Meningioma Atipikal
Meningioma adalah tumor yang terbentuk di meninges, yaitu selaput pelindung otak dan
tulang belakang. Tumor ini biasanya tumbuh di otak, tetapi juga bisa tumbuh di tulang belakang.
Meningioma tergolong tumor jinak yang berkembang sangat lambat, bahkan bisa tidak
menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun. Akan tetapi, di beberapa kasus, dampak
meningioma pada jaringan otak, saraf, dan pembuluh darah bisa menyebabkan kondisi yang
lebih serius.
Secara umum, meningioma terdapat tiga tingkatan berdasarkan kriteria WHO yaitu Tumor grade
I tumbuh perlahan. Tumor grade II tumbuh lebih cepat dan sering disebut meningioma atipikal.
Tumor grade III tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat dan sering disebut meningioma
anaplastik atau ganas. Meningioma atipikal yang termasuk dalam tumor Grade II WHO,
terhitung 5-15% dari semua meningioma.
Meningioma pediatrik jarang terjadi dengan insiden kurang dari 5% dari semua
neoplasma intrakranial pediatrik. Meningioma infantil (<12 bulan) bahkan lebih jarang, dengan
kurang dari 30 kasus yang dilaporkan. Pasien anak biasanya datang dengan peningkatan tekanan
intrakranial dan kejang. Lokasi intraventrikular dan dasar tengkorak lebih sering terjadi pada
anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Faktor risiko meningioma pediatrik termasuk
neurofibromatosis II dan terapi radiasi sebelumnya. Ada insiden yang lebih tinggi dari subtipe
atipikal atau agresif pada pasien anak.
Dari penunjang diagnostic yang digunakan, temuan pada pencitraan khas meningioma tidak
dapat menyingkirkan jenis atipikal. Pemeriksaan histologi diperlukan untuk diagnosis definitif.
Gambaran Histologi :
- Terdapat 4–19 angka mitosis/10 HPF ATAU
- Invasi Otak ATAU
- Tiga dari fitur histologis berikut:
o Peningkatan seluler
o Sel-sel kecil yang memiliki rasio inti terhadap sitoplasma yang tinggi
o Nukleolus besar
o Hilangnya arsitektur lobular
o Nekrosis pada area geografis
Diagnosis Banding :
1. Meningioma tipikal: Biasanya noninvasif, tetapi histologi diperlukan untuk diagnosis
definitif.
2. Metastasis dural: Neoplasma ekstrakranial biasanya diketahui (misalnya, neuroblastoma)
3. Limfoma: Seringkali lesi tulang litik dengan komponen epidural dan ekstrakranial
4. Sarkoma Ewing: Seringkali reaksi periosteal laminasi osseous
Tatalaksana:
Pada dasarnya, pembedahan merupakan terapi pilihan utama untuk meningioma yang
menyebabkan gejala.
1. Pembedahan
Meningioma merupakan tumor jinak dengan batas yang jelas, sehingga sejauh ini
pembedahan masih merupakan metode penanganan utama untuk meningioma dengan gejala.
Tujuan utama dari pembedahan adalah membuang jaringan meningioma sebanyak mungkin,
termasuk jaringan-jaringan yang melekat dengan lapisan pada otak dan tulang. Target operasi
pada meningioma adalah reseksi tumor maksimal
2. Radiasi
Radioterapi merupakan salah satu modalitas terapi meningioma yang umumnya digunakan
sebagai terapi ajuvan (RTA) untuk kasus dengan grade yang tinggi. RTA biasanya dilakukan
jika pasien menjalani operasi STR. Tidak seperti pada pembedahan, penanganan radioterapi
bertujuan untuk mengontrol tumor dan pertumbuhannya
3. Kemoterapi
Kemoterapi dikatakan jarang digunakan untuk meningioma, kecuali pada subtipe atipikal dan
ganas yang tidak cukup ditangani dengan pembedahan dan/atau radiasi saja. (5)
Meningioma atipikal jarang terjadi dan memiliki prognosis yang lebih buruk jika dibandingkan
dengan meningioma jinak. Meningioma atipikal memiliki tingkat kekambuhan 28%. Tingkat
kelangsungan hidup 5 tahun diperkirakan 86%, sedangkan kelangsungan hidup bebas
kekambuhan 5 tahun diperkirakan 48
Referensi :
1. Flood T, Appiawiah B, Hankinson T, et al. Atypical Meningioma, WHO Grade II, Invasive.
American Journal of Neuroradiology. 2021
2. DeMonte F, McDermott MW, Al-Mefty O. Al-Mefty’s meningiomas. Thieme;
2011.432p.
3. Traylor JI, Kuo JS. Meningiomas. American Association of Neurological Surgeons.
2020.