Anda di halaman 1dari 26

PBL 3.

2
BLOK NEUROPSIKIATRI
Debora Victori Imanuela Hetharia, 201983030
Skenario
Seorang penderita laki-laki umur 20 tahun dibawa oleh orang tuanya ke UGD R
S karena tidak sadarkan diri. Sebelumnya penderita mengalami batuk dan dema
m, batuk berdarah disangkal oleh ibu penderita. 2 hari sebelum masuk RS pende
rita tidak bisa buang air kecil. Penderita kejang seluruh tubuh lalu tidak sadar, tan
da meningeal positif. Hasil dari pemeriksaan didapatkan keadaan GCS E1M3V2,
tanda vital Nadi 120x/menit, RR 30x/menit, tensi 100/60 mmHg, dengan Saturasi
O2: 97%, suhu 38. Tanda meningeal positif, teraba di supra pubik. Selanjutnya d
i rumah sakit tersebut penderita dilakukan pungsi lumbal. Hasil pemeriksaan cair
an serebrospinal adalah None positif, Pandy positif, protein 100 mg%, NaCl 68
2%, glukosa 53 mg%, jumlah sel 50-100/ml terdiri atas monosit dan PMN yang s
ebagian besar aktif. Selanjutnya penderita diberikan beberapa macam obat dan
dilakukan pemantauan tanda-tanda vital dan status kesadaran untuk melihat per
kembanganya.
Learning Objective
1
1. Definisi dan Klasifikasi Meningitis
2. Epidemiologi Meningitis di Indonesia
3. Patofisiologi Meningitis
2
4. Patomekanisme Kejang
5. Patomekanisme Penurunan Kesadaran
3
6. Alur Diagnosis sesuai skenario
(Anamnesis-Pem Penunjang)
7. Diagnosis Banding terkait skenario
4
8. Penatalaksanaan sesuai Skenario
9. Edukasi Sesuai Skenario
5
1

Definisi & Klasifikasi


Definisi
Meningitis adalah infeksi akut yang mengenai selaput mengineal
yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme dengan
ditandai adanya gejala spesifik dari sistem saraf pusat yaitu
gangguan kesadaran, gejala rangsang meningkat, gejala
peningkatan tekanan intrakranial dan gejala defisit neurologi
(Widagdo, 2011).

Meningitis adalah infeksi akut pada selaput meningen (Selaput


yang menutupi otak dan medula spinalis). Meningitis bakterial
(bacterial meningitis adalah inflamasi arakhnoid dan piameter yang
mengenai CSS. Infeksi menyebar ke subarakhnoid dari otak dan
medula spinalis biasanya dari ventrikel. Hampir semua bakteri
yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan meningitis. (Batticaca,
2008)
Klasifikasi
Klasifikasi
Menurut Smeltzer. S.C and Brenda. G. Bare (2001 : 2175) klasifikasi meningitis
dibagi menjadi 3 tipe utama yaitu
• Meningitis asepsis
• Meningitis Sepsis
• Meningitis Tuberkulosis
Sedangkan menurut Arief Mansyur (2000 : 11) berdasarkan perubahan yang
terjadi pada cairan otak, meningitis dibagi dalam 2 golongan yaitu
• Meningitis serosa
• Meningitis purulenta
Klasifikasi
Klasifikasi atas dasar gejala klinik yang dapat meramalkan prognosis penyakit
menurut Medical Research Council of Great Britain sebagai berikut :
• Stadium I : Klien menunjukan sedikit atau tanpa gejala klinis meningitis,
tanpa parese, dalam keadaan umum yang baik dan kesadaran yang penuh.
• Stadium II : Klien dengan keadaan diantara stadium I dan III
• Stadium III : Klien tampak sakit berat, kesadaran stupor atau koma dan
terdapat parese yang berat (hemiplegi atau paraplegi).
2

Epidemiologi
Epidemiologi
3

Patofisiologi Meningitis
4

Patomekanisme Kejang
5

Patomekanisme Penuruna
n Kesadaran
6

Alur Diagnosis
Alur Penegakan Diagnosis
7

Diagnosis Banding
Diagnosis Banding
• Meningitis Bakterial
• Meningitis TB
• Malaria Serebral
• Trauma/Trauma Kepala
• Keracunan/Drug Overdose
• Perdarahan pada kepala (brain hemorrhage)
• Hipoglikemia
• Syok (kemungkinan sepsis berat)
8

Penatalaksanaan
9

Edukasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai