Anda di halaman 1dari 24

KEGRAMATIKALAN

KALIMAT

OLEH
AHMAD SAIFI ATHOILLAH, S.HUM, MM

POLINEMA 2020
KALIMAT DALAM KARANGAN ILMIAH

1. Bersifat efektif (kalimat yang efektif)


2. Mematuhi kaidah gramatikal, dan
3. Bersifat lugas
KALIMAT DALAM KARANGAN ILMIAH
KALIMAT YANG GRAMATIKAL
 Kalimat yang memenuhi kaidah atau aturan-aturan
gramatika atau tata bahasa.
 Aturan gramatika harus memenuhi tata kalimat (sintaksis),
tata frasa (frasiologi), tata morfem (morfologi) dan tata
fonem (fonemik, fonologi).
 Kaidah gramatika menyangkut masalah kata, pembentukan
kata (berimbuhan, kata ulang, kata gabung) dan
penggunaannya, serta masalah struktur dan penyusunan
kalimat.
KALIMAT YANG GRAMATIKAL

1. Subjek dan predikat pada kalimat mayor


2. Predikat dan objek harus erat
3. Tempat keterangan tambahan
4. Pelaku verba pasif
5. Tanpa kalimat inversi
6. Konstruksi sintesis
7. Konjungsi pada kalimat majemuk
8. Kata dan lain-lain atau dan sebagainya
9. Bukan konjungsi korelatif
10. Tanpa anteseden kosong
11. Kata kerja bantu (kopula)
1. SUBJEK DAN PREDIKAT PADA KALIMAT MAYOR
(KALIMAT LENGKAP)

Kalimat Mayor adalah kalimat yang sekurang-


kurangnya mengandung dua unsur pusat, yakni
subjek dan predikat (S-P).
Pola kalimat mayor terbagi atas:
• Subjek predikat (S-P)
• Subjek predikat objek (S-P-O)
• Subjek predikat objek keterangan (S-P-O-K).
2. PREDIKAT DAN OBJEK HARUS ERAT

Contoh:
 Para anggota DPR sibuk membicarakan tentang UU Cipta
Kerja pada masyarakat luas.

Pada kalimat diatas:


Predikat = sibuk membicarakan
Objeknya = UU Cipta Kerja.
Kita lihat antara predikat dan objek terdapat kata “tentang”
yang harusnya ditanggalkan sehingga kalimatnya menjadi

 Para anggota DPR sibuk membicarakan UU Cipta Kerja pada


masyarakat luas.
3. TEMPAT KETERANGAN TAMBAHAN

Keterangan tambahan harus terletak langsung di sebelah kanan unsur yang


diterangkan. Perhatikan contoh berikut!

 Kenakalan remaja banyak menjadi bahan pembicaraan dalam


masyarakat terutama mengenai penyalahgunaan obat terlarang.

a. Subjek = kenakalan remaja


b. predikat = banyak menjadi
c. objeknya = bahan pembicaraan dalam masyarakat.

Bagian terutama mengenai penyalahgunaan obat terlarang itu


sebenarnya adalah keterangan tambahan pada unsur subjek sehingga seharusnya
bagian tersebut diletakkan langsung di sebelah subjek. Kalimatnya menjadi

 Kenakalan remaja, terutama mengenai penyalahgunaan obat terlarang


banyak menjadi bahan pembicaraan dalam masyarakat.
4. PELAKU VERBA PASIF
 Frasa verba pada kalimat pasif yang pelakunya kata ganti orang
(seperti saya, kami, dan mereka) harus mengikuti pola aspek +
pelaku + verba. Contoh:
Kalimat yang salah Perbaikan

Surat Saudara kami sudah terima. Surat Saudara sudah kami terima.
aspek + pelaku + verba

Rumah ini sudah dijual oleh kami. Rumah ini sudah kami jual.
aspek + pelaku + verba
Contoh kalimat pasif
Andika menyapu halaman rumah. (k. aktif)
 Halaman rumah disapu oleh Andika.
Latihan Mandiri verba kalimat pasif
Dengan verba di- Dengan verba berawalan
persona pelaku

Cerpen itu dibaca oleh saya. Cerpen itu saya baca.

__________________ kami. ________ kami baca.

__________________ kamu. ________ kamu baca.

__________________ Anda. ________ Anda baca.

__________________ dia. ________ ia baca (dibacanya).

__________________ beliau. ________ beliau baca.


4. PELAKU VERBA PASIF (Lanjutan)

Bila pada kalimat pasif tersebut pelakunya adalah nama diri (seperti
Hasan), nama perkerabatan (seperti ayah), nama jabatan (seperti
lurah), atau nama pangkat (seperti letnan) maka polanya adalah
verba berawalan di + (oleh) + pelaku

Contoh:
 Pohon duren itu ditanam oleh Hasan.
aspek + verba di + oleh+ pelaku
Akan tetapi, kalau pelakunya berupa kata ganti orang ketiga dia,
maka polanya adalah verba berawalan di diikuti oleh kata ganti
nya.

Contoh:
 Pakaian itu dijemurnya sampai kering.
5. TANPA KALIMAT INVERSI

 Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya (P


–S ).
 Jangan menggunakan bentuk kalimat inversi. Maksudnya, predikat tidak
boleh berada di sebelah kiri subjek.

Contoh:
 Menjelang penyelenggaraan muktamar satu abad Muhammadiyah kini
meniup kencang isu intervensi ke salah satu ormas terbesar di
Indonesia tersebut.

a. Subjek = isu intervensi


b. Predikat = meniup kencang terletak di sebelah kiri subjeknya. Oleh
karena itu, agar berpola subjek-predikat kalimatnya menjadi:

 Menjelang penyelenggaraan muktamar satu abad Muhammadiyah kini, isu


intervensi meniup kencang ke salah satu ormas terbesar di Indonesia
tersebut.
6. KONSTRUKSI SINTESIS

Harus menggunakan konstruksi sintesis, bukan


konstruksi analitis, karena konstruksi analitis
menggunakan bahasa Melayu (Indonesia) yang
bukan merupakan bahasa baku.
Contoh:
Konstruksi Analitis Konstruksi Sintesis
anaknya
dia punya anak
mereka
dia orang
menderita
mengalami penderitaan
7. KONJUNGSI PADA KALIMAT MAJEMUK

Kalimat majemuk, baik kalimat majemuk subordinatif maupun kalimat


majemuk koordinatif harus memiliki konjungsi. Fungsi konjungsi adalah
untuk menghindari penafsiran yang ambigu. Perhatikan contoh berikut!

 Raja sakit, permaisuri meninggal.

Kalimat tersebut tidak memiliki konjungsi sehingga maknanya dapat


ditafsirkan (1) hubungan penjumlahan, (2) hubungan sebab akibat, (3)
hubungan waktu atau hubungan lain.

Perhatikan perbaikan kalimat tersebut!

 Raja sakit dan permaisuri meninggal


 Raja sakit karena permaisuri meninggal.
 Raja sakit ketika (sebelum, sesudah) permaisuri meninggal.
8. KATA DAN LAIN-LAIN ATAU DAN SEBAGAINYA

Jangan menggunakan kata “dan lain-lain” atau


“dan sebagainya” dalam perincian.

Contoh:
Dulu di Pasar Minggu banyak buah-buahan seperti
papaya, pisang, jambu, mangga, dan sebagainya.

Kalimat perbaikan
Dulu di daerah Pasar Minggu banyak buah-buahan
seperti papaya, pisang, mangga, dan duku.
9. BUKAN KONJUNGSI KORELATIF

Pada kalimat majemuk subordinatif hanya ada satu konjungsi.


Simak kalimat berikut!

 Meskipun sudah berkali-kali diperingatkan, tetapi mereka masih


saja berdagang di trotoar jalan.

Pada kalimat tersebut terdapat dua buah konjungsi, yakni


meskipun yang menyatakan ‘kesungguhan’ dan konjungsi tetapi
yang menyatakan ‘kebalikan’. Makna klausa kedua mereka masih
saja berdagang di trotoar sebenarnya sudah menyatakan kebalikan
atau pertentangan dari klausa pertama. Oleh karena itu, konjungsi
tetapi yang terdapat dalam klausa kedua itu harus ditanggalkan
sehingga kalimatnya menjadi

 Meskipun sudah berkali-kali diperingatkan, mereka masih saja


berdagang di trotoar jalan
10. TANPA ANTESEDEN KOSONG

Jangan membuat kalimat dengan kata-kata anteseden kosong


seperti kata-kata “di mana, dari mana, yang mana, hal
mana, kepada siapa, dari siapa, apa yang, sebagaimana”.

Contoh:
 Rumah di mana para tersangka teroris bersembunyi
digerebek Densus 88.

Kalimat tersebut dapat menjadi :


 Rumah tempat para tersangka teroris bersembunyi digerebek
Densus 88.
 Rumah para tersangka teroris bersembunyi digerebek Densus
88.
di mana = tempat
dari mana= tempat (asal)
yang mana = benda
hal mana = perihal
kepada siapa= ke orangnya
dari siapa = orang
apa yang = perihal
11. KATA KERJA BANTU (KOPULA)

Kata kerja bantu (kopula) “adalah, ialah, merupakan,


yaitu” hanya digunakan pada kalimat yang subjek atau
predikatnya berupa frasa yang relatif panjang.
“adalah, ialah, merupakan, yaitu = untuk menyatakan
definisi, penguraian istilah yang dijelaskan dengan LENGKAP.

Penggunaan yang salah


 Ibu saya adalah guru SMP di Jakarta.

Penggunaan yang benar


 Mereka yang berhak memilih dalam pemilu bulan depan
adalah orang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan
memiliki KTP DKI.
1. Hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan
bahwa pelaku tindak kejahatan itu orang kidal.
2. Warga masyarakat harap tenang dan waspada.
3. Berdasarkan pengarahan pimpinan menyatakan bahwa
penerimaan mahasiswa baru dapat dilakukan secara
bertahap.
4. Konferensi tingkat tinggi Negara nonblok tidak
memutuskan tempat penyelenggaraan konferensi
berikutnya .
5. Kita ketahui bahwa panas matahari dapat dijadikan
sumber energi.
Jawaban

1. Hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan


bahwa pelaku tindak kejahatan itu orang kidal. (benar)
2. Warga masyarakat harap tenang dan waspada. (benar)
3. Berdasarkan pengarahan pimpinan menyatakan bahwa
penerimaan mahasiswa baru dapat dilakukan secara
bertahap. (benar)
4. Konferensi tingkat tinggi Negara nonblok tidak
memutuskan tempat penyelenggaraan konferensi
berikutnya.
5. Kita ketahui bahwa panas matahari dapat dijadikan
sumber energi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai