Anda di halaman 1dari 25

KALIMAT

Here comes your footer  Page 1 Ihr Logo


PENGERTIAN KALIMAT

Satuan bahasa yang berupa kata/rangkaian


kata yang dapat berdiri sendiri dan dapat
menyatakan makna secara lengkap serta
memiliki intonasi final.

Your Logo
STRUKTUR KALIMAT
1. SUBJEK
 Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah.
 Menjawab pertanyaan siapa, apa.
 Biasanya berupa kata benda/frasa (konkret/abstrak) mengacu kepada
benda.

Contoh:
 Reni belajar
 Perusahaan itu maju pesat
 Di dalam koper itu ada lima buah buku tulis.

Your Logo
Struktur Kalimat
2. PREDIKAT

Bagian yang memberitahukan tindakan/keadaan subjek.

Berupa kata/frasa verba, adjektiva, numeralia, dan nomina

Menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana

 Contoh

Vina baik-baik saja.

Sulistiawati sedang menulis skripsi.

Gedung baru itu telah dipugar.

Dia malas.

Your Logo
3. OBJEK
 Bagian kalimat yang melekat pada predikat.

 Biasanya berjenis nomina atau frasa nomina.

 Terletak di belakang predikat transitif/predikat berobjek.

Kakek sedang menimang cucu.

Marlina menulis surat

 Dapat diubah menjadi subjek bila dipasifkan.

Contoh:

Cucu ditimang (oleh) kakek.

Surat ditulis (oleh) Marlina.

Your Logo
4. PELENGKAP

 Bagian kalimat yang melengkapi predikat.

 Biasanya berjenis kata/frasa nomina dan adjektiva

 Tidak bisa menjadi subjek bila dipasifkan.

Contoh:

Mega bermain piano.

Anak-anak itu berlatih tae kwon do.

Ira membelikan adiknya sebuah boneka.

Rony membelikan paman sebungkus nasi.

Your Logo
5. KETERANGAN
 Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lain (S,P,O,Pel).
 Letaknya bebas (depan, tengah, belakang)
 Didahului kata tugas sebagai berikut :
 Ket. Tempat : di, ke, dari
 Ket. Waktu : ketika, sebelum, pada, selama, dsb.
 Ket. Alat : dengan (gunting mobil, dsb).
 Ket. Tujuan : supaya, untuk, bagi, demi.
 Ket. Cara : secara, dengan (hati-hati, gigih, dsb).
 Ket. Penyerta : dengan (adiknya, dsb), bersama
 Ket. Similatif : seperti, bagaikan, laksana
 Keterangan penyebaban : karena, sebab,
 Ket. Kesalingan : satu sama lain, dsb.

Your Logo
KALIMAT DASAR
&
KALIMAT TURUNAN

Ihr Logo
Kalimat Dasar
Kalimat yang terdiri atas satu klausa, memiliki unsur-unsur yang lengkap,
susunan unsur-unsur tersebut menurut pada urutan yang paling umum, dan
tidak mengandung pertanyaan atau pengingkaran

Pola Kalimat Dasar

1. S-P (Subjek-Predikat)

Contoh: Ibu bercocok tanam

S P

2. S-P-O (Subjek-Predikat-Objek)

Contoh: Petani membajak sawah

S P O
Here comes your footer  Page 9 Your Logo
Pola Kalimat Dasar
3. S-P- Pel. (Subjek-Predikat-Pelengkap)

Contoh: Ayah berdagang buah-buahan


S P Pel.

4. S-P- Ket. (Subjek-Predikat-Keterangan)

Contoh: Adik mandi di sungai


S P Ket.

Here comes your footer  Page 10 Your Logo


Pola Kalimat Dasar
5. S-P-O-Pel (Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap)

Contoh: Nenek menjahitkan kakek baju


S P O Pel.

6. S-P-O-Ket. (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan)

Contoh: Paman membeli jeruk tadi pagi


S P O Ket.

Here comes your footer  Page 11 Your Logo


Kalimat Turunan
Kata turunan merupakan bentuk dari kata dasar. Kalimat turunan adalah
kalimat non inti dan merupakan hasil dari mentransformasikan kalimat inti,
yaitu sebuah kalimat yang tetap mempertahankan S (subjek) dan P (predikat)
sebagai intinya

Ciri-ciri kalimat turunan

1. Bersusun atau majemuk

2. Tidak sempurna

3. Berbentuk pertanyaan atau perintah

4. Bersifat pasif dan negatif

Here comes your footer  Page 12 Your Logo


• Kalimat Tunggal
Kalimat yang memiliki unsur wajib, yaitu subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Di
sisi lain, kalimat tunggal juga bisa mengandung unsur tak wajib yang bersifat
manasuka, misalnya unsur keterangan. Dari segi struktur, unsur tak wajib berfungsi
untuk memperluas kalimat. Sementara itu dari segi makna, unsur tak wajib berfungsi
membuat informasi yang terkandung dalam kalimat menjadi lebih lengkap.

Adanya perluasan kalimat


• Imron melamar Anida.

• Imron beserta keluarganya // melamar //Anida//anak putri Ketua RW.


S P O Ket.

Here comes your footer  Page 13 Your Logo


Perluasan Kalimat
Perluasan kata dapat memberikan tambahan berupa:

• Keterangan tempat, seperti di sini, dalam ruangan tertutup, lewat


Yogyakarta, dan lain-lain.

• Keterangan waktu, seperti setiap hari, pada pukul 19.00, tahun depan,
kemarin sore, dan lain-lain.

• Keterangan alat, seperti dengan sendok dan garpu, dengan linggis,


dengan wesel pos, dan lain-lain.

• Keterangan cara, seperti dengan hati-hati, seenaknya saja, dengan


tergesa-gesa, dan lain-lain.

Here comes your footer  Page 14 Your Logo


Perluasan Kalimat
Perluasan kata dapat memberikan tambahan berupa:

• Keterangan aspek, seperti akan, sedang, sudah dan telah.

• Keterangan tujuan, seperti agar bahagia, supaya tertib, dan bagi kita.

• Keterangan sebab, seperti karena tekun, sebab berkuasa, lantaran


panik, dan lain-lain.

• Frasa yang, seperti mahasiswa yang IP-nya 3 ke atas, para atlet yang
sudah menyelesaikan latihan, dan sebagainya.

• Keterangan aposisi, yaitu keterangan yang sifatnya saling


menggantikan. Seperti penerima Kalpataru, Abdul Rozak. Gubernur
DKI jakarta, Anies Baswedan.

Here comes your footer  Page 15 Your Logo


Contoh Perluasan Kata
1) Gubernur// memberikan// kelonggaran // kepada pedagang.

2) Gubernur DKI Jakarta// memberikan// kelonggaran // kepada pedagang.

3) Gubernur DKI Jakarta// memberikan// berbagai kelonggaran // kepada


pedagang kaki lima.

4) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi,// memberikan// berbagai kelonggaran


// kepada pedagang kaki lima.

5) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi,// sudah memberikan// berbagai


kelonggaran // kepada pedagang kaki lima// di pinggiran jalan atau di
tempat-tempat lain.

6) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi,// sudah memberikan// berbagai


kelonggaran // kepada pedagang kaki lima// di pinggiran jalan atau di
tempat-tempat lain// di lima wilayah kota.

Here comes your footer  Page 16 Your Logo


Contoh Perluasan Kata
9) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi,// sudah memberikan// berbagai
kelonggaran // kepada pedagang kaki lima// di pinggiran jalan atau di
tempat-tempat lain// di lima wilayah kota// pada bulan puasa.

10) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi,// sudah memberikan// berbagai


kelonggaran // kepada pedagang kaki lima// di pinggiran jalan atau di
tempat-tempat lain// di lima wilayah kota// pada bulan puasa hingga
lebaran nanti.

Here comes your footer  Page 17 Your Logo


Latihan

Perluaslah kalimat dasar berikut menjadi kalimat yang


sekurang-kurangnya terdiri atas dua puluh kata. Contoh:

Berita // tersebar
S P

Pada tahun lalu, berita tentang biskuit beracun yang telah merenggut
beberapa nyawa manusia itu cepat sekali tersebar dari mulut ke mulut dari
kota sampai ke pelosok desa terpencil di tanah air tercinta ini.

Here comes your footer  Page 18 Your Logo


Bersambung ke kalimat
turunan (majemuk)

Ihr Logo
KALIMAT MAJEMUK

Kalimat majemuk
adalah kalimat yang
mempunyai dua atau lebih
klausa. Kalimat majemuk
terdiri dari majemuk
setara dan bertingkat.
A. Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang


terdiri atas dua atau lebih klausa mandiri yang
dihubungkan dengan kata penghubung setara
( dan; tetapi ; atau ; melainkan ) atau tanda
koma.

Contoh :
Engkau tinggal di sini atau pergi dengan saya.

S P K (S) P K
Kalimat Majemuk Setara
Toko itu terbakar dan hanya sebagian kecil isinya
S P S
dapat diselamatkan.
P
Aku duduk kembali dan pikiranku melayang
S P S P

ke kampung halaman.
K
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari sebuah klausa
mandiri dan satu atau lebih klausa bawahan (anak kalimat).
Beberapa kata penghubung kalimat majemuk bertingkat yang mengawali anak
kalimat (Klausa bawahan).
Karena, sebab menandai klausa keterangan yang menandai hubungan sebab.
Ketika, manakala, sebelum, sesudah klausa keterangan yang menandai
hubungan waktu.
Jika, kalau, bila adalah klausa keterangan yang menandai hubungan syarat.
Supaya, agar adalah klausa keterangan yang menandai hubungan maksud.
Meskipun, walaupun, biarpun adalah klausa keterangan yang menandai
hubungan konsesif.
Sehingga, maka adalah klausa keterangan yang menandai hubungan akibat.
Bahwa adalah klausa benda yang mengisyaratkan hubungan sasaran (objektif).
Contoh kalimat majemuk bertingkat

Aku duduk di tanah setelah (aku) tiba di tepian danau.


S P K. tempat (S) P K

Struktur : S-P- Ket. Tempat – Keterangan Waktu


(S) – P – K

Dindingnya berlumut karena gardu itu tidak terawat.


S P S P

Struktur : S-P- Keterangan sebab


S-P
Ketika ditanya, orang itu menjelaskan
(S) P S P

bahwa pesawat jatuh sekitar pukul satu siang.


S P Ket. Waktu

Struktur : Keterangan waktu - S-P- Objek


(S) P S-P-K

Anda mungkin juga menyukai