Anda di halaman 1dari 20

Hemiparese ec

Tumor serebri
● SOL (Space Occupying Lession) adalah suatu kelompok besar yang menggambarkan
aadanya lesi paada ruang intrakranial. Lesi intrakranial dapat berupa adanya
pendarahan. abses ataupun tumor pada intrakranial. Tumor otak merupakan
pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel jaringan otak baik yang berasal dari otak
ataupun meningen/selaputnya baik bersifat jinak atau ganas yang menyebabkan proses
desak ruang. Tumor otak merupakan suatu proses desak ruang yang dapat menganggu
fungsi otak akibat pendesakan terhadap struktur otak lainnya.
● Tumor otak dibagi menjadi primer
dan sekunder. Tumor otak primer adalah
pertumbuhan sel vang abnormal yang
terjadi pertama kali di dalam otak dan
bukan merupakan hasil metastase tumor
organ lainnya.
Epidemiologi

Angka ini akan terus bertambah


Di Amerika Utara terdapat
dengan
98.000- 170.000 kasus baru
• ↑ populasi lanjut usia
metastasis otak per tahunnya
• ↑ tatalaksana diagnostik yang
lebih baik
• Kemajuan terapi mutakhir pada
keganasan lokal dan sistemik.

Tumor primer dapat berasal dari

Kanker paru Payudara (15- Melanoma


(50%) 25%) (5-20%)

Kolorektal Ginjal
● TUMOR OTAK PRIMER
Pada pembahasan ini akan dibahas kanker otak ganas yaitu tumor sel glial
(glioma), meliputi glioma derajat rendah (astrositoma derajat I/II,
oligodendroglioma), glioma derajat tinggi (astrositoma anaplastik [derajat III],
glioblastoma [derajat IV], anaplastik oligodendroglioma). Selanjutnya kanker
otak lainnya seperti meningioma, tumor hipofisis dan schwannoma
Patofisiologi Gangguan neurologik

Gangguan fokal akibat tumor Kenaikan tekanan intrakranial

Terdapat penekanan pada jaringan otak dan Menyebabkan perubahan sulpai darah
infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak
dengan kerusakan jaringan neural Nekrosis jaringan otak

Hilangnya fungsi secara akut


Peningkatan TIK dapat
disebabkan beberapa faktor
• Bertambahnya massa
Serangan kejang Kematian
dalam tengkorak
• Edema di sekitar tumor
• Perubahan sirkulasi css Kompensasi
Lokasi otak dengan insidens tertinggi berada di posterior dari fissure
Diagnosis Sylvii dekat pertemuan antara lobus temporal, parietal dan oksipital.

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik


Tanda dan gejala seperti pada tumor otak primer, yang dapat berupa
● ↑ tekanan intrakranial
● Sakit kepala
● Mual/muntah
● Gejala fokal
● Kelumpuhan/paresis tanpa gangguan sensorik
● Penekanan saraf kranialis
● Kejang
● Perubahan perilaku, letargi, dan penurunan kesadaran
Diagnosis
CT Scan
• Pada 50% kasus pemeriksaan CT scan otak terdapat gambaran lesi
metastasis soliter (tunggal)
• Gambaran CT scan umumnya dapat berupa lesi bulat, berbatas tegas
dengan peritumoral edema yang lebih luas (fingers of edema).
• Bila terdapat lesi multipel maka jumlah lesi terbanyak yang tampak adalah
jumlah yang paling benar (Chamber'srule).

MRI
• Bila dilanjutkan dengan MRI otak hanya <30% pasien didapatkan
lesi soliter.
• Pemeriksaan MRI lebih sensitif daripada CT scan terutama di
daerah fossa posterior.
Diagnosis

Work-up Diagnostik Tumor Primer

Sebelum dilakukan pengambilan sampel tumor metastasis di otak, dilakukan


pencarian lokasi tumor primer antara lain dengan
 Foto toraks atau CT scan toraks untuk menyingkirkan tumor paru
 Mammografi pada wanita
 Tumor marker.
TATALAKSANA
Pembedahan

Radiasi Eksterna

• Whole Brain Radiotherapy (WBRT)


• Stereotactic Radiosurgery (SRS)

Medikamentosa
Pembedahan

Dilakukan apabila:
Konfirmasi • Lokasi dapat dicapai
Pada metastasis
diagnosis melalui operasi terbuka
soliter dapat
merupakan • Terdapat efek massa desak
dilakukan operasi
langkah penting ruang (defisit fokal,
kraniotomi dan
dalam terapi peningkatan tekanan
eksisi tumor
metastasis otak intrakranial)
• Diagnosis tidak diketahui
Pembedahan

• Dapat dipertimbangkan bila satu lesi dapat dicapai dengan


Operasi operasi terbuka dan lesi tersebut menyebabkan gejala klinis
kraniotomi yang jelas dan atau mengancam jiwa, bila semua lesi dapat
dambil semua saat operasi, dan diagnosis tidak diketahui.

Operasi
• Dapat dipertimbangkan apabila lesi letak dalam, lesi multipel
biopsi berukuran kecil, toleransi pasien kurang baik, penyakit
stereotakti sistemik yang berat, dan diagnosis tidak diketahui.
k
Whole Brain Radiotherapy (WBRT)
Indikasi
• WBRT dapat diberikan sebagai terapi utama, kombinasi dengan SRS, atau setelah operasi

Teknik dan Target Radiasi


• WBRT dapat diberikan dengan teknik konvensional 2D lapangan opposing lateral atau dengan
radioeterapi konformal 3D.
• Lapangan radiasi harus mencakup keseluruhan isi intrakranial. Pastikan bahwa fossa kranii anterior,
fossa kranii media, dan basis kranii masuk ke dalam lapangan.

Dosis Radiasi
• Sampai saat ini masi belum ada kesepakatan mengenai dosis dan fraksinasi paling optimal untuk
WBRT.
• Umumnya digunakan dosis adalah 30 Gy dalam 10 fraksi diberikan selama 2 minggu.
• Untuk pasien dengan performa yang buruk, 20 Gy/5 fraksi merupakan pilihan yang baik
Stereotactic Radiosurgery (SRS)

SRS sebagai alternatif dari pembedahan melalui


pemberian radiasi dengan konformalitas sangat tinggi
dengan rapid dose fall-off sehingga dapat diiberikan
dosis tinggi pada tumor.
Stereotactic Radiosurgery (SRS)
Indikasi
• SRS dapat dilakukan sebagai terapi tunggal atau sebagai terapi kombinasi dengan
whole brain radio therapy (WBRT), dengan atau tanpa operasi.

Teknik Radiasi
• SRS dapat dilakukan dengan linear accelerator (linac-based SRS), gamma knife (Cobalt-
based SRS), atau proton.
• Untuk SRS dengan streotactic head frame frame-based SRS), GTV merupakan lesi yang
menyangat pasca kontras yang terlihat di MRI, tanpa penambahan margin baik untuk
CTV maupun PTV.
• Sementara untuk SRS tanpa frame (frameless SRS), ditambahkan margin 1-2 mm untuk
PTV.
Dosis Radiasi

Panduan dosis SRS RTOG


Dosis biasanya dipreskripsikan pada
isodosis 50% untuk gamma knife, dan 80% Diameter (cm) Dosis (Gy)
untuk linac-based SRS. ≤ 2,0 24
Dosis marginal maksimal adalah 24, 18 2,1 – 3,0 18
atau 15 Gy sesuai dengan volume tumor
3,1 – 4,0 15
yang direkomendasikan
Terapi Medika Mentosa

Pemberian kortikosteroid untuk gejala klinis akibat edema otak. Dosis awal
deksametason 10-20 mg iv, kemudian 4x5 mg iv selama 2-3 hari sampai gejala klinis
membaik.

Pemberian antagonis H2 seperti ranitidine 2x150 mg

Pemberian antikonvulsan seperti fenitoin


Algoritma Tatalaksana Tindak Lanjut
Tumor Otak Sekunder
Algoritma Tatalaksana Tumor
Metastasis Multipel
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai