ASTROSITOMA
Oleh : Restabyandra Putra
• Nyeri kepala pada tumor atak bisa disebabkan dari iritasi fokal atau peregangan struktur p
nyeri atau secara general akibat peningkatan tekanan intra kranial, umumnya cenderung
memberat/ progresif
DIAGNOSIS
• MRI spektroskopi adalah Tindakan MRI yang memberikan informasi komposisi
kimia dari tumor
TATALAKSANA
• Tergantung beberapa faktor:
• Lokasi lesi
• Derajat malignansi
• Ada/ tidaknya peningkatan tekanan intra kranial
• Derajat disabilitas
• Usia pasien
• Keinginan dan harapan pasien
• Tatalaksana: konservatif, operatif, radioterapi dan kemoterapi
• Konservatif: medikamentosa dan nonmedikamentosa (fisioterapi)
• Medikamentosa:
• Dexamethason 4 – 6 mg per 6 intra vena berguna untuk mengurangi gejala akibat efek massa,
defisit fokal dan edema
• Manitol diberikan jika terdapat peningkatan tekanan intrakranial dengan dosis 0.25-1
mg/kgBB
• Terapi anti kejang diberikan sebelum dan sesudah operasi dan diteruskan hingga 6-12 bulan
pasca operasi.
TATALAKSANA
• Terapi utama untuk astrositoma difus dan astrositoma anaplastic
adalah reseksi maksimal
• Radioterapi konvensional ( external beam radiotherapy ) pasca operasi
menunjukkan peningkatan survival dibandingkan operasi saja
• Stereotactic brachitherapy ( implantasi Iodium-125 atau Irridium-193)
• Stereotactic radiosurgery (radiasi terfokus dosis tinggi ) dapat
dilakukan pada pasien tumor yang tidak dapat dioperasi.
TATALAKSANA
• Kemoterapi:
• Temozolomide : 150-200 mg/m2, secara oral, hari 1-5 dari siklus
28 hari hingga 6 siklus
• Kombinasi PCV: prokarbazin (60 mg/m2, oral, hari 8-21), lomustin
(110 mg/m2, oral, hari 1), dan vinkristin (1.4 mg/m2, intravena
dengan dosis maksimal 2 mg, hari 8 dan hari 29) selama 6-8
minggu
• Untuk tumor yang rekuren, terkadang terapi radiasi jarang membantu.
Pemberian Bevacizumab, humanized VEGF monoclonal antibody,
berperan pada glioblastoma rekuren, meningkatkan kelangsungan
hidup, mengurangi edema peritumoral dan penggunaan
glukokortikoid
KOMPLIKASI
• Komplikasi pada otak:
• Komplikasi awal:
• Terjadi 2 minggu sampai 6 bulan setelah radioterapi.
• Disebabkan karena kerusakan sawar darah otak dan disfungsi
oligodendrosit.
• Gejala meliputi sindrom somnolen, perburukan
gejala/pseudoprogresi, gangguan kognitif sementara terutama
atensi dan memori baru serta ensefaliis sub akut
• Komplikasi lanjut
• Terjadi setelah 6 bulan atau lebih dan bisa tertunda sampai
beberapa tahun
• Meliputi radionekrosis otak fokal, gangguan kognitif dari ringan
sampai demensia, serta leukoensefalopati.
KOMPLIKASI
• Komplikasi pada medulla spinalis adalah myelopati radiasi dan komplikasi
pada nervi kraniales : gangguan fungsi nervi kraniales I sampai XII yaitu
anosmia, diplopia, gangguan pendengaran dan penglihatan, ageusia
• Untuk komplikasi pada saraf tepi: pleksopati
• Komplikasi dari kemoterapi, meliputi:
• Gangguan kognitif
• Ensefalopati akut
• Leukoensefalopati
• Disfungsi serrebellar
• Toksisitas pada medulla spinalis
• Neuropati perifer
PROGNOSIS
• Faktor yang mempengaruhi prognosis:
• Derajat tumor/histologi
• Tumor derajat 1, pulih sempurna (96% angka kelangsungan hidup pada 5 tahun
pertama), umumnya hanya dengan tindakan pembedahan
• Tumor derajat 2, median angka kelangsungan hidup adalah 8 tahun.
• Tumor derajat 3, median angka kelangsungan hidup adalah 3-5 tahun
• Tumor derajat 4, median angka kelangsungan hidup adalah 15 bulan
• Reseksi pembedahan: meskipun reseksi mikroskopi komplit pada tumor derajat 2-4
tidak mungkin dilakukan karena infiltrasi difus pada otak normal, reseksi total
makroskopi berkaitana dengan angka kelangsungan hidup yang lebih signifikan.
• Penggunaan radioterapi adjuvant dan kemoterapi
• Usia, usia muda lebih berkaitan dengan angka kelangsungan hidup yang lebih
panjang
• Status fungsional, gejala minimal atau fungsi neurologis normal berkaitan dengan
angka kelangsungan hidup yang lebih panjang.
Kronologis
± 5 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul (1-
2x sehari), durasi >5 menit nyeri dirasakan cekot cekot di kepala bagian atas. Nyeri memberat
saat siang hari setelah pasien beraktivitas, membaik dengan istirahat, tidur dan minum obat
anti nyeri. Keluhan lain mual (-) muntah (-), kejang (-), demam (-), kelemahan anggota gerak (-
), komunikasi (+), BAB dan BAK dbn
ANAMNESIS
± 2 bulan SMRS pasien mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan dirasa semakin
sering, durasi 30 menit-1 jam, nyeri dirasakan cekot cekot di kepala bagian atas. Nyeri membaik
dengan istirahat dan minum obat anti nyeri. Keluhan disertai dengan pasien mulai sulit
berkomunikasi dan cenderung lebih banyak diam. Keluhan lain mual (-) muntah (-), kejang (-),
demam (-), kelemahan anggota gerak (-), BAB dan BAK dbn
± 1 minggu SMRS pasien mengeluh nyeri kepala hebat dirasakan terus menerus lalu
pasien dibawa ke RSUD Blora, pasien sadar namun kontak sulit dipertahankan dan pasien
cenderung diam. mual (-) muntah (-), kejang (-), demam (-), kelemahan anggota gerak (-).
ANAMNESIS
± 4 hari SMRS, nyeri kepala (+) masih dikeluhkan pasien. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul
namun frekuensi timbul lebih sering >5x sehari, durasi 30 menit-1 jam, nyeri dirasakan cekot-cekot di
kepala bagian atas. Nyeri memberat saat pasien kelelahan, membaik dengan tidur dan minum obat anti
nyeri. Pasien membuka mata spontan (+), kontak pasien (+) namun sulit dipertahankan, komunikasi masih
terbatas dan cenderung lama jika menjawab petanyaan. Mual (-) muntah (-), kejang (-), demam (-),
kelemahan anggota gerak (-). Pasien lalu dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala, dikatakan ada tumor di
kepala. Pasien kemudian dirujuk ke RSDK untuk penanganan lebih lanjut.
Saat ini pasien membuka mata spontan, kontak (+) sulit dipertahankan, komunikasi (+) cenderung
lambat saat menjawab pertanyaan dan sulit mengikuti instruksi yang diberikan. Gelisah (-), mual (-),
muntah (-), kejang (-), demam (-), kelemahan anggota gerak (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
1. Status Presens
Keadaan Umum : Tampak lemah
Kesadaran : GCS : E3M5V4 : 12
Tanda Vital : TD : 116/78 mmHg
HR : 80 x/mnt
RR : 20 x/menit
T : 36,4 ºC
Sa : 99% NK 3 lpm
Wong baker : 2-3
BMI = BB = 65 kg = 23.87 kg/m2 (normoweight)
TB2 (1,65 m)2
DATA OBYEKTIF
2. Status Internus
Kepala : Simetris, mesosefal
Mata : PBI, diameter 2.5mm/2.5mm, RC direk +/+, RC indirek +/+, VODS sdn
Leher : Kaku kuduk (-)
Dada :
Jantung Paru
• Inspeksi : ictus cordis tak tampak. • Inspeksi : simetris statis dinamis.
• Palpasi : ictus cordis tak teraba • Palpasi : stem fremitus kanan = kiri.
• Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal • Perkusi : sonor seluruh lapangan paru.
• Auskultasi : BJ I-II normal,regular,murmur (-), gallop (-) • Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, Supel, bising usus (+) normal, timpani, nyeri tekan (-), hepar/ lien tidak teraba
Ekstremitas : Oedem (-), turgor cukup
DATA OBYEKTIF
3. Status Neurologis
• Kepala
Bentuk : mesosefal
Simetri : simetris
• Mata ( Pupil ) :
Bentuk : bulat / bulat isokor
Ukuran : 2.5 mm / 2.5 mm
Refleks Cahaya :+/+
Visus kasar : OD : >3/60 OS : >3/60
• Leher : Kaku kuduk (-)
• Nervi Craniales : sdn, kesan normal
DATA OBYEKTIF
• HR : 85x/menit
• Kesan : Normosinus rhytm
X-FOTO THORAKS 29/08/2023
Kesan:
•cor tak membesar
•Pulmo tak tampak bercak maupun nodul
CT Scan Kepala Polos (12/08/2023) RS
Ketileng
Kesan:
- Massa kistik bentuk lobulated disertai edema
vasogenik di sekitarnya pada lobus
frontoparietal kiri (ukuran AP 7,17 x LL 5,49 x
CC 5,17 cm) -- cenderung SOL intracerebri
- Tampak tanda-tanda peningkatan TIK
RINGKASAN
Seorang Laki-laki dibawa ke RSDK dengan keluhan nyeri kepala sejak 5 bulan SMRS. Pasien pulang dari
Jakarta mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul (1-2x sehari), durasi 30 menit-1 jam,
nyeri dirasakan cekot-cekot di kepala bagian atas. Nyeri memberat saat siang hari setelah pasien
beraktivitas, membaik dengan istirahat, tidur dan minum obat anti nyeri. Keluhan disertai dengan pasien sulit
berkomunikasi aktif dan cenderung lebih banyak diam. Saat ini pasien membuka mata spontan, kontak (+)
sulit dipertahankan, komunikasi (+) namun cenderung lambat saat menjawab pertanyaan dan sulit mengikuti
instruksi yang diberikan.
1. Status Presens
Keadaan Umum : Tampak lemah
Kesadaran : GCS : E3M5V4 : 12
Tanda Vital : TD : 116/78 mmHg
HR : 80 x/mnt
RR : 20 x/menit
T : 36,4 ºC
SpO2 : 99% NK 3 lpm
Wong baker : 2-3
BMI = BB = 65 kg = 23.87 kg/m2 (normoweight)
TB2 (1,65 m)2
RINGKASAN
2. Status Neurologis
• Kepala : Simetris, mesosefal
• Mata : PBI diameter 2.5mm/2.5mm, RC +/+
• Leher : kaku kuduk (-)
• Nervi Craniales : dalam batas normal
Kesan:
- Massa mixed solid-kistik intraaxial pada lobus frontoparietal kiri disertai vasogenik edema minimal
disekitarnya (ukuran ± AP 8.0 x LL 5.5 x CC 6.8 cm) dan efek massa berupa pendesakan-
penyempitan cornu anterior-posterior ventrikel lateral kanan-kiri, ventrikel III, cisterna
perimesencephalic, cisterna crural, cisterna interpeduncular dan midline shi"ing ke kanan (± 0.9
cm)
- Pada advanced MRI : ADC value 0.8 x10-3mm2/sec, MR perfusi didapatkan peningkatan rCBV
2.3, MR spectroscopy didapatkan peningkatan rasio Cho/NAA intralesi 8.5 dan perilesi 1.1 -- lebih
dari dari cenderung gambaran low grade glioma
- Tampak tanda peningkatan tekanan intracranial
25/08/2023 (HP10)
S Pagi ini pasien membuka mata spontan, kontak (+), komunikasi (+) lambat saat menjawab pertanyaan, dapat mengikuti perintah
sederhana. Nyeri kepala (-), kejang (-), demam (-). BAB dan BAK dalam batas normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 Gerak +/+ +/+
TD : 110/77 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 80 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa: 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : Sdn
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : Sdn
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – TUNDA - Inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IV (H14 TO H8)
Program TS Rehabilitasi Medik : - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
Fisioterapi : general ROM exercise, latihan mobilisasi bertahap s/d - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
duduk - Parasetamol 1000 mg/8 jam PO
Program TS Bedah Saraf : Pro kraniotomi menunggu jadwal - Donepezil 5 mg/24 jam
27/08/2023 (HP12)
S Pagi ini pasien membuka mata spontan, kontak (+), komunikasi (+) lambat saat menjawab pertanyaan, dapat mengikuti perintah
sederhana. Nyeri kepala (-), kejang (-), demam (-). BAB dan BAK dalam batas normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 Gerak +/+ +/+
TD : 110/80 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 84 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa: 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : Sdn
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : Sdn
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec tumor intrinsic frontal kiri c/ astrositoma
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – TUNDA - Inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IV (H16 TO H2)
Program TS Rehabilitasi Medik : - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
Fisioterapi : general ROM exercise, latihan mobilisasi bertahap s/d - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
duduk - Parasetamol 1000 mg/8 jam PO
Program TS Bedah Saraf : Pro kraniotomi rabu - Donepezil 5 mg/24 jam
28/08/2023 (HP13)
S Pagi ini pasien membuka mata spontan, kontak (+), komunikasi (+) masih lambat saat menjawab pertanyaan, dapat mengikuti perintah
sederhana. Nyeri kepala (-). BAB dan BAK dalam batas normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 Gerak +/+ +/+
TD : 120/84 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 76 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa: 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : Sdn
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : Sdn
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec tumor intrinsic frontal kiri c/ astrositoma
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – TUNDA - Inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IV (H17)
Program TS Rehabilitasi Medik : - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
- Fisioterapi : general ROM exercise, latihan mobilisasi duduk s/d - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Jalan - Parasetamol 1000 mg/8 jam PO
- OT : latihan motorik halus - Donepezil 5 mg/24 jam
Program TS Bedah Saraf : Pro kraniotomi rabu
30/08/2023 (HP15)
S Pagi ini pasien membuka mata spontan, kontak (+), komunikasi (+)lambat saat menjawab pertanyaan, dapat mengikuti perintah
sederhana. Nyeri kepala (-). BAB dan BAK dalam batas normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 Gerak +/+ +/+
TD : 118/72 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 76 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T : 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa : 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : Sdn
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : Sdn
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec tumor intrinsic frontal kiri c/ astrositoma
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Anestesi : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – TUNDA - GA ASA III - Inj. Dexamethasone 10 mg/8 jam IV (H19)
Program TS Rehabilitasi Medik : - Informed Consent resiko tinggi - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
- Fisioterapi : general ROM exercise, - Infus RL 20 tpm - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
latihan mobilisasi duduk s/d Jalan - Puasa 6 jam pre op - Parasetamol 1000 mg/8 jam PO
- OT : latihan motorik halus - Usaha Darah Sesuai Operator - Donepezil 5 mg/24 jam
Program TS Bedah Saraf : Pro kraniotomi - Konsul R1A/ICU
rabu (30/08/2023) - Cek Studi koagulasi
- X Foto Thoraks -- terlampir
31/08/2023 (HP16)
S Pagi ini pasien membuka mata bila dipanggil, kontak (+), komunikasi (+) minimal, dapat mengikuti perintah sederhana. Nyeri bekas
operasi (+). Pagi tadi +- 06.00 pasien kejang, sebelum kejang pasein sadar, saat kejang kepala menoleh ke kiri mata melirik keatas, durasi
1 menit, setelah kejang pasien tampak lemes cenderung mengantuk. BAB dan BAK dalam batas normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 Gerak +/+ +/+
TD : 112/70 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 74 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.7 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa : 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : Sdn
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : Sdn Status lokalis : Kepala terpasang perban (+), Rembes (-)
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Anestesi : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Observasi kejang berulang - Pasien resiko jatuh - Inj. Dexamethasone 10 mg/8 jam IV
Program TS Bedah Saraf : - Beri O2 3 L/m dengan nasal kanul (H21)
Awasi GCS bila tidak bangun MSCT - Monitoring KU dan TTV di RR , jika AS lebih dari dari - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
kepala cito 8 --- boleh pindah ruangan - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Setting evd 8cm dari glabella, alirkan, - Bila pasien sadar penuh, tidak mual dan tidak - Parasetamol 1000 mg/8 jam PO
pantau tiap jam 6 pagi produksi muntah, boleh makan minum bertahap - Donepezil 5 mg/24 jam
Diet sesuai TS gizI - Cek Hb post operasi. Bila Hb kurang dari atau = 10 -- - Inj Fenitoin 200 mg/ 12 jam iv
- transfuse PRC. - Inj Manitol 250 cc -- bolus iv ekstra
31/08/2023 (HP16)
P Terapi TS Anestesi :
- Ketorolak 30 mg/8 jam via
intravena selama 2 hari H1
- Parasetamol 1000 mg/8 jam via
per oral selama 2 hari H1
- Ondansetron 4 mg/ 12 jam via
intravena selama 2 hari H1
LAPORAN OPERASI
• incisi duramater bentuk H
• kortikotomi dari gyrus frontalis superior kiri
• identifikasi tumor : tampak mural nodul padat kekuningan angkat secara piece meal gross total
• tampak massa kistik cairan kekuningan keluar dari sisi posterior mural nodul
• identifikasi : mural nodul terangkat tampak dinding ventrikel lateral sisi kiri, tampak monroe foramen
hemostasis rawat perdarahan dengan surgicel dan bipolar
• pasang evd ujung evd pada foramen monroe kiri
• isi dengan air
• jahit duramater watertight
• gantung central dura
• pasang tulang fiksasi dengan benang 0
• tunnelling evd fiksasi dengan side 3.0
• jahit lapis demi lapis
• operasi selesai
01/09/2023 (HP17)
S Pasien membuka mata spontan, Kontak (+), Komunikasi (+) minimal, dapat mengikuti perintah sederhana. Nyeri bekas operasi (+), mual
(-), muntah (-). kejang (-). Luka tertutup kasa, rembes (-), drain 150cc.
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 (gangguan kognitif) Gerak +/+ +/+
TD : 108/74 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 78 x/mnt Tonus n/n n/n
RR : 18 x/menit Trofi e/e e/e
T : 36.6 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa : 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : dalam batas normal Status lokalis : Kepala : luka op tertutup kassa evd setting 8cm dari glabella -- undulasi (+) 3-
4 cmH2O produksi 150cc xantokrom
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma Post kraniotomi eksisi tumor dasar tengkorak + EVD 31/08/2023
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Rehabilitasi Medik : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Observasi kejang berulang Fisioterapi : general ROM exercise, - Inj. Dexamethasone 10 mg/8 jam IV
Program TS Bedah Saraf : latihan mobilisasi duduk s/d Jalan (H22) – tapp off Inj. Deksametason
Awasi GCS bila tidak bangun MSCT kepala cito OT : latihan motorik halus 10mg /12jam IV
Setting evd 8cm dari glabella, alirkan, pantau tiap jam - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
6 pagi produksi Terapi TS Bedah Saraf : - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
Diet sesuai TS gizi Inj asam traneksamat 1gr/8jam iv - Donepezil 5 mg/24 jam
af DC - Inj Fenitoin 200 mg/ 12 jam iv
tappering off deksa
03/09/2023 (HP19)
S Pasien membuka mata spontan, Kontak (+), Komunikasi (+), dapat mengikuti perintah sederhana. Nyeri bekas operasi (+) berkurang,
mual (-), muntah (-), kejang (-). luka tertutup kasa, rembes (-), drain 40cc
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V4:14 (gangguan kognitif) Gerak +/+ +/+
TD : 100/70 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 89 x/mnt Tonus n/n n/n
RR : 18 x/menit Trofi e/e e/e
T : 36.6 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa : 99% NK 3 lpm Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : dalam batas normal Status lokalis : Kepala : luka op tertutup kassa evd setting 8cm dari glabella -- undulasi (+) 3-
4 cmH2O produksi 40 cc jernih
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat, penurunan kesadaran perbaikan,
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma Post kraniotomi eksisi tumor dasar tengkorak + EVD 31/08/2023
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Rehabilitasi Medik : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – setelah aff EVD Fisioterapi : general ROM exercise, - Inj. Dexamethasone 10 mg/12 jam IV
- Observasi kejang latihan mobilisasi duduk s/d Jalan (H24 TO H2) – besok tapp off Inj.
Program TS Bedah Saraf : OT : latihan motorik halus Deksametason 10mg /24jam IV
Setting evd 8cm dari glabella, alirkan, pantau tiap jam - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
6 pagi produksi Terapi TS Bedah Saraf : - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
tappering off deksa Inj asam traneksamat 1gr/8jam iv - Donepezil 5 mg/24 jam
Fisioterapi - Inj Fenitoin 200 mg/ 12 jam iv
EVD klem 2x24jam pengawasan GCS
05/09/2023 (HP21)
S Pasien membuka mata spontan, Kontak (+), Komunikasi (+), dapat mengikuti perintah sederhana. Nyeri kepala (+) terasa cekot cekot,
mual (-), muntah (-), kejang (-). semalam pasien tidak dapat tidur. luka tertutup kasa, rembes (-)
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V5:15 Gerak +/+ +/+
TD : 110/90 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 76 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa: 99% RA Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : dalam batas normal Status lokalis : Kepala : luka op tertutup kassa evd setting 8cm dari glabella -- undulasi (+) 3-
4 cmH2O produksi 40 cc jernih
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma Post kraniotomi eksisi tumor dasar tengkorak + EVD 31/08/2023
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Rehabilitasi Medik : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – setelah aff EVD Fisioterapi : general ROM exercise, - Inj. Dexamethasone 10 mg/24 jam IV
- Observasi kejang latihan mobilisasi duduk s/d Jalan (H26 TO H2)
Program TS Bedah Saraf : - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
evd klem dilanjutkan hingga 2x24 jam, awasi gcs ketat Terapi TS Bedah Saraf : - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
tiap 4 jam bila Inj asam traneksamat 1gr/8jam iv - Donepezil 5 mg/24 jam
gcs turun lapor dr Jaga msct kepala cito - Inj Fenitoin 200 mg/ 12 jam iv
tappering off deksa
fisioterapi
06/09/2023 (HP22)
S :Pasien membuka mata spontan, Kontak (+), Komunikasi (+), dapat mengikuti perintah sederhana. Nyeri kepala (+) terasa cekot cekot
membaik, mual (-), muntah (-), kejang (-). luka tertutup kasa, rembes (-)
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V5:15 Gerak +/+ +/+
TD : 110/90 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 76 x/mnt Tonus n/n n/n
RR: 18 x/menit Trofi e/e e/e
T: 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa: 99% RA Refleks patologis -/- -/-
Wong baker: 2-3 Klonus -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Sensibilitas : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-) Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Nn. Cranialis : dalam batas normal Status lokalis : Kepala : luka op tertutup kassa
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma Post kraniotomi eksisi tumor dasar tengkorak + EVD 31/08/2023
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Rehabilitasi Medik : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – setelah aff EVD Fisioterapi : general ROM exercise, - Inj. Dexamethasone 10 mg/24 jam IV
- Observasi kejang latihan mobilisasi duduk s/d Jalan (H27 TO H3) tapp off menjadi Inj.
- Besok rencana rawat jalan Deksametason 5mg /24jam IV
Program TS Bedah Saraf : Terapi TS Bedah Saraf : - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
af evd Inj asam traneksamat 1gr/8jam iv - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
deksa stop - Donepezil 5 mg/24 jam
fisioterapi - Fenitoin 200 mg/ 12 jam PO
mobilisasi duduk jalan dibantu keluarga
HASIL PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI
Tumor site: left frontal
Astrocytoma, NOS
Histopathological classification : Diffuse glioma
Grading : WHO Grade II
Immunohistokimia:
P53: positif kat pada bagian sel tumor
Ki67: kurang dari 1%
07/09/2023 (HP23)
S Pasien membuka mata spontan, Kontak (+), Komunikasi (+), dapat mengikuti perintah sederhana. Keluhan (-). BAB dan BAK dalam batas
normal
O KU :sakit sedang Motor sup inf
GCS: E4M6V5:15 Gerak +/+ +/+ KPS Skor : 80
TD : 100/87 mmHg Kekuatan 555/555 555/555
HR : 80 x/mnt Tonus n/n n/n
RR : 18 x/menit Trofi e/e e/e
T : 36.5 º C Refleks Fisiologis ++/++ ++/++
Sa : 99% RA Refleks patologis -/- -/-
Mata : PBI 2.5mm, RC +/+, VODS >3/60 Klonus -/-
Leher : kaku kuduk (-) Sensibilitas : dalam batas normal
Nn. Cranialis : dalam batas normal Vegetatif : Terpasang NGT (+) residu (-), BAK on DC, urin kuning
Status lokalis : Kepala : luka op tertutup kassa
A Diagnosis Klinis : Cefalgia berat, penurunan kesadaran perbaikan
Diagnosis Topis : Frontoparietal kiri
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial ec suspek high grade glioma Post kraniotomi eksisi tumor dasar tengkorak + EVD 31/08/2023
P - Obs. KU, TTV, defisit neurologis Program TS Rehabilitasi Medik : I - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Brain clinic – setelah aff EVD Fisioterapi : general ROM exercise, - Inj. Dexamethasone 5 mg/24 jam IV
- Observasi kejang latihan mobilisasi duduk s/d Jalan (H28 TO H1)
- Rawat jalan kamis, 07/09/2023 TUTD - Inj. Vitamin B12 1 amp/12 jam IV
Program TS Bedah Saraf : Terapi TS Bedah Saraf : - Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
af evd Inj asam traneksamat 1gr/8jam iv - Donepezil 5 mg/24 jam
deksa stop - Fenitoin 200 mg/ 12 jam PO
fisioterapi
mobilisasi duduk jalan dibantu keluarga
MSCT KEPALA KONTRAS 05/09/2023
DECISION MAKING
Demikian Dokter,
Terima Kasih Dokter