Anda di halaman 1dari 13

KELAINAN DARAH

LEUKEMIA
Oleh:
Alfina Magrifathul VAN (183210005)
Elis Sofiana (183210011)
Fathimah (183210016)
Indah Sari (183210022)
Melinda Oktopriana (183210028)
Siti Fatimatuz Z (183210039)
Ubaidillah (193210042)
Apasih leukimia itu ?
•Leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau
akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang,
mengganti elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi
proliferasi di hati,limpa dan nodus limfatikus dan invasi
organ nonhematologis, seperti meninges, traktus
gastrointestinal, ginjal dan kulit (Smeltzer, 2011).
Klasifikasi leukimia

• Perjalanan alamiah penyakit: akut


dan kronis
• Tipe sel predominan yang terlibat:
limfoid dan mieloid
• Jumlah leukosit dalam darah
• Prevalensi empat tipe utama
Etiologi leukimia
• Genetik
• Virus
• Bahan Kimia dan Obat-obatan
• Radiasi
• Leukemia Sekunder
Manifestasi klinis
• Anemia: mudah lelah, pusing, sesak, nyeri dada.
• Anoreksia .
• Nyeri tulang dan sendi
• Demam, banyak berkeringat pada malam hari.
• Infeksi mulut , saluran pernafasan, penyebab tersering yaitu
gramnegatif usus.
• Perdarahan kulit, gusi, otak, saluran cerna.
• Hepatomegali, limfadenopati.
• Leukemia SSP (leukemia cerebral) : nyeri kepala, tekanan
intrakranial naik, muntah, kelumpuhan saraf otak (VI dan VII),
kelainan neurologik fokal dan perubahan status mental.
Patofisiologi leukimia
• Adanya blockade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi
sel-sel myeloid terhenti pada sel-sel muda (blast) dengan akibat
terjadinya akumulasi blast di sumsum tulang. Akumulasi blast
dalam sumsum tulang akan menyebabkan sindrom kegagalan
sumsum tulang yang di tandai dengan adanya sitopenia (anemia,
lekopenia dan trombositopenia). Adanya anemia akan
menyebabkan pasien mudah leleah dan pada kasus yang lebih
berat sesak nafas, trombositopenia akan menyebabkan tanda-
tanda pendarahan, sedang adanya leukopenia akan menyebabkan
pasien rentan terhadap infeksi. Selain itu sel-sel blast yang
terbentuk juga punya kemampuan untuk migrasi keluar sumsum
tulang dan berinfilterasi ke organ-organ lain seperti kulit, tulang,
jaringan lunak dan system syaraf pusat dan merusak organ-organ
tersebut dengan segala akibatnya (Kurnianda, 2010).
Pemeriksaan penunjang
• Hitung darah lengkap
• Pemeriksaan sel darah tepi
• Asam urat serum / urine: mungkin meningkat.
• Biopsi sumsum tulang
• Biopsi nodus limfa
Penatalaksanaan leukimia
• Transfusi darah
• Kortikostiroid seperti prednisone, kortison,
deksametason dan sebagainya.
• Sitostatika bentuk terapi utama
• Imunoterapi
• Transplantasi sumsum tulang
Komplikasi
• Kegagalan sumsum tulang
• Kelelahan
• Pendarahan
• Rasa sakit.
• Pembesaran Limpa.
• Stroke atau clotting yang berlebihan.
• Infeksi
HIV-AIDS
Definisi
=> AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang
disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Etiologi
=> Penyebab AIDS adalah Retrovirus yang telah terisolasi
cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi yaitu darah
semen, sekresi vagina, ludah, air mata, air susu ibu (ASI),
cairan otak (cerebrospinal fluid), cairan amnion, dan urin.
Manifestasi Klinis Komplikasi
1. Berat badan lahir rendah 1. Pneumonia Pneumocystis carinii
2. Gagal tumbuh (PPC)
3. limfadenopati umum 2. Pneumonia interstitial limfoid
4. Hepatosplenomegali 3. Tuberkulosis (TB)
5. Sinusitis 4. Virus sinsitial pernapasan
6. Infeksi saluran pernapasan atas berulang 5. Candidiasis esophagus
7. Parotitis 6. Limfadenopati (pembesaran kelenjar
8. Diare kronik atau kambuhan getah bening)
9. Infeksi bakteri dan virus kambuhan 7. Diare kronik
10. Infeksi virus Epstein-Barr persisten
11. Sariawan orofarings
12. Trombositopenia
13. Infeksi bakteri seperti meningitis
14. Pneumonia interstisial kronik
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium secara langsung dan tidak langsung
• Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa dan melacak
virus
• Complete Blood Covnt (CBC)
• CD4 cell count
• Blood Culture
• Immune Complek Dissociaced P24 Assay
• Dll.
Penatalaksanaan
• Hingga kini belum ada penyembuhan untuk infeksi HIV dan AIDS.
• Penatalaksanaan AIDS dimulai dengan evaluasi staging untuk
menentukan perkembangan penyakit dan pengobatan yang sesuai.

Pencegahan
1. Menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS
2. Mencegah hubungan seksual dengan partner banyak atau dengan orang yang
mempunyai banyak partner
3. Menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotik yang menggunakan
obat suntik.
4. Orang-orang dari kelompok resiko tinggi dicegah menjadi donor darah.
5. Pemberian transfusi darah hanya untuk pasien-pasien yang benar-benar perlu
6. Pada setiap suntikan harus terjamin sterilitas atau suntiknya.
7. Penularan pada bayi dan anak dapat terjadi pada waktu hamil, melahirkan
maupun postpartum, maka sebaiknya wanita dengan resiko tinggi AIDS jangan
hamil dan jangan melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai