Latar belakang: Dalam kondisi fisiologis, matriks ekstraseluler miokardial (ECM) dipertahankan
oleh matriks metaloproteinase (MMPs) dan penghambat jaringan metaloproteinase (TIMPs).
Namun, rangsangan tertentu menyebabkan peningkatan regulasi MMP, yang dapat
menyebabkan perubahan model patologis ECM. Kami menilai kadar serum MMP dan TIMP-2
pada pasien dengan miokarditis dan hubungannya dengan kerusakan miokard.
Metode: Secara total, 45 pasien dengan miokarditis yang menjalani pencitraan resonansi
magnetik jantung dimasukkan, terdiri dari 11 dengan penyakit ginjal kronis bersamaan (CKD).
Sampel darah diambil untuk menilai kadar serum MMP-2, MMP-3, MMP-9, dan TIMP-2.
Hasil: Kadar MMP-2, MMP-3, dan TIMP-2 serum berkorelasi negatif dengan nilai fraksi ejeksi
pada pasien miokarditis, sedangkan kadar MMP-3 berkorelasi dengan deformasi longitudinal (p
<0,05). Kadar MMP-2, MMP-3, dan TIMP-2 serum juga berkorelasi negatif dengan fungsi ginjal,
seperti yang dinilai dengan perkiraan laju ltrasi glomerulus (p <0,05). Pasien dengan miokarditis
dan CKD bersamaan memiliki kadar MMP-2 dan TIMP-2 yang lebih tinggi dibandingkan mereka
yang tidak mengalami kerusakan ginjal.
Kesimpulan:
1. Kami menunjukkan konsentrasi serum MMP-2, MMP-3, dan TIMP-2 terkait dengan fraksi
ejeksi ventrikel kiri, dan kadar MMP-3 berkorelasi dengan deformasi longitudinal, menunjukkan
MMP memainkan peran penting dalam renovasi miokardium.
2. Terjadinya penyakit jantung lainnya merupakan elemen penting dalam memodifikasi
hubungan antara MMP dan derajat kerusakan miokard.
3. Kerusakan ginjal kronis pada pasien dengan miokarditis menyebabkan peningkatan aktivitas
MMP. Korelasi negatif antara eGFR dan MMP-2, MMP-3 dan TIMP-2, dan korelasi positif antara
kadar kreatinin dan MMP-3, menggarisbawahi peran brosis pada miokarditis dengan penyakit
ginjal kronis yang terjadi bersamaan.
Association of Circulating Tissue Inhibitor of
Metalloproteinases‐1 and Procollagen Type
III Aminoterminal Peptide Levels With
Incident Heart Failure and Chronic Kidney
Disease
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/JAHA.118 .011426
Abstrak
Latar Belakang
Penghambat jaringan metaloproteinase-1 (TIMP-1) dan peptida aminoterminal prokolagen tipe
III ditetapkan sebagai penanda sirkulasi dari pemodelan ulang matriks ekstraseluler dan terkait
dengan penyakit kardiovaskular. Hubungan kedua biomarker dengan kejadian gagal jantung
kongestif dan penyakit ginjal kronik (PGK) di masyarakat belum diteliti dengan baik.
Kesimpulan
Tingkat dasar yang lebih tinggi dari total TIMP-1 memberikan peningkatan risiko insiden CKD,
terlepas dari faktor risiko konvensional dan biomarker yang bersirkulasi dari peradangan
sistemik kronis dan aktivasi neurohormonal. Pengamatan prospektif kami dalam sampel
berbasis komunitas besar mendukung peran pemodelan ulang matriks dalam patogenesis CKD.