Anda di halaman 1dari 10

ASSALAMU’ALAIKUM

Kelompok 2:
1. Alif Nur Saidah
2. Anifatul Farida
3. Cici Alvita
4. Daimatun Ni’mah
5. Eka Nihayatur Rohmah
6. Fifi Alafinda Y.
7. Iin Damayanti
8. Iis Aisyah A.
9. M. Ali Fauzi
10. Siti Shofiana
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN YANG MENGALAMI
RESIKO BUNUH DIRI
A. PENGERTIAN
• Bunuh diri adalah resiko menyakiti diri sendiri dan cidera yang
mengancam jiwa (NANDA-1 2012)
• Resiko bunuh diri adalah perilaku merusak diri dan langsung
disengaja untuk mengakhiri kehidupan (Herdman,2012)
B. FAKTOR PREDISPOSISI
(Thowsand,2009)
Diklasifikasikan menjadi 3:
1. Faktor biologis :
genetik dan faktor neurokimia
2. Faktor psikologis :
kemarahan, keputusasaan dan rasa bersalah, riwayat agresi
dan kekerasan, rasa malu dan terhina, stressor
3. Faktor sosial budaya :
Bunuh diri egoistik, bunuh diri altruistik, bunuh diri
anomik
C. FAKTOR PRESIPITASI
Faktor Presipitasi (Faktor Pencetus)
1. Kehilangan hubungan interpersonal/gagal melakukan
hubungan yang berati
2. Kegagalan beradaptasi
3. Perasaan marah/bermusuhan
4. Cara untuk mengakhiri keputusasaan
D. DIAGNOSA DAN POHON
MASALAH
Pohon Masalah
Resiko cidera / kematian

Resiko bunuh diri

Gangguan konsep diri :


Harga Diri Rendah Kronis

Diagnosa Keperawatan
1. Ancaman / percobaan bunuh diri
2. Isyarat bunuh diri
E. STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN
SP I SP II
1. Mengidentifikasi benda 1. Mengidentifikasi kan aspek
benda yang dapat positif klien
membahayakan klien 2. Mendorong klien untuk
2. Mengamankan benda benda berfikir positif tentang diri
yang dapat membhayakan sendiri
klien 3. Mendorong klien untuk
3. Melakukan kontak treatment menghargai diri sebagai
4. Mengajarkan cara cara individu yang berharga
mengendalikan bunuh diri
5. Melatih cara mengandilakan
bunuh
SP III SP IV
1. Mengidentifikasikan pola 1. Membuat rencana masa
koping yang bisa diterapkan depanyang realitis bersama
klien klien
2. Menilai pola koping yang 2. Mengidentifikasikan cara
bisa dilakukan mencapai rencana masa
3. Mengidentifikasikan pola depan yang realitis
koping yang kontruktif 3. Memberi dorongan klien
4. Mendorong klien melakukan kegiatan dalam
memulihkan pola koping meraih masa depan yang
yang kontruktif realitis
5. Menganjurkan klien 4. Menganjurkan klien
menerapkan pola koping memasukkan ke jadwal
dalam kegiatan harian kegiatan harian
F. STRATEGI PELAKSANAAN
KELUARGA
SP I Mengajarkan keluarga tentang cara melindungi
anggota keluarga beresiko bunuh diri (isyarat
bunuh diri)
SP II Melatih keluarga cara merawat klien resiko bunuh diri
(isyarat bunuh diri)
SP III Membuat perencanaan pulang bersama keluarga klien
resiko bunuh diri
WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai