CC
●Klaudikasi (distal ekstrimitas)
●Perubahan warna, gangrene
HT
SOCRATES
●Site (Ekstrimitas distal)
●Onset
●Char (Klaudikasi, raynaud)
●Alleviating (Istirahat)
●Exacerbating (Aktivitas)
●Severity
Riwayat Lifestyle
●Tembakau
PE
Inspeksi
●Lokasi?
●Warna (Merah kehitaman (Acute), Gangrene (Chronic))?
●Bentuk (Ischemic Ulcer)?
●Superficial thrombophlebitis?
PE
Palpasi
●Pulsasi (Radial, Ulnar, Popliteal, Femoral, Anterior Tibial, Posterior Tibial, Dorsalis
Pedis)
●Neurologic (Sensoric, Motoric)
●Allen Test (Perfusi radial, perfusi ulnar)
●Buerger Test (Sakit dan Pucat saat elevasi)
●Auskultasi (Bruit)
Allen Test Buerger test
Penunjang
Darah
● CBC
● Liver Function
● CRP
● Glucose (DD diabetes)
● Lipid Profile (DD Atherosclerosis)
Imaging
● Arterial Duplex Ultrasound (B mode + Doppler)
● X-Ray Arteriography (Corkscrew Appearance)
● Echocardiography (DD Emboli)
LE
Biopsy (Kalo ada atypical (lokasi jarang))
Histopathology
● Acute (Infiltrasi Neutrophil, Granulomatous Formation, Inflammatory
Thrombus)
● Intermediate (Thrombus, Platelet ↑, Inflammatory cell ↓)
● Chronic (Thrombus + FIbrosis)
Diagnostic Criteria
Diagnostic
Criteria
Tatalaksana
Management in primary care
Perubahan gaya hidup
► Smoking cessation : konseling, program smoking cessation, sebisa
mungkin berhenti total dari kebiasaan merokoknya termasuk perokok
pasif. Hindari nicotin replacement therapy (tidak menghambat progresifitas
penyakit).
dengan cara konseling, program smoking cessation, farmakoterapi
dengan bypropion atau varenicline, dan olahraga. (agonist at the
α4β2 nicotinic acetylcholine receptors (nAChR). It decreases
cravings and alleviates the symptoms of withdrawal. It can also
reduce the rewarding and reinforcing effects of nicotine.)
► Olahraga : 3-5 x/minggu selama 30 menit → memperbaiki waktu berjalan
tanpa rasa nyeri
► Merawat kaki, tangan dan gigi
- Hindari trauma termal, mekanik, kimiawi, Setiap cedera yang terlibat
pada ekstremitas harus segera diobati → mencegah ulkus iskemia
- Menjaga oral hygiene dan kontrol bacterial biofilm→ mencegah rekurensi
Medikamentosa
► Antiplatelet (aspirin, clopidogrel) → menghambat agregasi platelet
► Vasodilator (Ca channel blocker (Amlodipine) untuk menangani vasospasm (Raynaud phenomenon)
► Prostacyclin analogs (Iloprost), Prostaglandin Analog (limaprost alfadex) vasodilator vascular smooth cell
relaxation, menghambat agregasi platelet, kemotaksis, dan proliferasi sel.
► Phosphodiesterase inhibitors:
· Phosphodiesterase 3 inhibitor (cilastazol) meningkatkan cAMP relaksasi smooth muscle dan
menurunkan agregasi platelet
· Phosphodiesterase 5 inhibitor (sildenafil, tadalafil) meningkatkan intracellular cGMPmenurunkan
intracellular calcium dan meningktakan nitric oxide smooth muscle relaxation dan vasodilatasi
► Endothelin receptor antagonists (bosentan) selective vasodilator, antiinflamasi, antifibrotic
► Thrombolytic (selective intraarterial infusion urokinase dan streptokinase)
► Suplementasi folat 5 mg → menurunkan level homocysteine (homocysteine yang tinggi dapat
menyebabkan arterial damage dan blood clot)
► Analgesic
● Diperlukan untuk pasien yang mengalami nyeri yang menetap saat istirahat dan ulkus iskemia
● NSAID, opiod, neuronal block
► Komplikasi phlebitis, cellulitis, osteomyelitis : kasih antibiotic, NSAID
Local Wound Care pada ulserasi iskemik yang terinfeksi, local debridemen, membuang jaringan
nekrotik dan menjaga lingkungan lembab
Rujuk
●Bedah Vaskuler
●Indikasi Rujuk (jika ada tanda tanda ischemia ekstrimitas)
Tatalaksana rujukan
Sympathectomy
●Memotong atau blok saraf simpatetik agar mengurangi spasme arteri
●Mengurangi nyeri dan mencapai penyembuhan tanpa amputasi
Bypass
●Revaskularisasi sering tidak dapat dilakukan karena distribusi vaskuler yang terlibat menyebar,
keterlibatan arteri segmental, dan sifat distal dari penyakit
●Angka keberhasilan limb salvage 90-100%
Amputasi
Edukasi
1. Edukasi pasien mengenai penyakit, penyebabnya, komplikasi dan tindakan yang akan
dilakukan -> dirujuk : kemungkinan tindakan yang dilakukan dan jelaskan tindakan
tersebut, efek samping dari tindakan
2. Edukasi pasien mengenai efek rokok terhadap progres penyakit pasien
3. Edukasi pasien dan keluarga mengenai perokok pasif yang bisa terkena dampak
4. Edukasi pasien untuk berhenti merokok dengan 5A
5. Edukasi perubahan gaya hidup (rokok, olahraga, personal hygiene, merawat kaki)
Prognosis
●Jarang mengakibatkan kematian
●Tingkat morbiditas dan kecacatannya tinggi, khususnya apabila pasien tidak dapat menghentikan
kebiasaan merokok.
●Pasien yang berhenti merokok, 94% terhindar dari amputasi
●Pasien beresiko amputasi 11% pada 5 tahun, 21% pada 10 tahun dan 23 % pada 20 tahun
●Resiko amputasi dieliminasi jika pasien melakukan smoking cessation dalam jangka waktu 8 tahun
Terimakasih