Anda di halaman 1dari 19

Definisi

Meningioma adalah tumor yang muncul pada daerah meninges otak atau selaput otak.
Meningioma umumnya ditemukan di permukaan otak baik di atas konveksitas atau di dasar
tengkorak. Meningioma adalah tumor terbanyak kedua pada susunan saraf pusat. Meningioma
merupakan tumor primer jinak memiliki banyak variasi pola histologist, paling sering pada orang
dewasa, perbandingan wanita dan laki-laki 3 : 1.

Etiologi
Faktor-faktor terpenting sebagai penyebab meningioma:
 Obesitas. Meski banyak penderita meningioma juga mengalami obesitas, belum
diketahui pasti apa kaitan antara dua penyakit tersebut.
 Radioterapi. Risiko terserang meningioma meningkat pada individu yang pernah
menjalani radioterapi di kepala.
 Wanita. Meningioma umumnya menyerang wanita. Hal ini diduga terkait dengan
hormon pada wanita.
 Penderita neurofibromatosis tipe 2. Neurofibromatosis tipe 2 merupakan kelainan
genetik yang mengakibatkan pertumbuhan tumor di berbagai jaringan saraf.
 Trauma: Pada beberapa kasus ada hubungan langsung antara tempat terjadinya trauma
dengan tempat timbulnya tumor. Sehingga disimpulkan bahwa penyebab timbulnya meningioma
adalah trauma.
 Virus : virus dapat juga sebagai penyebabnya. Pada penyelidikan dengan light
microscope ditemukan virus like inclusion bodies dalam nuclei dari meningioma

Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala meningioma biasanya secara bertahap, tetapi kadang-kadang memerlukan
tindakan emergency. Pada permulaan tidak jelas gejalanya, tergantung pada lokasi tumor.
Gejala berupa
 penglihatan double/kabur,
 sakit kepala,
 pendengaran berkurang,
 hilang memori,
 kejang,
 lemah pada lengan dan kaki

PENATALAKSANAAN
 Medika mentosa
1. Pemberian Kortikosteroid (Deksamethason). Steroid memberikan efek anti edema, lebih
bermakna pada tumor otak metastase dibandingkan dengan tumor otak primer seperti
meningioma.
2. Pemberian Profilasis anti kejang.
3. Pemberian anti ulcer berupa H2 Blocker maupun PPI dan simtomatik anti nyeri kepala bila
diperlukan

 Operasi
Meningioma yang terletak di vault biasanya dapat dioperasi seluruhnya. Pada basis otak terdapat
kesukaran tekhnis untuk diambil seluruhnya
Indikasi pembedahan adalah
1. Massa tumor yang menimbulkan gejala dan atau tanda penekanan maupun destruksi parenkim
otak dan asesibel untuk dilakukan pembedahan
2. Padapemeriksaan imaging serial didapatkan tanda pertumbuhan tumor dan atau didapatkan
gejala akibat lesi tumor yang tidak dapat terkontrol dengan medika mentosa.

 Radioterapi
Penggunaan external beam irradiation pada meningioma semakin banyak dipakai untuk
terapi. External beam irradiation dengan 4500-6000 cGy dilaporkan efektif untuk melanjutkan
terapi operasi meningioma reseksi subtotal, kasus-kasus rekurensi baik yang didahului dengan
operasi sebelumnya ataupun tidak. Pada kasus meningioma yang tidak dapat dioperasi karena
lokasi yang sulit, keadaan pasien yang buruk, atau pada pasien yang menolak dilakukan
operasi, external beam irradiation masih belum menunjukkan keefektifitasannya. Teori terakhir
menyatakan  terapi external beam irradiation tampaknya akan efektif pada kasus meningioma
yang agresif (atyppical, malignan), tetapi informasi yang mendukung teori ini belum banyak
dikemukakan.
 Radiasi Stereotaktik
Terapi radiasi tumor menggunakan stereotaktik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960an
menggunakan alat Harvard proton beam. Setelah itu penggunaan stereotaktik  radioterapi ini
semakin banyak dilakukan untuk meningioma. Sumber energi yang digunakan didapat melalui
teknik yang bervariasi, yang paling sering digunakan adalah sinar foton yang berasal dari Co
gamma (gamma knife) atau linear accelerators (LINAC) dan partikel berat (proton, ion helium)
dari cyclotrons.

 Kemoterapi
Modalitas kemoterapi dengan regimen antineoplasma masih belum banyak diketahui efikasinya
untuk terapi meningioma jinak maupun maligna. Kemoterapi sebagai terapi ajuvan untuk rekuren
meningioma atipikal atau jinak baru sedikit sekali diaplikasikan pada pasien, tetapi terapi
menggunakan regimen kemoterapi (baik intravena atau intraarterial cis-platinum, decarbazine
(DTIC) dan adriamycin) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan (DeMonte dan Yung),
walaupun regimen tersebut efektifitasnya sangat baik pada tumor jaringan lunak. Laporan dari
Chamberlin pemberian terapi kombinasi menggunakan cyclophosphamide, adriamycin, dan
vincristine dapat memperbaiki angka harapan hidup dengan rata-rata sekitar 5,3 tahun.
Pemberian obat kemoterapi lain seperti hydroxyurea sedang dalam penelitian.
https://somelus.wordpress.com/2009/07/18/meningioma/

Patofisiologi
Patofisiologi
Meningioma adalah jenis tumor yang berkembang pada meninges (atau membrane yang melapisi
system saraf puasat yaitu otak dan tulang belakang). Faktor resiko yang seperti radiasi, genetic,
trauma, kehamilan dan hormone menyebabkan pertumbuhan sel-sel tumor meningkat, yang lama
kelamaan akan menekan pada otak. Penekanan pada bagian otak tertentu dapat menyebabkan
gangguan pada bagian otak yang tertekansehingga terasa nyeri.Pertumbuhan sel-sel tumor yang
terus membesar, apabila berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan perubahan suplai
darah, sehingga dapat menyebabkan nekrosis jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi
secara akut dan dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskuler primer. Selain itu
bertambahnya massa dalam otak dapat menyebabkan peningkatan TIK. Apabila peningkatan
TIK berlangsung cepat menyebabkan mekanisme tubuh untuk mengkompensasi hal tersebut
berkurang karena mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari ataupunn berbulan-
bulan untuk menjadi efektif . Mekanisme kompensasi ini meliputi menurunkan volume darah
intrakranial, menurunkan volume. Penambahan massa pada otak juga dapat mengenai batang
otak yang akan menimbulkan mual dan muntah sehingga nutrisi tidak terpenuhi.
WOC:

Faktor keturunan/genetic Radiasi Trauma/virus

Kromosom membelah abnormal

Gangguan Neurologik Tumor

Gangguan mobilitas fisik Tulang tengkorak tidak dapat meluas

Mendesak ruang intrakranial

Peregangan pembuluh darah Peningkatan TIK Mual dan Muntah gangguan nutrisi

Nyeri

Massa menekan Penekanan jaringan otak Gangguan vokal


Pembuluh darah otak

Pembuluh darah terjepit Spinal Cord Foramen magnum

Gangguan suplai darah arteri Nyeri Paraparesis

Ketidakefektifan perfusi jaringan otak Bedrest/mobilisasi

Kerusakan jaringan kulit

Asuhan Keperawatan Meningioma


ASKEP KASUS PADA PASIEN MENINGIOMA

4.1. Kasus

Ny. W berusia 34 tahun di diagnosa medis mengalami tumor meningen atau selaput
otak. Pasien mengalami kejang berulang selama 3 hari, nyeri kepala yang sangat berat
hingga mual dan muntah. Kejang pasien berupa kejang kelojotoan, mata mendelik dan keliar
buih pada mulut. Kejang berlangsung selama 5 menit. Berdasarkan hasil pemeriksaan
menunjukkan RR 30x/menit, TD 140/100 mmHg, Nadi 100x/menit, S 37,8˚C, CRT 4 detik.
Pasien merasakan adanya gangguan penglihatan pada mata sebelah kiri. Saat pasien melihat
dengan menggunakan mata sebelah kiri maka pandangannya akan buram dan tidak dapat
melihat dengan jelas terutama melihat gambaran yang berada dibagian tengah tengah pasien.
tidak nafsu makan akhir-akhir ini, akral klien teraba hangat dan warnanya pucat. Berjalan
tidak seimbang selama 1 bulan. Terdapat papiledema, penglihatan kabur. Pasien mengalami
penurunan kesadarn dengan GCS 4,4,5 dan terlihat lemah.

4.2. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. W
Usia : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Purwokenceng RT 8 RW 10, Bandung
Diagnosa medis : Tumor Meningen (selaput otak)
b. Anamnesa
1) Keluhan Utama
Kejang berulang 3 hari
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan adanya gangguan penglihatan sebelah kiri, sakit kepala sejak
kurang lebih 5 bulan yang lalu, klien muntah-muntah ketika mengalami sakit
kepala, dan trauma. Pasien berjalan tidak seimbang sejak satu bulan terakhir,
napsu makan menurun, penurunan berat badan satu bulan terakhir,
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat kejang
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
c. Pemeriksaan Fisik
1) B1 (Breathing)
a. RR 12x/menit
b. Napas tersengal-sengal
c. Suara napas ronchi
2) B2 (Blood)
a. N 100x/menit
b. TD 140/100 mmHg
c. S 37,8˚C
d. CRT 4 detik
e. Conjungtiva anemis
f. Akral hangat dan pucat
3) B3 (Brain)
a. Kesadaran menurun dengan GCS 445
b. Kejang
c. Gangguan koordinasi/keseimbangan
d. Penglihatan kabur
4) B4 (Bladder)
a. Warna urine kunging pekat, Bau : Biasa
5) B5 (Bowel)
a. Bibir tampak kering
b. Gerakan peristaltic naik turun
c. Kulit abdomen pucat
d. Mual dan muntah proyektil
6) B6 (Bone)
a. Terdapat papiledema dan edema pada leher bagian kanan
b. Adanya kelemahan otot
d. Pemeriksaan Psikososial

Terjadi perubahan mental keluarga pada saat awal klien didiagnosa menderita penyakit
meningen dan berbagai pengobatan telah dilakukan sesuai dengan anjuran pada medis
menggunakan dana pribadi. Keluarga pasrah melihat perkembangan, dimana keadaan klien
semakin memburuk.

Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan


DS: Peradahan Risiko ketidakefektifan perfusi
Klien mengatakan pandangan ↓ jaringan otak
buram dan tidak jelas.
Edeme serebral
DO:
GCS 345

Perubahan metabolic

Peningkatan TIK
Aliran darah otak , suplay darah,
oksigen menurun

Memberi efek pada pusat
vasomotor

Tekanan darah meningkat

Kesadaran menurun

Ketidakefektifan perfusi
jaringan otak
DS: Nyeri
Pasien mengeluh sakit kepala Pembesaran
DO : massa tumor
Skala nyeri 8 ↓
Ukuran tengkorak tetap

PTIK

Nyeri
DS: Adanya tumor
Klien mengatakan tidak nafsu ↓
Nutrisi kurang dari
makan Rasa sakit yang berlebih kebutuhan tubuh
DO : - ↓
Nafsu makan turun

Diagnosa

1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan penyakit neurologis,


tumor
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang
asupan makanan.

Intervensi

No Diagnosa NIC Rasional


1. Risiko ketidakefektifan perfusi Manajemen edema serebral
jaringan otak berhubungan (2540)
dengan penyakit neurologis, Monitor status neurologi mengkaji adanya
tumor Domain 4 Kelas 4 dengan ketat dan bandingkan kecenderungan pada
(00201) dengan nilai normal tingkat kesadaran dan
potensial adanya
Setelah dilakukan tindakan peningkatan TIK
keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan sirkulasi jaringan Rencanakan asuhan Tidur atau istirahat
otak klien meningkat dengan keperawatan untuk yang cukup akan
kriteria hasil: memberikan periode istirahat memberikan waktu
Perfusi jaringan: serebral terhadap organ tubuh
(0406) dan mengembalikan
040602 Tekanan intracranial fungsi otak.
meningkat
040619 Tingkat kesadaran Catat perubahan pasien dalam Mengetahui adanya
tidak terganggu berespon terhadap stimulus penurunan kesadaran
040613 Tekanan darah sistolik
normal Berikan anti kejang, sesuai Untuk meningkatkan
040614 Tekanan dara diastolic kebutuhan keamanan klien
normal
Dorong keluarga/orang yang Tindakan ini melatih
Kontrol risiko (1902) penting untuk berbicara agar supaya kesadaran
190203 Dapat memonitor dengan klien klien terjaga.
factor risiko pada klien
190205 Memperoleh strategi Monitor intake dan output bermanfaat sebagai
untuk mengkotrol risiko indicator dari total
cairan tubuh yang
terintegrasi dengan
perfusi jaringan  

Monitor tanda tanda vital Untuk mengetahui


keadaann klien secara
umum

Monitor tekanan intra


kranial (2590)

Sesuaikan kepala tempat tidur Menurunkan tekanan


untuk mengoptimalkan perfusi arteri fan
serebral meningkatkan
drainase serta
meningkatkan
sirkulasi/perfusi
serebral

Berikan infromasi kepada Memberikan


pasien dan keluarga atau orang informasi dimana
penting lainnya klien/keluarga
terdekat dapat
memilih berdasarkan
informasi tenteng
penyakit untuk
membantu dalam
memahami kebutuhan
klien pada saat sakit.

Monitor status neurologis Mengkaji adanya


kecenderungan
penurunsn pada
tingkat kesadaran dan
bermanfaat dalam
menentukan lokasi,
perluasan dan
perkembangan
kerusakan ssp.

Memonitor efek rangsangan  Efek pada lingkungan


lingkungan pada TIK dapat mencerminkan
kerusakan
hipotalamus
.selanjutnya akan
terjadi peningkatan
TIK 
2. Nyeri akut berhubungan Pemberian Obat (2300)
dengan agens cidera fisik Pertahankan aturan dan Meningkatkan
prosedur bedah domain 12 prosedur yang sesuai dengan keefektifan dalam
Kelas 1 (00132) keakuratan dan keamanan pemberian obat
Setelah dilakukan tindakan pemberian obat obatan
keperawatan 2x24 jam
diharapkan nyeri yang Resepkan atau rekomendasikan Obat yang diberikan
dirasakan klien berkurang obat yang sesuai berdasatkan sesuai perintah agar
dengan kriteria hasil: kewenangan unruk meresepkan tidak terjadi masalah
Kontrol nyeri (1605) pada klien
160503 Klien dapat mencegah
apabila nyeri datnag Beritahukan klien mengenai Memberikan
160509nKlien dapat mengenali jenis obat, alas an pemberian informasi pada klien
terkait gejala nyeri obay, hasil yang diharaoja dan mengenai jenis, alas
efek lanjutan yang akan terjadi an, efek obat agar obat
Tingkat nyeri (2002) sebelum pemberian obat dapat rutin diberikan
210201 Nyeri yang dilaporkan dan sesiai sehingga
berkurang tidak terjadio
210204 Episode nyeri kesalahan
memendek Bantu klien dalam pemberian
210208 Klien dapat beristirahat obat Mmbeantu klien
teratur mudah pada sat
mengkonsumsi obat
yang diberikan

Berikan obat obatan sesuai Dengan teknik dan


teknik dan cara yang tepat cara yang tepat, obat
dapoat bekerja
sebagaimana mestinya
dan sesuai fungsi
yang ada.

Manajemen Nyeri 1400


Lakukan pengkajian nyeri  Nyeri merupakan
komprehensif yang meliputi pengalaman subjektif
lokasi, karakteristik, dan harus dijelaskan
onset/durasi, frekuensi, oleh pasien.
kualitas, intensitas atau Identifikasi
beratnya nyeri dan factor karakteristik nyeri dan
pencetus faktor yang
berhubungan
merupakan suatu hal
yang amat penting
untuk memilih
intervensi yang cocok
dan untuk
mengevaluasi
keefektifan dari terapi
yang diberikan.

Pastikan perawatan analgesic Perawatan analgesic


bagi pasien dilakukan dengan dapat menurunkan
pemantauan kretat nyeri yang dirasakan
klien

Dorong klien unruk memonitor Dapat mengatasi


nyeri dan menangani nyerinya apabila nyeri pada
dengan tepat klien datang

Berikan individu penurun nyeri Penggunaan analgesic


yang optimal dengan pada klien dapat
peresepan analgesic mengurangi rasa nyeri

Berikan informasi yang akurat Pemahaman keluarga


untuk meningkatkan tentang sebuah
pengetahuan dan respon informasi akan
keluarga terhadap pengalaman mengurangi
nyeri ketegangan dan
memudahkan dalam
bekerjasama dalam
melakukan tindakan

3. Ketidakseimbangan nutrisi : Manajemen Nutrisi (1100)


kurang dari kebutuhan tubuh Ciptakan lingkungan yang Lingkungan yang
berhubungan dengan kurang optimal pada saat optimal membuat
asupan makanan. Domain 2. mengkonsumsi makan suasana lebih nyaman
Kelas 1. (00002) (misalnya, bersih, berventilasi, sehingga dapat
santai, bebas dari bau yang meningkatkan nafsu
Setelah dilakukan tindakan menyengat) makan
keperawtan 3x24 jam
diharapkan klien dapat Tentukan jumlah kalori dan Membantu dalam
memenuhi kebutuhan jenis nutrisi untuk memenuhi mengidentifikasi
tubuhdengan nutrisi yang persyaratan gizi kekurangan asupan
seimbang dengan kritaria hasil: yang terjadi pada
Status Nutrisi: Asupan Nutrisi tubuh klien
(1009)
100901 Asupan kalori Berikan arahan, bila diperlukan Arahan tentang
terpenuhi kandungan nutrisi
100902 Asupan Protein diperlukan untuk
terpenuhi mengurangi gejala
100905 Asupan vitamin penyakit lebih parah
terpenuhi
Pastikan makanan disajikan Makanan yang terlihat
dengan cara menarik dan pada menarik tubuh akan
Nafsu Makan (1014) suhu yang paling cocok untuk menghasilkan banyak
101401 Memiliki hasrat untuk konsumsi secara optimal cairan sehingga
makan membantu dalam
101406 Intake makanan proses penyerapan
kembali normal nutrisi klien.
101407 Intake nutrisi kembali
normal Monitor kalori dan asupan Mengetahui penyebab
makanan pemasukan yang
kurang sehingga dapat
menentukan
intervensi yang sesuai
dan efektif.

Implementasi dan Evaluasi

No Tanggal Ja Implementasi Jam Evaluasi


m
1. Memonitor status neurologi dengan S: Klien mengatakan
pandangan buram berkurang
ketat dan bandingkan dengan nilai
O: Tampak sedikit
normal sempoyangan
A: Masalah ketidakefektifan
serebral belum teratasi
Merencanakan asuhan keperawatan P: Intervensi dilanjutkan
untuk memberikan periode istirahat

Mencatat perubahan pasien dalam


berespon terhadap stimulus

Memberikan anti kejang, sesuai


kebutuhan

Mendorong keluarga/orang yang


penting untuk berbicara dengan
klien
Memonitor intake dan output

Memonitor tanda tanda vital

Menyesuaikan kepala tempat tidur


untuk mengoptimalkan perfusi
serebral

Memberikan agen farmakologis


untuk mempertahankan dalam
parameter yang ditentukan

Memberikan infromasi kepada


oasuen dan keluarha ayu orang
pernting lainnya

Memonitor status neurologis

Memonitor efek rangsangan


lingkungan pada TIK
Mempertahankan aturan dan S: Klien mengatakan nyeri
berkurang
prisedur yang sesuai dengan
O: Tampak meringis
keakuratan dan keamanan berkurang
A: Masalah nyeri belum
pemberian obat obatan
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Meresepkan atau rekomendasikan
obay uang sesuai berdasatkan
kewenangan unruk meresepkan

Memberitahukan klien mengenai


jenis obat, alas an pemberian obay,
hasil yang diharaoja dan efek
lanjutan yang akan terjadi sebelum
pemberian obat

Membantu klien dalam pemberian


obat

Memberikan obat obatan sesuai


teknik dan cara yang tepat

Melakukan pengkajian nyeri


komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan factor pencetus

Memastikan perawatan analgesic


bagi pasien dilakukan dengan
pemantauan kretat

Mendorong klien unruk memonitor


nyeri dan menangani nyerinya
dengan tepat

Memberikan individu penurun nyeri


yang optimal dengan peresepan
analgesic

Memberikan informasi ynag akurat


untuk meningkatkan pengetahuan
dan respon keluarga terhadap
pengalkaman nyeri
Menciptakan lingkungan yang S: Klien mengatakan nafsu
makan bertambah
optimal pada saat mengkonsumsi
O: Berat bada klien
makan (misalnya, bersih, meningkat
A: Masalah Nutrisi belum
berventilasi, santai, bebas dari bau
teratasi
yang menyengat) P: Intervensi dilanjutkan

Menentukan jumlah kalori dan jenis


nutrisi untuk memenuhi persyaratan
gizi

Memberikan arahan, bila diperlukan

Memastikan makanan disajikan


dengan cara menarik dan pada suhu
yang paling cocok untuk konsumsi
secara optimal

Memonitor kalori dan asupan


makanan

Anda mungkin juga menyukai