Anda di halaman 1dari 5

Proposal Kewirausahaan Makanan

Disusun Oleh :
Agung Nur Alfian 2018030
Nabilla Eka Savitri 2018030194
Zulfa Nur Kusuma 2018030

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memperoleh hasil berupa
keuntungan, upah, atau laba usaha. Dan keuntungan dari usaha tersebut dapat menghasilkan
uang yang dapat meningkatkan taraf hidup seseorang. Banyak cara yang dilakukan oleh
seseorang dalam memulai atau menjalankan kegiatan usaha seperti membuat sendiri produk
yang akan dijual atau menjual langsung produk yang sudah jadi.
Saat ini usaha di bidang makanan berkembang dengan pesat, terutama usaha makanan
ringan. Usaha yang didirikan ini merupakan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan
makanan ringan berupa makaroni goreng. Makaroni ini dihadirkan dengan berbagai jenis
level pedas yang bisa dijadkan pilihan, seperti level 1, level 2, dan level 3. Makaroni
merupakan makanan dari Italy yang berbentuk pasta, namun saat ini makaroni telah diolah
menjadi cemilan yang memiliki banyak rasa yang disesuaikan dengan selera masyarakat.
Selain itu cemilan makaroni ini dijual dengan harga yang terjangkau. digemari oleh
masyarakat.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Pendirian Usaha
Usaha ini saya dirikan agar para konsumen dapat membeli makaroni goreng dengan
level pedas yang mereka inginkan. Selain itu dengan adanya makaroni goreng ini menjadi
peluang bagi saya untuk lebih mengembangkan kemampuan dalam bidang berbisnis, agar
meraih keuntungan yang besar dan juga mampu membuat lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.

1.2.2 Tujuan Pembuatan Proposal


Proposal yang saya buat ini bertujuan untuk :
1. Sebagai tugas mata kuliah Kewirausahaan.
2. Untuk menambah pengetahuan dalam merencanakan pendirian suatu usaha.

1.3 Manfaat
Proposal ini dibuat agar bermanfaat untuk :
1. Membantu saya mengembangkan usaha yang sedang saya jalankan.
2. Membantu saya untuk berpikir kritis dan obyektif atas bidang usaha yang sedang saya
jalankan.
3. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan usaha yang sedang saya
jalankan kepada pihak lain.

1.4 Visi dan Misi


1.4.1 Visi
Menjadikan usaha makaroni goreng ini unggul dalam bidang perdagangan makanan
ringan.

1.4.2 Misi
Misi saya dalam usaha ini sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan optimal bagi pelanggan.
2. Memberikan kualitas yang terbaik.
3. Menciptakan inovasi terbaru guna menarik pelanggan.
BAB II
ANALISIS USAHA

2.1 Analisis SWOT


Dalam program ini analisis peluang usaha yang dilakukan menggunakan analisis
SWOT. Adapun analisis SWOT yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Strenght (kekuatan yang mendukung usaha)
a. Harga terjangkau sesuai dengan target pasar saya yaitu kalangan pelajar juga
masyarakat pada umumnya dari semua kalangan.
b. b. Penampilan dan rasa cukup menarik.
2. Weakness (kelemahan yang menghambat usaha)
a. Produknya mudah ditiru.
b. Rasanya kurang beragam.
c. Terbatasnya modal.
d. Pemasarannya masih dalam lingkup kecil.
3. Opportunity (Peluang dapat ditemukan)
a. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk
memasarkan produk.
b. Permintaan pasar yang semakin meningkat. Banyak diminati setiap orang dari
mulai anak-anak, dewasa maupun orang tua.
4. Threat ( Ancaman usaha )
a. Banyaknya pesaing yang menjual produk dengan yang harga lebih.
b. Munculnya produk baru yang lebih unggul.

BAB III
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan. Tujuannya
selain ingin mendapat keuntungan dan tambahan uang saku, usaha ini diharapkan dapat
meringankan beban orang tua sehingga tidak perlu membiayai uang saku.

3.1 Penetapan Pemasaran


3.1.1 Product (Produk)
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan makaroni sebagai bahan pangan
menjadi makanan ringan. “Makaroni Goreng” memiliki beberapa variasi level pedas, yaitu:
a. “Makaroni Goreng Level 1”
b. “Makaroni Goreng Level 2”
c. “Makaroni Goreng Level 3”

3.1.2 Price (Harga)


Makaroni goreng ini dijual dengan harga Rp 7000 per unit. Penentuan harga Rp 7000
per unit dengan pertimbangan bahwa sasaran utama produk makaroni goreng ini adalah
pelajar dan mahasiswa, sehingga harga jual yang tidak terlalu tinggi akan membantu
memperlancar proses penjualan. Harga tersebut juga ditentukan berdasarkan perhitungan
harga beli dari pemasok dan biaya opersional, sehingga telah diperhitungkan besarnya nilai
keuntungan yang akan diperoleh.
3.1.3 Place (Tempat/Lokasi Produksi)
Tempat diadakannya penjualan kepada konsumen adalah di kampus, luar kampus dan
tempat-tempat umum lainnya.

3.1.4 Promotion (Promosi)


Di awal usaha saya membuat promosi dengan memberikan sample dari makanan
tersebut sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli, menawarkan melalui media sosial
seperti Instagram, menawarkan dengan broadcast message melalui BBM dan LINE.

BAB IV
ASPEK PERMODALAN DAN BIAYA
 
4.1.1.  PERINCIAN KEUANGAN DAN MODAL
Modal Awal : Rp 120.000,00

Biaya Variabel
No Nama Bahan Banyak Quantity Harga Satuan Jumlah

1 Makaroni 1 Kg – Rp. 50.000, 00

2 Bumbu 4 Sachet – Rp. 20.000,00

3 Minyak Goreng 2 Liter – Rp. 25.000, 00

TOTAL Rp. 95.000,00


4.1.2 Biaya Tetap
No Nama Barang Banyak Quantity Harga Satuan Jumlah

1 Plastik 1 Pak - Rp. 10.000, 00

2 Tabung Gas 1 Tabung 1 x Rp. 15.000, 00 Rp. 15.000, 00

TOTAL Rp. 25.000, 00


 

BAB V
ANALISIS KEUANGAN

5.1.1 RENCANA PENGHASILAN


Dalam sekali produksi menghasilkan 20 bungkus NATA dan untuk tiap bungkusnya
harganya adalah Rp. 7.000,00.

Jadi dalam sekali produksi menghasilkan biaya Rp. 7.000,00 x 25 = Rp. 175.000,00
Laba bersih = penghasilan produksi – penghasilan operasional
Rp. 175.000,00 – Rp. 120.000,00 = Rp. 55.000,00
NB : Untuk beberapa bahan masih ada yang tersisa
 

BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memilih suatu usaha perlu
mengetahui terlebih dahulu berbagai macam hal yang berhubungan dengan usaha yang
didirikan. Seperti mengetahui peluang usaha, lokasi yang strategis, pemasaran produk dan
aspek-aspek lain yang berkenaan dengan pendirian usaha, sehingga usaha yang akan
dijalankan dapat berjalan dengan baik. Usaha ini tidak memerlukan modal yang cukup besar,
namun memerlukan perencanaan yang matang. Usaha di bidang makanan ringan ini
memberikan peluang pasar yang sangat luas. Sekarang permintaan konsumen akan isi
makanan ringan semakin meningkat. Sasaran utama konsumen makaroni goreng yaitu
mahasiswa dan masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga harga jual yang tidak
terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan.

Anda mungkin juga menyukai