TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bilirubin
dieksresikan ke dalam empedu. Bilirubin terbagi menjadi dua jenis di dalam tubuh
yaitu bilirubin terkonjugasi atau yang dapat larut, dan bilirubin tidak terkonjugasi
atau memiliki ikatan protein. Bilirubin total yang berada dalam kisaran normal
tidak perlu dianalisis bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi. Salah satu nilai
(UDPGT). Konjugasi bilirubin mengubah molekul bilirubin yang tidak larut air
menjadi molekul yang larut air. Bilirubin diekskresikan ke dalam empedu dan
masuk ke dalam usus, bilirubin direduksi dan menjadi tetrapirol yang tidak
berwarna oleh mikroba di usus besar. Sebagian dekonjugasi terjadi di dalam usus
http://repository.unimus.ac.id
7
panjang pada neonatus, karena asupan gizi yang terbatas pada hari - hari pertama
hari oleh sistem retikuloendotel menjadi heme dan globin. Globin akan
albumin, kemudian berdifusi ke dalam sel hati. Bilirubin tidak terkonjugasi dalam
sel hati akan dikonjugasi oleh asam glukuromat membentuk bilirubin terkonjugasi
(sterkobilin) atau diserap kembali oleh darah kemudian dibawa ke dalam hati
atau saluran empedu, ikterik, hepatitis, penyakit wilson, dan juga karena pengaruh
obat. Penurunan kadar bilirubin total dapat terjadi karena pengaruh obat
barbiturate, salisilat, penisilin, kafein dalam dosis tinggi atau faktor lain yang
http://repository.unimus.ac.id
8
dan merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada neonatus.
kecacatan.
Peningkatan kadar bilirubin pada bayi baru lahir umumnya merupakan suatu
keadaan transisi normal atau fisiologis yang lazim terjadi pada 60 – 70 % bayi
aterm dan pada hampir semua bayi preterm. Kadar bilirubin pada kebanyakan
endokrin, kelainan hati, dan infeksi. Bilirubin pada konsentrasi > 5 mg/dL akan
tampak secara klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan membran mukosa
http://repository.unimus.ac.id
9
fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Bayi dengan
2.2 Ikterus
Definisi ikterus (jaundice) adalah kulit dan sklera yang berwarna kuning
akibat akumulasi pigmen bilirubin dalam darah dan jaringan. Keadaan ini
tubuh yang tidak efektif. Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang
timbul akibat kadar bilirubin yang diproduksi tinggi tetapi yang dieksresi rendah
selama masa transisi pada neonatus. Produksi bilirubin pada neonatus dua sampai
tiga kali lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa normal. Hal ini dapat
terjadi karena jumlah eritosit pada neonatus lebih banyak dan memiliki umur yang
lebih pendek. Bayi baru lahir terutama bayi dengan berat lahir < 2500 g atau usia
gestasi < 37 minggu memiliki resiko yang lebih besar pada minggu pertama
Ikterus neonatorum dibagi menjadi dua yaitu ikterus fisiologis dan ikterus
non fisiologis. Ikterus fisiologis umumnya terjadi pada bayi baru lahir dengan
kadar bilirubin tidak terkonjugasi pada minggu pertama > 2 mg/dL. Kadar
bilirubin bayi baru lahir yang diberi susu formula mencapai puncaknya sekitar 6-8
mg/dL pada hari ke-3 kehidupan. Bilirubin akan menurun cepat selama 2-3 hari
diikuti dengan penurunan lambat sebesar 1 mg/dL selama 1-2 minggu. Kadar
bilirubin pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI akan mencapai kadar yang
http://repository.unimus.ac.id
10
lebih tinggi (7-14 mg/dL) dan penurunan terjadi lebih lambat selama 2-4 minggu
Ikterus non fisiologis dikenal sebagai ikterus patologis, yang tidak mudah
dibedakan dengan ikterus fisiologis. Ikterus non fisiologis terjadi pada bayi usia
kurang dari 24 jam. Ikterus non fisiologis memiliki tanda – tanda penyakit yang
mendasar pada setiap bayi, seperti muntah, penurunan berat badan yang cepat,
apnea, takipnea, atau suhu yang tidak stabil. Kadar bilirubin total serum pada bayi
meningkat > 0,5 mg/dL per jam. Bayi dengan kadar bilirubin yang meningkat
Warna kekuningan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena produksi
bilirubin yang berlebihan, misalnya pada pemecahan sel darah merah (hemolisis)
Selain itu dapat terjadi karena adanya gangguan dalam proses uptake dan
gangguan ekskresi yang mengakibatkan sumbatan hati atau kerusakan sel hati
(Maulida, 2014).
pemeriksaan bilirubin total, bilirubin direk, dan bilirubin indirek. Apabila terdapat
gangguan fungsi eksresi bilirubin maka kadar bilirubin total meningkat. Kadar
http://repository.unimus.ac.id
11
berwarna merah dalam larutan asam, campuran khusus (detergen enables) sangat
sesuai untuk menentukan bilirubin total. Nilai normal kadar bilirubin total pada
orang dewasa mencapai 0,1 – 2 mg/dL, pada anak – anak 0,2 – 0,8 mg/dL, dan
darah yang memiliki komposisi air, protein, asam amino, hormon, enzim, limbah
yang tidak dapat berubah menjadi fibrin karena adanya antikoagulan yang
suasana gelap untuk menjaga stabilitas bilirubin. Stabilitas bilirubin pada suhu
kamar tidak stabil dan akan mudah terjadi kerusakan apabila terkena sinar, baik
http://repository.unimus.ac.id
12
(NaCl) 0,9 % dan aquadest steril. NaCl 0,9 % dan aquadest steril dapat digunakan
sebagai pelarut karena memiliki sifat yang larut dalam air. Pelarut yang sering
dilakukan selain karena sampel kurang, dapat juga dilakukan jika kadar bilirubin
dalam darah terlalu tinggi dan tidak dapat terukur menggunakan alat pemeriksaan.
Pengenceran dapat dilakukan terhadap semua pasien baik bayi, anak – anak,
Larutan NaCl 0,9 % merupakan larutan normal salin yang bersifat isotonik,
tidak berbau, berasa garam dan mudah larut dalam air. NaCl 0,9 % diperoleh dari
0,9 gram kristal NaCl yang dilarutkan dalam 100 mL aquadest dan dinyatakan
dalam % b/v. NaCl berperan dalam memelihara tekanan osmosis darah dan
jaringan. NaCl 0,9 % merupakan larutan steril dan bebas dari pirogen. Kemasan
larutan NaCl 0,9 % memiliki komposisi elektrolit Na+ 154 mEq/L dan Cl- 154
untuk melarutkan banyak zat kimia seperti garam, gula, asam, beberapa jenis gas
dan macam - macam molekul organik sehingga aquadest disebut sebagai pelarut
universal. Aquadest berasal dari hasil penyulingan dan memiliki kandungan murni
H2O bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar.
Aquadest merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
http://repository.unimus.ac.id
13
Bilirubin
Pengenceran
http://repository.unimus.ac.id
14
Sampel plasma
pengenceran NaCl 0,9 %
Kadar
Bilirubin
Total
Sampel plasma
pengenceran aquadest
steril
2.7 Hipotesis
Ada perbedaan kadar bilirubin total pada sampel plasma EDTA pengenceran
http://repository.unimus.ac.id