Anda di halaman 1dari 7

E- LEARNING

TUMOR OTAK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah 3B

Kelompok 2

1. Erwin Cahya Aga P


2. Anggita Nandya Ardiati
3. Tria Auliya Maratus Sholikhah
4. Ernawati
5. Trias Mey Purnama Anggraini
6. Siska Endah Wahyuni
7. Eka Lukitasari

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


A. PENGERTIAN TUMOR OTAK
Sebuah tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang
menempati ruang didalam tengkorak. Tumor – tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah
massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh menyebar, masuk ke dalam jaringan
(Brenda G Bare. 2002)
Tumor otak adalah tumor yang tumbuh langsung dari jaringan
intrakranial, baik dari otak itu sendiri, central nervus system, maupun selaput
pembungkus otak (selaput meningen) (American Brain Tumor Association
(ABTA), 2012).
Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun
ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di
sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan
selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal
dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ
lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut
tumor otak sekunder. (Berttolone SJ)

B. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO


1. ETIOLOGI
a. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali
pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota –
anggota sekeluarga.Sclerosis tuberose atau penyakit Sturge – Weber yang dapat
dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial
yang jelas.Selain jenis – jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti – bukti yang
kuat untuk memikirkan adanya faktor – faktor hereditas yang kuat pada
neoplasma.
b. Sisa – sisa sel embrional (Embrionic Cell Rest)
Bangunan – bangunan embrional berkembang menjadi bangunan –
bnagunn yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam
tubuh.Tetapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal didalam
tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya.Perkembangan
abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intracranial dan
kordoma.
c. Radiasi
Jaringan dalam system saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat
mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukto radiasi dapat memicu
terjadinya suatu glioma.Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah
timbulnya suatu radiasi.
d. Virus
Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar
yang dilakukan dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam
proses terjadinya neoplasma, tetapi hingga saat ini belum ditemukan hubungan
antara infeksi virus dengan perkembangan tumor pada system saraf pusat.
e. Substansi – substansi karsinogenik
Penyelidikan tentang substansi krsinogen sudah lama dan luas
dilakukan.Kini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti
methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea.Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan
pada hewan.
2. Faktor Resiko
a. Gender
Tumor otak sedikit lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan pada
wanita.
b. Usia
Meskipun tumor otak dapat berkembang pada usia berapa pun, risiko
perkembangan tumor otak bisa meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Namun, beberapa jenis tumor otak lebih sering terjadi pada remaja. Anak-
anak juga dapat terkena tumor otak.
c. Kondisi Genetik
Tumor otak tidak disebabkan oleh gen rusak yang diwariskan yang dapat
diteruskan kepada anggota keluarga lainnya. Sejumlah kecil tumor otak terjadi
pada orang yang memiliki kondisi genetik tertentu, seperti neurofibromatosis
tipe 1 dan tipe 2, tuberous sclerosis, atau sindrom berikut: 

• Li-Fraumeni

• Von Hippel-Lindau

• Turcot

• Gorlin

d. Perawatan radioterapi sebelumnya


Orang-orang yang telah terkena radiasi ke kepala mereka, seperti anak-anak
yang menjalani radioterapi ke kepala untuk pengobatan leukemia, memiliki
risiko sedikit lebih tinggi untuk terkena tumor otak. Jika tumor memang
berkembang, biasanya terjadi bertahun-tahun setelah radioterapi.

C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala tumor otak sangat berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Gejala yang
muncul dipengaruhi oleh ukuran, kecepatan pertumbuhan, dan lokasi tumor. Tumor yang
tumbuh secara perlahan-lahan mungkin awalnya tidak menimbulkan gejala apa pun.
Setelah beberapa lama, tumor akan memberi tekanan pada otak yang menyebabkan
munculnya gejala, seperti kejang-kejang dan sakit kepala. Tumor otak yang berada pada
lokasi tertentu dapat mengganggu sistem kerja otak sehingga tidak berfungsi dengan
benar.
Ciri-ciri gejala tumor otak
a. Nyeri Kepala
Ciri-ciri sakit kepala yang menjadi gejala tumor otak yaitu :
Sakit kepala merupakan hal baru dimana sebelumnya jarang mengalami sakit
kepala, namun tiba-tiba mengalaminya dengan rasa yang berbeda. Maka ketika
Anda merasakan hal ini, perlu diwaspadai.
Sakit kepala dengan ditandai gejala lainnya. Biasanya sakit kepala yang
dimulai karena gejala tumor otak akan disertai dengan gejala lain, seperti mual
ketika bangun pagi dan akan membaik pada siang hari.
Sakit kepala yang semakin parah. Ketika awal terserang sakit kepala
karena gejala tumor otak stadium awal mungkin frekuensi dalam merasakan sakit
kepala hanya sedikit. Namun hal tersebut akan semakin parah, dimana Anda akan
merasakan sakit kepala yang luar biasa.
b. Perubahan Mental
Ciri-ciri perubahan mental tumor otak yaitu :

• Kehilangan sebagian ingatan

• Konsentrasi menjadi lemah

• Mengalami perubahan pada kepribadian dan perilaku

• Peningkatan intensitas atau jumlah tidur

c. Muntah-Muntah
Ciri-ciri muntah karena tumor otak yaitu :

• Mengalami muntah yang tak normal dengan cairan berwarna hijau

• Terjadi dengan tiba-tiba tanpa adanya penyakit tertentu sebelumnya

• Terjadi secara bersamaan dengan sakit kepala

d. Mengalami Gangguan Penglihatan


Ciri-ciri gangguan penglihatan ketika mengalami tumor otak yaitu :

• Melihat lampu seperti kelap-kelip

• Penglihatan menjadi kabur

• Hanya dapat melihat ke arah depan

• Kehilangan teks saat membaca

• Gangguan penglihatan lainnya yang tak alami

e. Kesulitan Dalam Bergerak


Ciri-ciri kesulitan dalam bergerak yang disebabkan penyakit tumor yaitu :
• Kehilangan keseimbangan ketika berjalan

• Tersandung atau bersandar di dinding ketika berjalan

• Kesulitan dalam koordinasi dengan gerak tubuh

f. Kejang-Kejang
Ciri-ciri penderita tumor otak stadium awal berupa kejang-kejang yaitu:

• Kejang-kejang yang mendadak 

• Yang disertai dengan kehilangan kesadaran

• Tidak bernafas sekitar 30 detik yang disertai dengan biru kehitaman

• Kejang-kejang terjadi selama 2 hingga 3 menit

• Efek setelah kejang adalah penderita akan mengalami kebingungan, sakit


kepala, sakit otot dan mati rasa

g. Ketidaksadaran
Jika tumor otak telah mencapai tahap stadium lanjutan maka akan membuat
penderita kehilangan kesadaran.

Tanda gejala tumor otak menurut letaknya :

a. Lobus frontalis : gangguan mental atau gangguan kepribadian ringan : depresi,


bingung, tingkah laku aneh ,sulit memberi argumen, / menilai benar atau tidak,
hemiparalisis ,ataksia dan gangguan bicara.
b. Kortek presentalis posterior: kelemahan / kelumpuhan pada otot-otot wajah,lidah
dan jari.
c. Lobus parasentralis : kelemahan pada ekstremitas bawah.
d. Lobus oksipital : kejang, gangguan penglihatan.
e. Lobus temporalis : tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan
otot wajah.
f. Lobus parientalis : hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi
sensorik, gangguan penglihatan.
g. Cerebelum : papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hiperekstremitas
sendi, hipotenia

D. PENATALAKSANAAN
a. Medis
Faktor –faktor prognostik sebagai pertimbangan penatalaksanaan medis:
 Usia
 General Health
 Ukuran Tumor
 Lokasi Tumor
 Jenis Tumor
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam
penatalaksaannya, yaitu

1) Surgery
Terapi Pre-Surgery :
 Steroid adalah Menghilangkan swelling, contoh dexamethasone
 Anticonvulsant adalah Untuk mencegah dan mengontrol kejang, seperti
carbamazepine\
 Shunt adalah Digunakan untuk mengalirkan cairan cerebrospinal

Pembedahan merupakan pilihan utama untuk mengangkat tumor.


Pembedahan pada tumor otak bertujuan untuk melakukan dekompresi dengan
cara mereduksi efek massa sebagai upaya menyelamatkan nyawa serta
memperoleh efek paliasi. Dengan pengambilan massa tumor sebanyak mungkin
diharapkan pula jaringan hipoksik akan terikut serta sehingga akan diperoleh efek
radiasi yang optimal. Diperolehnya banyak jaringan tumor akan memudahkan
evaluasi histopatologik, sehingga diagnosis patologi anatomi diharapkan akan
menjadi lebih sempurna. Namun pada tindakan pengangkatan tumor jarang sekali
menghilangkan gejala-gelaja yang ada pada penderita.

2) Radiotherapy
Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam
penatalaksanaan proses keganasan. Berbagai penelitian klinis telah membuktikan
bahwa modalitas terapi pembedahan akan memberikan hasil yang lebih optimal
jika diberikan kombinasi terapi dengan kemoterapi dan radioterapi.
Sebagian besar tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive),
sehingga pada tumor dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi
diharapkan dapat mengeradikasi semua sel tumor. Namun demikian pemberian
dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat disekitarnya. Semakin sedikit
jaringan sehat yang terkena maka makin tinggi dosis yang diberikan. Guna
menyiasati hal ini maka diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan
tingkat presisi yang tinggi.
Glioma dapat diterapi dengan radioterapi yang diarahkan pada tumor
sementara metastasis diterapi dengan radiasi seluruh otak. Radioterapi juga
digunakan dalam tata laksana beberapa tumor jinak, misalnya adenoma hipofisis.
Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorkan.

3) Chemotherapy
Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa menggunakan
satu atau dikombinasikan. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk
membunuh sel tumor pada klien. Diberikan secara oral, IV, atau bisa juga secara
shunt. Tindakan ini diberikan dalam siklus, satu siklus terdiri dari treatment
intensif dalam waktu yang singkat, diikuti waktu istirahat dan pemulihan. Saat
siklus dua sampai empat telah lengkap dilakukan, pasien dianjurkan untuk
istirahat dan dilihat apakah tumor berespon terhadap terapi yang dilakukan
ataukah tidak.
Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.

b. Non Medis
1. Diet
Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan obat
yang mujarak tetapi juga makanan yang sehat. Berikut beberapa kandungan
makanan yang disarankan beserta alasannya:
a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri) bermanfaat
dalam menguransi resistensi tumor pada terapi.  Omega-3 juga membantu
mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh dalam menghadapi proses
pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.
b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan
tumor otak.
c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-kacangan
membantu Anda mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung mengkonsumsi
gula 10-15 kali lipat daripada sel normal sehingga semakin meradang. Agar bisa
mengatur gula dengan baik, disarankan mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2
porsi buah segar. Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang
sembelit.
d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah menyebarnya
sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau bagian lainnya. Vitamin B9
dapat ditemukan di sayuran dengan daun hijau tua (bayam, asparagus dan daun
selada), kacang polong, kuning telur dan biji bunga matahari.
e. Antioksidan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk membantu
pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di keluarga beri (strawberi,
rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli, jeruk, persik, apricot, bawang putih,
gandum, telur, ayam, kedelai dan ikan.
Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah
Gula dan karbohindrat harus dihindari karena mereka merupakan makanan utama
sel kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, sel-sel kanker yang ada
di dalam tubuh akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang dikonsumsi
akan menjadi energy para sel kanker yang mempercepat perkembangan mereka.

E. POHON MASALAH

Anda mungkin juga menyukai