Anda di halaman 1dari 10

ASMA

NAMA KELOMPOK 4:
1.DARNI YANTI HALAWA
2.DOSMA NAPITUPULU
3.IDAMAN HATI WARUWU
4.LARISTA SEMBIRING
5.SUCI ADRIANI
6.YULI MISDARIZA DAULAY
A.DEFINISI ASMA

1. Asma adalah penyakit pernafasan obstruktif yang di tandai oleh spasme


akut otot polos bronkus yang menyebabkan obstruksi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus. (corwin, E.J.2001:430)  
2. Asma adalah keadaan klinik yang di tandai oleh masa penyempitan
bronkus yang reversible di pisahkan oleh masa di mana ventilasi relative
mendekati normal (Price Sylvia,1994:149)  
3. Asma adalah mengi berulang dan/ dan atau batuk persisten dalam
keadaan di mana asma adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab
lain yang lebih jarang telah di singkirkan .
B. Etiologi

1. Faktor ekstrensik (alergi)  


Biasanya terjadi pada anak- anak dan mengikuti penyakit alergi lain seperti ekzim 80-85%,
penderita asma alergi di anggap sebagai atopik di cetuskan oleh kontak dengan allergen
pada penderita yang sensitive.  
a. Adanya interaksi antigen Ig E. pada saat interksi akan di lepaskan zat mediator aktif,
seperti: histamin slow reaction of nanpilaxis (SRA-A), serotonin bradikinin. Zat tersebut
terutama histamine secara langsung menyebabkan penyempitan bronkus (broncopasme),
edema, produksi kelenjar sepanjang saluran nafas.  
b. Adanya interaksi antigen dengan imunoglobin(Ig G) pada reaksi ini juga di lepaskan zat
mediator aktif yang menyebabkan bronkopasme yang lebih lama dari reaksi type Ig E.
kasus ini di jumpai pada serangan asma yang berhubungan dengan pekerjaan (occupational
asma).  
lanjutan

2. Faktor intrensik (non alergi )  


Biasanya terjadi pada orang dewasa di atas 35 th. Serangan sering kali
dicetuskan oleh infeksi pada sinus atau cabang bronchial. Golongan ini
kuranga jelas landasan dan peranan reaksi imunologik dalam
mencetuskan asma bronchial.
C.Patofisiolgi
Patofisiologi asma tampaknya melibatkan suatu hioperresponsivitas reaksi
peradangan.Pada respon alergi di saluran nafas, antibody Ig E berkaitan dengan allergen
dan menyebabkan degranulasi pada sel. Akibat degranulasi tersebut histamine di
lepaskan. Histamine menyebabkan kontraksi otot polos bronkiolus. apabila respon
histaminya berlebihan, maka dapat timbul spasme asmatik. Karena histamine juga
merangsang pembentukan mucus dan meningkatkan permeabilitas kapile, maka juga
akan terjadi kongesti dan pembengkakan ruang interstisium paru. Individu yang
mengalami asma mungkin memiliki respon Ig E yang sensitive berlebihan terhadap
suatu allergen atau sel- sel mastinya terlalu mudah mengalami degranulasi.
Di manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah
bronkopasme, pembentukan mucus, edema dan obstruksi aliran udarayang masuk akan
terganggu atau tidak maksimal, respon fisiologi dari ituadalah nafasyang cepat atau
terjadisesak nafas, rangsangan psikologis dapat mencetuskan suatu rangsangan asma
karena rangsangan simpatis menyebabkan kontriksi otot polos bronkiolus.
D.PENYEBAB ASMA

Berikut adalah beberapa hal yang dapat memicu dan menjadi penyebab asma:

1.Infeksi, terutama yang berhubungan dengan saluran napas atas seperti flu
2.Bulu binatang
3.Asap rokok, polusi udara
4.Obat-obatan, misalnya obat pereda sakit anti-inflamasi nonsteroid seperti
aspirin dan ibuprofen
5.Emosi berlebihan, misalnya tertawa terbahak-bahak
6.Alergi makanan, misalnya alergi kacang-kacangan
7.Stres
8.Cuaca, termasuk perubahan suhu udara, udara dingin, lembap
9.Kondisi dalam ruangan yang lembap atau berdebu
10.Olahraga
E.GEJALA ASMA

Gejala asma yang memburuk secara signifikan disebut serangan asma. Serangan asma
biasanya terjadi dalam kurun waktu 6-24 jam,
atau bahkan beberapa hari. Meskipun begitu, ada beberapa penderita yang gejala asmanya
memburuk dengan sangat cepat kurang
dari waktu tersebut.
Selain sulit bernapas, sesak dada, dan mengi yang memburuk secara signifikan, tanda-
tanda lain serangan asma parah dapat meliputi:
1.Inhaler pereda yang tidak ampuh lagi dalam mengatasi gejala.
2.Gejala batuk, mengi dan sesak di dada semakin parah dan sering.
3.Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
4.Bibir dan jari-jari yang terlihat biru.
5.Denyut jantung yang meningkat.
6.Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
7.Adanya penurunan arus puncak ekspirasi.
F. Komplikasi

1. STATUS ASMATIKUS
2. ATELEKTASIS
3. HIPOKSEMIA
4. PNEUMOTHORAKS
5. EMFISEMA
THANKYOU…

Anda mungkin juga menyukai