Anda di halaman 1dari 14

PERSALINAN PRESIPITATUS

DAN PERSALINAN PADA PASIEN


HIV
Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Amelia Zisca Devy (NIM. 200550002)


Ratira Wadya Paramita Rosadiah (NIM. 200550012)
Ulfatul Aliyah (NIM. 200550015)
 
Persalinan Presipitatus

Definisi Persalinan Presipitatus

Partus presipitatus adalah persalinan berlangsung sangat cepat.


Kemajuan cepat dari persalinan, berakhir kurang dari 3 jam dari awitan
kelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit adalah situasi kedaruratan
yang membuat terjadi peningkatan resiko komplikasi dan/atau hasil
yang tidak baik pada klien. Jarang terjadi pada primipara, sering terjadi
pada kehamilan lebih dari satu (multipara).
Tanda Gejala Persalinan Presipitatus

• Dapat mengalami ambang nyeri yang tidak biasanya atau tidak menyadari
kontraksi abdominal
• Kemungkinan tidak ada kontraksi yang dapat diraba, bila terjadi pada ibu yang
obesitas
• Ketidaknyamanan punggung bagian bawah (tidak dikenali sebagai tanda
kemajuan persalinan)
• Kontraksi uterus yang lama/hebat, ketidakadekuatan relaksasi uterus diantara
kontraksi
• Dorongan invalunter lintula mengejan.
Etiologi Persalinan Presipitatus

• Abnormalitas tahanan yang rendah pada bagian jalan lahir


• Abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlalu kuat
• Pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak adanya rasa nyeri pada
saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses-proses persalinan yang
sangat kuat itu.
Penatalaksanaan Persalinan Presipitatus

• Kontraksi uterus spontan yang kuat dan tidak lazim, tidak mungkin dapat
diubah menjadi derajat kontraksi yang bermakna oleh pemberian anastesi.
Jika tindakan anastesi hendak dicoba, takarannya harus sedemikian rupa
sehingga keadaan bayi yang akan dilahirkan itu tidak bertambah buruk
dengan pemberian anastesi kepada ibunya.
• Preparat tokolitik, seperti ritodrin dan magnesium sulfat parenteral, terbukti
efektif.
Persalinan Pada Pasien HIV
Definis HIV

• Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan sebuah retrovirus yang


memiliki genus lentivirus yang menginfeksi, merusak, atau menggangu
fungsi sel sistem kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem
pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi melemah.
• HIV menyerang sel - sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama sel-T
CD4+ dan makrofag yang merupakan sistem imunitas seluler tubuh.
• Infeksi dari virus ini akan menyebabkan kerusakan secara progresif dari
sistem kekebalan tubuh, menyebabkan defisiensi imun sehingga tubuh
tidak mampu melawan infeksi dan penyakit.
Lanjutan...

• AIDS merupakan tahap infeksi yang terjadi akibat menurunnya kekebalan


tubuh akibat infeksi oleh virus HIV. AIDS merupakan stadium ketika sistem
imun penderita jelek dan penderita menjadi rentan terhadap infeksi dan
kanker terkait infeksi yang disebut infeksi oportunistik (infeksi yang terjadi
akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun).
• Seseorang dapat didiagnosis AIDS apabila jumlah sel CD4 turun di < 200
sel/mm3 darah, selain itu seseorang dapat terdiagnosis dengan AIDS jika
menderita lebih dari satu infeksi oportunistik atau kanker yang berhubungan
dengan HIV dan perlu waktu 10-15 tahun bagi orang yang sudah terinfeksi
HIV untuk berkembang menjadi AIDS.
Etiologi Persalinan Pasien HIV

• AIDS disebabkan oleh masuknya HIV kedalam tubuh


• HIV merupakan retrovirus yang termasuk dalam famili lentivirus
• Retnovirus merupakan virus yang memiliki enzim (protein) yang dapat
mengubah RNA, materi genetiknya, menjadi DNA
• Kelompok ini disebut retrovirus karena virus ini membalik urutan normal yaitu
DNA diubah (diterjemahkan) menjadi RNA
Tanda Gejala

• Pada awalnya, seseorang yang terkena virus HIV umumnya tidak


menunjukkan gejala yang khas (asimtomatik).
• Penderita hanya mengalami demam selama 3-6 minggu, tergantung dari daya
tahan tubuh saat mendapatkan kontak virus HIV tersebut.
• Setelah kondisi mulai membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap
sehat dalam beberapa tahun.
• Namun demikian, perlahan-lahan kekebalan tubuhnya mulai menurun
sehingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang
Lanjutan...

• Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala


khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering
menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare.
• Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala
khas atau disebut juga sebagai periode tanpa gejala, pada saat itu penderita
merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat.
• Sesudahnya, tahun ke 5-6 mulai timbul gejala diare berulang, penurunan berat
badan secara mendadak, sering sariawan di mulut dan terjadi pembengkakan
di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam
penyakit infeksi, kanker bahkan kematian.
Penatalaksanaan

• Cara persalinan harus ditentukan sebelum umur kehamilan 38 minggu untuk


meminimalkan terjadinya komplikasi persalinan.
• Sampel plasma viral load dan jumlah CD4 harus diambil pada saat persalinan.
• Pasien dengan HAART (Highly Active Anti-Tetroviral Therapy) harus
mendapatkan obatnya sebelum persalinan, jika diindikasikan, sesudah
persalinan.
• Semua ibu hamil dengan HIV positif disarankan untuk melakukan persalinan
dengan seksio sesaria.
Lanjutan...

• Operasi seksio sesarea pada usia kehamilan 38 minggu sebelum onset


persalinan atau mencegah ketuban pecah dini direkomendasikan untuk wanita
yang telah mendapatkan terapi HAART dengan kadar viral load yang masih
>1000 kopi/ml, wanita yang mendapatkan monoterapi alternative dengan
zidovudin.
• Persalinan pervaginam yang direncanakan hanya boleh dilakukan oleh wanita
yang mengkonsumsi HAART dengan viral load <50 kopi/mL.
• Pada persalinan pervaginam, amniotomi harus dihindari, tetapi tidak jika
proses kelahiran kala 2 memanjang.
• Jika terdapat indikasi alat bantu persalinan, forsep dengan kavitas rendah
lebih disarankan untuk janin karena insiden trauma fetal lebih kecil.
Alur Pemberian Terapi Antiretroviral pada ibu hamil

Persalinan Pervaginam Persalinan Per Abdnominan

Syarat : Syarat :
 Pemberian ARV mulai pada ≤ 14  Ada indikasi obstrektik, dan
minggu (ARV 6 bulan), atau  VL kurang dari 1.000 kopi/µL atau
 VL lebih dari 1.000 kopi/µL  Pemberian ARV dimulai pada usia
kehamilan ≥ 36 minggu
Thank You...
Please Ask For Us

Anda mungkin juga menyukai