Anda di halaman 1dari 4

Tugas Baca

Departemen Ilmu Kesehatan Anak/RS Dr. Hasan Sadikin Bandung


Divisi : Hemato-Onkologi
Oleh : Diana Nubatonis
Pembimbing : Prof. Dr. Ponpon Idjradinata, dr. Sp.A(K)
Dr. Harry Raspati, dr. Sp.A(K)., MARS
Dr. Lelani Reniarti, dr. Sp.A(K)., M.Kes
Dr. Susi Susanah, dr. Sp.A(K)., M.Kes
dr. Nur Suryawan, Sp.A(K)., M.Kes
dr. Nur Melani Sari, Sp.A(K)., M.Kes

Meningioma Atipikal

Meningioma adalah tumor yang terbentuk di meninges, yaitu selaput pelindung otak dan
tulang belakang. Tumor ini biasanya tumbuh di otak, tetapi juga bisa tumbuh di tulang belakang.
Meningioma tergolong tumor jinak yang berkembang sangat lambat, bahkan bisa tidak
menunjukkan gejala hingga bertahun-tahun. Akan tetapi, di beberapa kasus, dampak
meningioma pada jaringan otak, saraf, dan pembuluh darah bisa menyebabkan kondisi yang
lebih serius.
Secara umum, meningioma terdapat tiga tingkatan berdasarkan kriteria WHO yaitu Tumor grade
I tumbuh perlahan. Tumor grade II tumbuh lebih cepat dan sering disebut meningioma atipikal.
Tumor grade III tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat dan sering disebut meningioma
anaplastik atau ganas. Meningioma atipikal yang termasuk dalam tumor Grade II WHO,
terhitung 5-15% dari semua meningioma.
Meningioma pediatrik jarang terjadi dengan insiden kurang dari 5% dari semua
neoplasma intrakranial pediatrik. Meningioma infantil (<12 bulan) bahkan lebih jarang, dengan
kurang dari 30 kasus yang dilaporkan. Pasien anak biasanya datang dengan peningkatan tekanan
intrakranial dan kejang. Lokasi intraventrikular dan dasar tengkorak lebih sering terjadi pada
anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Faktor risiko meningioma pediatrik termasuk
neurofibromatosis II dan terapi radiasi sebelumnya. Ada insiden yang lebih tinggi dari subtipe
atipikal atau agresif pada pasien anak.

Pemeriksaan Penunjang Diagnostik:


1. CTSScan
Pada CT Scan, meningioma biasanya tampak sebagai lesi isodens (keabuan), namun
terkadang dapat tampak sebagai lesi hiperdens (putih, terang) atau sedikit hipodens
(hitam, gelap) dibandingkan jaringan otak. Meningioma sebagai tumor ekstra-aksial
tampak sebagai lesi dengan batas tegas yang menekan parenkim otak, selain itu sering
dapat ditemui celah arachnoid antara tumor dan parenkim otak. Meningioma menunjukan
penyengatan yang kuat pada pemberian kontras, biasanya tampak homogen pada
pemeriksaan Ct Scan tanpa dan dengan kontras. Pada beberapa keadaan yang jarang
sebagai akibat konsistensi tumor yang beragam, adanya kalsifikasi, nekrosis, dan
perdarahan heterogenisitas dapat tampak pada meningioma.
2. MRI
Meningioma pada MRI tampak sebagai massa ekstra aksial dengan sinyal isointense pada
T1 dan T2 sequence, homogenus kontras enhance pada tumor dan dural tail yang kuat
pada pemberian kontras gadolinium, yang mengesankan ilfiltrasi tumor pada dura mater
dan/atau reaktifitas vascular draining pada dura disekitarnya
3. Angiografi konvensional
Menunjukkan noda vaskular intens yang muncul lebih awal dan bertahan lebih lama.
Fase vena dapat menunjukkan invasi sinus dural.

Dari penunjang diagnostic yang digunakan, temuan pada pencitraan khas meningioma tidak
dapat menyingkirkan jenis atipikal. Pemeriksaan histologi diperlukan untuk diagnosis definitif.

Gambaran Histologi :
- Terdapat 4–19 angka mitosis/10 HPF ATAU
- Invasi Otak ATAU
- Tiga dari fitur histologis berikut:
o Peningkatan seluler
o Sel-sel kecil yang memiliki rasio inti terhadap sitoplasma yang tinggi
o Nukleolus besar
o Hilangnya arsitektur lobular
o Nekrosis pada area geografis
Diagnosis Banding :
1. Meningioma tipikal: Biasanya noninvasif, tetapi histologi diperlukan untuk diagnosis
definitif.
2. Metastasis dural: Neoplasma ekstrakranial biasanya diketahui (misalnya, neuroblastoma)
3. Limfoma: Seringkali lesi tulang litik dengan komponen epidural dan ekstrakranial
4. Sarkoma Ewing: Seringkali reaksi periosteal laminasi osseous

Tatalaksana:
Pada dasarnya, pembedahan merupakan terapi pilihan utama untuk meningioma yang
menyebabkan gejala.
1. Pembedahan
Meningioma merupakan tumor jinak dengan batas yang jelas, sehingga sejauh ini
pembedahan masih merupakan metode penanganan utama untuk meningioma dengan gejala.
Tujuan utama dari pembedahan adalah membuang jaringan meningioma sebanyak mungkin,
termasuk jaringan-jaringan yang melekat dengan lapisan pada otak dan tulang. Target operasi
pada meningioma adalah reseksi tumor maksimal
2. Radiasi
Radioterapi merupakan salah satu modalitas terapi meningioma yang umumnya digunakan
sebagai terapi ajuvan (RTA) untuk kasus dengan grade yang tinggi. RTA biasanya dilakukan
jika pasien menjalani operasi STR. Tidak seperti pada pembedahan, penanganan radioterapi
bertujuan untuk mengontrol tumor dan pertumbuhannya
3. Kemoterapi
Kemoterapi dikatakan jarang digunakan untuk meningioma, kecuali pada subtipe atipikal dan
ganas yang tidak cukup ditangani dengan pembedahan dan/atau radiasi saja. (5)

Meningioma atipikal jarang terjadi dan memiliki prognosis yang lebih buruk jika dibandingkan
dengan meningioma jinak. Meningioma atipikal memiliki tingkat kekambuhan 28%. Tingkat
kelangsungan hidup 5 tahun diperkirakan 86%, sedangkan kelangsungan hidup bebas
kekambuhan 5 tahun diperkirakan 48
Referensi :

1. Flood T, Appiawiah B, Hankinson T, et al. Atypical Meningioma, WHO Grade II, Invasive.
American Journal of Neuroradiology. 2021
2. DeMonte F, McDermott MW, Al-Mefty O. Al-Mefty’s meningiomas. Thieme;
2011.432p. 
3. Traylor JI, Kuo JS. Meningiomas. American Association of Neurological Surgeons.
2020.

Anda mungkin juga menyukai