Anda di halaman 1dari 12

Masyarakat Bali Dengan Tradisi Ngaben

D
I
S
U
S
U
N

kelompok 5 : Frandika Pakpahan


M.Arista Sabilah
Lia Udiama
Harni Yanti
Semester : III ( tiga)
Program Studi : S.1 Administrasi Bisnis
Mata Kuliah : Sistem Sosial Budaya Indonesia
Dosen Pengasuh : Ade Sofa, S Ag.,Msi
NGABEN ; Merupakan salah satu upacara yang dilakukan oleh umat hindu
di Bali yang tergolong upacara pitra yadnya ( upacara yang
ditunjukkan kepada leluhur ).
Bentuk- Bentuk Upacara Ngaben

1. Ngaben Swadana
“upacara dengan melibatkan
jenasah yang masih utuh ( tanpa
dikubur terlebih dahulu ).”
2. Ngaben Asti Wedana
“ upacara yang melibatkan kerangka
jenazah yang pernah dikubur kemudian
dibakar.”
3. Swasta
“ upacara yang dilakukan tanpa
memperlihatkan jenazah maupun
kerangka mayat, hal ini dilakukan
karena hal-hal : meninggal diluar
negeri, atau tempat jauh, jenazah tidak
ditemukan.”
4. Ngelungah
“upacara untuk anak yang belum tanggal
gigi.”

5. Warak Kruron
“ upacara untuk bayi yang keguguran.”
Tujuan Upacara Ngaben

 Dengan membakar jenazah maupun simbolisnya kemudian


menghanyutkan abu ke sungai,atau lautmemiliki makna untuk
melepaskan sang roh sehingga dapat bersatu dengan Tuhan.

 membakar jenazah juga merupakan suatu rangkaian upacara untuk


mengembalikan segala unsur badan kasar manusia kepada asalnya
masing-masing agar tidak menghalangi perjalanannya.

 bagi pihak keluarga, upacaraa ini merupakan simbolisasi bahwa


pihak keluarga telah ikhlas, dan merelakan kepergian yang
bersangkutan.
Rangkaian Upacara Ngaben

 Ngulapin
“ upacara untuk memanggil sang Atma. Upacara ini juga
dilaksanakan apabila yang bersangkutan misl ; dirumah sakit.

 Nyiramin/Ngemandusin
“upacara memandikan jenazah yang biasa dilakukan dihalaman
rumah keluarga yang bersangkutan”.

 Ngajum Kujang
“selembar kertas putih yang ditulis
dengan aksara-aksara magis oleh pemangku,
pendeta atau ketua adat setempat.”
 Ngaskara
“ penyucian roh mendiang. Dilakukan dengan tujuan agar roh yang
bersangkutan dapat bersatu dengan Tuhan.”

 Mameras
“ berasal dari kata peras yang artinya, sukses, atau selesai. Upacara
ini dilaksanakan apabila mendiang sudah memiliki cucu.”

 Papegatan
“upacara ini untuik memutuskan hubungn dunuawi dan cinta dari
kerabat mendiang.”

 Pakiriman Ngutang
“dilaksanakan setelah upacara papegatan yang dilanjutkan dengan
pakiriman ke kuburan setempat.”
 Ngeseng
“upacara pembakaran jenazah tersebut.”

 Ngayud
“sebagai ritual untuk menghanyutkan segala kekotoran yang
masih tertinggal dalam roh mendiang dengan menghanyutkan abu
jenazah.”

 Makelud
“biasanya dilakukan 12 hari seetelah upacara pembakaran jenazah,
tujuan untuk menyucikan kembali lingkungan kembali lingkungan
keluarga akibat kesedihan yang melanda keluarga yang ditinggalkan.”
Cuplikan Video Ngaben

Anda mungkin juga menyukai