Anda di halaman 1dari 38

Tumor Intrakranial

Preseptor : dr. Selfy Oswari, S.Si., Sp.BS(K)


Disusun Oleh :
Bagas Kumara Putra
Nadhila Aditiyaputri
Nanda Ghaffar Dwi Putra
DEFINISI
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) atau pun
ganas (maligna) membentuk masa dalam ruang tengkorak kepala (intracranial)
atau pada sumsum tulang belakang(medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan
otak dan selaputnya dapat berasal dari jaringan otak itu sendiri (primer) ataupun
merukapan metastase dari organ lain (sekunder).
Manifestasi Klinis
Disebabkan oleh kompresi fokal dan iritasi oleh tumor, peningkatan tekanan intrakranial, disfungsi atau
kerusakan struktur neural sekitar, edema peritumoral, hidrosefalus, atau aktivitas elektrik/listrik abnormal.
Manifestasi klinis dipengaruhi oleh laju pertumbuhan dan lokasi tumor. Histologi tumor tidak terlalu
membedakan manifestasi klinis yang muncul.
Manifestasi klinis, berupa :
● Nyeri kepala (headache) : terdapat pada 50-60% tumor otak primer dan 35-50% tumor metastasis.
○ Karakteristik : sering bifrontal, dalam beberapa hari-minggu. Keluhan memburuk/ maksimum di
pagi hari setelah bangun tidur → akibat kondisi hipoventilasi/depresi pernapasan dengan relatif
hiperkarbia dan vasodilatasi serebral ketika tidur. Nyeri dapat muncul ketika tidur dan
membangunkan pasien. Nyeri kepala diperburuk dengan batuk dan membungkuk ke depan.
Pemberian analgesik dapat memperbaiki kondisi dalam beberapa hari. Tidak berhubungan dengan
faktor stress. Lokasi nyeri kepala dapat mengindikasikan sisi kepala yang terkena, namun tidak
mengindikasikan lokasi tumor yang pasti.
Manifestasi Klinis
● Mual dan muntah : terjadi pada 40% pasien. Muntah dapat memperbaiki kondisi nyeri kepala secara
sementara. Post-vomiting hyperventilation → relatif hipokarbia, konstriksi cerebral venous, dan
menurunkan tekanan intrakranial. Muntah proyektil merupakan karakteristik peningkatan tekanan
intrakranial.
● Kejang : perlu dicurigai adanya tumor otak ketika terjadi kejang pertama kali pada pasien berusia >20
tahun. Dapat kejang fokal lalu umum atau umum sejak awal dan sebaliknya, fokus epileptogenik ini dapat
berubah seiring dengan pertumbuhan tumor. Adanya aura dapat menentukan lokasi lesi, contoh : aura
olfaktori dan gustatori dapat mengindikasikan lesi lobus temporomedial.
● Gangguan kesadaran/ fungsi mental
● Defisit neurologis fokal : Membantu melokalisasi lesi, ex : gejala anosmia pada midline frontal basal
meningioma, diplopia pada extraocular palsy, dan lainnya.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis berdasarkan lokasi tumor, berupa :
● Tumor supratentorial :
○ Lobus frontal : gangguan personalitas, demensia,
hemiparesis, dysphasia.
○ Lobus temporalis : gangguan memori, halusinasi auditorik
atau olfaktori, atau kontralateral quadrantanopia.
○ Lobus parietal : gangguan sensorik kontralateral,
homonymous quadrantanopia.
○ Lobus occipital : gangguan lapang pandang kontralateral
(homonymous hemianopia)
● Lesi infratentorial : Nyeri kepala, mual dan muntah, gangguan gait
dan ataxia, vertigo, gangguan saraf kranial, dan obstruksi CSF
menyebabkan hidrosefalus dan papiledema. Jarang menyebabkan
kejang.
Diagnosis
Anamnesis
● Identitas Pasien : jenis kelamin, usia.
● Riwayat penyakit sekarang :
○ Gejala beserta onset, kualitas, perubahan dari waktu ke waktu.
■ Nyeri kepala (headache) : Lokasi : nyeri kepala bifrontal atau terlokalisasi; Durasi : singkat; Deskripsi
nyeri; Penjalaran nyeri (nyeri kepala berpindah ke leher pada tonsilar herniation); Faktor-faktor yang
memperingan/ memperberat nyeri kepala.
■ Mual dan muntah : muntah proyektil (padapeningkatan tekanan intrakranial)
■ Kejang
■ Gangguan kesadaran
■ Gangguan neurologis fokal/ manifestasi klinis fokal
● Riwayath penyakit terdahulu : keganasan sebelumnya.
● Riwayat keluarga : keganasan pada keluarga.
● Riwayat pengobatan :
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
● Status generalis : tanda vital
● Pemeriksaan neurologis : GCS, pupil isokor/tidak, refleks cahaya langsung/tidak langsung, fungsi saraf
kranial, motorik, sensibilitas, otonom.
● Pemeriksaan fungsi luhur.
Diagnosis
Penunjang
● Pemeriksaan laboratorium darah lengkap.
● Pemeriksaan radiologis :
○ X ray : kepala/ tengkorak dan mencari tanda metastasis.
○ CT scan : untuk mengevaluasi perubahan pada densitas otak seperti kalsifikasi, perdarahan hiperakut (<24
jam), dan lesi tengkorak.
○ MRI : merupakan modalitas “gold standard” untuk diagnosis, presurgical planning, dan post-therapeutic
monitoring tumor otak. MRI dengan/tanpa Gadolinium. Gadolinium contrast enhancement with MRI : lebih
sensitif menggambarkan kerusakan pada BBB dan metastase kecil yang terlokalisasi (5mm). Dapat
digunakan pada pasien yang alergi terhadap iodine dan juga pada pasien gagal ginjal.
● Pemeriksaan cairan serebrospinal.
Diagnosis
Penunjang
TATALAKSANA
Primary goal:

- Diagnosis histopatologi
- Mengangkat sebanyak mungkin massa tumor yang ada untuk mempertahankan fungsi neurologis

Hal-hal yang dipertimbangkan untuk menentukan tatalaksana pasien:

- Lokasi dan ukuran tumor


- Sensitivitas terhadap radiasi atau kemoterapi
- Preoperative Karnofsky Performance Scale
- Status sistemik dari tumor tersebut
Medikamentosa
- Dexamethasone: untuk mengurangi peritumoral edema dengan menstabilkan dinding sel
- Obat antiepilepsi
- Manitol: diberikan sebelum tindakan operatif

Kemoterapi:

- Alkylating agents
- Nitrosureas
Tipe-Tipe Tumor
Intra-axial (Primary Brain Tumor)
EPENDYMOMA

● Berasal dari sel ependymal yang melapisi ventrikel otak


dan central canal dari spinal cord.
● Berfungsi untuk produksi dan regulasi flow CSF
● Banyak terjadi pada anak, dengan usia puncak 10-15 tahun
● Karakteristik: Merupakan slow-growing mass pada
posterior fossa-> osbtruksi aliran CSF-> hidrosefalus dan
gejala ↑TIK. Pada grade III (anaplastic) sifatnya malignant
● Manifestasi: mual, muntah, nyeri kepala hebat
● Terapi: reseksi maksimal, karena tumor dapat menyebar
melalui CSF-> extend
CHOROID PLEXUS PAPILLOMA AND CARCINOMA

● Dapat terjadi di mana saja di choroid plexus. Berasal dari


piameter yang membentuk tela choroida
● CPP lebih sering terjadi. CPP paling sering terjadi di
ventrikel 3 dan 4
● > 70% terjadi pada anak ⩽ 2 tahun.
● Manifestasi klinis: ↑ TIK dari hidrosefalus, sakit kepala,
mual muntah, kejang, SAH, defisit neurologis fokal
● Terapi:
jinak-> total removal,
ganas-> total removal + kemoterapi
Embryonal Tumor
Medulloblastoma (primitive neuroectodermal tumor)

● Tumor otak ganas paling umum yang terjadi pada


pediatrik. Sering terjadi pada posterior fossa. Jarang
terjadi pada dewasa; terdiagnosis paling banyak pada usia
5 tahun dengan rasio laki-laki banding wanita yakni 3:1.
● Manifestasi : hidrosefalus, peningkatan tekanan
intrakranial, dan cerebellar signs.
● Karakteristik : tidak ter-enkapsulasi, tumor ini cenderung
mengalami penyebaran melalui CSF.
● Prognosis buruk: anak < 3 tahun, metastasis, tidak dapat
dilakukan gross total resection, Karnofsky performance
score buruk
Neural Tumors and Mixed Tumors
Ganglioglioma

● Berasal dari ganglion dan sel glial


● <12% dari seluruh tumor; pada usia <30 tahun, puncaknya pada usia 11 tahun.
● Karakteristik : jinak dan pertumbuhannya lambat.
● Manifestasi : kejang (karena lokasinya paling sering pada daerah lobus temporomedial.
● Terapi : complete resection, terapi radioterapi.
● Prognosis : baik setelah complete resection. Survival rate dalam 5-10 tahun dengan terapi
mencapai 80-90%.
Miscellaneous Tumors
Meningioma
● Berasal dari arachnoid
● 15-20% dari seluruh tumor intrakranial. Prevalensinya
lebih banyak pada wanita (2:1), dan jarang pada
anak-anak.
● Karakteristik : pertumbuhannya lambat, ter-enkapsulasi,
tumor jinak. <1 % memiliki histologi ganas (dapat
menginvasi tulang atau kortex serebral sekitar).
● Terapi : jika bergejala : surgical resection; jika tidak
bergejala dapat diobservasi.
● Prognosis : Survival rate dalam 5 tahun mencapai
>90%. Dapat terjadi rekurensi pada mengioma.
Meningioma
Vestibular Schwannoma
● Berasal dari selubung sel schwann
● Karakteristik: Slow growing
biasanya pada percabangan inferior
● Prognosis: dapat 10% rekurensi
saraf vestibular
setelah pengangkatan tumor
● 8% dari seluruh tumor intrakranial
● Manifestasi klinis tergantung usia
○ <30 tahun: kejang, defisit
neurologis fokal
○ >30 tahun: tinnitus, gangguan
pendengaran, pusing
● Diagnosis: MRI dan audiometri
MRI: tumor berbentuk lingkaran atau oval pada
internal auditory canal.
Lymphoma
● Berasal dari ● Manifestasi klinis
- Primer: limfoma non-Hodgkin pada CNS Perubahan status mental, ↑ TIK, kejang
- Sekunder: metastasis dari limfoma non- ● Diagnosis: MRI, CT scan
CNS CT scan: 60% menunjukkan gambaran
● Usia rata-rata terdiagnosis 60 tahun, lesi hyperdense, fluffy cotton ball
pasien imunokompromis 35 tahun appearance
● Lokasi corpus callosum, basal ganglia, ● Prognosis survival rate 1-4 bulan tanpa
periventrikular pengobatan, 2-6 bulan pada pasien AIDS,
1-4 tahun pada pasien dilakukan
pengobatan
Hemangioblastoma
● Merupakan neoplasma jinak solid atau ● Lokasi banyak di posterior fossa
cystic dengan vaskularisasi baik pada ● Manifestasi klinis
CNS atau retina - Cerebellar: sakit kepala, mual muntah,
● Dahulu disebutkan sebagai neoplasma cerebellar findings, hidrosefalus obstruktif
jinak vaskuler pada CNS. WHO-> - Retinal: perdarahan, retinal detachment
merupakan tumor meningeal dengan asal
yang belum jelas ● Karakteristik slow-growing, benign
● Ditemukan pada 1-2% dari seluruh
tumor intrakranial, 25-40% diantaranya
berkaitan dengan Von Hippel-Lindau
Syndrome

Anda mungkin juga menyukai