Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN STATUS GIZI BALITA POSYANDU


NGUDI WARAS
Dosen Pengampu : Dewi Pertiwi DK, S.Gz., M.Gizi

Oleh :

1. Agung Nur Alfian (2018030176)


2. A’isyah Nur’aini (2018030177)
3. Alifita Nur Anggraini (2018030178)
4. Arista Nur Hidayah (2018030181)
5. Audita Reta Umayasari (2018030182)

Prodi S1 Gizi

Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU


Muhammadiyah Surakarta

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, terima kasih Kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan laporan ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Weni Hastuti .S.Kep.,M.Kes., selaku Rektor ITS PKU Muhammadiyah
Surakarta
2. Tuti Rahmawati S.Gz., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Gizi ITS
PKU Muhammadiyah Surakarta
3. Dewi Pertiwi DK, S.Gz., M.Gizi., selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses
penyusunan laporan
4. Ibu Ari Murwani, AMG., selaku ahli gizi Puskesmas Gambir Sari yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama pengukuran balita di
Posyanu Ngudi Waras
5. Pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna ,untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan praktikum ini

Harap penulis semoga laporan ini nantinya akan bermanfaat bagi pembaca yang
budiman

Surakarta, 12 Desember 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. vii

BAB I . PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2

A. Pengertian Status Gizi Balita .......................................................... 2


B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita .................... 2
C. Penilaian Status Gizi Balita .............................................................. 3
1. Anamnesis ................................................................................... 3
2. Pemeriksaan Klinis ..................................................................... 3
3. Penilaian Antopometri ................................................................ 3
4. Uji Biokimiawi ........................................................................... 4

BAB III . METODE PENGUKURAN ......................................................... 5

A. Lokasi dan Waktu Pengukuran ......................................................... 5


B. Alat Pengukuran dan Cara Penggunaan ............................................ 5

BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 7

A. Hasil Pengukuran ............................................................................. 7


B. Pembahasan ...................................................................................... 12

iv
BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Menurut (BB/U)

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Menurut (TB/U)

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Menurut (BB/TB)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Status Gizi Balita Menurut (Imt/U)

Tabel 6. Rata-Rata Pengukuran Pada Responden

vi
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERHITUNGAN BALITA POSYANDU

NGUNDI WARAS

LAMPIRAN 2 . DOKUMENTASI

LAMPIRAN 3. HASIL PERHITUNGAN

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Status gizi adalah faktor penting yang mempengaruhi kualitas sumber


daya manusia (SDM) yang sangat berpengaruh pada produktivitas,
kecerdasan, dan kreativitas. Kualitaas (SDM) sendiri menjadi syarat mutlak
untuk menunjang pembangunan i segala aspek. (162:Dr. Merryana Adriani,
SKM., M.Ke.)

Menurut Luthfi (Muhajir (2017:274) :1) dalam jurnalnya mengatakan


Faktor kesehatan tentu tidak terlepas dari makanan yang dikonsumsi dari
makanan tersebut diperoleh berbagai zat gizi yang menunjang kesehatan .
Salah satu tolak ukur untuk mengetahui kesehatan yaitu dengan mengetahui
status gizi tersebut. Gizi menjadi salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan jasmani anak.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui status gizi balita Posyandu Ngudi Waras

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi jenis kelamin responden


b. Mengetahui Status Gizi balita menurut BB/U Posyandu Ngudi
Waras
c. Mengetahui Status Gizi balita menurut TB/U Posyandu Ngudi
Waras
d. Mengetahui Status Gizi balita menurut BB/PB Posyandu Ngudi
Waras.
e. Mengetahui Status Gizi balita menurut IMT/U Posyandu Ngudi
Waras.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Status Gizi Balita

Status gizi adalah bagaimana kondisi tubuh akibat dari konsumsi


makanan dan penggunaan zat mikronutrien, yang mana zat gizi ini sangat
diperlukan tubuh untuk menghasilkan sumber energi, pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh, serta pengatur proses tubuh (Auliya et al.,2015).

Status gizi balita dapat dinilai dari 3 indeks , yaitu Berat Badan Menurut
Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan
Menurut Tiggi Badan (BB/TB)

1. BB/U merupakan pengukuran pada berat badan yang dicapai menurut


umur tertentu.
2. TB/U merupakan pengukuran pada tinggi badan yang dicapai menurut
umur tertentu.
3. BB/U merupakan pengukuran pada berat badan anank dibandingkan
dengan tinggi badan yang dicapai.
Ketiga nilai indeks tersebut diacukan pada buku pertumbuhan WHO

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita

Faktor penyebab yang mempengaruhi status gizi balita ada tiga menurut
UNICEF yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung, dan penyebab
mendasar. Gizi buruk dapat terjadi karena dua sebab, yaitu asupan gizi yang
kurang dan infeksi penyakit. Asupan gizi yang kurang dapat disebabkan oleh
kurangnya jumlah asupan yang dikonsumsi atau makanan yang dikonsumsi
tidak memenuhi gizi yang diperlukan. Pada infeksi yang terjadi bisa saja
terjadi karena rusaknya fungsi organ sehingga tubuh tidak bisa menyerap zat
gizi pada makanan dengan baik (Chikhungu et al., 2014).

Penyebab tidak langsung gizi buruk yaitu kurangnya pangan, cara


mengasuh yang tiak sesuai, sanitasi lingkungan, air bersih, dan pelayanan
kesehatan dasar yang tidak memadai. Penyebab mendasar atau dasar masalah

2
gizi buruk adalah terjadinya krisis ekonomi, politik dan sosial termasuk
bencana alam yang berpengaruh terhadap sumber pangan, pola asuh keluarga
dan pelayanan kesehatan sanitasi yang memadai yang pada akhirnya akan
mempengaruhi status gizi balita (Santoso dkk, 2013).

C. Penilaian Status Gizi Balita

Pada prinsipnya, penilaian status gizi pada balita tidak jauh beda dengan
penilaian status gizi pada periode kehidupan yang lainnya. Pemeriksaan pada
periode ini harus lebih memperhatikan pada keadaan atau kelaian yang
berkaitan dengan penyakit tertentu(Arisman,2008)

1. Anamnesis
Tentang asupan makanan yang harus mencantumkan pula riwayat
apa saja yang telah dimakan sepanjang hari atau bila perlu semasa
hidup balita tentang bagaimana pengaruh makanan-makanan bagi
tubuh si balita. Anamnesis juga wajib mencantumkan pola konsumsi
obat , karena saja dapat terjadi interaksi anatara obat dengan makanan.
2. Pemeriksaan klinis
Pemeriksaan ini diarahkan untuk mencari kemungkinan adanya
kelaian atau penyakit-penyakit tertenetu yang diderita si balita,
misalnya kemungkinan adanya bintik bitot, xerosis konjungtiva,
anemia, karies, gondok, dan penyakit/kelaian lainnya yang
memungkinkan terjadi.
3. Penilaian antopometri
Penilain ini penting dilakukan karena merupakan indeks utama
yang paling banyak dilakukan pada penilaian status gizi pada semua
pola kehidupan. Pada penilaian ini yang penting dilakukan adalah
penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, dan lingkar kepala
pada balita.

3
4. Uji biokimiawi
Uji biokimiawi dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar
hemoglobin serta asupan darah untuk penyakit tertentu dan juga
pemeriksaan tinja , yaitu occult blood dan telur cacing saja.

4
BAB III

METODE PENGUKURAN

A. Lokasi dan Waktu Pengukuran


1. Lokasi pengambilan data : Posyandu Ngudi Waras
2. Waktu pengambilan data : Tanggal 13 November 2019
B. Alat Pengukuran dan Cara Penggunaan
1. Mikrotoa
Adalah alat untuk mengukur tinggi badan dibutuhka1 orang untuk
melakukan pengukuran ini , cara penggunaan nya adalah ;
a. Tempatkan mikrotoa di tembok yang lurus.
b. Persilahkan pasien (orang yang akan di ukur di bawah mikrotoa.
c. Arahkan pasien (orang yang akan di ukur ) kepalanya menghadap
lurus ke depan.
d. Tarik ujung mukrotoa hingga menempel pada bagian atas kepala
e. Lalu baca skalanya.

2. Timbangan Injak Pegas


Adalah alat untuk mengukur Berat Badan , di butuhkan dua orang
dalam melakukan pengukuran ini. cara penggunaan nya adalah ;
a. Letakan timbangan di tempat yang datar.
b. Orang pertama mengarahkan pasien (orang yang akan ditimbang)
naikke atas timbangan.
c. Posisikan pasien badan tegap pandangan lurus kedepan.
d. Orang kedua mencatat skala yang tertera pada timbangan.

3. Timbangan Dacin
Dacin adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang berat
badan balita dengan kapasitas 25 kg , cara penggunaannya adalah :

5
a. Pastikan bahwa tempat untuk menggantung Dacin kokoh/kuat dan
aman.
b. Pasang dacin di tempat yang kuat / kokoh.
c. Sejajarkan dacin dengan mata penimbang.
d. Letakkan bandul geser pada angka nol, batang dacin dikaitkan
pada tali pengaman.
e. Pasang sarung timbang yang kosong pada dacin.
f. Seimbangkan batang dacin dengan kantung penyeimbang (berisi
pasir/kerikil) hingga jarum atas dan bawah dalam posisi sejajar.
g. Sebelum ditimbang, pastikan sepatu, diaper dan hiasan rambut
anak sudah dilepas (pakaian anak minimal).
h. Anak ditimbang, geser bandul sampai jarum timbang tegak lurus.
Untuk mempercepat proses penimbangan, berat badan bulan lalu
anak bisa ditanyakan.
i. Catat hasil penimbangan, kembalikan bandul geser ke angka nol.
Kaitkan batang dacin pada tali pengaman, kemudian anak
diturunkan.

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengukuran
Pengukuran dilakukan di Posyandu Ngudi Waras dengan jumlah
responden 41 balita yang terdiri dari 21 balita laki-laki dan 20 balita
perempuan.
1. Jenis Kelamin Balita
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada
balita di Posyandu Ngudi Waras
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 21 51,21%
Perempuan 20 48,78%
Total 41 100%
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebagian besar yaitu berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21
(51,21%) balita.
2. Status Gizi Balita Menurut BB/U
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan status gizi balita di
Posyandu Ngudi Waras dengan distribusi responden berdasarkan
Z-Score menurut (BB/U)
Status Gizi Jumlah Presentase
Gizi Kurang 3 7,31%
Gizi Baik 37 90,24%
Gizi lebih 1 2,43%
Total 41 100%

Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah


responden sebagian besar berstatus gizi baik yaitu sejumlah 37
(90,24%)balita

7
3. Status Gizi Balita Menurut TB/U
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan status gizi balita di
Posyandu Ngudi Waras dengan distribusi responden berdasarkan
Z-Score menurut (TB/U)

Status Gizi Jumlah Presentase


Sangat pendek 2 4,87%
Pendek 7 17,07%
Normal 30 73,17%
Tinggi 2 4,87%
Total 41 100%

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah responden


sebagian besar yaitu yang berstatus gizi normal yaitu 30 (73,17%).
Sehingga dapat diketahui bahwa balita di Posyandu Ngudi Waras
paling banyak yang berstatus gizi Normal.

4. Status Gizi Balita Menurut BB/TB


Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan status gizi balita di
Posyandu Ngudi Waras dengan distribusi responden berdasarkan
Z-Score menurut (BB/TB)

Status Gizi Jumlah Presentase


Sangat kurus 1 2,43%
Normal 36 87,8%
Gemuk 4 9,75%
Total 41 100%

8
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebagian besar berstatus gizi normal yaitu 36 (87,8%.) dapat
diketahui bahwa balita di Posyandu Ngudi Waras paling banyak
yang berstatus gizi Normal

5. Status Gizi Balita Berdasarkan IMT/U


Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan status gizi balita di
Posyandu Ngudi Waras dengan distribusi responden berdasarkan
Z-Score menurut (IMT/U)

Status Gizi Jumlah Presentase

Kurus 2 4,87%

Normal 34 82,92%

Gemuk 5 12,19%

Total 41 100%

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah


responden sebagian besar adalah yang status gizinya normal
sebanyak 34 (82,92%.) Sehingga dapat diketahui bahwa balita di
Posyandu Ngudi Waras paling banyak status gizinya normal.

B. Pembahasan
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara
umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam
tubuh. (Supariasa, 2002)

9
a. Berat Badan Menurut Umur ( BB/U )

Indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah


satu cara pengukuran status gizi. Berat badan menurut umur tidak
sensitif untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kekurangan
gizi masa lalu atau masa kini. Berat badan menurut umur
merefleksikan status gizi masa lalu maupun masa kini. (Anggraeni,
2012). Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah responden
yang status gizinya kurang sebanyak 3 balita dengan presentase
7,31%. Sedangkan jumlah responden yang status gizinya baik
sebanyak 37 balita dengan presentase 90,24%. Danjumlah
responden yang status gizinya lebih sebanyak 1 balita dengan
presentase 2,43%. Sehingga dapat diketahui bahwa balita di
Posyandu Ngudi Waras paling banyak status gizinya baik.

b. Tinggi Badan Menurut Umur ( TB/U )

Indeks ini menggambarkan status gizi masa lalu. Beaton


dan bengoa menyatakan bahwa indeks TB/U disamping
memberikan gambaran statis gizi masa lampau juga lebih erat
kaitannya dengan status sosial ekonomi. (Anggraeni, 2012).
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa jumlah responden yang
termasuk kategori status gizi sangat pendek sebanyak 2 balita
dengan presentase 4,87%. Sedangkan jumlah responden yang status
gizi pendek sebanyak 7 balita dengan presentase 17,07%. Lalu
jumlah responden yang status gizi normal sebanyak 30 balita
dengan presentase 73,17%. Dan jumlah responden yang status
gizinya tinggi sebanyak 2 balita dengan presentase 4,87%. Sehingga
dapat diketahui bahwa balita di Posyandu Ngudi Waras paling
banyak status gizinya baik.

10
c. Berat Badan Menurut Tinggi Badan ( BB/TB )

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi


badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan
searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.
Jelliffe pada tahun 1966 telah memperkirakan indeks ini untuk
mengidentifikasi status gizi. Indeks BB/TB merupakan indikator
yang baik untuk menilai status gizi saat ini (sekarang ). Indeks
BB/TB adalah merupakan indeks yang independen terhadap
umur.(Anggraeni, 2012). Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
bahwa jumlah responden yang status gizinya sangat kurus sebanyak
1 balita dengan presentase 2,43%. Sedangkan jumlah responden
yang status gizinya normal sebanyak 36 balita dengan presentase
87,8%. Dan jumlah responden yang status gizinya gemuk sebanyak
4 balita dengan presentase 9,75%. Sehingga dapat diketahui bahwa
balita di Posyandu Ngudi Waras paling banyak status gizinya
normal.

d. Indeks Masa Tubuh/IMT Anak ( IMT/U )

IMT/U adalah indikator yang terutama bermanfaat untuk


penapisan kelebihan berat badan dan kegemukan. Biasanya IMT
tidak meningkat dengan bertabahnya umur seperti yang terjadi pada
berat badan dan tinggi badan, tetapi pada bayi peningkatan IMT
naik secara tajam karena terjadi peningkatan berat badan secara
cepat relatif terhadap panjang badan pada 6 bulan pertama
kehidupan. IMT menurun pada bayi setelah 6 bulan dan tetap stabil
pada umur 2-5 tahun. (Anggraeni, 2012)

Indikator IMT/U hampir sama dengan BB/PB atau BB/TB.


Ketika melakukan interpretasi resiko kelebihan berat badan, perlu
mempertimbangkan berat badan orang tua. Jika seseorang anak

11
mempunyai orang tua yang obes akan meningkatkan resiko
terjadinya kelebihan berat badan pada anak. Anak yang mempunyai
salah satu orang tua yang obesitas, kemungkinan 40 % untuk
menjadi kelebihan berat badan. Jika kedua orang tuanya obes,
kemudian meningkat sampai 70 %. Perlu diketahui bahwa anak
yang pendek pun dapat mengalami kelebihan berat badan atau
obesitas. (Anggraeni, 2012). Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui
bahwa jumlah responden yang status gizinya kurus sebanyak 2
balita dengan presentase 4,87%. Sedangkan jumlah responden yang
status gizinya normal sebanyak 34 balita dengan presentase 82,92%.
Danjumlah responden yang status gizinya gemuk sebanyak 5 balita
dengan presentase 12,19%. Sehingga dapat diketahui bahwa balita
di Posyandu Ngudi paling banyak status gizinya normal.

12
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan di Posyandu Ngudi
Waras mengenai penilaian status gizi balita maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan data distribusi jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa
jumlah responden laki-laki sebanyak 21 (51,21%.), jumlah responden
perempuan sebanyak 20 ( 48,78%.) balita
2. Berdasarkan data penghitungan status gizi BB/U dapat disimpulkan
bahwa jumlah responden yang status gizinya kurang sebanyak 3
(7,31%.) balita, jumlah responden yang status gizinya baik sebanyak
37 (90,24%.) balita ,jumlah responden yang status gizinya lebih
sebanyak 1 (2,43%.)
3. Berdasarkan penghitungan status gizi TB/U dapat disimpulkan
bahwa jumlah responden yang termasuk kategori status gizi sangat
pendek sebanyak 2 (4,87%.) balita ,jumlah responden yang status
gizi pendek sebanyak 7 (17,07%.) balita ,jumlah responden yang status
gizi normal sebanyak 30 (73,17%) balita , jumlah responden yang
status gizinya tinggi sebanyak 2 (4,87%.) balita .
4. Berdasarkan penghitungan BB/TB dapat disimpulkan bahwa jumlah
responden yang status gizinya sangat kurus sebanyak 1 (2,43%.) balita,
jumlah responden yang status gizinya normal sebanyak 36 (87,8%)
balita .jumlah responden yang status gizinya gemuk sebanyak 4
(9,75%)balita .
5. Berdasarkan data penghitungan IMT/U dapat diketahui bahwa jumlah
responden yang status gizinya kurus sebanyak 2 (4,87%)balita .jumlah

13
responden yang status gizinya normal sebanyak 34 (82,92%).jumlah
responden yang status gizinya gemuk sebanyak 5 (12,19%) balita .
B. Saran
Diharapkan kepada orang tua balita agar dapat melakukan
pengukuran antropometri secara berkala di Posyandu, supaya dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Petugas posyandu atau
kader kesehatan diharapkan pula lebih teliti dan berhati-hati dalam
menentukan umur balita, mengukur dan menentukan status gizi balita.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Merryana. 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan.


Jakarta:Prenada Media.

Bardosono, Saptawati. .2005. Penilaian Status Gizi Balita (Antropometri).


Jakarta:Prenada Media.
Fidiantoro, Nungki, and Tedy Setiadi. ‘Model Penentuan Status Gizi Balita
di Puskesmas’. Jurnal Sarjana Teknik Informatika 1.1 (2013): 367-373.
SupariasaID, dkk. 2014. Penilaian Status Gizi. .Jakarta: EGG. 1-324

Septikasari, Majestika. 2008. Status Gizi Anak dan Faktor Yang


Mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press.

Dr. Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

15
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Hasil Perhitungan Balita di Posyandu Ngudi Waras

No. Nama Balita Jenis Umur BB PB/TB BB/U Status Gizi


Kelamin (Bulan) (Kg) (Cm) (SD)

1. Nadhifa Azzahra P 36 23 95 4,78 Gizi lebih


2. Malika Farah P 39 15,8 97 0,66 Gizi baik
3. Aliena Nur F P 23 10,3 80 -0,76 Gizi baik
4. Fiona P 40 12,5 88,5 -1,11 Gizi baik
5. Cheril P 50 12,7 98 -1,76 Gizi baik
6. Ava Syawa P 29 12,6 91 0,05 Gizi baik
7. Jonathan Diera L 15 10,2 80 -0,09 Gizi baik
8. Mikayla Aileya P 19 10,2 88 -0,16 Gizi baik
9. Arfan L 39 16,1 97 0,65 Gizi baik
10. Arlina P 42 13 94 -1,05 Gizi baik
11. Malika Areta P 54 12,6 98 -2 Gizi baik
12. Noveta H P 60 16,7 111 -0,62 Gizi baik
13. Estu L 11 8,7 74 -0,7 Gizi baik
14. Rafif L 11 9 75 -0,4 Gizi baik
15. Kocila Putri P 8 6,8 64 1 Gizi baik
16. Adriel L 5 6,4 60 -1,37 Gizi baik
17. Namizah L 5 7,1 63 -0,5 Gizi baik
18. Kiano Gazal L 4 6,2 60 -1 Gizi baik
19. Felizya P 9 7,3 71 -1 Gizi baik
20. Calista P 3 7 57 1,5 Gizi baik
21. Benyaman-Ein L 3 5,5 56 -1,28 Gizi baik
22. Aleyah P 43 12 93 -0,47 Gizi baik

16
23. Hiskia L 41 11,4 94 -2,11 Gizi kurang
24. Dafasya L 43 12,5 87 -1,42 Gizi baik
25. Roni Tri L 47 18 98 0,81 Gizi baik
26. Giandra L 50 14,2 98 -1,25 Gizi baik
27. Naura Chaira P 41 12,5 90 -1,27 Gizi baik
28. Seano L 49 17 106 0,21 Gizi baik
29. Ade Laro L 50 14 99 -1,35 Gizi baik
30. Anisa P 52 14,4 94 -1,09 Gizi baik
31. Sherin M P 43 10,2 94 -2,47 Gizi kurang
32. Prasista P 23 9,3 80 -1,53 Gizi baik
33. Afaf Afian L 22 12,9 88 0,78 Gizi baik
34. Yanuar Tri L 22 11,3 84 -0,38 Gizi baik
35. Radika Dalau L 27 14 80 0,81 Gizi baik
36. Bintar A L 19 10,7 83 -0,36 Gizi baik
37. Kenan Adi M L 17 9,7 74 -0,9 Gizi baik
38. Azka Dzaky L 28 9,2 74 -2,64 Gizi kurang
39. Ayra P 16 9,1 73 -0,63 Gizi baik
40. Theresia P 1 4,4 50 0,33 Gizi baik
41. Devano Danafi L 1 5,6 59 1,83 Gizi baik

17
Lanjutan...

No Nama Balita TB/U Status Gizi BB/TB Status IMT/U Status


(SD) (SD) Gizi (SD) Gizi

1. Nadhifa Azzahra -0,02 Normal 7,1 Gemuk 7,2 Gemuk


2. Malika Farah -0,025 Normal -1,3 Normal 0,99 Normal
3. Aliena Nur F -1,8 Normal -0,22 Normal 0,46 Normal
4. Fiona -2,3 Pendek -0,4 Normal 0,44 Normal
5. Cheril -1,3 Normal 1,08 Normal -1,48 Normal
6. Ava Syawa 0,31 Normal 0,1 Normal -0,3 Normal
7. Jonathan Diera 0,03 Normal -0,11 Normal -0,39 Normal
8. Mikayla Aileya 2,1 Tinggi -1,8 Normal -1,94 Normal
9. Arfan -0,2 Normal 1,41 Normal 1,23 Normal
10. Arlina -1,25 Normal 0,54 Normal -0,45 Normal
11. Malika Areta -1,7 Normal -1,5 Normal -1,56 Normal
12. Noveta H 0,3 Normal -1,2 Normal -1,25 Normal
13. Estu -0,2 Normal -0,77 Normal -0,78 Normal
14. Rafif -0,2 Normal -0,66 Normal -0,69 Normal
15. Kocila Putri -2 Normal -0,16 Normal -0,14 Normal
16. Adriel -2,8 Pendek 0,1 Normal 0,31 Normal
17. Namizah -1,3 Normal 0,3 Normal 0,38 Normal
18. Kiano Gazal -1,8 Normal 1,4 Normal 0,01 Normal
19. Felizya 0,04 Normal 1,5 Normal -1,58 Normal
20. Calista -1,3 Normal 3,8 Gemuk 3,42 Gemuk
21. Benyaman-Ein -2,7 Pendek 1,75 Normal 0,42 Normal
22. Aleyah -1,6 Normal -1,45 Normal -1,1 Normal
23. Hiskia -1,3 Normal -2 Normal -2,16 Kurus
24. Dafasya -3,3 Sangat -0,25 Normal 0,85 Normal
pendek
25. Roni Tri -1,1 Normal 2,9 Gemuk 2,45 Gemuk

18
26. Giandra -1,5 Normal -0,54 Normal -0,43 Normal
27. Naura Chaira -2,1 Pendek -0,08 Normal 0,08 Normal
28. Seano 0,9 Normal -0,13 Normal -0,15 Normal
29. Ade Laro -1,2 Normal -0,84 Normal -0,85 Normal
30. Anisa -2,5 Pendek 0,72 Normal 0,68 Normal
31. Sherin M -1,3 Normal -3,79 Sangat -2,6 Kurus
kurus
32. Prasista -1,7 Normal -1,5 Normal -0,72 Normal
33. Afaf Afian 0,6 Normal 0,45 Normal 0,6 Normal
34. Yanuar Tri -0,6 Norlmal 0,11 Normal 0,15 Normal
35. Radika Dalau -3 Pendek 3,7 Gemuk 4,59 Gemuk
36. Bintar A -0,07 Normal -0,5 Normal -0,47 Normal
37. Kenan Adi M -2,7 Pendek 0,42 Normal 1,07 Normal
38. Azka Dzaky -4,9 Sangat -0,28 Normal 0,69 Normal
pendek
39. Ayra -2 Normal 0,16 Normal 0,78 Normal
40. Theresia -1,85 Normal 3,3 Gemuk 2,14 Gemuk
41. Devano Danafi 2,15 Tinggi 0,25 Normal 1,91 Normal

19
LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI

Pengukuran berat badan pengukuran berat badan pengukuran

Menggunakan timbangan menggunakan dacin tinggi badan

Injak menggunakan

Microtoa

Pengukuran berat badan Foto bersama dengan ibu-ibu

Menggunakan babyboard posyandu

20

Anda mungkin juga menyukai