BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB

RUMAH SAKIT PADA GUGATAN

DUGAAN MALPRAKTEK

Dr. dr. Hadi Susiarno, SpOG(K). Mkes. MHKes

Disampaikan pada tanggal 3 Mei 2017

Di RSUD Karawang
 TUGAS
TUGAS MULIA
DOKTER
DOKTER

Berusaha untuk menyembuhkan

pasien atau setidaknya mengurangi
penderitaan pasien

Layak untuk mendapatkan

perlindungan hukum sampai batas
tertentu
 Batas mana Perbuatan
dokter dapat dilindungi

? PERMASALAHAN
 PENTING

MENGETAHUIBATAS
!!
BATAS  DOKTER
MENGETAHUI
 PASIEN
Tindakan yang diperbolehkan
 PENEGAK HUKUM
secara hukum
TIDAK TAHU
TIDAK TAHU
BATAS TINDAKAN
BATAS TINDAKAN

Keraguan dalam
mendiagnosa dan KEGAGALAN
KEGAGALAN
terapi
Aparat penegak hukum yang
menerima pengaduan

Selayaknya mempunyai
HUKUM
HUKUM
pandangan dan
KESEHATAN
KESEHATAN
pengetahuan cukup

DAPAT MENENTUKAN

PERBUATANNYA MELANGGAR
 ETIK
 HUKUM
 DALAM PRAKTEK
DOKTER - PASIEN
BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN

TANGGUNG GUGAT HUKUM

MASALAH
MASALAH

TIDAK JELAS
TIDAK JELAS
DIPENGARUHI OLEH
PERUBAHAN
TATANAN DALAM ETIK
ETIK HUKUM
HUKUM
RUANG DAN WAKTU
 MEDIKOLEGAL
MEDIKOLEGAL
HUKUM
ETIKA
ETIKA HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN
BERTENS
BERTENS
Semua ketentuan hukum yang
Nilai-nilai moral dan norma- berhubungan langsung dengan
norma moral yang menjadi pelayanan kesehatan
pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam M Baik buruknya sikap,
M
mengatur tingkah lakunya O O kewajiban yang
R
tentang baik buruknya R
A berhubungan dengan
A
berperilaku L akhlak budi pekerti
L
susila

Suatu kajian terhadap

perilaku kaitannya dengan
moral
KEDOKTERAN

PEDOMAN PERILAKU
ETIKA DAN TINDAKAN DALAM
ETIKA MENJALANKAN
PROFESI

PERKEMBANGANNYA

EVOLUSI
 Peraturan perundang-undangan
HUKUM yang dibuat oleh suatu
HUKUM kekuasaan dalam mengatur
pergaulan hidup bermasyarakat
Sekarang
Tidak cukup adat istiadat
Turun temurun TUJUANNYA
Peradaban
Peradaban
Moderm Terciptanya
Moderm
kehidupan tertib,
aman, damai
TERTULIS
TERTULIS
 ETIKA
TIDAKTERTULIS
TIDAK TERTULIS  ADAT ISTIADAT
 TRADISI
 KEPERCAYAAN
 ETIKA
ETIKA
PERBEDAAN
?? HUKUM
HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN
 PROFESI BERLAKU
BERLAKU  UMUM

 TIDAK SEMUA TERTULIS KEBERADAAN  TERTULIS

KEBERADAAN
 PROFESI KESEPAKATAN  BADAN PEMERINTAHAN
DISUSUN
DISUSUN LEGISLATIF EKSEKUTIF

 TUNTUNAN SANKSI
SANKSI  TUNTUTAN

 MAJELIS KEHORMATAN PELANGGARAN  PENGADILAN

ETIK PROFESI PELANGGARAN

 TIDAK SELALU PEMBUKTIAN  BUKTI FISIK

PEMBUKTIAN
 PERSAMAAN
HUKUM
ETIKA
ETIKA
HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN

 Mengatur tertibnya hidup bermasyarakat

 Objek manusia sakit-sehat
 Mangatur hak-kewajiban para pihak
 Menggugah kesadaran bersikap manusia
 Hasil pemikiran para pakar
 PETUGAS
PETUGAS
KESEHATAN
KESEHATAN

TERIKAT
TERIKAT
HUKUM
ETIKA
ETIKA
HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN

KODE ETIK MELANGGAR UNDANG-

UNDANG

ETIK
ETIK
ORGANISASI
ORGANISASI SANKSI HUKUMAN
HUKUMAN
PROFESI
PROFESI
Kemajuan zaman kemudahan akses informasi era
globalisasi atau kesejagatan membuat akses
informasi tanpa batas. Meningkatnya IPTEK

MASYARAKAT
MASYARAKAT
PERUBAHAN TIMBUL
GAYA HIDUP KRITIS BERBAGAI
BUDAYA TATA PEKA PERMASALAHAN
NILAI ETIK

PENILAIAN
TERHADAP
PETUGAS
MASYARAKAT TIDAK PUAS MERUGIKAN PASIEN

MEJA
MEJA
HIJAUKAN
HIJAUKAN

DIDUKUNG MEDIA MASSA

MEDIA ELEKTRONIK.
MENYOROTI PERMASALAHAN

KODEKI
KODEKI
HUKUM
HUKUM
KESEHATAN
KESEHATAN PEMAHAMAN
 BERBUAT BAIK
BERBUAT BAIK
 MENGHORMAT
 MENGHORMAT
MARTABAT
BENEFICENCE MARTABAT
MENGUNTUNGKAN
BENEFICENCE MENGUNTUNGKAN
MANFAAT LEBIH DARI
MANFAAT LEBIH DARI
KEBURUKAN
PRINSIP- KEBURUKAN
PRINSIP-  PRINSIP TIDAK MELAKUKAN
PRINSIP  PRINSIP TIDAK MELAKUKAN
PRINSIP NON-
PERBUATAN BURUK
PERBUATAN BURUK
DASAR ETIKA NON-  MEMILIH RISIKO KECIL
DASAR ETIKA MALFICENCE  MEMILIH RISIKO KECIL
 MENOLONG PASIEN EMERGENSI
YANG HARUS MALFICENCE  MENOLONG PASIEN EMERGENSI
YANG HARUS  YIDAK MEMBAHAYAKAN
DIMILIKI  YIDAK MEMBAHAYAKAN
 BUKAN OBJEK
DIMILIKI  BUKAN OBJEK
DOKTER
DOKTER  KEADILAN
 KEADILAN
 PRINSIP MEMPERLAKUKAN SAMA RATA ADIL
JUSTICE  PRINSIP MEMPERLAKUKAN SAMA RATA ADIL
JUSTICE TERHADAP KEBAHAGIAAN KENYAMANAN
TERHADAP KEBAHAGIAAN KENYAMANAN
 UNIVERSAL
 UNIVERSAL
 MENGHARGAI HAK HUKUM PASIEN
 MENGHARGAI HAK HUKUM PASIEN
 PRINSIP MENGHORMATI MARTABAT
 PRINSIP MENGHORMATI MARTABAT
MANUSIA
MANUSIA
AUTONOMY  HAK MENENTUKAN DIRI SENDIRI
AUTONOMY  HAK MENENTUKAN DIRI SENDIRI
 MENGHARGAI PRIVASI
 MENGHARGAI PRIVASI
 MENJAGA RAHASIA PASIEN
 MENJAGA RAHASIA PASIEN
 DEFINISI
Disiplin praktis yang memberikan pendekatan
JONSEN
JONSEN terstruktur dalam membantu dokter
DKK
DKK mengambil keputusan dengan mengidentifikasi,
menganalisis dan memecahkan dilema etik

ETIKA KLINIS
PELAKSANAANNYA
 INDIKASI MEDIS: kemampuan penilaian klinis
 PREFENSI: pilihan pasien informed consent
 QUALITY OF LIFE: mutu kehidupan. Tentukan setelah
pengobatan menurun, menetap, meningkat, bertahan baik
 FAKTOR KONTEKTUAL: faktor eksternal. Ada kaitannya dengan
pengobatan keluarga, SOSEKBUD, hukum

Masalah etik dalam kasus akan terjadi jika ada masalah

salah satu atau lebih dari keempat topik tersebut
PELAYANAN KEDOKTERAN
SUATU PEDOMAN
ETIKA
ETIKA
ETIKA YANG HARUS DITAATI
KEDOKTERAN
KEDOKTERAN KLINIS OLEH KLINISI

Pengambilan kebijakan oleh

pemerintah menyangkut
BIOETIK MIKRO orang banyak:
- Undang Eutanasia
ETIKA HUBUNGAN
- Surrogate mother
DOKTER-PASIEN
- Kloning
MAKRO PERKEMBANGAN - TRB
BIOTEKNOLOGI - aborsi
HUBUNGAN
SANGAT ERAT

MEDIKOLEGAL
 DEFINISI
MEDIKOLEGAL
Peraturan perundang-
MEDIKOLEGAL undangan berkaitan dengan
kesehatan
Konteks Layanan Perkosaan
PETUNJUK
 Informed consent  Surat keterangan medis
 Rekam medik  Memberikan kesaksian
 Rahasia medik  Memberi keterangan pengadilan
 Permintaan pihak ketika
 Asuransi
 Otoritas undang-undang
 Politisi
 Praktisi hukum
 Pengadilan
Contoh kasus
Dilema etik dalam pengambilan keputusan

Seorang perempuan baru 2 tahun menikah, punya

anak 1 yang masih bayi, pekerjaan buruh pabrik,
suatu hari ia mendapatkan kecelakaan dirawat di
UGD menunggu keputusan lebih lanjut. Di diagnosa
cedera kepala berat dan harus segera dioperasi
MASALAH ETIK
INDIKASI MEDIS
Dokter menganjurkan segera operasi untuk LIFE
SAVING. Gejala sisa mungkin timbul

PREFEREN PASIEN
Pasien / keluarga menolak masalah keluarga

KUALITAS HIDUP
Kualitas hidup akan mundur himisparese

FAKTOR KONTAKTUAL
Jika dioperasi dapat pulih dan dapat membiayai
keluarga. Jika tidak dioperasi keluarga menderita
CONTOH KASUS I
Seorang ibu 35 tahun anak hidup 3 orang yang masih balita, suami
bekerja sebagai tukang becak. Dirawat 4 hari dengan abortus
inkomplit terinfeksi. Karena KU sudah membaik, Dokter menyarankan
untuk di kuret, namun pasien menolak dengan alasan biaya

ETIKA KLINIS MEDIKOLEGAL

ETIKA KLINIS MEDIKOLEGAL
DOKTER
BENEFIANCE
NON-MALFIANCE
Indikasi medis JUSTICE Kegawatdaruratan
Preferensi informed AUTONOMY UUD KUHPerdata
consent Wajib dilotong
QOL bertambah baik Mati  hukum
Kontektual
Bila tidak dikuret
-sepsis- anak balita KURET FREE
CONTOH KASUS II
Seorang pasien dengan koma dirawat di ICU sudah 1 bulan dengan
menggunakan alat bantu pernafasan. Pihak keluarga menginginkan
pelepasan alat bantu pernapasan

TUNTUTAN PASIEN
EUTANASIA
EUTANASIA HAKNYA DIOPERASI

DOKTER SECARA
MORAL TIDAK
SETUJU
MEDIKOLEGAL
??
PASIEN TIDAK TIDAK MUTLAK
BOLEH OTONOMI ADA
KETERBATASAN
LANGGAR
OTONOMI
DOKTER
Dilema etik
Contoh kasus III

Seorang ibu 30 tahun anak 3 yang masih balita

dirawat 4 hari dengan abortus inkomplit terinfeksi
selama 3 hari telah diberi pengobatan hingga
demam turun. Dokter menyarankan untuk di
kuret namun pihak keluarga minta pulang paksa
menolak dikuret masalah biaya
 MALPRAKTEK
MALPRAKTEK

KESALAHAN/
KELALAIAN DALAM
MENJALANKAN STAN
STAN
DALAM
MENJALANKAN
DAR
DAR
PROFESI MEDIS YANG PROF
PROF
ESI
ESI
TIDAK SESUAI DENGAN PROFESINYA
 STANDAR PROFESI

?
PEDOMAN
YANG HARUS DIPERGUNAKAN
SEBAGAI PETUNJUK DALAM
MENJALANKAN PROFESINYA
 TDK
TDK
TERGANTUNG
MALPRAKTEK TERGANTUNG
KEBERHASILAN
MALPRAKTEK KEBERHASILAN

TINDAKAN SEMBUH
TIDAK SESUAI SEMBUH
STANDAR PROSEDUR
 HUKUM

DOKTER DIANGGAP  INDIKASI

MELAKUKAN SYA
 STANDAR PROSEDUR
RAT
TINDAKAN  INFORMED CONSENT
BENAR
 DOKTER PASIEN
SUBJEK HUKUM SUBJEK HUKUM
MELETA
KAN
MELETA
KAN

HAK KEWAJIBAN

RESULTAAT PERIKATAN INSPANING

RESULTAAT
VERBINTENIS VERBINTENIS INSPANING
VERBINTENIS
VERBINTENIS VERBINTENIS

UPAYA
HASIL UPAYA
SEMAKSIMAL
HASIL SEMAKSIMAL
MUNGKIN
MUNGKIN
 ?
BENTUK
PRESTASI
TERGANTUNG

JENIS PERIKATAN
JENIS PERIKATAN
VERBINTENIS
VERBINTENIS
JIKA SEBELUMNYA TIDAK
JIKA SEBELUMNYA TIDAK
DITENTUKAN MAKA YANG
DITENTUKAN MAKA YANG
BERLAKU LAZIMNYA
BERLAKU LAZIMNYA

INSPANING RESULTAAT
VERBINTENIS VERBINTENIS

29
 INSPANING
VERBINTENIS

DOKTER HANYA
DITUNTUT MEMBERIKAN BER
BERDA
PRESTASINYA BERUPA DASAR
SARKA
KA N
EBM
UPAYA MEDIK N

30
 ?
MENGAPA UPAYA
SEMAKSIMAL MUNGKIN/
INSPANING VERBINTENIS
 HASIL

PENUH TIDAK
TIDAK DAPAT
DAPAT
PENUH DENGAN
DENGAN
KETIDAKPASTIAN DIPERHITUNGKAN
DIPERHITUNGKAN
KETIDAKPASTIAN
SECARA
SECARA MATEMATIK
MATEMATIK

DIPENGARUHI OLEH FAKTOR-FAKTOR

DILUAR KEMAMPUAN DOKTER
 KESEMBUHAN
DIPENGARUHI OLEH BERBAGAI FAKTOR

VIRULENSI PENYAKIT
KEPATUHAN PASIEN
KUALITAS OBAT
RESPON INDIVIDU TERHADAP OBAT
STADIUM PENYAKIT
RISIKO DILUAR KEMAMPUAN DOKTER
 ?
KUHPERDATA
TANGGUNG JAWAB HUKUM
LIABILITY
PASAL 1365

SESEORANG DAPAT DIMINTA TANGGUNG

JAWAB HUKUM JIKA DIA MELAKUKAN
KELALAIAN/ KESALAHAN DAN
KELALAIAN/ KESALAHAN INI
MENIMBULKAN KERUGIAN

ORANG YANG MENDERITA

KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN/
KESALAHAN ORANG ITU
BERHAK MENGGUGAT GANTI
RUGI
TIDAK SELAMANYA LAYANAN MEDIK
OLEH DOKTER MEMBERIKAN HASIL
SESUAI SEMUA PIHAK

MALA PETAKA
DOKTER
DOKTER TIDAK
TIDAK
CACAT, LUMPUH
PERLU
PERLU
MENINGGAL KHAWATIR
KHAWATIR

RESIK
O SOP
SPM
 ?
BAGAIMANA BILA SEORANG
DOKTER DIGUGAT ATAS DUGAAN
MALPRAKTEK DI RUMAH SAKIT
 STATUS HUKUM DOKTER
DI RUMAH SAKIT
!!
TIDAK SEORANG DOKTERPUN BOLEH MELAKUKAN
TINDAKAN DI RUMAH SAKIT TANPA STATUS HUKUM YANG
JELAS MENGINGAT KEJELASAN TERSEBUT AKAN
MENENTUKAN PIHAK MANA YANG BERTANGGUNGGUGAT
(LIABLE) ATAS KERUGIAN PASIEN OLEH KELALAIAN/
KESALAHAN DOKTER
 MASALAH

PERBEDAAN

HUKUM HUKUM
HUKUM
PIDANA HUKUM
PERDATA
SIFAT
PIDANA PERDATA
DAPAT
DIALIHKAN
SIFAT PIHAK LAIN
INDIVIDU HAL DOKTRIN OF
VICARIOUS
LIABILITY
TANGGUNG JAWAB (TANGGUNG
RENTENG)

TANGGUNG GUGAT
 RUMAH SAKIT JUGA
DOKTRINE OF
BERTANGGUNG GUGAT ATAS
VICARIOUS
KESALAHAN DOKTER TETAP
LIABILITY
YANG BEKERJA DI INSTITUSI

PASAL 1367 KUHPERDATA

PASAL 1367 KUHPERDATA

SESEORANG TIDAK HANYA BERTANGGUNGJAWAB ATAS KERUGIAN

YANG DISEBABKAN PERBUATAN SENDIRI MELAINKAN JUGA ATAS
KERUGIAN YANG DISEBABKAN PERBUATAN ORANG-ORANG YANG
MENJADI TANGGUNGANNYA ATAUI DIBAWAH PENGAWASANNYA
 DOKTRINE OF
VICARIOUS
LIABILITY

BERLAKU
BERLAKU

BILA TINDAKAN DOKTER HARUS BERADA

DALAM LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB YANG DIBERIKAN RUMAH SAKIT
HUBUNGAN
PASIEN - RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT MEMILIKI

PASIEN
PASIEN DOKTER TETAP

KEDUDUKAN
KEDUDUKAN

RS MEMBERIKAN
PRESTASI KEPADA
TANGGUNG PASIEN DOKTER SEBAGAI
GUGATNYA SUBORDINAT RS
VICARIOUS BERTUGAS
LIABILITY KESALAHAN MELAKSANAKAN
KELALAIAN KEWAJIBAN RS

41
HUBUNGAN
PASIEN - DOKTER

RUMAH SAKIT MEMILIKI

PASIEN
PASIEN DOKTER MITRA

KEDUDUKAN
KEDUDUKAN

RS TEMPAT SEDERAJAT DOKTER WAJIB

TANGGUNG MENYEDIAKAN MEMBERIKAN
GUGATNYA FASILITAS PRESTASI
TIDAK
DAPAT
DIALIHKAN
PADA RS
KESALAHAN
KELALAIAN

42
CATATAN
DOKTER MITRA

KESALAHAN

ASAL DIBUAT PERJANJIAN

TANGGUNG
(MOU) DOKTER-RS
GUGATNYA
MENGINGAT RS JUGA IKUT
DAPAT LOS
MENIKMATI JASA MEDIS
SHARING
DOKTER (%)

43
?
STRATEGI
Pahami peran hak dan kewajiban dokter dan
pasien
Lakukan informed consent pada kasus-kasus
yang berpotensial dilema etik dan mediko legal

Pelajari dan implementasikan kode etik profesi dan selalu

revisi sesuai perkembangan jaman
Pelajari UU Kesehatan UUPK Hukum Kesehatan
Tingkatkan kemampuan komunikasi dengan pasien, keluarga,
masyarakat
Memiliki prilaku profesional dengan menerapkan program
keselamatan pasien
Memiliki perilaku mawasdiri dan melakukan pembelajaran
sepanjang hayat
Menentukan perilaku etis sehingga memahami isu-isu etik
dan medikolegak dalam praktek kedokteran
TERIMA KASIH