Anda di halaman 1dari 24

PARAGRAF , BENTUK DAN TEKNIK

PENGEMBANGANNYA

Oleh
Ahmad Saifi Athoillah, S.Hum., M.M.

POLITEKNIK NEGERI MALANG PSDKU KEDIRI 2021

1
OUTLINE
1. Pengertian paragraf
2. Unsur-unsur paragraf
3. Struktur paragraf
4. Syarat paragraf
5. Macam penempatan pokok pikiran/gagasan
utama
6. Teknik pengembangan paragraf
7. Jenis wacana

2
1. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah rangkaian beberapa kalimat
yang saling bertautan dan mangungkapkan satu
ide atau gagasan (memiliki satu pikiran utama
dan beberapa pikiran penjelas).
Penulisan paragraf pada kalimat awal menjorok e
dalam 7 ketukan (2 tab)
2. UNSUR-UNSUR PARAGRAF
 Apabila sebuah paragraf itu bukan paragraf deskriptif atau

naratif, secara lahiriah unsur paragraf itu berupa:


a. kalimat topik atau kalimat utama;

b. kalimat pengembang atau kalimat penjelas;

c. kalimat penegas;

d. kalimat, frasa, atau kata transisi (konjungsi: dan, lalu,


bahkan, lalu, namun, tetapi, sebelah, jauh, dekat,
sehingga, akibatnya, sebaliknya,.

4
2. UNSUR-UNSUR PARAGRAF
 Paragraf terdiri atas 1 kalimat topik/gagasan dan beberapa
kalimat penjelas.
 Selain kalimat topik dan penjelas, paragraf dapat
dilengkapi pula dengan kalimat penyimpul/penegas.
 Lazimnya 1 paragraf terdiri atas 4-7 kalimat penjelas.

SEMAKIN SEDIKIT JUMLAH KALIMAT PENGEMBANG,


SEMAKIN MISKIN ATAU MINIM INFORMASI DI DALAM
PARAGRAF. NAMUN, JIKA TERLALU BANYAK JUMLAHNYA,
MAKA IDE DI DALAM PARAGRAF AKAN SULIT UNTUK
DIPAHAMI.

5
 Pasar modal mempunyai peranan penting dalam
perekonomian nasional, karena memberikan gambaran mengenai
kondisi perekonomian negara. Pasar modal juga menjadi alternatif
penghimpunan dana masyarakat selain sistem perbankan. Berdasarkan
fungsinya pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian
(Subagyo, 2019). Fungsi pertama, sebagai sarana bagi perusahaan
mendapatkan dana dari masyarakat untuk pengembangan usaha,
penambahan modal kerja dan lain lain. Fungsi kedua, sebagai sarana
masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti
saham, obligasi, reksadana dan lainnya. Masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya untuk meningkatkan keuntungan.

Catatan:
Kalimat berwarna merah = kalimat utama/pokok.
Kalimat berwarna hitam = kalimat penjelas.

6
3. STRUKTUR PARAGRAF
 Apabila unsur (1) sebagai topik/utama, (2) sebagai kalimat pengembang

atau penjelas, (3) sebagai kalimat penegas, dan (4) sebagai kalimat,
frasa, atau kata transisi, struktur paragraf memiliki berbagai
kemungkinan, antara lain:
a) struktur(1), (2), (4), dan (3);

b) struktur(1), (2), (3);

c) struktur(1), (2);

d) struktur(2), (1);

e) struktur(2), (4), (1);

f) struktur(1), (4), (2), (3); dan

g) struktur(2), (3), (4), (1).

7
4. PERSYARATAN PARAGRAF
1. Kesatuan (Kohesi)
 Setiap paragraf hanya mengandung satu pikiran pokok. Oleh sebab itu, kalimat-
kalimat pengembangnya harus mendukung pikiran-pikiran pokok tersebut dan tidak
boleh menyimpang dari pikiran pokok yang ada.
2. Keselarasan (Koherensi)
 Kepaduan suatu paragraf dapat dibangun dengan memperhatikan dua unsur
pokok, yaitu (1) unsur kebahasaan yang menunjukan pertalian antara kalimat seperti
repetisi atau pengulangan, kata ganti yang berupa deiksis, dan kata transisi yang
berupa ungkapan penghubung, (2) pemerincian dan urutan isi paragraf.
3. Kelengkapan (Pengembangan)
 Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
pengembang/ penjelas secara lengkap untuk menunjang pikiran pokoknya.
5. PENEMPATAN POKOK
PIKIRAN/GAGASAN UTAMA
a) Di awal = paragraf deduktif
b) Di akhir = paragraf induktif
c) Di awal dan di akhir = paragraf campuran
(abduktif)
d) Di semua kalimat =deskriptif dan naratif

9
6. TEKNIK PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1) Berdasarkan Tekniknya
 a. Cara Umum-Khusus
 b. Cara Khusus-Umum
 c. Cara General
 d. Cara Klimaks atau Antiklimaks
2) Berdasarkan Isinya
 a. Cara Definisi Luas
 b. Cara Sebab-Akibat
 c. Cara Akibat-Sebab
 d. Cara Analogi
 e. Cara Kronologi
 f. Cara Perbandingan dan Pertentangan
 c. Cara Contoh-contoh
10
6. TEKNIK PENGEMBANGAN
PARAGRAF
1. Berdasarkan Tekniknya :
a. Umum-Khusus
Paragraf dimulai dengan pikiran utama (pernyataan
umum) kemudian diikuti pikiran-pikiran penjelas
(pernyataan khusus).
Contoh
Di lapisan stratosfer, ozon sangat bermanfaat bagi bumi. Ozon
diibaratkan sebagai benteng bagi kehidupan di bumi. Penutupan ozon di
lapisan stratosfer mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet matahari yang
sampai di permukaan bumi meningkat. Hal ini berarti mengancam kehidupan
di bumi beserta ekosistemnya. Padahal, berdasarkan penelitian dan
pengamatan saat ini lapisan ozon di atas Antartika telah berlubang. Bahkan,
setiap tahun lubang itu semakin besar.
b. Khusus-Umum
Paragraf dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas
(pernyataan khusus) kemudian diikuti pikiran utama
(pernyataan umum).
Contoh
Biasanya pelajar bahasa mampu menulis setelah menguasai tiga
keterampilan yang lain. Dibandingkan tiga keterampilan bahasa yang lain,
keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan keterampilan
menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan seperti
grafologi, struktur bahasa, penguasaan kosakata, dan unsur di luar bahasa
itu sendiri yang akan menjadi isi dari karangan. Baik unsur bahasa maupun
unsur di luar bahasa harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan
karangan yang runtut dan padu. Oleh karena itu, keterampilan menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang paling sulit dikuasai oleh
pembelajar bahasa.
c. Generalisasi
Paragraf yang diawali dengan sejumlah fakta atau
fenomena khusus yang memiliki kemiripan menuju ke
sebuah kesimpulan.
Contoh
Tembaga jika dipanaskan akan memuai. Besi jika
terkena panas juga akan memuai. Perak jika dipanaskan
pun akan memuai. Dengan demikian, logam jika
dipanaskan akan memuai.
d. Paragraf klimaks dan anti-klimaks
Paragraf klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula diperinci
dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah
kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain
hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya.

Paragraf antiklimaks adalah penulis mulai dari suatu gagasan


atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian
perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih
rendah hingga yang paling rendah.

14
2. Berdasarkan Isinya
a. Definisi
Paragraf yang memberikan batasan tentang sesuatu
yang menguraikan dengan beberapa kalimat.
Contoh
Limbah yang dihasilkan oleh pabrik bisa dikelompokan
menjadi dua yaitu limbah organik dan anorganik. Limbah
organik adalah limbah yang gampang busuk. Limbah
anorganik adalah limbah yang tidak mudah busuk.
b. Sebab-Akibat
Paragraf yang diawali dengan perstiwa-peristiwa
yang menjadi sebab dan diakhiri dengan peristiwa yang
menjadi akibatnya.
Contoh
Indonesia memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pertanian.
Mengubah sumber daya potensial menjadi sumber daya nyata memerlukan
dana yang besar, teknologi yang cocok, petani yang cakap, dan kesiapan
kelembagaan. Pembukaan lahan gambut satu juta hektar di Kalimantan
ternyata gagal karena teknologi yang digunakan tidak tepat, petani tak siap
apalagi soal kelembagaannya. Hanya komoditi kelapa sawit yang diminati
oleh investor, tetapi kita belum siap mengatur masalah kelembagaannya.
Hal itu tercermin dari lemahnya pengaturan tata ruang dan dampak
lingkungan, sehingga menimbulkan banjir di mana-mana, sengketa tanah
dengan penduduk setempat dan sebagainya.
c. Akibat-Sebab
Paragraf yang diawali dengan perstiwa-peristiwa yang
menjadi akibat kemudian diutarakan peristiwa-peristiwa
yang menjadi penyebabnya.
Contoh
Bonbon tidak naik kelas. Hal ini terjadi karena
kesalahannya sendiri. Dia malas belajar. Sekolah juga sering
membolos. Jika ada waktu senggang, dia menggunakannya
untuk hal-hal yang tidak penting seperti bermain dan jalan-
jalan.
Sebab-Akibat 1-Akibat 2
Paragraf yang dimulai dari suatu sebab yang dapat
menimbulkan lebih dari satu akibat. Akibat yang pertama
menimbulkan akibat yang kedua.
Contoh
Krisis minyak bumi yang disebut juga krisis energi,
menambah parahnya inflasi. Dalam waktu singkat, harga
minyak naik empat kali lipat. Biaya transportasi ikut naik.
Ongkos produksi pun naik karena pabrik banyak
menggunakan minyak bumi. Akibatnya, harga barang
menjadi tinggi pula.
d. Analogi
Paragraf yang menjelaskan sesuatu yang belum
dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yang
sudah dikenal.
Contoh
Merawat tanaman hias sama halnya dengan merawat anak.
Merawat anak memerlukan cinta, kasih sayang, dan asupan
makanan yang bergizi. Demikian pula halnya dengan
merawat tanaman hias, untuk mendapatkan tanaman yang
bagus perlu perawatan dengan cinta, kasih sayang, pupuk,
dan air.
e. Kronologi
Paragraf yang disusun berdasarkan urutan waktu
kejadian.
Contoh
Dini hari Bu Ratna sudah bangun. Dia mempersiapkan
dagangannya. Kemudian ia bersiap-siap ke pasar.
Sesampainya di pasar, dia langsung membuka lapak dan
menata sayuran yang dibawanya.
f. Perbandingan
Paragraf yang mengungkapkan persamaan dan
perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh
Mangga, pepaya, pisang, durian, dan sebagainya
merupakan jenis tumbuh-tumbuhan. Sebagaimana jenis
tumbuhan yang lain, tumbuh-tumbuhan tersebut sangat
memerlukan air. Begitu pula dengan sapi, kuda, anjing,
kucing dan sebagainya. Binatang-binatang tersebut dan
binatang-binatang lainnya sangat membutuhkan air.
g. Teknik Pengembangan Contoh
Paragraf yang mengungkapkan suatu pernyataan
yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Contoh
Koleksi seni Museum Sonobudoyo sangat beragam dan
jumlahnya mencapai 40.000 buah. Semua koleksi meliputi
berbagai bidang ilmu, misalnya arkeologi, etnografi, dan
berbagai jenis koleksi lain.
Bentuk-Bentuk Wacana
1. Deskripsi  menggambarkan
2. Narasi  mengisahkan (alur dan tokoh)
3. Eksposisi  memaparkan fakta
4. Argumentasi  pendapat
5. Persuasi  ajakan/imbauan/anjuran
Daftar pustaka
Alek, Achmad. HP. 2011. Bahasa Indonesia
Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit
Kencana.
Wijaya SH, Candrayani A, Hendarwat IES,
Agustinus JW. 2017. Bahasa Indonesia:
Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.
Depok: Raja Garfindo.

24

Anda mungkin juga menyukai