Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN

KEPERAWATAN
KRITIS GAGAL
GINJAL KRONIK
ANDRES PUTRA 88180006
SITI KHOLIFAH 88180007
PUTRY ANGGRIANI 88180008
FITRI NURBAYA 88180011
Pengertian

Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal


yang progresif dan ireversibel, yang menyebabkan
ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
(Smeltzer 2008).
Pada gagal ginjal kronik penderita hanya dapat menghambat laju tingkat
kegagalan fungsi ginjal tersebut, agar tidak menjadi gagal ginjal terminal
(GGT), suatu kondisi dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi.
Kondisi gagal ginjal kronik ini biasanya timbul secara perlahan dan
sifatnya menahun, dengan sedikit gejala pada awalnya, bahkan lebih
sering penderita tidak merasakan adanya gejala dan diketahui fungsi
ginjal sudah menurun 25% dari normal. Beberapa penyakit yang memieu
terjadinya penyakit aggal ginjal kronik, antara lain diabetes, hipertensi,
dan batu ginjal (Syamsir & Iwan 2007).
Etiologi

Penyebab paling umum dari gagal ginjal kronik adalah diabetes mellitus (tipe 1 atau
tipe 2) dan hipertensi, sedangkan penyebab End-stage Renal Failure (ERFD) di seluruh
dunia adalah IgA nephropathy (penyakit inflamasi ginjal). Komplikasi dari diabetes dan
hipertensi adalah rusaknya pembuluh darah kecil di dalam tubuh, pembuluh darah di ginjal
juga mengalami dampak terjadi kerusakan sehingga mengakibatkan gagal ginjal kronik.
Etiologi gagal ginjal kronik bervariasi antara negara yang satu dengan yang negara
lain. Di Amerika Serikat diabetes melitus menjadi penyebab paling banyak terjadi gagal
ginjal kronik yaitu sekitar 44%, kemudian diikuti oleh hipertensi sebanyak 27% Dan
glomerulonefritis sebanyak 10% (Thomas 2008). Di Indonesia penyebab gagal ginjal kronik
sering terjadi karena glomerulonefritis, diabetes mellitus, obstruksi, dan infeksi pada ginjal,
hipertensi (Suwitra dalam Sudoyo al. 2009).
Penyebab dari gagal ginjal kronis yang tersering dibagi menjadi 8
kelas menurut Price & Wilson 2003 :

Klasifikasi Penyakit Penyakit


Penyakit infeksi tubulointerstitial Pielonefritis kronis / refluks nefropati
Penyakit peradangan Glomerulonefritis
Penyakit vascular hipertensif Nefrosklerosis benigna
Nefrosklerosis maligna
Stenosis arteri renalis

Gangguan jaringan ikat SLE


Poliarteritis nodosa
Sklerosis sistemik progresif

Gangguan kongenital dan herediter Penyakit ginjal polikistik


Asidosis tubulus ginjal
Penyakit metabolik DM
Gout, hiperparatiroidisme
Amilodosis

Nefropati toksik Penyalahgunaan analgesik, obat TBC


Nefropati timah

Nefropati obstruktif Traktus urinarus bagian atas: batu, neoplasma,


fibrosis retroperioneal
Traktus urinarius bagian bawah: hipertropi
prostat, striktur uretra, anomali kongenital
leher vesika urinaria dan uretra
Manifestasi Klinis
Gagal ginjal kronis atau penyakit ginjal kronis adalah penurunan secara
lambat dan progresif dari fungsi ginjal. Biasanya terjadi akibat komplikasi
dari kondisi medis lain yang serius. Tidak seperti gagal ginjal akut yang
terjadi dengan cepat dan tiba-tiba, gagal ginjal kronis terjadi secara
bertahap. Gagal ginjal kronis terjadi dalam hitungan minggu, berbulan-
bulan, atau bahkan bertahun-tahun sampai ginjal perlahan berhenti bekerja,
mengantarkan pada stadium akhir penyakit ginjal (ESRD). Perkembangan
yang sangat lambat inilah yang mengakibatkan gejala tidak muncul sampai
adanya kerusakan besar.
Manifestasi klinis gagal
ginjal kronik (Long 1996):

Gejala yang lebih


Gejala dini lanjut
anoreksia, mual disertai muntah,
lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik nafas dangkal atau sesak nafas baik
dan mental, berat badan berkurang, waktu ada kegiatan atau tidak, udem
mudah tersinggung, depresi. yang disertai lekukan, pruritis
mungkin tidak ada tapi gkin sangat
parah
Manifestasi klinis gagal ginjal
kronik (Smeltzer & Bare 2001):
Kardiovaskuler
a. Hipertensi, gagal jantung kongestif, udema pulmoner, perikarditis
b. Pitting edema (kaki, tangan, sacrum)
c. Edema periorbital
d. Friction rub pericardial
e. Pembesaran vena leher
Dermatologi
f. Warna kulit abu-abu mengkilat
g. Kulit kering bersisik
h. Pruritus d. Ekimosis
i. Kuku tipis dan rapuh
j. Rambut tipis dan kasar
Pulmoner Neurologi
a. Krekels a. Tidak mampu konsentrasi
b. Sputum kental dan liat b. Kelemahan dan keletihan
c. Nafas dangkal c. Konfusi/ perubahan tingkat kesadaran
d. Pernafasan kussmaul d. Disorientasi
e. Kejang
f. Rasa panas pada telapak kaki
g. Perubahan perilaku
Gastrointestinal
a.
b.
Anoreksia, mual, muntah, cegukan
Nafas berbau ammonia
Muskuloskeletal
c. Ulserasi dan pendarahan mulut a. Kram otot
d. Konstipasi dan diare b. Kekuatan otot tulang
e. Pendarahan saluran cerna c. Kelemahan pada tungkai
d. Fraktur tulang
e. Foot drop
Reproduktif
a. Amenore
b. Atrofi testekuler
Patofisiologi
menurut Barbara C
Long
• Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)
Di tandai dengan serum kreatinin dan kadar Blood
Ureum Nitrogen (BUN) normal dan penderita
asimtomatik.
Perjalanan • Stadium 2 (insufisiensi ginjal)
Lebih dari 75% jaringan yang bekerja telah rusak
umum gagal (Glomerulo filtration Rate besarnya 25% dari normal).
Pada tahap ini Blood Ureum Nitrogen mulai meningkat

ginjal kronik di atas normal, kadar kreatinin serum mulai meningklat


melabihi kadar normal, azotemia ringan, timbul nokturia
dan poliuri.
• Stadium 3 (Gagal ginjal stadium akhir / uremia)
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai laju
filtrasi glomerulo 10% dari normal, kreatinin klirens 5-10
ml permenit atau kurang. Pada tahap ini kreatinin serum
dan kadar ureum darah nitrgen meningkat sangat
mencolok dan timbul oliguri.
1. Peningkatan perhatian seperti peningkatan
kesehatan.
2. Pemeriksaan rutin (pemeriksaan tekanan darah,
urinalisis)
Pencegahan 3. Pemeriksaan kesehatan umum:
- pengobatan masalah medis dengan
sempurna
- mengawasi status kesehatan orang
pada waktu mengalami stress)
1. Dialisis (cuci darah)
2. Obat-obatan:
3. Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat darah
4. Transfusi darah
Penatalaksanaan 5. Transplantasi ginjal
ASKEP
Pengkajian
1. Anamnesis
1) Identitas
Nama : Tn. U
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Mulyorejo
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Sumber informasi : Klien dan keluarga
Tgl pengkajian : 22 Maret 2015
2) Keluhan utama
Klien mengeluhkan nyeri
3) Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk rumah sakit melalui IGD pada tanggal 22 maret 2015 dengan keluhan sesak tanpa
aktifitas, mual, badan terasa lemah, terdapat pitting edema pada ekstremitas bawah. Tanda-tanda vital ketika masuk
rumah sakit yaitu tekanan darah : 170/100, Nadi : 88x/i, RR : 28 x/i, S : 36,7 °C.
4) Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien mengatakan klien pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan keluhan sakit
hipertensi. Klien mengkonsumsi nifedipin 20mg 3x1, tapi sudah berhenti 2 minggu sebelum MRS
5) Diagnosa medis
gagal ginjal stadium IV
6) Persepsi dan pemeliharan kesehatan
Menurut penuturan keluarga, Pasien memandang kesehatan sangat penting untuk dijaga. Jika klien
merasakan sakit, demam, atau sekedar flu biasanya klien memeriksakan diri ke Puskesmas atau ke pelayanan
kesehatan terdekat.
7). Pola nutrisi
Intake makanan: klien makan 3x sehari.
Intake Cairan: Klien minum 4 gelas/hari, air putih dan teh
8) Pola eleminasi
Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien biasa BAB 1x/hari pagi hari. Pengeluaran urin 300 cc
per 24 jam.
9) Pola aktifitas dan latihan

Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain
3: tergantung total

10) Pola istirahat dan tidur


Sebelum sakit keluarga klien mengatakan bahwa klien mulai tidur malam sekitar jam 21.00 kemudian
subuh jam 04.30 bangun untuk melaksanakan solat subuh. Saat ini klien hanya terbaring ditempat tidur,
klien mengatakan badannya lemah.
11) Pola perceptual
Klien mengatakan nyeri tanpa beraktifitas, nafasnya sesak, batuk tetapi tidak berdahak, badan terasa
lemah, klien mengatakan sesak nafas jika O2 dilepas, klien hanya mampu berbaring ditempat tidur, semua
kegiatan dilakukan di tempat tidur, termasuk toileting. penglihatan tidak ada masalah, lapang pandang normal,
pupil reaktif terhadap cahaya. Pendengaran tidak ada masalah, klien masih bisa merasakan rasa asin, manis,
pahit, asam. Pengecapan klien masih normal
12) Pola persepsi diri
Klien mengatakan dirinya sangat ingin cepat sembuh, kembali kerumah dengan keadaan sehat, dan ingin
kembali melakukan aktifitas seperti biasa seperti sebelum masuk rumah sakit. Klien berorientasi dan
berhubungan baik dengan keluarga, petugas kesehatan dan pengunjung. Klien tidak menunjukkan adanya
menarik diri atau minder.

2. Pemeriksaan Fisik
A. Keluhan yang dirasakan saat ini:
GCS 14. Klien merasakan badannya lemas
TD : 170/100mmHg
RR : 28x/menit
HR : 88x/menit
S :36,7°C
BB pre edema : 65kg
BB post edema : 69kg
TB: 175 cm
B. B1 (Breathing)
RR : 28x/ menit, klien mengeluh sesak tanpa melakukan aktifitas
C. B2 (blood)
Wajah pucat, tekanan darah tinggi : 170/100mmhg, nadi :88x/menit
D. B3 (Brain)
Kesadaran compos menti
E. B4 (Baldder)
Nyeri tekan vesika urinaria (-). Urin per 24 jam 300 cc, warna kuning pekat.
F. B5 (Bowel)
Klien mengeluh mual, nyeri tekan ulu hati (+). Pola BAB 1 kali per hari, bising usus (+)
G. B6 (Bone and Integumen)
Terdapat pitting oedema pada ekstremitas grade 3, kekuatan otot

5 5
5 5

3. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan darah

Pada pemeriksaan BGA ditemukan: PH: 7.15, pCO2


40, HCO3 18, SaO2 90% (Asidosis Metabolis)
Analisa Data
No Data Etiologi Problem

1. DS: - CKD Kelebihan volume


DO: ↓ cairan
- Pasien tampak cemas dan gelisah Retensi Na
- Perubahan Tekanan Darah (170/100
mmHg) ↓
- Penurunan Hb (8,5 mg/dl) dan Ht (29,3%) Payah jantung kiri
- Edema pada tungkai (derajat 3) ↓
- Sesak tanpa aktifitas COP turun
- Ketidakseimbangan elektrolit ↓
- Hipernatremia (176 mmol/dl) Aliran darah ginjal turun
- Hiperkalemia (6,2 mmol/dl)

- Hiperkloremia (120 mmol/dl)
Penambahan berat badan secara drastis Gangguan RAA
- BB pre edema : 65kg ↓
- BB post edema : 69kg Retensi H2O dan Na naik
- Oliguria (300 cc/24 jam) ↓
Kelebihan volume cairan
Analisa Data
No Data Etiologi Problem

2. DS : - CKD Resiko
DO: ↓ ketidakseimbangan
elektrolit
 Ketidakseimbangan elektrolit Gangguan aldosteron
 Hipernatremia (176 mmol/dl) ↓
 Hiperkalemia (6,2 mmol/dl) Sekresi kalium dan absorpsi
 Hiperkloremia (120 mmol/dl) natrium terganggu

Reabsorpsi air

Kembali ke dalam darah

Resiko
ketidakseimbangan
elektrolit
No Data Etiologi Problem

3. DS : CKD Gangguan pertukaran


Klien mengatakan dadanya sesak saat ↓ gas
beraktifitas Retensi Na
DO: ↓
- BGA pasien: Payah jantung kiri
PH: 7.15 ↓
pCO2 40 Bendungan atrium kiri naik
HCO3 18 ↓
SaO2 90% Tekanan vena pulmonalis
(Asidosis Metabolis) ↓
- Takipnea (RR: 28x/menit) Kapiler paru naik
- Takikardi (TD: 170/100mmHg) ↓
- Hb rendah (8,5 mg/dl) Edema paru
Ht rendah (29,3%) ↓
Gangguan pertukaran gas
No Data Etiologi Problem

4. DS : CKD Nyeri akut


Klien mengatakan nyeri di punggung kanan ↓
DO: Retensi Na
 Perubahan tonus otot (badan terasa ↓
lemah) Payah jantung kiri
 Perubahan Tekanan Darah 170/100 ↓
mmHg COP turun
Ekspresi klien gelisah ↓
Suplai O2 jaringan turun

Metabolisme anaerob

Timbunan as.laktat naik

Fatigue,nyeri sendi

Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah


2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi renal
3. Gangguan Pertukaran gas nerhubungan dengan perubahan membran kapiler paru.
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Krateria Hasil Intervensi
1. Kelebihan volume cairan NOC: NIC:

15,000
berhubungan dengan Fluid balance Fluid Management:
mekanisme pengaturan Tujuan : • Pertahankan intake dan output
melemah Setelah dilakukan tindakan secara akurat
keperawatan selama 3x24 jam • Kolaborasi dalam pemberian
kelebihan volume cairan diuretik
Despite being red, Mars is
teratasi dengan kriteria: actually a • Batasi intake cairan pada
• cold
Tekanan darahplace hiponatremi dilusi dengan
• Nilai nadi radial dan perifer serum Na dengan jumlah
• MAP kurang dari 130 mEq/L
• CVP • Atur dalam pemberian produk
• Keseimbangan intake dan darah (platelets dan fresh

20,000 •


output dalam 24 jam
Kestabilan berat badan
Serum elektrolit
Hematokrit
45,000 •
frozen plasma)
Monitor status hidrasi
(kelembaban membrane
mukosa TD ortostatik, dan
Saturn is a gas giant, it also has several
• Asites keadekuatan
Neptune is the dinding
farthest planet nadi)
from the
rings • Edema perifer Sun
• Monitor hasil laboratorium
Marketing yang berhubungan dengan
retensi cairan (peningkatan
segmentation kegawatan spesifik,
peningkatan BUN, penurunan
hematokrit, dan peningkatan
osmolalitas urin)
• Monitor status hemodinamik
Children
(CVP, MAP, PAP, dan PCWP)
jika tersedia
• Monitor
Mars is tanda
actuallyvital
a very
Hemodialysis
cold place Therapy:
• Timbang BB sebelum dan
sesudah prosedur
Parents
• Observasi terhadap dehidrasi,
kram otot dan aktivitas kejang
Venus is the
• Observasi farthest
reaksi planet
tranfusi
• Monitor
from theTD Sun
• Monitor BUN,Creat, HMT
danelektrolit
• Monitor CT
Follow the link in the graph to modify its data and then paste the new one here.
  For more info, click here
Peritoneal Dialysis Therapy:
• Jelaskan prosedur dan tujuan
Our family members
• Hangatkan cairan dialisis
sebelum instilasi
• Kaji kepatenan kateter
• Pelihara catatan volume
inflow/outflow dan
keseimbangan cairan
Anna Smith Peter Smith
• Kosongkan bladder sebelum
Mercury is the closest insersi being
Despite peritoneal kateter
red, Mars is
• Hindari peningkatan stres
planet to the sun a cold place
mekanik pada kateter dialisis
peritoneal (batuk)
• Pastikan penanganan aseptik
pada kateter dan penghubung
Chloe Smith Ben Smith
peritoneal
• Ambil sampel laboratorium
Jupiter is the biggest dan periksa
Venus is thekimia darah
second planet
planet of them all (jumlah BUN,
from the Sun serum kreatinin,
serum Na, K, dan PO4)
• Cek alat dan cairan sesuai
Main •
protokol
Kelola perubahan dialysis
competitors (inflow, dwell, dan outflow)
sesuai protokol
• Ajarkan pasien untuk
memonitor tanda dan gejala
yang mebutuhkan

50 14 35
penatalaksanaan medis
(demam, perdarahan, stres
resipratori, nadi irreguler, dan
nyeri abdomen)

% % •
%
Ajarkan prosedur kepada
pasien untuk diterapkan
dialisis di rumah.
• Monitor TD, nadi, RR, suhu,
Mercury Venus Mars
dan respon klien selama
dialisis
Mercury is the closest Venus is the farthest planet • Despite tanda
Monitor being red, Mars is
infeksi
planet to the Sun from the Sun a cold place
(peritonitis)
2. Resiko NOC: NIC:
ketidakseimbangan Electrolyte Balance Electrolyte Management
elektrolit berhubungan Tujuan: • Berikan cairan sesuai resep,
dengan disfungsi renal • Setelah dilakukan asuhan jika diperlukan
selama 3x24 jam • Pertahankan keakuratan
ketidakseimbangan intake dan output

Awesom
elektrolit teratasi dengan • Berikan elektrolit tambahan
kriteria hasil: sesuai resep jika diperlukan
• Peningkatan sodium • Konsultasikan dengan dokter
• Peningkatan potassium tentang pemberian obat
• Peningkatan klorida elektrolit-sparing (misalnya

e words
spiranolakton), yang sesuai
• Berikan diet yang tepat untuk
ketidakseimbangan elektrolit
pasien
• Anjurkan pasien dan / atau
keluarga pada modifikasi diet
tertentu, sesuai
• Pantau tingkat serum
potassium dari pasien yang
Family awards •
memakai digitalis dan diuretik
Atasi aritmia jantung
• Siapkan pasien untuk dialisis
• Pantau elektrolit serum normal
• Pantau adanya manifestasi
dari ketidakseimbangan
elektrolit

Mercury Mars
Mercury is the closest planet Despite being red, Mars is a
to the sun cold place
Venus
Venus is the second planet
from the Sun
3. Gangguan pertukaran NOC: NIC:
gas berhubungan Respiration status: Gas Oxygen Therapy
dengan perubahan Exchange • Pertahankan kepatenan jalan
membrane kapiler paru   napas
Tujuan: • Kelola pemberian oksigen
Setelah dilakukan keperawatan tambahan sesuai resep
selama 2x24 jam klien • Anjurkan pasien untuk
Gangguan pertukaran gas mendapatkan resep oksigen
Desktop software teratasi dengan kriteria hasil:
• Tekanan oksigen di darah
tambahan sebelum perjalanan
udara atau perjalanan ke
arteri (PaO2) dataran tinggi yang sesuai
• Tekan karbondioksida di • Konsultasi dengan tenaga
darah arteri (PaCO2)
You can replace the image on the screen kesehatan lain mengenai
• on
with your own work. Just right-click PHit arterial penggunaan oksigen
• Saturasi oksigen tambahan saat aktivitas
and select “Replace image”
• Keseimbangan perfusi dan/atau tidur
ventilasi • Pantau efektivitas terapi
• Sianosis oksigen (pulse oximetry, BGA)
• Observasi tanda pada oksigen
yang disebabkan hipoventilasi
• Monitor aliran oksigen liter
• Monitor posisi dalam
oksigenasi
• Monitor tanda-tanda
keracunan oksigen dan
atelektasis
• Monitor peralatan oksigen
untuk memastikan bahwa tidak

Mobile web
mengganggu pasien dalam
bernapas

You can replace the image on the


screen with your own work. Just right-
click on it and select “Replace image”
4. Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan agen injury Pain Control Pain Management
Setelah dilakukan asuhan • Tentukan dampak nyeri
selama 2x24, nyeri teratasi terhadap kualitas hidup klien
dengan kriteria hasil: (misalnya tidur, nafsu makan,
• Kenali awitan nyeri aktivitas, kognitif, suasana
• Jelaskan faktor penyebab hati, hubungan, kinerja kerja,
nyeri dan tanggung jawab peran).
• Gunakan obat analgesik • Kontrol faktor lingkungan yang
Tablet App dan non analgesik
• Laporkan nyeri yang
mungkin menyebabkan respon
ketidaknyamanan klien
terkontrol (misalnya temperature
You can replace the image on the screen ruangan, pencahayaan,
with your own work. Just right-click on suara).
it and select “Replace image” • Pilih dan terapkan berbagai
cara (farmakologi,
nonfarmakologi, interpersonal)
untuk meringankan nyeri..
• Observasi tanda-tanda non
verbal dari ketidaknyamanan,
Competitor analysis terutama pada klien yang
mengalami kesulitan
berkomunikasi

Mars Jupiter Venus Mercury


Despite being red, Jupiter is the biggest Venus is the second Mercury is the closest
Mars is a cold place planet of them all planet from the Sun planet to the sun
Kesimpulan
Our products
Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan filtrasi glomelurus
(Glomerular Filtration Rate/GFR) kurang dari 60 mL/min/1,73 m2 selama 3 bulan atau lebih yang
irreversible dan didasari oleh banyak faktor (NKF K/DOQI 2000; Kallenbach, Gutch, Stoner dan

Neptune
Corca 2005). Venusantara negara yang satuSaturn
Etiologi gagal ginjal kronik bercvariasi dengan yang negara
lain. Di Amerika
Neptune is theSerikat
fourth- diabetes melitus
Venus ismenjadi penyebaba
the second planet paling Saturn
abnyakis terjadi gagal
a gas giant and ginjal
largest
kronik yaitu planet 44%, kemudian diikutifrom
sekitar thehipertensi
oleh Sun sebanyak 27%hasDan
several rings
glomerulonefritis
sebanyak 10% (Thomas 2008). Di Indonesia penyebab gagal ginjal kronik sering terjadi karena
Marsdiabetes mellitus, obstruksi,
glomerulonefritis, Mercury Jupiter
dan infeksi pada ginjal, hipertensi (Suwitra dalam
Sudoyo et being
Despite al., 2009). Terapi
red, Mars is pengganti Mercury
ginjal dilakukan pada penyakit ginjal
is the smallest Jupiterkronik stadium
is the biggest 5, yaitu
planet
pada LFG akurang
cold place planet
dari 15ml/mnt. Terapi pengganti of them all
tersebut dapat berupa hemodialisis, peritoneal
dialisis atau transplantasi ginjal.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai