Anda di halaman 1dari 8

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

DOSEN PENGASUH :
ADE SOFA, S.AG.M.A

DIBUAT OLEH :
KELOMPOK 3
KHAIRUNISA ADESTI PUTRI Y.
RINI AGUSTINI
RAMA PRAYUDA
AMINAH TUZZURIA

KELAS:
REGULER PAGI A
PROGRAM STUDI:
ADMINISTRASI BISNIS S1

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)


SETIH SETIO MUARA BUNGO
TAHUN AJARAN 2020/2021
MASYARAKAT BATAK
DENGAN TRADISI
MANGOKKAL HOLI
Masyarakat batak toba yang ada di sumatra utara, mengangkat
martabat sebuah marga adalah dengan menghormati orangtua dan
para leluhur. Salah satunya dengan melaksanakan ritual mangokkal
holi (panaekkon saring-saring) atau memindahkan tulang belulang
leluhur untuk dikumpulkan di satu tempat yang baru.
masyarakat batak toba percaya bahwa kematian bukan akhir
perjalanan hidup, namun justru tahap untuk mencapai kesempurnaan.
Lewat rangkaian mangokkal holi ini maka akan tercapai hasangapon
(kemuliaan) sebuah marga atau keturunan. Jika anda pernah
berkunjung kedanau toba, maka disekeliling kamu akan banyak
makam atau kuburan megah (tugu) yang berlomba dibangun oleh para
keturunan almarhum atau almarhumah.
Tugu yang sudah dibangun, atau dikenal dengan istilah tambak,
siap dipestakan. Pimpinan keluarga yang melakukan ongkal holi
harus mengenakan sortali, yaitu hiasan kepala yang terbuat dari
emas sebagai perlambang keperkasaan dan perlindungan terhadap
seisi rumah.
Seluruh keluarga dari berbagai daerah akan berkumpul, dan
bersiap melakukan pesta mangokkal holi atau eksumasi
Biasanya kerangka yang telah dikeluarkan
dibersihkan oleh adik perempuan mendiang dengan
menggunakan jeruk purut. Diyakini ketika kerangka
disentuh cahaya matahari, itulah saat terakhir
mendiang berhubungan dengan dunia sebelum
dikuburkan kembali ditempat termulia bagi jiwanya
yang disebut dengan tondi.
Upacara dilanjutkan dengan mengutus
sekelompok orang kehutan untuk mencari borotan
atau kayu penambat kerbau persembahan dari kayu
sari marnaek yang berasal dari pohon lalas. Setelah
kayu borotan berdiri tegak, kerbau persembahan
digiring. Langkahnya diamati dengan seksama. Bila
dapat digiring dengan mudah, pertanda kemakmuran
bagi keluarga. Kerbau persembahan lalu di sebelih
sebagai santapan bersama.
Gotong royong menjadi kunci utama. Dari
keturunan perempuan memberikan sumbangan
berupa uang yang diletakkan dalam batang
pohon untuk selanjutnya diberikan pada pihak
keturunan laki-laki. Biaya pesta raturan juta
rupiah pun tertutupi oleh handai taulan.
Sebagai tanda ucapan syukur, prosesi
mangokkal holi dilanjutkan dengan prosesi
mengarak pedang pusaka yang dipercaya
sebagi lambang perwakilan keturunan.
Cuplikan vidio

Anda mungkin juga menyukai