Anda di halaman 1dari 5

“TINGKAT KESEHATAN DI MALUKU”

Mortalitas sebagai salah satu indikator derajat kesehatan di


Maluku

Disusun oleh:

Debora Victori Imanuela Hetharia


NIM: 201983030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
“TINGKAT KESEHATAN DI MALUKU”

Mortalitas sebagai salah satu indikator derajat kesehatan di


Maluku

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator terhadap penilaian derajat
kesehatan. Menurut profil kesehatan Maluku tahun 2015 Angka kematian bayi
yang dilaporkan di Provinsi Maluku pada Tahun 2015 adalah 4 per 1.000
kelahiran hidup, yang artinya dari 1.000 kelahiran bayi terdapat 4 orang bayi yang
meninggal. Kabupaten Maluku Tenggara Barat memiliki 22 kasus kematian bayi
dan sekaligus menjadikannya kabupaten dengan jumlah kematian bayi tertinggi
(2015) sedangkan kabupaten dengan tingkat kematian bayi paling rendah adalah
Kabupaten Seram Bagian Timur yaitu 2 kasus kematian bayi. sedangkan
Kabupaten Maluku Barat Daya melaporkan bahwa tidak ada kasus kematian bayi
tahun 2015 di kabupaten tersebut. Untuk kematian balita sendiri, masih menurut
profil kesehatan Maluku tahun 2015 Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan
Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan kabupaten yang paling tinggi jumlah
kematian balita yaitu 32 kasus kematian balita, diikuti oleh Kabupaten Kepulauan
Aru yaitu 25 kasus kematian balita dan kabupaten Buru sebesar 24 kasus kematian
balita, sedangkan jumlah kematian balita terendah di Kota Tual yaitu 11 kasus
kematian balita diikuti oleh Kota Ambon yaitu 9 kasus kematian balita dan
Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar 2 kasus kematian balita. Kabupaten
Maluku Barat Daya melaporkan bahwa tidak ada kasus kematian balita tahun
2015 di kabupaten tersebut. Sedangkan untuk kematian ibu masih dengan sumber
dari profil kesehatan Maluku tahun 2015, Kabupaten Seram Bagian Barat dan
Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan kabupaten yang paling tinggi jumlah
kematian ibu yaitu 12 kasus, diikuti oleh Kabupaten Maluku Tengah dan
Kabupaten Maluku Tenggara yaitu 10 kasus, sedangkanjumlah kematian ibu
terendah di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yaitu 2 kasus kematian ibu.
Melihat kasus-kasus mortalitas tersebut, diharapkan semua pihak baik
keluarga maupun pemerintah dan tenaga medis dapat membantu mengurangi
angka kematian ibu, bayi dan balita.

Faktor penyebabmasih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka


Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Maluku
adalah:1.Terbatasnya pelayanan kesehatan ibu meliputi tenaga dan sarana, serta
belum optimalnya keterlibatan swasta 2.Terbatasnya kualitas tenaga kesehatan
untuk pelaksanaan kegiatan responsif gender, meliputi : antenatal yang
terintegrasi, pertolongan persalinan, penanganan komplikasi kebidanan, dan
keluarga berencana. 3.Belum maksimal sistem pelayanan kesehatan yang sesuai
untuk daerah terpencil : belum ada regulasi untuk memberikan penguatan
kewenangan yang lebih untuk tindakan medis khusus, serta terbatasnya insentif
untuk tenaga kesehatan, dan terbatasnya sarana/dana untuk transportasi
(kunjungan dan rujukan) 4.Kurangnya dana operasional untuk pelayanan
kesehatan ibu, terutama untuk daerah terpencil 5.Belum optimalnya perencanaan
terpadu lintas sektor dan lintas program untuk percepatan penurunan AKI, AKB
dan AKABA melalui pembentukan system rujukan antenatal dan neonatal6.Belum
semua Kabupaten Kota memiliki rumah tunggu kelahiran kecuali Maluku
Tenggara Barat, Kota Tual, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur.
Melihat kasus-kasus mortalitas tersebut, Hal- hal yang diharapkan dapat
membantu mengurangi kematian ibu, bayi dan balita:

 Penyediaan pelayanan kesehatan ibu meliputi tenaga dan sarana


 pertolongan persalinan
 keluarga berencana
 adanya sistem pelayanan kesehatan yang sesuai untuk daerah terpencil
 Peningkatan kualitas dan cakupan layanan (misalnya Ante Natal Care)
 Sosialisasi dan advokasi
 Penyediaan pelayanan kegawatdaruratan

Angka kematian bayi ibu dan balita merupakan salah satu indicator
penilaian derajat kesehatan untuk itu dalam menekan kasus kasus kematian yang
terjadi diharapkan baik keluarga maupun pemerintah dapat ikut mengambil bagian
dalam program ataupun kegiatan yang dapat mengurangi potensi kematian ibu
bayi dan balita.
Daftar pustaka

1. Data angka kematian bayi, balita dan ibu tahun 2015:

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2
015/31_Maluku_2015.pdf

Anda mungkin juga menyukai