Astrositoma
Nazliah Awwaliah Rustam Syarbin
2018-84-077
Pembimbing :
dr. Semuel A. Wagiu, Sp.S
Glioma tersering pada orang dewasa adalah glioblastoma multiforme (GBM) sebesar 0,6-3,7/100.000
Gejala dan tanda lesi di batang otak beripa gangguan saraf kranialis multipel
Pemeriksaan Penunjang
CT-scan
• Hipodense menunjukkan edema di sekitar tumor
• Low grade (I dan II) tidak menyerap kontras
• High grade (III dan IV) menunjukkan kalsifikasi, kista, ring enhance (meluas > 15 mm)
MRI
• Edema vasogenik
• Kompresi saraf kranialis, otak dan pembuluh darahnya
• MRI T2-weighted grade II menunjukkan hiperintensitas dan enhancement setelah
dimasukkan kontras
• Grade IV menunjukkan nekrosis (hipointens), edema
Klasifikasi Kernohan
Derajat:
1: CT-scan densitas rendah, MRI menunjukkan sinyal abnormal, efek massa tidak ada, tidak
meyangat
2: CT-scan densitas rendah, MRI menunjukkan sinyal abnormal
3: Efek massa tidak ada, tidak menyangat
4: Ring enhance/nekrosis
MRI Spektroskopi
MR spektroskopi untuk membedakan diagnosis banding, pemilihan lokasi biopsi, memantau
respon terapi, membedakan tumor terhadap efek terapi. Peningkatan nilai choline (Cho), laktat,
lipid, N-asetilaspartat (NAA)
Echo-time (TE) menunjukkan puncak mio-inositol yang rendah/tidak ada
Terjadi peningkatan rCBV (relative cerebral blood volume), ADC (apparent diffusion coefficient)
Penurunan fraksional anisotropi
DTI (Diffusion tensor imaging) lebih sensitif untuk mengevaluasi perubahan patologis yang mana
T2W1 tidak dapat memvisualisasikan
Patologi Anatomi
Grade I-II Grade III Grade IV
Target therapy
• Untuk kemoresisten
• Temozolomide (TMZ) dan nimotuzumab (Anti-EGFR dan
Anti-VEGF)
Imunoterapi
• Masih tahap uji klinis fase I/II (imunoterapi adoptif dan aktif)
• Adoptif dimana sel imun diaktivasi secara ex-vivo/langsung ke sel tumor seperti
lymphokhine killer cells, sel T sitotoksik
• Aktif dimana respon imun distimulasi dengan memberikan sel tumor dan bagian
sekitarnya (protein tumor dan peptide MHC kelas 1)
Radioterapi
• Syarat: in-operable, adjuvant pasca-operasi, rekuren (tapi sudah dioperasi)
• Menggunakan 3D-conformal radiotherapy, radiotherapy, IMRT, VMAT, tomoterapi
Komplikasi
1. Stroke iatrogenic menyebabkan defisit neurologis (meningitis post-op, komplikasi perdarahan,
sesuai lokasi tumor) berupa gangguan kognitif, defisit motorik-sensorik, defisit visual-
perseptual, defisit saraf kranialis
2. Drug-induced liver injury
3. Gangguan hematologi, mual-muntah, radionekrosis pada parenkim otak
Prognosis
Tergantung tipe tumor; semakin rendah derajatnya, semakin lama pula kemungkinan
kelangsungan hidupnya
Observasi MRI otak setiap 2-6 bulan post-radioterapi, 2-4 bulan selama 3 tahun dan setiap 6
bulan setiapnya
Terima Kasih