran pikiran
Thought control: pikiran dikendalikan
PSIKOPATOLOGI-DH 31
Delusion of infidelity / Delusional jealousy:
ketidaksetiaan, cemburu patologik
PSIKOPATOLOGI-DH 32
2. Preokupasi dlm pikiran: kecendrungan pikiran
pd ide tertentu
3. Egomania: preokupasi diri yg patologis
4. Monomania: preokupasi pd suatu obyek tunggal
5. Hipokondria: preokupasi pd peny dlm dirinya,
secara tak realistik
6. Obsesi: pikiran yg menetap secara patologik dan
tak tertahankan, disadari, berkaitan dg anxietas
7. Koprolalia: pengucapan kata2 kotor terus
8. Noesis: wahyu pencerahan, merasa dirinya
terpilih
9. Unio mystica: kesatuan mistik dg kekuatan tak
terbatas, sering berkaitan dg agama / budaya
PSIKOPATOLOGI-DH 33
Katalepsi: posisi tak bergerak yg dipertahankan
Furor Katatonik: agitasi, aktivitas motorik tanpa
tujuan tanpa stimuli eksternal
Stupor Katatonik: aktivitas motorik yg melambat
secara nyata => tak bergerak, tak sadar akan
lingkungan
Sikap Katatonik: sikap/postur aneh, tak serasi yg
volunter, dipertahankan utk bbp waktu yg lama
Fleksibilitas Cerea: pengaturan posisi tubuh yg
dipertahankan utk bbp saat, spt lilin
PSIKOPATOLOGI-DH 34
Negativisme: menentang tanpa motivasi
segala perintah atau upaya utk menggerakkan
Katapleksi: kehilangan sementara tonus otot
dan kelemahan yg dicetuskan oleh kondisi
emosional
Stereotipi: gerakan fisik/pembicaraan yang
berulang dan menetap, mis mencabuti rambut
Manerisme: gerakan kebiasaan involunter yg
melekat, shg menarik perhatian orang
Otomatisme: gerakan otomatik yg biasanya
merupakan aktivitas simbolik nir-sadar
Otomatisme perintah: mengikuti perintah
PSIKOPATOLOGI-DH 35
Mutisme : tidak bersuara tanpa abnormalitas organ
(struktur)
Ekopraksi: mengikuti gerakan pemeriksa, imitasi
patologik dari gerakan orang lain
Berkoordinasi: harmonis, luwes, fleksibel
Mimikri: aktivitas motorik imitatif dan sederhana
pd masa kanak
Agresi: tindak kekerasan yg bertujuan (verbal /
fisik), bagian motorik dari afek kegusaran
Pemeranan(acting out): ekspresi langsung dari
keinginan
Hipoaktivitas (hipokinesis): penurunan aktivitas
PSIKOPATOLOGI-DH 36
Hiperaktivitas : aktivitas berlebih:
> Agitasi psikomotor: aktivitas motorik & kognitif yg
berlbhan, tak produktif, krn ketegangan dalam
> Hiperkinesis: aktivitas destruktif, agresif, tak kenal
lelah, sering berkaitan dg patologi otak
> Tik (tics): gerakan motorik spasmodik, involunter
> Somnambulisme: aktivitas motorik selama tidur
> Akathisia: ketegangan otot sekunder krn obat
antipsikotik (gelisah, bolak-balik)
> Ataxia: kegagalan koordinasi otot, gerakan otot yg
iregular
PSIKOPATOLOGI-DH 37
Poliphagia: makan berlebihan secara patologik
Kompulsi: tak dpt mengendalikan impuls untuk
melakukan perbuatan ber-ulang2:
Dipsomnia: kompulsi minum alkohol
Kleptomania: kompulsi mencuri
Nymphomania: kebutuhan berlbh dan kompulsif
utk koitus pada wanita
Satyriasis: kebutuhan berlbh utk koitus pd laki2
Trichotillomania: kompulsi mencabuti rambut
Ritual: aktivitas otomatik, kompulsif, dg tujuan
mengurangi anxietas
PSIKOPATOLOGI-DH 38
Perilaku kacau lain:
telanjang, ekshibisionis
menarik diri
bicara sendiri
sembunyi
curiga
ketakutan
destruktif, mutilasi diri
perilaku agresif
PSIKOPATOLOGI-DH 39
1. Gejala manik :
Perasaan hipertim, gembira
Pikiran banyak, banyak bicara, loncat gagasan
Perilaku aktif, hiperaktif
2. Gejala depresif
Perasaan hipotim, murung, sedih, tak gairah
Pikiran lambat, tidak banyak bicara, mutism
Perilaku pasif
Mood: suasana perasaan Affect (ekspresi afektif)
internal yang sering respons emosional
mempengaruhi perilaku eksternal (hidup emosi,
dan persepsi individu akan gelombang emosi, ‘cuaca’,
dunia luar
emosi jangka pendek)
Euthym : mood yang
wajar / biasa (normothym)
stabil / labil
Hypothym: mood yg dalam, dangkal, tumpul
menurun (murung => datar
depresi) luas, sempit, terbatas
Hyperthym : mood yg
menaik (senang => mania)
serasi/tak serasi
Dysthym : mood yg
empati : + / -
irritable (marah, benci => sungguh2 / pura2 / di-
kekerasan) buat2
Ketakutan : waswas, dramatisasi
cemas, takut => anxietas,
fobia, panik
PSIKOPATOLOGI-DH 41
Hypothym: murung, pedih, muram, sedih,
melankolis, berkabung, putus asa, ditolak sampai
depresi berat
Hyperthym: bahagia, senang, gembira, puas,
terhibur, kenikmatan inderawi, ekstase, hipoman
sampai mania
Dysthym: marah, beringas, mengamuk, benci,
jengkel, berang, tersinggung, bermusuhan
sampai tindak kekerasan(agresi) atau kebencian
patologis
Ketakutan: cemas, takut, khawatir, waswas,
waspada, ngeri sampai anxietas, fobia, panik,
waham kejar
PSIKOPATOLOGI-DH 42
Malu: sesal, hina, aib, rasa salah, malu hati, hati
hancur, waham dosa
Cinta: sayang, bakti, penerimaan, kepercayaan,
dekat, persahabatan, hormat, kasmaran sampai
kasih agape(positif), atau waham (negatif
/patologik) spt erotomania, merasa dicintai
oleh bintang film terkenal. Eros, cinta
berdasarkan birahi, fisik, kekayaan, jabatan,
kekuasaan; filos, cinta persaudaraan,
pertemanan, kelompok, suku; agape, cinta
tampa pamrih, tulus, tanpa minta balasan.
Alexithymia, tak bisa merasakan suasana
perasaan diri sendiri dan orang lain (tak bisa
empati)
PSIKOPATOLOGI-DH 43
Perasaan was-was, khawatir, cemas, takut, tidak
tenang, sering disertai gejala fisik seperti jantung
berdebar, keringat dingin, mulut kering, hipertensi
(hiperaktivitas otonom)
Panik : kecemasan hebat, sesaat saja
Obsesi kompulsi : kecemasan karena pikiran dan
perilaku yang selalu melekat dan tidak bisa
dihindari
Fobia: kecemasan karena takut akan situasi atau
obyek tertentu
10. FOBIA: takut patologis yg persisten, irasional,
berlebihan thd suatu stimulus spesifik / situasi
ter-tentu, shg ada upaya menghindari stimulus
itu
Fobia spesifik: pd suatu obyek/situasi yg jelas
PSIKOPATOLOGI-DH 46
Stimulus / rangsang yg mengaktifkan /
menggerakkan jiwa (mind) dg tujuan
mengurangi peningkatan ketegangan yg
ditimbulkan oleh dorongan instinktual
Stimulus dapat bersumber dari:
PSIKOPATOLOGI-DH 47
Instink / Dorongan (drive)
sumber tenaga dari perilaku organisme
PSIKOPATOLOGI-DH 49
Abulia: kehilangan atau berkurangnya dorongan
kehendak, shg tidak mampu menyusun siasat
atau kebijaksanaan praktis dlm menyelesaikan
masalah
Stupor: bekunya segala dorongan berbuat dan
kebalnya hidup perasaan, shg hilang segala daya
utk berbuat / merasakan, mati aktivitas fisik &
mental => mutisme
Raptus: serangan eksplosif dan tiba2 tanpa
provokasi yg adekuat, dpt terjadi agitasi hebat
Amentia = delirium = acute hallucinatoric confusion
Amentia = kapasitas intelektual yg tak ada sejak
lahir
PSIKOPATOLOGI-DH 50
TILIKAN
Tilikan adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya
dan arti dasi suatu situasi
1. Penyangkalan sepenuhnya terhadap penyakit
2.Sedikit kesadaran diri akan adanya penyakit dan meminta
pertolongan tetapi menyangkalinya pada saat yang bersamaan
3.Sadar akan adanya penyakit tetapi menyalahkan orang lain,
faktor luar, medis atau faktor organik yang tidak diketahui.
4.Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak
diketahui pada dirinya.
5.Tilikan Intelektual : Pengakuan sakit dan mengetahui gejala dan
kegagalan dalam penyesuaian sosial oleh karena perasaan
irrasional atau terganggu, tanpa menerapkan pengetahuannya untuk
pengalaman dimasa mendatang
6.Tilikan Emosional yang sebenarnya : kesadaran emosional
terhadap motif-motif perasaan dalam, yang mendasari arti dari
gejala; ada kesadaran yang menyebabkan perubahan kepribadian
dan tingkah laku dimasa mendatang; keterbukaan terhadap ide dan
konsep yang baru mengenai diri sendiri dan orang-orang penting
dalam kehidupannya
TERIMA KASIH
PSIKOPATOLOGI-DH 52