Enzym
Elevasi ST
Tanpa
elevasi
ACUT CORONARY
SYNDROME
aterosklerosis
Gangguan
Gangguan pasokan
pasokan darah
darah koroner
koroner ke
ke miokard
miokard
iskemia
Perubahan
Perubahanrepolarisasi
repolarisasilistrik
listrik Metabolisme anaerob Manifestasi klinis
STST
segmen
segmenelevasi
elevasi Non ST segmen nyeri
infark miokard
infark miokard elevasi infark miokard LANJUTAN
LANJUTAN
PATOFISIOLOGI
Perubahan Metabolisme Manifestasi
repolarisasi
listrik anaerob klinis
Trop T ↑ CKMB ↑
Ischemic
Stroke
Critical
Leg
Clinically Silent Angina
Ischemia
Transient Ischemic Attack
Claudication/PAD
Cardiovascular Death
Increasing Age
3
Acut coronary syndrome ( Dengan elevasi segmen ST)
yang terlokalisir.
Klasifikasi CSS ( Canadian
Cardiovaskular Society)
Temuan klinis Tanda Grade
Tidak ada Aktivitas fisik biasa (seperti berjalan atau naik tangga) tidak menyebabkan angina. Angina dapat I
keterbatasan aktivitas terjadi dengan pekerjaan berat yang cepat atau lama atau rekreasi.
biasa
menaiki tangga lebih dari biasanya dengan kecepatan normal dan dalam kondisi normal
keterbatasan aktivitas Angina dapat terjadi setelah berjalan pada tingkat 1-2 blok atau menaiki tangga 1 dalam kondisi III
fisik biasa normal pada kecepatan normal
Start ECG
Angina Tidak Stabil / Non Stemi
3 Kemungkinan penampilan:
Nyeri/angina wkt istirahat ( biasanya terus
> 20 minutes)
Angina baru-New Onset (<2 bulan). angina waktu
aktifitas-derajat Class III dari Canadian Cardio-
vascular Society Classification (CCSC)
Atau Angina baru yang meningkat-accelerated
angina (<2 months) yang ditunjukkan dgn
peningkatan keparahan sekrg2nya 1 Kelas CCSC,
minimal sampai Kelas III CCSC.
Angina Pectoris Stabil
Kursus SKA
Stratifikasi Faktor Resiko pada
ACS
Non-ST segment elevation Acut Coronary Syndroma
TIMI Score
- Usia lebih dari 65 th
- Memiliki lebih dari 3 faktor resiko PJK (riw. Keluarga,
hipertensi, hiperlipidemia, DM, merokok)
- Diketahui PJK (stenosis lebih dari 50%, CABG,
PTCA)
- Pemakaian aspirin dalam 7 hari terakhir
- Angina yang berat kurang dari 24 jam (terjadi angna
lebih dari 2X dalam 24 jam)
- Perubahan ST segment (deviasi ST lebih dari 0,5
mm)Trop T positif
ECG demonstrates large anterior infarction
A: Proximal large RCA occlusion
3 kelompok triase :
• Elevasi segmen ST
• Depresi segmen ST
• EKG non diagnostik/normal
RINGKASAN
Terapi Tambahan
• Oksigen
• Nitrogliserin iv ( iskemik menetap, kontrol hipertensif dan udem paru )
• Angiotensin Converting Enzym = ACE Inhibitor ( IMA anterior, LVEF < 40%,
gagal jantung tanpa hipotensi - TD sistolik > 100 mmHg )
. B bloker bila memungkinkan
.Morphin 2-5 mg dipertimbangkan
TERAPI REPERFUSI
Streptokinase
Diberikan pada pasien IMA yang kemungkinan komplikasi
perdarahan otak tinggi, datang lambat dan infarknya tak luas
Reteplase (rPA)
10 U + 10 U iv bolus selang 30’
Tenecteplase (TNK-tPA)
Single iv bolus
• 30 mg = < 60 kg
• 35 mg = 60-70 kg
• 40 mg = 70-80 kg
• 45 mg = 80-90 kg
• 50 mg = > 90 kg
Heparin IV ( U F H ): unfractionated heparin
Direkomendasikan untuk :
Perhatian :
Kontraindikasi seperti pada terapi fibrinolitik