Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN

PADA KELUARGA TN, “E” 49 TAHUN RT 002 RW 001


DUSUN TEGAL BANTENG DESA KESILIR KECAMATAN WULUHAN

Oleh:
Kel 1
1. Adinia Selsa Setiawan (200550001)
2. Amelia Zisca Devy (200550002)
3. Lutfiah Azizatunnizak (200550008)
4. Nanda Paramita K.S (200550010)
5. Ratira Wadya Paramita R (200550012)
6. Ulfatul Aliyah (200550015)

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN
PADA KELUARGA TN. “ E“ RT 002 RW 001
DUSUN TEGAL BANTENG DESA KESILIR KECAMATAN WULUHAN

Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal

Mengetahui,

Pembimbing Lahan
(Bd. Ririn Zumrotul Aini S.Tr. Keb)

Menyetujui dan Mengesahkan,


Pembimbing Akademik
(Linda Ika Puspita Ariati M.Keb)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
rahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Asuhan Kebidanan Keluarga Binaan
pada keluarga “Tn. E”

Dalam hal ini, Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Nurul Aini, M.Kes, selaku Direktur Akademik Kebidanan Jember


2. Sultanah Zahariah, Bd., M.Keb selaku kaprodi Akademi Kebidanan
Jember
3. Istifadatul Ilmiya, M. Keb selaku penanggungjawab mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas Kebidanan jember
4. Nurul Aini, M. Kes selaku pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas Akademi Kebidanan Jember
5. Orang Tua yang senantiasi Mendukung dan Mendoakan
6. Teman-teman seperjuangan terutama seluruh mahasiswi tingkat II yang
senantiasa memberikan semangat dan bantuan dalam menyusun laporan
pendahuluan
Demikianlah Laporan Pendahuluan ini tidak luput dari kekurangan, untuk
itu di perlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
Laporan Pendahuluan Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua, amin

Jember, April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman pengesahan..............................................................................................ii
Kata pengantar........................................................................................................iv
Daftar isi..................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Umum..............................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup
1.3.1 Sasaran .........................................................................................2
1.3.2 Tempat Praktek.............................................................................2
1.3.3 Waktu Pelaksanaan........................................................................2
1.4. Metode ......................................................................................................3
1.5. Langkah Kerja...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keluarga ....................................................................................................4
2.1.1. Definisi keluarga............................................................................4
2.1.2 Macam-macam struktur keluarga.................................................5
2.1.3 Peran keluarga..............................................................................6
2.1.4 Fungsi keluarga...........................................................................6
2.1.5 Prinsip Asuhan Keluarga.............................................................9
2.2. Manajemen Asuhan Kebidanan Varney...................................................11
2.1.1 Data Dasar (Subyektif dan Obyektif) Ikterus..............................11
2.2.2 Interpretasi Data Dasar (Diagnosa dan Masalah Aktual).............14
2.2.3 Diagnosa dan Masalah Potensia...................................................14
2.2.4 Kebutuhan yang memerlukan pertolongan segera........................15
2.2.5 Intervensi......................................................................................15
2.2.6 Implementasi................................................................................15

iii
2.2.7 Evaluasi .......................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini
berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak didalam kandungan dan
setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang
anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang mencakup dua peristiwa
yang sifatnya berbeda namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik. Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan
(Field, 2015).
Tumbuh kembang merupakan salah satu proses yang harus dilalui dalam
kehidupan anak. Pada bayi umur 6 sampai 12 bulan kemampuan tumbuh kembang
lebih terlihat karena anak lebih banyak bereksplorasi (Hurlock, 2012). Secara
fisiologis, bayi umur (0-12) bulan merupakan kelompok yang paling rawan
terhadap gangguan pertumbuhan dan perkembangan karena perubahan dari ASI
(Air Susu Ibu) ke makanan biasa dan belum memiliki sistem kekebalan, hingga
lebih rentan terpapar infeksi. secara epidemologis kelompok yang paling rawan
adalah 6-12 bulan. Menurut Lee (2012) tidak semua bayi tumbuh dengan
kecepatan yang sama walaupun mereka mengikuti pola umum yang sama. Ada
bayi yang mencapai setiap tahap perkembangan lebih awal ketimbang bayi yang
lain. Misalnya seorang bayi merangkak pada usia tujuh bulan sementara yang lain
tidak mencapai tahap merangkak sampai usia sembilan bulan.
Menurut WHO tahun 2011 mencapai 8,1% balita mengalami gangguan
perkembangan, dan 1,92 % anak usia sekolah menyandang retardasi mental
(Siswono, 2012). Berdasarkan Depkes RI, 2010 bahwa 16% balita Indonesia

1
mengalami gangguan perkembangan, baik perkembangan motorik halus dan
kasar, sosial kemandirian, kecerdasan kurang dan keterlambatan. Menurut Standar
Pelayanan Minimal Provinsi Jawa Timur, angka cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan prasekolah tingkat Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar
53,44 %. Angka cakupan tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan target
deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah Provinsi Jawa Timur
tahun 2010 yaitu sebesar 65 % (Dinkes Jawa Timur, 2011). Berdasarkan hasil
Survey Mawas Diri yang dilakukan di desa Suko Jember, mulai tanggal 10-13
Februari 2020 dengan mengambil sampel 167 KK dari 2.430 KK dengan
membagi wilayah pengambilan sampel. Pengambilan sampel dibagi berdasarkan 7
dusun yang terdapat di desa Suko Jember, salah satunya yaitu dusun Cangkring 36
sampel. Dari 36 sampel yang diambil, terdapat 4 bayi yang mengalami masalah
pada tumbuh kembangnya. 3 bayi mengalami gangguaan pada motorik kasarnya
dan 1 bayi mengalami gangguan pada motorik halusnya.
Penyebab dari terjadinya masalah pada tumbuh kembang bayinya adalah
kurangnya informasi ibu tentang pengetahuan tumbuh kembang dan pemenuhan
nutrisi yang sesuai dengan usia bayinya. Bukan hanya itu, pekerjaan ibu yang
sebagian besar membantu suaminya untuk bertani juga menjadi alasan ibu tentang
kurangya pengetahuan tumbuh kembang dan pemenuhan kebutuhan nutrisi
bayinya (Soetjiningsih, 2013).
Akibat dari kurangnya pengetahuan ibu tentang pemenuhan kebutuhan
nutrisi anaknya yang sesuai dengan usia, dapat menyebabkan terganggunya
tumbuh kembang anak. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang
anaknya dapat menyebabkan keterlambatan penanganan. Tumbuh kembang yang
mengalami keterlambatan penangan, maka masalah akan semakin berlanjut ke
tahap yang lebih parah.
Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for
Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal
penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi
segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu
ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia
6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak

1
bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI
sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. (WHO, 2013)
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi terjadinya
gangguan pada tumbuh kembang anaknya adalah dengan mengadakan program
deteksi dini tumbuh kembang anak. Usaha yang dapat mahasiswa lakukan yaitu
melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi dan balita, terutama yang
memiliki masalah dengan pemenuhan gizinya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. Eko yang mempunyai
permasalahan dalam asuhan kebidanan pada Bayi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari asuhan kebidan komunitas ini agar mahasiswa mampu
melakukan yaitu:
a. Mahasiswa mampu melakukan pendataan terhadap keluarga binaan KK
intensif
b. Mahasiswa mampu melakukan Pengkajian Masalah terhadap keluarga
binaan KK intensif
c. Mahasiswa mampu melakukan analisa masalah terhadap keluarga
binaan KK intensif
d. Mahasiswa mampu melakukan Penatalaksanaan atau pembinaan
terhadap KK intensif
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap keluarga binaan KK
intensif

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dari
intitusi pendidikan.
1.3.2 Bagi Keluarga Binaan KK Intensif
a. Membantu keluarga dalam mengidentifikasi masalah

1
b. Meningkatkan peran serta anggota keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
c. Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai kesehatan
d. Keluarga dapat melaksanakan perilaku hidup bersih sehat secara baik
dan benar setelah dilakukan pembinaan tentang kesehatan pada
keluarga Tn. Eko

1.4 Metode
Metode yang digunakan yaitu :
a. Wawancara (Tanya Jawab)
b. Kunjungan Rumah
c. Observasi

1.5 Langkah Kerja


Langkah yang digunakan yaitu :
a. Pendataan
b. Pengkajian Masalah
c. Analisa Masalah
d. Penatalaksanaan atau Pembinaan KK Intensif
e. Evaluasi

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga
2.1.1 Definisi Keluarga
Keluarga menurut beberapa ahli dapat diartikan sebagai berikut:
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari
bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logan’s (1979)
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa
komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan
atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-
masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah
tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan
menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
f. Johnson’s (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang
terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan

1
emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang
yang lainnya.
g. Departemen Kesehatan R.I. 1998
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan dalam saling ketergantungan.
2.1.2 Macam Struktur Keluarga
Menurut Kamanto Sunarto (2012), keluarga dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk yaitu:
a. Berdasarkan keanggotaannya, terdiri dari keluarga batih dan keluarga luas.
b. Berdasarkan garis keturuan, terdiri atas keluarga patrilineal, keluarga
matrilineal, dan keluarga bilateral.
c. Berdasarkan pemegang kekuasaannya, terdiri dari keluarga patriarhat,
keluarga matriarhat, dan keluarga equalitarian.
d. Berdasarkan bentuk perkawinan, terdiri atas keluarga monogami, keluarga
poligami, dan keluarga poliandri.
e. Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri atas keluarga golongan rendah,
keluarga golongan menengah, dan keluarga golongan tinggi.
f. Berdasarkan keutuhan, terdiri atas keluarga utuh, keluarga pecah atau
bercerai, dan keluarga pecah semu.
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, menurut Effendi (2015)
diantaranya adalah:
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.

1
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
2.1.3 Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi
tertentu. Adapun macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
a. Peran Ayah Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-
anaknya, ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung,
mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan
juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya,
dimana peran ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-
anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga,
serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga
berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
c. Peran Anak Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun
spiritual.
2.1.4 Fungsi Keluarga
Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain
(Wirdhana., 2013):
a. Fungsi Keagamaan
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal,
menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai
agama, sehingga bisa menjadi insan-insan yang agamis, berakhlak baik
dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Fungsi Sosial

1
Budaya Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan kepada seluruh
anggota keluarganya dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya
bangsa yang beraneka ragam dalam satu kesatuan.
c. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap
hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak
dengan anak, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga
menjadi tempat utama bersemainya kehidupan yang punuh cinta kasih
lahir dan batin.
d. Fungsi Perlindungan
Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung keluarganya dalam
menumbuhkan rasa aman dan tentram serta kehangatan bagi setiap
anggota keluarganya.
e. Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan keturunannya yang
sudah menjadi fitrah manusia sehingga dapat menunjang kesejahteraan
umat manusia secara universal.
f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arahan kepada keluarganya
dalam mendidik keturunannya sehingga dapat menyesuaikan
kehidupannya di masa mendatang.
g. Fungsi Ekonomi Fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian
dan ketahanan keluarga.
h. Fungsi Pembinaan Lingkungan Fungsi keluarga dalam memberi
kemampuan kepada setiap anggota keluarganya sehingga dapat
menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan
aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu
berubah secara dinamis.
Sementara menurut WHO fungsi keluarga terdiri dari (Ratnasari, 2011):
a. Fungsi Biologis meliputi: fungsi untuk meneruskan keturunan,
memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat
anggota keluarga, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

1
b. Fungsi Psikologi meliputi: fungsi dalam memberikan kasih sayang
dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga,
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, serta
memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi meliputi: fungsi dalam membina sosialisasi pada
anak, meneruskan nilai-nilai keluarga, dan membina norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
d. Fungsi Ekonomi meliputi: fungsi dalam mencari sumber-sumber
penghasilan, mengatur dalam pengunaan penghasilan keluarga dalam
rangka memenuhi kebutuhan keluarga, serta menabung untuk
memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang.
e. Fungsi Pendidikan meliputi: fungsi dalam mendidik anak sesuai
dengan tingkatan perkembangannya, menyekolahkan anak agar
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku
anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, serta
mempersiapkan anak dalam mememuhi peranannya sebagai orang
dewasa untuk kehidupan dewasa di masa yang akan datang.
2.1.5 Prinsip Asuhan Keluarga
a. Keluarga merupaka satu unit kesehatan pelayanan kesehatan
b. Melibatkan peran aktif seluruh keluarga dalam merumuskan
imasalah
c. Utamakan kegiatan promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan kuratifdan rehabilitatif
d. Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin
e. Sasaran asuhan adalah keluarga secara keseluruhan.

2.1 Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Keluarga


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
menggunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori, penemuan, keterampilan dalam tahap yang logis untuk
mengambil suatu keputusan yang berfokus pada keluarga.
Langkah-langkah manajemen kebidanan (Varney):

1
2.2.1 Pengumpulan Data
Pada langkah pertama ini di kumpulkan semua data dasar untuk evaluasi,
tahap ini merupakan langkah awal yang menentukan langkah berikutnya,
sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang di hadapi dan
menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya sehingga dalam pendekatan ini harap komprehensif meliputi
data subjektif dan data objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan data yang valid.
2.2.2 Interpretasi Data
Data dasar uang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
dirumuskan diagnosa dan masalh yang spesifik.
2.2.3 Mengantisipasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnose
potensial yang sudah di interpretasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan dan waspada serta bersiap-siap mencegah diagnose atau
masalah potensial benar-benar terjadi.
2.2.4 Kolaborasi/Melakukan Evaluasi Kebutuhan
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan. Dari data yang di kumpulkan dapat menunjukan suatu situasi
yang memerlukan intervensi langsung.
2.2.5 Rencana Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyuruh berdasarkan
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap masalah atau diagnose yang telah di identifikasikan
atau antisipasi.
2.2.6 Penerapan Rencana Asuhan/Tindakan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada rencana tindakan harus di laksanakan secara efisien dan
nyaman.
2.2.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi, keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan benar-benar

1
terpenuhi atau sesuai dengan kebutuhan sebagai mana telah di identifikasi
dalam diagnose dan masalah.

2.2 Masalah Pemenuhan Gizi


Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Untuk
tumbuh kembang diperlukan zat makanan yang adekuat seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara
seimbang dengan jumlah yang sesuai kebutuhan pada tahapan usianya.
Kekurangan makanan yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan
anak, sedangkan kelebihan makanan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan
obesitas. Kedua keadaan ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas anak.
Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada makanan atau nutrisi
menurut Dinkes (2014), yaitu:
2.3.1 Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah disetiap makanan,
karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan
sekitar 15% dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadinya
kelaparan dan berat badan menurun. Dalam mendapatkan jumlah
karbohidrat yang cukup maka bisa didapatkan dari susu, padi-padian,
umbi-umbian, ketela, kentang, jagung, buahbuahan, sukrosa, sirup dan
tepung.
2.3.2 Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma
sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk
keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya
9 asam amino essensial dan selebihnya asam amino non essensial. Jumlah
protein dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Apabila
tersedia dalam jumlah kurang akan menyebabkan kelemahan, oedem,
dapat kwashiorkor bila kekurangan protein saja, bila protein diserai kalori
menyebabkan marasmus. Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari

1
susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang buncis, dan padi-
padian.
2.3.3 Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A D
E K yang larut dalam lemak, komponen lemak terdiri dari lemak alamiah
sekitar 98% diantaranya trigliserida, dan gliserol sedangkan 2% nya adalah
asam lemak bebas diantaranya monogliserida, digliserida, kolesterol dan
fosfo lipid termasuk lesitin, sefalin, serebrosid. Lemak ini merupakan
sumber yang kaya akan energi, sebagai pelindung organ tubuh seperti
pembuluh darah saraf, organ dan lain-lain terhadap suhu tubuh, dapat
membantu rasa kenyang (penundaan waktu pengosongan lambung).
2.3.4 Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk
mengkatalisator metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta dapat mempertahankan organisme.
2.3.5 Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok
mikro, yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga,
jodium, besi, magnesium, mangan, kalium, natrium, sulfur dan seng.
2.3.6 Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada balita relatif tinggi yaitu 75-80% dari berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air bagi tubuh
berfungsi sebagai pelarut, sebagai medium ion, transport nurien, dan
produk buangan dan pengaturan suhu tubuh. Sumber zat air dapat
diperoleh dari air dan semua makanan.

2.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan
sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan gerakan

1
masyarakat sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka
menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat (Depkes RI,
2012). Target Rumah Tangga ber-PHBS yaitu:

Rumah Tangga Ber-PHBS didapatkan dari rumah tangga yang seluruh


anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat

a. Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak,


mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak
mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan
berbaai macam kuman dan kotoran yang menempal di tangan sehingga
tangan bersih bebas kuman
c. Menggunakan Jamban sehat
Jamban merupakan tempat untuk pembuangan kotoran yang terdiri dari
atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa. Ada beberapa
syarat untuk jamban sehat yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak
berbau, tidak di jamah oleh serangga dan tikus serta tidak mencemari
tanah sekitarnya.
d. Memberantsa jentik dirumah sekali seminggu
Pemberantasan jentik nyamuk dilingkungan rumah tangga terutama di
tempat perkembangbiakan nyamuk seperti bak mandi, WC, vas bunga dan
lain-lain. Selain itu juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan
3M yaitu Menguras, Mengubur, dan Menutup.
e. Makan sayur dan buah setiap hari
Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung
berbagai macam vitamin, serat dan mineral yangbermanfaat bagi tubuh.
f. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang
mengeluarkan tenaga yangsangat penting bagi pemeliharaan kesehatan

1
fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan
bugar sepanjang hari.
Jenis makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik tekstur, frekuensi, dan
porsi makan harus disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan
bayi. Kebutuhan energi dari makanan adalah sekitar 200 kkal per hari untuk bayi
usia 6-8 bulan dan 300 kkal per hari untuk bayi usia 9-11 bulan (Depkes, 2010).
MP-ASI pertama sebaiknya adalah golongan beras dan serealia, karena berdaya
alergi rendah. Secara berangsur-angsur, diperkenalkan sayuran yang dikukus dan
dihaluskan, buah yang dihaluskan, kecuali pisang dan alpukat matang dan yang
harus diingat adalah jangan berikan buah atau sayuran mentah. Setelah bayi dapat
menerima beras atau sereal, sayur dan buah dengan baik, berikan sumber protein
(tahu, tempe, daging ayam, hati ayam, dan daging sapi) yang dikukus dan
dihaluskan. Setelah bayi mampu mengkoordinasikan lidahnya dengan lebih baik,
secara bertahap bubur dibuat lebih kental (kurangi campuran air), kemudian
menjadi lebih kasar (disaring kemudian cincang halus), lalu menjadi kasar
(cincang kasar), dan akhirnya bayi siap menerima makanan yang dikonsumsi
keluarga. Menyapih anak harus bertahap, dilakukan tidak secara tiba-tiba. Kurangi
frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit (Depkes, 2010).

1
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA Tn. E 49 TAHUN
DI RT 002 RW 001 DUSUN TEGAL BANTENG DESA KESILIR
KECAMATAN WULUHAN
KABUPATEN JEMBER

3.1 Pengkajian
3.1.1 Pengumpulan Data
Hari/Tanggal: Selasa, 11 april 2022
1. Identitas Keluarga
a. Kepala Keluarga
1) Nama : Tn. Eko yulianto
2) Umur : 49 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan Terakhir : SD sederajat
6) Pekerjaan : Wiraswasta
7) Penghasilan Perbulan : ± Rp. 1.500.000
8) Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
9) Alamat: : RT/RW 002/001 Dusun Tegal
banteng Desa Kesilir
b. Angggota Keluarga Dalam 1 KK
No Hub.
Nama Umur Status L/P Agama Pendidikan Pekerjaan Ket
. Keluarga
1. Suciati 43 thn Kawin P Islam Istri SD sederajat IRT -
2. dexzy 7 hari Belum L Islam Anak Blm sekolah Belum -
kawin bekerja

c. Status kesehatan keluirga 6 bulan terakhir : tidak ada


d. Status Kesehatan keluarga saat survey : Tidak ada yang sakit
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami dan istri
f. Kematian dalam 1 tahun terakhir : Tidak ada yang sakit
g. Jaminan kesehatan yang diikuti : BPJS

1
2. Data Kesehatan Bayi
a. Tumbuh Kembang
No Nam Umu BB/PB BB, Motorik Motori Persona Bahas Masalah/
. a r Lahir TB, Kasar k l Sosial a Penyakit
LILA Halus
Sekara
ng
1. Dexzi 7 hari 3.000g 3000gr, Sesuai Sesuai Baik Sesuai Pada tumbuh
r / 54 70 cm, kembang
cm 18 cm anak yaitu
anak kurang
menyusu

b. Bayi sering ditimbang dengan teratur


c. BB/U: kurang (-2 SD- (-3 SD))
d. BB/PB: Normal (0 SD- 2 SD)
e. PB/U: Normal (-2 SD – (-1 SD))
f. Status Imunisasi
No. Imunisasi (Umur pemberian dalam bulan) Vit. A Kms/Buku Ket
KIA
BCG DPT POLIO HB CAMPAK Ya/tdk Brp
(pny/tdk)
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 byk

1. √ √ ya 1x Punya Sesuai

1) Bayi memiliki buku KIA


2) Buku KIA terisi
3) Bayi sering ditimbang di posyandu
3. Makanan yang diberikan kepada bayi
a. ASI Ekslusif diberikan dan masih diteruskan pemberian ASI
b. MP-ASI masih belum diberikan
4. Kesan terhadap bayi saat pendataan: Baik
5. Data Keluarga Berencana
a. Pernah Mendengar KB : Pernah
b. Pernah mendengar KB dari : Mayarakat, bidan
c. Telah ikut KB : Sudah, keinginan suami dan istri

1
Nama Alat
Jenis Cara Tempa Sudah
No Anggota Kontraseps Ke
Alasan Ganggua Mengatas t berap
. Keluarg i yang t
n i control a lama
a digunakan
1. Suciati IUD Menjarangka Tidak ada Tidak ada Bidan 5 bulan -
n anak

DATA PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN COVID-19


No Perilaku Selalu Jarang/
tidak
pernah
1. Saya mencuci tangan dengan sabun atau √
menggunakan hand sanitizer setelah
memegang benda- benda di tempat umum
2. Saya mandi dan mengganti pakaian setelah √
pulang dari bepergian
3. Saya memakai masker bila berada di √
tempat umum (pasar, tempat ibadah, dll)
4. Saya menjaga jarak minimal 1 meter dari √
orang lain saat berada diluar rumah
5. Saya menjaga jarak dari orang berusia √
lanjut
6. Saya menghadiri acara yang √
mengumpulkan banyak orang
7. Saya tetap menggunakan transportasi √
umum dalam beraktifitas
8. Saya menutup hidung dan mulut saat bersin √
atau batuk
9. Saya berjabat tangan ketika bertemu dengan √
teman/ saudara
10 Saya bekerja/ belajar/ beribadah di rumah √
.

DATA PERILAKU IBU DALAM PHBS


No Perilaku Iya Tidak
.
1. Persalinan ditolong oleh tenaga √
kesehatan
2. Memberi bayi ASI eksklusif √
3. Menimbang bayi dan anak sampai √
dengan usia 6 tahun secara rutin

1
setiap bulan
4. Menggunakan air bersih √
5. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) √
dengan benar
6. Gunakan jamban sehat √
7. Memebrantas jentik nyamuk √
8. Makan-makanan yang sehat √
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari √
10. Tidak merokok √

3.1.2 Analisa Data


a. Keluarga dengan masalah tumbuh kembang bayi usia 7 hari .
Dasar: bayi menyusu kurang dari 8x
b. Keluarga dengan mengalami status gizi bayi kurang
Dasar: Bayi mengalami gizi kurang menurut BB/U
3.1.3 Rumusan dan Prioritas Masalah
a. Keluarga dengan mengalami status gizi kurang
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan 2/2 x 2 1 Ada kemauan dari
masalah untuk di keluarga dan pengetahuan
ubah untuk mengatasi masalah
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Masalah mudah di ubah
untuk di ubah
4. Penonjolan 1/1 x 1 1 Keluarga merasa ini tidak
masalah perlu cepat ditangani
Total 3 2/3

3.2 Perencanaan
Tanggal: 11 april 2022 Jam: 10.00 WIB
Tempat: Posyandu
1. Beritahu ibu hasil pengkajian

1
2. Beri penjelasan tentang tumbuh kembang anak yang sesuai dengan
usianya yaitu seharusnya anak usia 7 hari bisa melihat warna hitam, putih,
dan abu-abu
3. Berikan penjelasan tentang penyebab anak mengalami masalah tumbuh
kembang adalah kurangnya pemenuhan nutrisinya
4. Beri penjelasan tentang pemenuhan nutrisi bayi sesuai usianya
5. Berikan pemahaman tentang PHBS
6. Beritahu jadwal pertemuan berikutnya

3.3 Pelaksanaan
Tanggal: 11 April 2022 Jam: 11.00 WIB
Tempat: Rumah Tn. Eko
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pengkajian tentang masalah yang ada
di dalam keluarga Tn. Eko yaitu:
a. Tumbuh kembang bayi tidak sesuai dengan usia.
b. Status gizi bayi belum sesuai
2. Memberikan penjelasan bahwa tumbuh kembang anak yang sesuai dengan
usianya yaitu seharusnya anak usia 7 hari sudah bisa melihat warna hitam,
putih, dan abu-abu
3. Memberikan penjelasan tentang penyebab anak mengalami masalah
tumbuh kembang adalah kurangnya pemenuhan nutrisinya seperti ASI
4. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang pemberian ASI eksklusif
yang sesuai dengan usia.
5. Memberikan pemahaman tentang PHBS
6. Memberitahu ibu jika pertemuan selanjutnya dilakukan 5 hari lagi

3.4 Evaluasi
Tanggal: 11 April 2022 Jam: 12.00 WIB
Tempat: Rumah Tn. Eko
1. Keluarga sudah mengetahui hasil pengkajian
2. Keluarga mengerti tentang tumbuh kembang yang dijelaskan

1
3. Keluarga sudah mengetahui penyebab masalah pada tumbuh kembang
anaknya yaitu kurangnya menyusu
4. Keluarga mengerti tentang pemenuhan nutrisi bayinya sesuai dengan
usianya
5. Ibu sudah paham mengenai PHBS
6. Ibu tahu kapan akan dikaji kembali

CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal: 16 April 2022 Jam: 13.00 WIB
Tempat: Rumah Tn. Eko
DATA SUBYEKTIF
1. Keluarga mengatakan bayinya tidak mau untuk ASI eksklusif
2. Keluarga sudah mau mencuci tangan sebelum makan
DATA OBYEKTIF
1. An. “D” dengan BB: 3000g,

ANALISA
1. Keluarga kurang sabar dalam pemberian ASI ekskusif bayi
2. Meningkatnya pengetahuan anggota keluarga tentang cara menstimulasi
tumbuh kembang bayi
3. Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang PHBS

PENATALAKSANAAN
1. Mengevaluasi penjelasan yang lalu (ibu sudah sedikit mengerti penjelasan
tentang tumbuh kembang bayi dan ibu bisa mengulangi secara singkat
tentang penjelasan bidan)
2. Menganjurkan keluarga untuk bersabar dalam melatih tumbuh kembang
bayi seperti sering membantu bayi mengangkat kepala dengan tegak (ibu
bersedia untuk terus melatih tumbuh kembang bayinya)
3. Memberikan penjelasan tentang ASI Ekslusif untuk pemenuhan gizi.
(Keluarga mampu untuk memahami penjelasan bidan)

1
4. Menganjurkan keluarga untuk tetap memperhatikan PHBS (membuang
sampah ditempat sampah)
5. Menjadwalkan pertemuan berikutnya (pertemuan ulang 5 hari lagi yaitu
tanggal 21 April 2022)

CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal: 21 April 2022 Jam: 14.00 WIB
Tempat: Rumah Tn. Eko

DATA SUBYEKTIF
1. Keluarga mengatakan mengerti isi penyuluhan yang lalu
2. Keluarga sudah mengikuti anjuran untuk stimulasi tumbuh kembang bayi
dan bayi sudah mau bisa melihat warna
3. Keluarga sudah mau membuang sampah pada tempat sampah

DATA OBYEKTIF
1. Bayi sudah mau menyusui lebih sering
2. BB: 3100gr

ANALISA
1. Meningkatnya perhatian ibu terhadap tumbuh kembang bayi dan
pemenuhan gizi seimbang dengan menyusu lebih sering

PENATALAKANAAN
1. Mengevaluasi penjelasan bidan yang lalu (ibu sudah mengerti tentang
tumbuh kembang bayi)
2. Menganjurkan keluarga untuk selalu memantau tumbuh kembang bayi dan
selalu menstimulasi tumbuh kembang bayinya sesuai dengan usia (ibu
bersedia untuk terus melatih tumbuh kembang bayinya)
3. Menjadwalkan kembali pertemuan selanjutnya (26 April 2022)

CATATAN PERKEMBANGAN III

1
Tanggal: 26 April 2022 Jam: 12.00 WIB
Tempat: Rumah Tn. Eko

DATA SUBYEKTIF
1. Keluarga mengatakan mengerti isi penyuluhan yang lalu
2. Keluarga mengatakan bayinya sudah mau menyusu lebih sering
3. Keluarga sudah mengikuti anjuran untuk stimulasi tumbuh kembang bayi
dan bayi sudah mau menyusu lebih sering

DATA OBYEKTIF
1. Bayi sudah mau menyusu lebih sering
2. BB: 3100gr

ANALISA
1. Meningkatnya perhatian ibu terhadap tumbuh kembang bayi dan
pemenuhan gizi seimbang yaitu menyusu lebih sering

PENATALAKANAAN
1. Mengevaluasi hasil penjelasan bidan yang lalu (ibu sudah melakukan apa
yang telah bidan jelaskan)
2. Menganjurkan keluarga untuk terus melatih tumbuh kembang bayi (ibu
bersedia untuk terus melatih tumbuh kembang bayinya)
3. Memperhatikan PHBS keluarga (membuang sampah ditempat sampah)

1
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Adanya masalah pada tumbuh kembang bayi


Dalam keluarga Tn. Jumarto, anggotanya masih belum terlalu mengerti
tentang tumbuh kembang bayinya. Terdapat bayi yang bernama Dexzi yang
berusia 7 hari yang mengalami gangguan tumbuh kembang pada menyusunya.
Menurut Depkes (2016) anak usia 7 hari, seharusnya sudah bisa untuk melihat
warna dan juga berat badan bertambah. Untuk mengatasi masalah ini, dalam
kunjungan dijelaskan cara menstimulasi tumbuh kembang bayinya dan mengajari
ibunya untuk sering menyusui lebih sering.
Hasil dari penjelasan yaitu keluarga Tn. Eko sudah tahu cara menstimulasi
tumbuh kembangnya dan cara menyusui. Dan mau untuk terus berusaha
menstimulasi tumbuh kembang anaknya dan terus menyusui sesering mungkin.

4.2 Adanya masalah dalam pemberian gizi bayinya


Dalam keluarga Tn. Eko, terdapat Dixzi yang berusia 7 hari dengan berat
badan 3200gr. Hal ini menunjukan kurangnya pemenuhan gizi menurut BB/U.
Maka keluarga Tn. Eko dilakukan penjelasan tentang pemenuhan gizi seimbang di
rumah Tn. Eko
Hasil penyuluhan, keluarga mengerti tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada anaknya. Dan berat anak meningkat 500gr.

1
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan komunitas pada keuarga
selama 3x pertemuan di keluarga Tn. Eko maka dapat disimpulkan bahwa
keadaan pengetahuan keluarga sudah menengah keatas, tetapi untuk pengetahuan
tentang tumbuh kembang dan pemenuhan gizi masih belum mengerti.
Selain itu, penulis juga dapat mengenali masalah yang ada pada keluarga
Tn. Eko, seperti tumbuh kembang yang terganggu, pemenuhan kebutuhan nutrisi
yang masih kurang, keadaan lingkungan yang masih kurang sehat. Setelah
dilakukan pembinaan terhadap keluarga, terjadi peningkatan pengetahuan ibbu
dan keluarga tentang tumbuh kembang, pemenuhan kebutuhan nutrisi, kesehatan
lingkunga dan PHBS. Keluarga juga sudah bissa mempraktekkan sendiri cara
mensstimulasi tumbuh kembang dan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melakukan asuhan kebidanan
keluarga dan dalam rangka memberikan pelayanan yang professional dan
peningkatan mutu tenaga kesehatan, serta untuk mencapai hasil yang maksimal
dalam proses pembbinaan keluarga maka saran penulis yaitu:
1. Tetap memantau tumbuh kembang bayinya
2. Tetap menjaga status gizi pada bayi

1
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes, 2010, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kemenkes, Surabaya.


Kemenkes, 2011, “Keputusan Menteri Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010
tanggal 30 Desember 2010 tentang pnilaian status gizi anak,
Kemenkes RI, Jakarta
Salim, R. M, 2018, Pengasuhan Anak Usia 0-12 Bulan Seri: 1000 Hari Pertama
Kehidupan, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Jakarta.
Soetjiningsih, 2013, Perkembangan Anak dan Permasalahannya, EGC, Jakarta.
Sunarto, 2012, Konsep Keluarga, Deepublish, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai