Anda di halaman 1dari 22

Manifestasi Klinis dan Hasil Pemeriksaan Hematologi

Sebagai Pendekatan Diagnostik Awal Leukemia


Mieloblastik Akut Anak
di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2015-2017

Agustinus Wiraatmadja
NPM: 130110150016

Pembimbing:
Nur Suryawan, dr., Sp.A (K), M.Kes
Adhi Kristianto Sugianli, dr., Sp.PK (K), M.Kes
PENDAHULUA
N
Latar Belakang
Srikandi (2005-2007): 97% merupakan Leukemia Akut2,3
Leukemia merupakan jenis
kanker tertinggi pada anak1 • 75% LLA
• 20% LMA
  𝟐,𝟖
• 5% kasus langka lain
𝟏𝟎𝟎 . 𝟎𝟎𝟎

15-20% kasus leukemia anak merupakan LMA4

Dr. Sardjito: 27,7% kasus leukemia anak merupakan LMA5

1. Windiastuti E, Tehuteru ES, Tririni A, Haridini, Sitorus R. Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak. Jakarta2011. 56 p.
2. Lanzkowsky P, Lipton JM, Fish JD. Lanzkowsky's Manual of Pediatric Hematology and Oncology. 6 ed: Elsevier Science; 2016.
3. 6. Hastings CA, Agrawal AK, Torkildson JC. Handbook of Pediatric Hematology and Oncology: Children's Hospital and Research Center Oakland: Wiley;
2012.
4. Aquino VM. Acute myelogenous leukemia. Current problems in pediatric and adolescent health care. 2002;32(2):50-8.
5. Supriyadi E, Widjajanto PH, Purwanto I, Cloos J, Veerman AJ, Sutaryo S. Incidence of childhood leukemia in Yogyakarta, Indonesia, 1998–2009. Pediatric blood
& cancer. 2011;57(4):588-93. 3
Penyakit yang mematikan6,7

Meninggal dalam waktu 2 bulan bila tidak diobati 7

RSCM (2011): 53,7% pasien LMA meninggal8

Dharmais (2006-2010): Jumlah kematian leukemia


= 20-30% dari seluruh kanker anak1

• Penelitian dan studi kepustakaan


RSHS ? masih sulit ditemukan
• Sebagai rumah sakit rujukan Jawa
Barat

6. Deschler B, Lübbert M. Acute myeloid leukemia: epidemiology and etiology. Cancer. 2006;107(9):2099-107.
7. Sekeres M, Stone R, Zahrieh D, Neuberg D, Morrison V, De Angelo D, et al. Decision-making and quality of life in older adults with acute myeloid leukemia or advanced
myelodysplastic syndrome. Leukemia. 2004;18(4):809-16.
8. Sjakti HA, Windiastuti E. Pola Infeksi pada Leukemia Mieloblastik Akut pada Anak. Sari Pediatri. 2016;13(6):426-30.
4
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Rumusan Masalah
1.Bagaimana manifestasi klinis Leukemia Mieloblastik Akut anak di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung tahun 2015-2017?
2.Bagaimana hasil pemeriksaan hematologi Leukemia Mieloblastik Akut anak di
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2015-2017?

Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui manifestasi klinis dan hasil pemeriksaan hematologi
Leukemia Mieloblastik Akut anak di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun
2015-2017

5
Manfaat Penelitian

Manfaat Ilmiah/Teoretis

• Menambah pengetahuan mengenai pendekatan diagnostik awal


LMA anak
• Dapat dikembangkan untuk penelitan berikutnya

Manfaat Praktis

• Deteksi dan diagnosis lebih dini, sehingga terapi dan tata laksana
dapat lebih baik

6
TINJAUAN
PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Hematopoiesis Leukemia Akut

Leukemia Definisi dan Epidemiologi


Mieloblastik
Akut Etiologi

Patogenesis dan Patofisiologi

Klasifikasi

Manifestasi Klinis

Hasil Laboratorium

Tata Laksana

Prognosis

8
METODE
PENELITIAN
Metode Penelitian
Lokasi dan Waktu
Rancangan Penelitian
Penelitian

Metode RSUP Dr. Hasan


Deskriptif Sadikin Bandung

Cross-sectional Maret – Juli 2018

10
Alur Penelitian
Rekam medis pasien LMA anak di RSHS tahun 2015-2017.
Menggunakan total sampling

Inklusi: Eksklusi:
Rekam medis pasien anak yang didiagnosis LMA Data rekam medis pasien yang tidak
di RSHS dari 1 Januari 2015 – 31 Desember 2017 lengkap, hilang, tidak dapat diakses, dan
menolak pemeriksaan sumsum tulang
Variabel Penelitian:
• Usia
• Jenis Kelamin
• Manifestasi Klinis
• Kadar Hemoglobin
• Jumlah Leukosit
• Jumlah Trombosit
• Jumlah Blas Darah Tepi
• Pemeriksaan Sumsum Tulang

Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data


11
Instrumen Penelitian

Rekam medis pasien rawat inap RSUP Dr. Hasan


Sadikin Bandung

Rekam medis dari LIS (Laboratory Information


System)/laboratorium Patologi Klinik RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung

12
Rincian Waktu Penelitian

13
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Pengukuran
Usia Usia pasien yang Usia yang tercantum Akan dikategorikan Ordinal
dihitung sejak lahir dalam rekam medis menjadi2, 59:
sampai pada saat  <1 tahun
pasien terdiagnosis  1-5 tahun
Leukemia  >5-12 tahun
Mieloblastik Akut  >12-18 tahun
Jenis Kelamin Tanda fisik yang Jenis kelamin yang Akan dikategorikan Nominal
teridentifikasi pada tercantum dalam menjadi:
pasien dan dibawa rekam medis  Laki-laki
sejak lahir  Perempuan

Manifestasi Klinis Gejala yang dapat Gejala yang dapat Akan dikategorikan Nominal
dirasakan pasien dirasakan pasien menjadi:
maupun diamati maupun diamati  Panas
pemeriksa ketika pemeriksa yang  Pucat
pertama kali tercantum dalam  Perdarahan gusi
terdiagnosis rekam medis  Perdarahan
Leukemia hidung
Mieloblastik Akut
14
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Pengukuran
Manifestasi Klinis Gejala yang dapat Gejala yang dapat  Perdarahan kulit Nominal
dirasakan pasien dirasakan pasien  Perdarahan saluran
maupun diamati maupun diamati cerna
pemeriksa ketika pemeriksa yang  Perdarahan
pertama kali tercantum dalam rekam intrakranial
terdiagnosis Leukemia medis  Kejang
Mieloblastik Akut  Pembesaran hati
 Pembesaran limpa
 Pembesaran
kelenjar getah
bening
Kadar Hemoglobin Jumlah pigmen Kadar hemoglobin yang Akan dikategorikan Ordinal
polipeptida berisikan tercantum dalam hasil menjadi60:
ion besi yang berfungsi pemeriksaan  <7 g/dL
untuk mengantarkan hematologi pada rekam  7-9,9 g/dL
oksigen dalam sel darah medis  10-10,9 g/dL
merah per satuan  ≥11 g/dL
volume darah4
Jumlah Leukosit Jumlah sel darah putih Jumlah leukosit yang Akan dikategorikan Ordinal
yang berperan penting tercantum dalam hasil menjadi :
61, 62

dalam imunitas tubuh pemeriksaan  <10.000 sel/mm3


per satuan volume hematologi pada rekam  10.000-50.000
darah4 medis sel/mm3
 >50.000-100.000
sel/mm3
 >100.000 sel/mm3
15
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Pengukuran
Jumlah Trombosit Jumlah keping darah Jumlah trombosit Akan dikategorikan Ordinal
yang berperan yang tercantum dalam menjadi63:
penting dalam hasil pemeriksaan  <10.000 sel/mm3
koagulasi dan hematologi pada  10.000-20.000
hemostasis per satuan rekam medis sel/mm3
volume darah4  >20.000-50.000
sel/mm3
 >50.000-100.000
sel/mm3
 >100.000
sel/mm3
Jumlah Sel Muda Jumlah sel darah yang Jumlah sel muda Akan dikategorikan Ordinal
(Blas) Darah Tepi belum matang dalam (blas) darah tepi yang menjadi64:
pemeriksaan darah tercantum dalam hasil  <20%
tepi per total jumlah pemeriksaan  20-50%
sel darah putih4 hematologi pada  >50%
rekam medis

16
Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Hasil Pengukuran Skala Pengukuran

Pemeriksaan Sumsum Hasil pemeriksaan Pemeriksaan sumsum Akan dikategorikan Ordinal


Tulang yang didapatkan dari tulang yang menjadi35, 64:
aspirasi atau biopsi tercantum dalam hasil  LMA M0
sumsum tulang4 pemeriksaan  LMA M1
hematologi pada  LMA M2
rekam medis  LMA M3
 LMA M4
 LMA M5
 LMA M6
 LMA M7

17
Leukemia Mieloblastik Akut
Karakteristik (n= )
Dummy Table n %
Usia    
 <1 tahun    
 1-5 tahun    
 >5-12 tahun    
 >12-18 tahun
Jenis Kelamin    
 Laki-laki    
 Perempuan    
Manifestasi Klinis  
 Panas  
 Pucat  
 Perdarahan gusi  
 Perdarahan hidung  
 Perdarahan kulit
 Perdarahan saluran cerna  
 Perdarahan intrakranial
 Kejang
 Pembesaran hati65
- <5 cm
- 5-10 cm
- >10 cm

18
Leukemia Mieloblastik Akut
Karakteristik (n= )
n %
 Pembesaran limpa    
- Schuffner 0    
- Schuffner 1-4    
- Schuffner 5-8    
 Pembesaran kelenjar getah
bening
Kadar Hemoglobin    
 <7 g/dL    
 7-9,9 g/dL    
 10-10,9 g/dL
 ≥11 g/dL
Jumlah Leukosit
 <10.000 sel/mm3
 10.000-50.000 sel/mm3
 >50.000-100.000 sel/mm3
 >100.000 sel/mm3
Jumlah Trombosit  
 <10.000 sel/mm3  
 10.000-20.000 sel/mm3  
 >20.000-50.000 sel/mm3    
 >50.000-100.000 sel/mm3  
 >100.000 sel/mm3

19
Leukemia Mieloblastik
Akut
Karakteristik
(n= )
n %
Jumlah Sel Muda (Blas) Darah    
Tepi    
 <20%    
 20-50%    
 >50%
Pemeriksaan Sumsum Tulang    
 LMA M0    
 LMA M1    
 LMA M2
 LMA M3
 LMA M4
 LMA M5
 LMA M6
 LMA M7

20
Pengolahan dan Analisis Data

Menggunakan statistika deskriptif dan perangkat lunak statistika

Etika Penelitian

Mengajukan izin penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas


Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Menjaga kerahasiaan data pasien, bertanggung jawab serta jujur

21

Anda mungkin juga menyukai