RESKI AULIA
18EB1012
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala
karena atas segala ridho, rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat
besarnya kepada:
2. Mantasia, SST., M.Keb dan Sri Kurnia Sah Puteri, SST, M.Kes selaku
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
4.Gejala Stunting...................................................................................... 13
iii
5.Dampak Stunting ................................................................................... 13
5.Gejala Anemia....................................................................................... 23
1.Populasi ................................................................................................ 28
2.Sampel .................................................................................................. 29
iv
D. Pengumpulan Data ......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Status Gizi Anak berdasarkan Indeks PB/U………..……………. 12
vi
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Keterangan
PB Panjang Badan
U Umur
TB Tinggi Badan
SD Severely Stunted
IQ Intelligence Quotient
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi
lahir. Akan tetapi, kondisi stunting dapat diketahui setelah bayi berusia
adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U)
2017)
dengan berat badan lahir rendah, dan ini merupakan penyebab utama
1
prevalensi anemia pada ibu hamil juga mengalami kenaikan dari tahun
<11 g/dl. Oleh sebab itu intervensi untuk menurunkan anak pendek
pranatal dan gizi ibu, dan berlanjut hingga usia dua tahun (Filla Sofia,
2019).
yang optimal. Stunting juga menjadi masalah gizi yang utama yang
2
22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting
Salah satu faktor resiko kejadian stunting pada anak balita adalah
Widyaningrum, 2018)
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang
41 juta balita (6%) balita overweight dan 52 juta balita (7,2%) kurus.
(45%), Congo (43%), India (39%), dan Ethiopia (38%) (WHO, 2017).
3
Pada saat ini 3 dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting.
pendek) balita di Indonesia pada 0-23 masing masing adalah 6,9% dan
stunting) usia 0-23 bulan adalah 20,1% dengan rentang 13,7% (Bali)
dan severe stunting) usia 0-59 bulan adalah 29,6% dengan rentang 19
Siswati, 2018)
tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi
4
stunting mencapai 44% ditahun 2018 dan turun menjadi 25% ditahun
Puskesmas Galesong.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah maka dirumuskan masalah penelitian
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran riwayat ibu anemia dengan
5
2. Tujuan khusus
Diketahuinya kejadian stunting pada balita dengan ibu yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat dijadikan sumber referensi bagi
2. Manfaat Praktis
a. Bidan
lingkungan tersebut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama,
hal ini menyebabkan adanya gangguan dimasa yang akan datang yakni
kandungan hingga awal bayi lahir, stunting sendiri akan mulai nampak
oleh Schmidt bahwa stunting ini merupakan masalah kurang gizi dengan
tinggi badan pada anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari
dampak yang akan dihadapi oleh anak dengan stunting di masa dewasa.
antara lain riwayat sakit, status pekerjaan ibu, status pendidikan ibu,
7
pemenuhan gizi, pola asuh, berat badan lahir balita, pola perawatan
2018).
panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur
terjadi pada saat masa kehamilan, masa kanak – kanak, dan sepanjang
Status Gizi Anak, pengertian pendek dan sangat pendek adalah status
gizi yang didasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U)
8
2. Faktor-faktor Penyebab Stunting
pada anak. Faktor penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor
1) Asupan Gizi
2) Adanya penyakit
9
dapat memperbaiki status kesehatan dan status gizi anak balita
2) Pemberian MP-ASI
2015).
10
3) Pengetahuan orang tua
(Maryunani, 2016)
4) Faktor ekonomi
11
3. Klasifikasi dan Pengukuran Stunting.
berdasar umur (TB/U) dan berat badan berdasar tinggi badan (BB/TB)
standar. Secara fisik balita stunting akan tampak lebih pendek dari
< - 2.0
2016.
berikut:
12
d. Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, acap kali dianggap sebagai
4. Gejala Stunting
5. Dampak Stunting
13
masuk sekolah, dan penurunan berat lahir keturunan kelak (Victoria et
al, 2018).
makan.
6. Pencegahan Stunting
ini :
hari.
c. Jangan biarkan anak tidur larut malam agar anak dapat istirahat
dengan cukup.
asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini
dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun, Jika pada rentang
waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan
memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang (Safina, 2019).
14
7. Pemeriksaan Penunjang
elektrolit serum.
yang lebih banyak karena pada masa itulah dianggap sebagai masa
2018).
a. Pengukuran Antropomentri
15
umumnya antropometri mengukur dimensi dan komposisi tubuh
umur :
4) Tinggi : >2SD
16
Gemuk Zscore >2.0 SD
Sumber : Kepmenkes No. 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang standar antropometri
9. Diagnosis Stunting
Stunting sendiri akan mulai nampak ketika bayi berusia dua tahun
gizi pada anak menurut TB/U mempunyai hasil Zscore - 3,0 SD s/d < -
akan dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujuk (NSBR). Jika tinggi
badan lebih kecil dari nilai median, maka NSBR didapatkan dengan cara
mengurangi median dengan – 1 SD. Jika tinggi badan lebih besar dari
Z-Score = (NIS-NMBR)/NSBR
Keterangan :
17
a. Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan
c. Pemberian vitamin A.
18
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional
kadar hemoglobin <11 gr/dl pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin <10,5 gr/dl pada trimester II. Pada ibu hamil dengan
janin tunggal kebutuhan zat besi sekitar 1000 mg selama hamil atau
19
mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg hilang
ketika lahir.
2. Klasifikasi Anemia
yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
20
dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa
800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin
lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20-25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat
21
2) Anemia Megaloblastik
Pengobatannya:
3) Anemia Hipoplastik
4) Anemia Hemolitik
22
darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak
3. Penyebab anemia
3) Malabsopsi
4. Dampak Anemia
5. Gejala Anemia
kulit dan wajah pucat, mudah pusing dan gampang pingsan. Gejala
23
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini memiliki variable independen
(Riwayat Ibu Anemia) dan variabel dependen (Stunting) yang terbagi dalam
Ket :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
B. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :
24
Definisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari
Definisi
No Variabel Alat ukur Kriteria Skala
operasional
1. Stunting Stunting - Timbangan 1. Sangat Nominal
merupakan (gram) pendek <-
Penilaian Status - sentimeter 3SD
Gizi berdasarkan 2. Pendek -
indikator 3SD- <-
panjang badan 2SD
dibanding umur 3. Tinggi >2
(PB/U) atau SD
tinggi badan 4. Normal -
dibanding umur 2SD - 2
(TB/U) dimana SD.
hasil
pengukuran
antropometri
tersebut
menunjukkan Z
Score .<-2 SD
sampai dengan -
3 SD (pendek)
dan <-3 SD
(sangat pendek).
Stunting
merupakan
sebuah proses
kumulatif dimana
bisa terjadi pada
25
saat masa
kehamilan, masa
kanak – kanak,
dan sepanjang
siklus
kehidupan.
Faktor risiko
kejadian stunting
seperti adanya
factor genetik,
riwayat berat
lahir, riwayat
penyakit infeksi,
riwayat
pemberian ASI
eksklusif, sosial
ekonomi,
sanitasi
lingkungan, dan
pola asuh
pemberian
makanan sangat
mempengaruhi
kejadian stunting
(Kemenkes RI,
2018).
26
dalam kehamilan
adalah kondisi
ibu dengan
kadar
hemoglobin <11
gr/dl pada
trimester I dan III
atau kadar
hemoglobin
<10,5 gr/dl pada
trimester II.
Apabila terdapat
kadar Hb yang
kurang dari
ketentuan maka
dianggap
anemia.
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
cross sectional. Pada penelitian ini hal yang diteliti adalah riwayat anemia
Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil dengan riwayat anemia dan
memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sample terdiri Ibu hamil dengan
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Galesong
Kabupaten Takalar.
hamil dengan riwayat anemia yang tercatat di buku kohort KIA pada
28
2. Sampel
stunting
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Puskesmas Galesong.
data primer dan sekunder. Data primer meliputi data identitas dan
hasil pemeriksaan ibu, data sekunder meliputi data anak dan data
ibu hamil sampai status bayi dilahirkan umur 2 tahun (stunting atau
a. Kriteria Inklusi
indeks BB/U).
b. Kriteria Ekslusi
29
E. Pengelolahan Dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
c. Entry Data
2016).
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
b. Analisis Bivariat
30
perhitungan univariat. Pada penelitian ini dilakukan analisis
dua variabel dengan skala data nominal. Uji korelasi ini untuk
95% adalah :
31
DAFTAR PUSTAKA
Eva Erviana Lili Astuti 1, and EHeni Puji Wahyuningsih2, and Yuliasti
E, (2020) GAMBARAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA
BALITA USIA 24 – 59 BULAN DI DESA KARANGSARI KABUPATEN KULON
PROGO TAHUN 2019 http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2334/
Filla Sofia Wiwadja Vitaloka, and Dyah Noviawati Setya,, and Yani
Widyastuti, (2019) HUBUNGAN STATUS ANEMIA IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN STUNTING BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GEDANGSARI II GUNUNG KIDUL.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2200/
32
Noviana, Arifaningtyas and I Made, Alit Gunawan and Rina,
Oktasari (2019) KAJIAN ASUPAN ZAT BESI, SUMBER TANIN DAN STATUS
ANEMIA IBU HAMIL DI DESA KARANGSARI, KECAMATAN PENGASIH,
KABUPATEN KULON PROGO http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1006/
33