Anda di halaman 1dari 20

Kalimat:

adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian


kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan
makna yang lengkap.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang


mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan
cara lisan maupun tulisan.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara


naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan
diakhiri dengan intonasi akhir.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin,
kalimat dimulai dengan:
- huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.)
- untuk menyatakan kalimat berita atau yang
bersifat informatif,
- tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan
dan
- tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat
perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi,
baik lisan maupun tertulis, harus memiliki
sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P).
Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut,
pernyataan itu bukan kalimat, melainkan
hanya sebuah frasa.
Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yakni
1. kalimat tunggal
2. kalimat majemuk.
Kalimat tunggal
• Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai
satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan
satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).

Kalimat majemuk
• Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua
pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari
induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak
kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak
konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata
penghubung yang berbeda, sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara
melihat kata penghubung yang digunakannya.

Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:


• Kalimat Majemuk Setara
• Kalimat Majemuk Rapatan
• Kalimat Majemuk Bertingkat
• Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua
kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya sejajar atau sederajat.

Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat


majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni
Penggabungan, Penguatan/Penegasan,
Pemilihan, Berlawanan, dan Urutan Waktu.
Jenis Konjungsi
- Penggabungan …… dan
- Penguatan/Penegasan…. bahkan
- Pemilihan ….atau
- Berlawanan …..sedangkan
- Urutan Waktu…. kemudian, lalu, lantas

Contoh:
• Rani pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
• Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
• Rani pergi ke pasar sedangkan Rudi berangkat ke bengkel.
(kalimat majemuk)
• Reza berangkat ke sekolah, sedangkan ibunya pergi ke pasar.
(kalimat majemuk)
Kalimat majemuk rapatan
• Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan
beberapa kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat, atau objek yang sama. Bagian yang sama
hanya disebutkan sekali.

Contoh:
- Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
- Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
- Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok.
(kalimat majemuk rapatan)
Kalimat majemuk bertingkat
• Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan
dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang
kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat
majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat
dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat
perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
• Berdasarkan kata penghubung (konjungsi),
kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh
macam, yakni syarat, tujuan, perlawanan
(konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat,
perbandingan, penjelasan, dan kenyataan.
Contoh:
-Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
• Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak
kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
• Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah
mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat
cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di
ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Kalimat majemuk campuran
• Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.

Contoh:
• Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
• Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2,
induk kalimat)
• Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai
pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di
kamar, ketika aku datang ke rumahnya kemarin. (kalimat
majemuk campuran)
Pola Kalimat
• Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat
dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar
yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain,
semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar
tersebut kita kembangkan, yang
pengembangannya itu tentu saja harus
didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat
yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti,
belum mengalami perubahan.

Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur


seperti penambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun
pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke
dalam delapan tipe sebagai berikut.
Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat
berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau
kata bilangan.
Misalnya:
• Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
• Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
• Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
• Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S /
P (Kata Bilangan)
• Kalimat Dasar Berpola S P O
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba transitif, dan objek berupa
nomina atau frasa nominal. Misalnya:
• Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O
• Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat,
dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat,
dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
• Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba transitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, dan pelengkap berupa nomina atau
frasa nominal.

• Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P K
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan harus memiliki unsur keterangan
karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba intransitif, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi.

Misalnya:
• Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
Kalimat Dasar Berpola S P O K
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, dan keterangan. subjek
berupa nomina atau frasa nomina, predikat
berupa verba transitif, objek berupa nomina
atau frasa nominal, dan keterangan berupa
frasa berpreposisi.
Misalnya:
• Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam
lemari. = S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba intransitive atau kata sifat,
pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya
• Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
= S / P / Pel. / K
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
• Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa
nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi.

Misalnya:
• Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
= S / P / O / Pel. / K

Anda mungkin juga menyukai