Nama Anggota :
Alisa Purnamasari R (88201001)
Anggita Heryani (88200023)
Angelina Merici C (88160033)
Silvia Dinda Aryani (88200021)
PATOFISOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
REVIEW ANATOMI
SISTEM PENCERNAAN
PATOFISIOLOGI ?
Secara garis besar, GERD terjadi karena masuknya konten dari gaster ke dalam
esofagus atau refluks gastroesofageal (RGE) yang berlangsung secara kronis.
Refluks merupakan salah satu proses yang secara fisiologi dapat terjadi, akan
tetapi sistem gastrointestinal memiliki mekanisme anti-refluks yang sangat
baik. Gangguan mekanisme anti-refluks ini dapat menyebabkan RGE yang
berlangsung secara kronis. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya
paparan konten gaster, masalah sfingter esofagus, gangguan motilitas
gastrointestinal, hipersensitivitas esofagus, hernia hiatus, kelainan mukosa.
3. DIARE
• Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke nyeri pindah ke kanan bawah dan
menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc. Burney, nyeri
rangsangan peritoneum tidak langsung, nyeri pada kuadran kanan bawah saat
kuadran kiri bawah ditekan, nyeri pada kuadran kanan bawah bila peritoneum
bergerak seperti nafas dalam, berjalan, batuk, dan mengedan, nafsu makan
menurun, demam yang tidak terlalu tinggi, biasanya terdapat konstipasi, tetapi
kadang-kadang terjadi diare.
PEMERIKSAAN PENUNJANG & PENATALAKSANAAN
APENDISTIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG :
PENATALAKSANAAN APENDISTIS :
1. Laboratorium’ 1. Sebelum operasi (observasi
2. Data pemeriksaan &pemberian antibiotik)
diagnostik 2. Operasi
3. Laparostomi
5. KONSTIPASI
Frekuensi buang air besar
yang lebih sedikit dari
biasanya. Jarak waktu
buang air besar pada
setiap orang berbeda-
beda. Namun umumnya
dalam satu minggu
manusia buang air besar
setidaknya lebih dari 3 kali.
PATOFISIOLOGI KONSTIPASI