Definisi
Kadar zat terlarut merupakan total dari semua zat atau bahan
dalam air, termasuk gula, garam, protein, asam dsb.
1. Day light plate (kaca), adalah memiliki fungsi berfungsi untuk melindungi prisma dari
goresan akibat debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada
prisma tidak menetes atau jatuh.
2. Prisma (biru), adalah bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi
untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis (cahaya
lampu/matahari) menjadi monokromatis.
3.Knop pengatur skala, adalah memiliki fungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan
aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hingga
didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas, 1.000 untuk
refraktometer urine).
4.Lensa, adalah berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang monokromatis.
5,Handle, adalah berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar
stabil.
6. Bimatal strip, adalah terletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan berfungsi
untuk mengatur suhu sekitar 18 – 28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang
dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka secara otomatis refraktometer akan mengatur
suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 – 28 OC.
7.Lensa pembesar, adalah berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada eye
piece.
8.Eye piec, adalah tempat untuk melihat skala yang ditunjukkan oleh refraktometer.
9.Skal, adalah berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan.
MANFAAT
Pada peternakan lebah, refraktometer digunakan
untuk menguji kualitas madu dengan mengukur
kadar air pada madu yang diproduksi.
Pada perawatan akuarium air laut, refraktometer
digunakan untuk mengukur kadar salinitas.
Pada industri otomotif, rekfraktometer digunakan
untuk pengukuran konsentrasi coolant pada mesin
pabriknya.
PRINSIP KERJA
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein,
dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya
adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan
oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada
permulaan abad 20.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara
dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias
berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran
dilakukan pada suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar
diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks
bias.
Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi
empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang
gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang
untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang digunakan
untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk
mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan
plat glass standart.
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang
masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas
antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas
antara cairan dan alas.
PROSEDUR KERJA
Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal aquadest atau larutan NaCl
5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil
cairan yang ingin diukur.
Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi awal. Prisma jangan
dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer. Bakal terlihat satu angka
skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda 0/00 yang berarti “bagian per seribu”, dari 0 di
dasar skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan
biru..
Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tisu atau kain lembut.
Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering.
Jangan sekali-kali menyentuh lensa (bagian optik) dengan tangan, apabila lensa kotor segera
bersihkan dengan kertas lensa.
Jangan meninggalkan prisma masih dalam keadaan basah oleh sampel, bila Refraktometer tidak
digunakan lagi.
Apabila alat tidak digunakan harus ditutup