Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 3

JENIS-JENIS KALIMAT

PSDKU Polinema di Kota Kediri 2021 LOGO


KLASIFIKASI KALIMAT
Kalimat
Susunan Kelengkapan Kategori
Isi/fungsi Jumlah klausa Proporsinya
S-P-nya unsurnya
Pengisi P-nya

Versi Mayor Deklaratif Tunggal Sederhana Nominal Verbal

Inversi Minor Interogatif Majemuk Luas Aktif pasif

Imperatif Transitif
Transitif

Eksklamatif Semitransitif

Intransitif

www.themegallery.com LOGO
1. Berdasarkan susunan S-P nya
A. Kalimat Versi B. Kalimat Inversi
Kalimat yang memiliki unsur pola kalimat Kalimat yang predikatnya mendahului subjek
yang berurutan, yaitu S-P-O-K-Pel. dan berfungsi untuk menegaskan makna
Ciri- ciri: kalimat.
 Memiliki pola : S-P / S-P-O / S-P-Pel / S-
Ciri-ciri:
P-Ket/ S-P-O-Pel / S-P-O-K.
 Subjek mendahului predikat - Predikat mendahului subjek : P-S / P-O-
 Makna kalimat versi lebih lemag dibanding S / P-Pel-S / P-O-Pel-S / P-O-S-K / P-
kalimat inversi Pel-S-K / P-O-Pel-S /K
- Selalu didahului dengan kata kerja
Contoh : - Makna kalimat lebih tegas dibandingkan
 Aku   berjalan   sejauh tiga kilometer. dengan kalimat versi
 S            P                       K Contoh :
 Diah   membeli   sepatu   di Pasar Anyer
Makan udangnya!
 S            P              O                     K
P S
Bawa   gadis itu   ke hadapanku!
P             S                   K

www.themegallery.com LOGO
2. Berdasarkan kelengkapan unsurnya
A. Kalimat Mayor
 Kalimat lengkap yang sekurang-kurangnya mempunyai dua unsur utama (S-
P): Polanya bisa (S-P, S-P-O, S-P-O-K)
 Contoh: Adik Menangis.

B. Kalimat Minor
 Kalimat yang hanya mengandung satu unsur saja (S) saja ; (P) saja ; (O) saja;
(K) saja:
 Kalimat Tanpa Subyek : Kalimat Minor yang tidak mempunyai subyek.

 Kalimat Satu Kata : Kalimat Minor dengan satu kata.
Contoh:
Lari !
Diam !
Lho, dia ?

www.themegallery.com LOGO
3. Berdasarkan isi / fungsinya
A. Kalimat Deklaratif
 Biasanya dikenal dengan kalimat berita.
 Bertujuan untuk menyampaikan informasi
 Penulisannya diakhiri dengan tanda titik (.)
Contoh :
a. Ari tengah berlari ke hutan. (memberitahu kepastian)
b. Aku menolak hadir dalam acara tersebut. (memberitahu pengingkaran)
c. Pemain baru itu sepertinya tidak perlu dikhawatirkan. (memberitahu kesangsian)

B. Kalimat Interogatif
 Biasanya dikenal dengan kalimat tanya.
 Bertujuan mencari tahu suatu informasi atau jawaban atau respon dari lawan bicara.
 Biasanya ditandai dengan adanya kata tanya 5 W + 1 H( apa, siapa, berapa,
kapan,dll)
 Penulisannya diakhiri dengan tanda tanya (?)
Contoh:
a. Di mana kamu tinggal sekarang?
b. Siapa yang mengantarkanmu ke rumah tadi?
c. Kapan terakhir kali Anda melihat pria tersebut?

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
C. Kalimat Imperatif
 Bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
 Penulisannya diakhiri dengan tanda seru (!)
 Intonasi akhirnya meninggi.
 Pemakaian partikel penegas (-lah), penghalus (tolong,coba), dan kata tugas ajakan (mari,
ayo), harapan, permohonan, atau larangan.
Contoh :
a. Tolong ambilkan kertas di meja itu! (permohonan)
b. Jangan mendekat! (larangan)
c. Mari kita jaga kelestarian hutan lindung! (ajakan)

D. Kalimat Eksklamatif
 Biasanya dikenal dengan kalimat seru.
 Bertujuan untuk mengungkapkan perasaan kagum atau heran.
 Biasanya ditandai dengan kata alangkah, betapa, bukan main jika bertemu dengan
kalimat berpredikat adjektiva.
 Penulisannya diakhiri dengan tanda seru (!)
Contoh :
a. Wah, indah sekali pantainya!
b. Hore, aku menang!
c. Betapa bebasnya pergaulan mereka!
d. Bunga mawarnya bukan main indahnya !

www.themegallery.com LOGO
Analisislah jenis kalimat dibawah ini

1. Mari, kita pergi sekarang.


2. Kalian pergi sekarang.
3. Coba, jangan pergi sekarang.
4. Pergilah sekarang!
5. Janganlah pergi sekarang!
6. Pergi !

www.themegallery.com LOGO
4. Berdasarkan jumlah klausa
A. Kalimat cl
Kalimat yang memiliki satu klausa ( memiliki satu subjek dan satu predikat).
Ciri-ciri :
1. Memiliki miminal S dan P
2. Bisa ditambah dengan O/ Pel/K
3. Pola dasar kalimat tunggal :
a. Kata Benda + Kata Benda
b. Kata Benda + Kata Kerja
c. Kata Benda + Kata Sifat
d. Kata Benda + Kata Numeralia
e. Kata Benda + Kata Depan
4. Kalimat Tunggal berfrasa Nomina.Dalam kalimatnya terdapat frasa nomina.
Contoh:
a. Wanita cantik itu pergi. [S (FN)-P]
b. Mereka membentuk kelompok belajar. [S-P-O(FN)]
5. Kalimat Tunggal berfrasa Verba : dalam kalimatmya menggunakan frasa verba.
Contoh:
a. Denada akan menyanyi. [ S-P(FV)]
b. Mereka telah membentuk kelompok paduan suara. [ S-P(FV)-O(FN)]

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
B. Kalimat majemuk : kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Dibagi menjadi 4 :
1. Majemuk Setara
2. Majemuk Bertingkat
3. Majemuk Rapatan
4. Majemuk Campuran

1. Kalimat Majemuk Setara


 Memiliki dua klausa yang sifatnya sederajat yang digabungkan melalui konjungsi.
 Kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat
sendiri apabila konjungsinya dilepaskan.
 Biasanya menggunakan konjungsi koordinatif, yaitu dan, atau, sedangkan, lalu,
kemudian, tetapi, melainkan, serta, hanya, lagipula,padahal, dll.
Contoh Kalimat :
1. Anda datang ke rumah saya atau saya datang ke rumah Anda.
S P K konj S P K
2. Kakak belajar dan adik bermain.
S P Konj S P

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
- Memiliki dua klausa yang sifatnya tidak sederajat (Induk&anak) yang digabungkan melalui
konjungsi.
- Kedua klausa bersifat Subordinatif sehingga ada salah satu yang dapat berdiri menjadi
kalimat sendiri apabila konjungsinya dilepaskan ada yang tidak bisa menjadi kalimat
lengkap.
- Induk kalimat bisa berdiri sendiri, sedangkan anak kalimat berada setelah konjungsi.
- Menggunakan konjungsi subordinatif yaitu ketika, walaupun, sebab, karena,
meskipun, saat, jika, apabila, agar, untuk, bahwa, sehingga, andaikan, seandainya, dll
Contoh :
1. Saya mendengar bahwa dia akan berangkat besok pagi.
S P Konj S P K
Klausa induknya : Saya mendengar
Klausa anaknya : bahwa dia akan berangkat besok pagi
2. Deni sering terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.
S P K Konj P K

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
3. Kalmat Majemuk Rapatan
- Memiliki dua klausa atau lebih yang sifatnya sederajat.
- Terdapat unsur klausa (S/P/O) yang berulang.
- Perulangannya bisa dipisahkan dengan konjungsi dan, serta atau juga; atau pun dengan
tanda koma (,)
Contoh :
1. Indra dan Ratih menghadiri konferensi ilmiah di Bandung.
Klausa 1 : Indra menghadiri konferensi ilmiah di Bandung
Klausa 2 : Ratih menghadiri konferensi ilmiah di Bandung
Klausa 1 dan Klausa 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama,
namun subjeknya ( Indra, Ratih) berbeda. Karena itulah, dalam
penggabungannnya, hanya subjeknya yang dirapatkan dengan konjungsi dan.

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
4. Kalimat Majemuk Campuran
- Gabungan dari KMS atau pun rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.
- Dijumpai dua konjungsi atau lebih yang bisa bersifat koordinatif atau subordinatif.
- Jumlah klausa dalam kalimat ini lebih dari dua.
Contoh :
1. Ibu, ayah, dan kakak berangkat menghadiri acara penting di Istana Negara meskipun
harus meninggalkanku sendiri di rumah.
Klausa 1 : ibu berangkat menghadiri acara penting di Istana Negara
Klausa 2 : ayah berangkat menghadiri acara penting di Istana Negara
Klausa 3 : kakak berangkat menghadiri acara penting di Istana Negara
Klausa 4 : harus meninggalkanku sendiri di rumah
Ket :
Klausa 1-3 merupakan induk kalimat yang berupa kalimat majemuk rapatan dengan konjungsi
koordinatif, sedangkan klausa ke-4 adalah klausa yang memiliki hubungan subordinatif yang
menjadi anak kalimat.

www.themegallery.com LOGO
5.Berdasarkan proporsinya
A. Kalimat sederhana
Yaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa. Kalimat ini terdiri atas 2 jenis yaitu
kalimat tidak berklausa dan kalimat berklausa satu.
1. Kalimat tak berklausa adalah kalimat yang tidak terdiri dari klausa.
Contoh:
Selamat pagi!
Pergi!
2.  Kalimat yang berklausa satu adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa. Contoh:
 Lembaga itu menerbitkan majalah Akuntansi.

B. Kalimat luas
Yaitu kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Contoh:
Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadaku.
klausa 1 = ia mengakui
Klausa 2 = ia jatuh cinta kepadaku

www.themegallery.com LOGO
6. Berdasarkan kategori pengisi - P
 1. Kalimat nominal
 2. Kalimat verbal (terdiri atas kalimat aktif
dan kalimat pasif). Kalimat aktif terdiri
atas aktif transitif dan aktif intransitif).

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
A. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata benda
atau frase benda. Contoh :
1. Saya seorang laki-laki.
2. Karangannya hanya novel dan cerpen.
3. Penduduknya petani kelapa.

 Predikat (seorang laki-laki, hanya novel dan cerpen, petani kelapa) adalah
frase benda

B. Kalimat verbal yaitu kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata kerja.
Contoh:
Saya akan pergi ke jakarta besok pagi
Wayan mengendarai mobil sewaan

 Predikat (kata pergi dan mengendarai) termasuk kata kerja

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
1. Kalimat Aktif b. Kalimat Aktif Semitransitif
Kalimat yang memiliki makna subjek Predikatnya menggunakan kata kerja yang tidak
melakukan pekerjaan hanya diikuti oleh objek, tetapi bisa diikuti oleh
a. Kalimat Aktif Transitif pelengkap.
 Kalimat yang subjeknya memerlukan
Ciri-ciri:
kehadiran objek.
 Predikatnya berawalan ber-, me- atau - Predikat berimbuhan ber-, me-, me..i,
memper- ber...an
 Dapat diubah menjadi kalimat pasif.
Contoh : Contoh :
Saya bermain bola.
Keputusan ini   berdasarkan   hasil musyawarah.
 S P O
Kami mengerjakan tugas di rumah S                         P                        Pel
Ratih.
 S P O K
Susilo Bambang Yudhoyono   menjadi   
Bahasa mempersatukan kami.
 S P O S                              P                    
  
Presiden keenam Indonesia.
Pel

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
c. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat yang predikatnya tidak memerlukan kehadiran objek.
Ciri-ciri :
 Biasanya menggunakan predikat berawalan ber- atau imbuhan ber-kan
 Tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif
 Predikat bisa disertai keterangan / Pelengkap

Contoh :
Dia tidur.
 S P
Ayah bekerja di rumah sakit.
 S P K

www.themegallery.com LOGO
Lanjutan
2. Kalimat Pasif
Kalimat yang subjeknya berperan sebagai korban atau yang dikenai
tindakan.
a. Pasif Biasa
Ciri-ciri :
 Predikatnya berimbuhan di-, ter-, ke-an, dan ter-an
 Objek dalam kalimat pasif adalah subjek dalam kalimat aktif
 Biasanya terdapat kata “oleh” dan “dengan” (opsional)
Contoh :
Nasi ditanak oleh Ibu.
 S P O
Permen karet itu tertelan Adik.
 S P O

www.themegallery.com LOGO
Daftar Pustaka
 Alek, Achmad. HP. 2011. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Penerbit Kencana. Jakarta.
 Alwi, Hasan. 2003. Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia
(Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka. 
 Ramlan, M. 1987. Morfologi Satuan Tinjauan Deskriptif.
Yogyakarta: CV. Karyono. 
 Wijaya SH, Candrayani A, Hendarwat IES, Agustinus JW.
2017. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya
Ilmiah. Depok: Raja Garfindo.

www.themegallery.com LOGO
www.themegallery.com
LOGO

Anda mungkin juga menyukai