Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

GASTROINTERITIS AKUT
Oleh: Roro Nurfathma Suta Andhini
DEFINISI
 Gastroenteritis adalah suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali
dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.
 Gastroenteritis adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
 Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri,
virus dan pathogen parasitic.
 Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah suatu
keadaan dimana terjadi inflamasi pada lambung dan usus ditandai dengan frekuensi buang air
besar pada neonates lebih dari 4 kali sehari dan anak lebih dari 3 kali sehari dengan atau
tanpa lendir dan darah.
Klasifikasi tingkat dehidrasi:
 Dehidrasi ringan
Apabila kehilangan cairan 2-5% dari BB atau rata-rata 25 ml/kgBB dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastic,
suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
 Dehidrasi sedang
Apabila kehilangan cairan 5-8% dari BB atau rata-rata 75 ml/kgBB dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara
serak, penderita jatuh syok, nadi cepat dan dalam.
 Dehidrasi berat
Apabila kehilangan cairan 8-10% dari BB atau rata-rata 125 ml/kgBB, pada dehidrasi berat volume darah berkurang
sehingga terjadi renjatan hipovolemik dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah
menurun, pasien sangat lelah, kesadaran menurun.
ETIOLOGI

 Factor infeksi (Infeksi bakteri dan infeksi virus)


 Factor malabsorbsi (factor makanan, kebersihan, psikologi)
MANIFESTASI KLINIS
 Diare
 Muntah
 Demam
 Nyeri abdomen
 Membrane mukosa mulut dan bibir kering
 Fontanel cekung
 Kehilangan berat badan
 Tidak nafsu makan
 Badan terasa lemah
KOMPLIKASI

 Dehidrasi
 Renjatan Hipovolemik
 Kejang
 Bakterimia
 Mal Nutrisi
 Hipoglikemia
 Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan feses
 Pemeriksaan darah
 Pemeriksaan elektrolit tubuh
 Duodenal intubation
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI

 Pemberian cairan
 Diatetik (pemberian makanan)
 Obat-obatan
PATHWAY

Anda mungkin juga menyukai