Anda di halaman 1dari 37

SAP

PENYAKIT
JANTUNG
Nama Anggota Kelompok :
1. Ayu Annisa Salsabila 2014301056
2. Deogradcya Almeyda Holly Q.D.C 2014301057
3. I Kadek Indra Pradana 2014301063
4. I Wayan Yoga Pratama 2014301068
5. Irfan Saputra Musa 2014301071
6. Komang Krisna Puspita 2014301076
7. Maria Olen Mulyono 2014301077
8. Virginia Leona Piter De Jesus 2014301101
Pokok bahasan : Penyakit Jantung
Sasaran : Masyarakat Umum
Metode : Ceramah dan Pidato (Presentasi)
Media : Power Point
Waktu : 08.00-08.45 WITA
Tempat :-
Hari/ tanggal : Minggu/ 5 Desember 2021

Analisa situasi : Karena banyaknya masyarakat yang belum


mengetahui penyebab dari penyakit jantung yang biasanya
muncul secara tiba-tiba dan tidak terduga. Dan biasanya
tidak bisa terselamatkan seperti saat mengalami serangan
jantung.
A. TIU (Tujuan Intruksional
Umum)
Setelah mengikuti
penyuluhan ini diharapkan
masyarakat umum mampu
mengetahui dan memahami
tentang bahaya penyakit
jantung
B. TIK (Tujuan
Intruksional Khusus)

Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan


partisipan dapat memahami/mengetahui/mampu :

1) Mengetahui pengertian dan jenis-jenis penyakit jantung.


2) Mengetahui bagaimana cara mendeteksi penyakit jantung.
3) Mengetahui apa saja penyebab penyakit jantung.
4) Mengetahui apa saja gejala penyakit jantung.
5) Mengetahui cara mencegah penyakit jantung.
Lanjutan

C. Sasaran
Masyarakat
Umum E. Media
Power Point

D. Metode
1) Ceramah dan Pidato
2) Presentasi
E

MATERI
1. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS
PENYAKIT JANTUNG
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak
di rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri
sternum. Jantung juga berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung terdapat disebuah kantung longgar berisi cairan disebut
perikardium. Keempat ruang jantung tersebut adalah atrium kiri dan
kanan serta ventrikel kiri dan kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan
saling berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan satu dari yang lain
oleh katup satu arah. Sisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh sebuah
dinding jaringan yang disebut septum.
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di
seluruh dunia termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup
seperti pola makan yang menjurus ke sajian siap santap
yang tidak sehat dan tidak seimbang karena mengandung
kalori, lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat
pangan disinyalir menjadi faktor risiko meningkatnya
prevalensi penyakit jantung.
Penyakit jantung terjadi ketika gumpalan darah menyumbat salah
satu arteri jantung. Aliran darah yang rendah menyebabkan
jantung kekurangan oksigen, sehingga merusak atau membunuh
sel-sel jantung. Penyumbatan tersebut terjadi ketika arteri
menyempit, disebabkan oleh munculnya substansi yang disebut
plak sepanjang dinding arteri. Kadang-kadang plak tersebut
retak dan memicu bekuan darah. Penyakit jantung memiliki gejala
yang khas, yaitu nyeri dada. Terdapat beberapa macam penyakit
jantung yang sering dijumpai. Macam-macam penyakit jantung
tersebut antara lain:
a) Penyakit Kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang
disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan
pembuluh darah. Penyakit kardiovaskuler yang
menyebabkan kematian terbanyak adalah Penyakit
Jantung Koroner (PJK) dan stroke, dua penyakit
penyebab kematian tertinggi ditempati oleh PJK dan
stroke. Kedua penyakit ini menyebabkan 15,2 juta
kematian dari total 56,9 juta kematian di dunia pada
tahun 2016.
b) Jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan fungsi jantung akibat
kurangnya suplai oksigen ke otot-otot jantung. Kondisi ini disebabkan
oleh penyempitan atau sumbatan/plak di pembuluh darah koroner, atau
dikenal sebagai aterosklerosis arteri koronaria. Salah satu komponen
yang menyusun plak ini adalah kolesterol kristal. Oleh karena itu, salah
satu risiko terjadinya aterosklerosis adalah kadar kolesterol darah yang
tinggi. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak
napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK
bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung,
dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan
komplikasi berupa serangan jantung.
c) Serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat
pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-
sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya
disebabkan oleh penyakit jantung coroner. Gejala yang muncul
biasanya berupa nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin.
Jika tidak segera ditangani, serangan jantung bisa menyebabkan
kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila kerusakan makin
meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti
jantung mendadak.
d) Aritmia

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung


pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat,
atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan
listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga
jantung tidak bekerja dengan baik. Penyakit ini bisa saja
tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, sebagian pasien
dengan penyakit jantung ini dapat mengalami keluhan cepat
lelah, pusing, nyeri dada, dada berdebar, dan serasa ingin
pingsan.
e) Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan


kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih
besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga
penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Selain karena kelainan genetik, kardiomiopati
juga bisa terjadi akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, hipertensi, atau
penuaan. Gejala yang dapat muncul pada kardiomiopati adalah pembengkakan pada
kaki, nyeri dada, sesak napas yang lebih berat setelah beraktivitas, mudah lelah,
serta batuk-batuk.
f) Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka
panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti
jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal. Gagal jantung adalah
penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap.
Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lainnya
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan
penyakit jantung bawaan. Gejala utama gagal jantung meliputi sesak
napas dan batuk-batuk terutama saat berbaring, nyeri dada setelah
beraktivitas fisik, cepat lelah, serta pembengkakan pada tungkai dan
pergelangan kaki.
g) Penyakit jantung bawaan
Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung
yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding
jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau
kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot). Gejala
yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat
keparahannya. Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek
dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun,
serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat
sejak bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru
terdeteksi saat penderita sudah mencapai usia remaja atau
menjelang dewasa.
h) Penyakit katup jantung
Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka
atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan
pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu.
Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami sesak napas, nyeri dada,
cepat lelah, detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan di bagian
tubuh tertentu, seperti tungkai dan perut. Penyakit katup jantung bisa
terjadi sejak lahir akibat faktor keturunan atau baru terjadi saat usia
anak-anak dan dewasa akibat penyakit lain, misalnya demam reumatik atau
endokarditis. Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penyakit katup
jantung adalah penyakit Kawasaki, penyakit jantung koroner, serangan
jantung, dan kardiomiopati.
2. CARA MENDETEKSI
PENYAKIT JANTUNG
Adapun beberapa metode untuk
mendeteksi jenis penyakit jantung yang
dialami pasien. Terdapat metode
pemeriksaan penyakit jantung yaitu:
1) Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan jantung memakai metode elektrofisiologi
bertujuan mencatat aktivitas dan jalur kelistrikan pada
jantung. Prosedur pemeriksaan menggunakan mesin dan
elektroda untuk merekam sinyal listrik di jantung yang
bertujuan untuk merekam sinyal listrik pada jantung.
Alat ini mendeteksi irama jantung yang tidak normal.
Irama jantung yang tidak normal dapat menjadi
pertanda penyakit aritmia (irama jantung tidak normal)
dan penyakit jantung coroner. EKG juga bisa
mengevaluasi seberapa baik pengobatan bagi pasien
penyakit jantung tertentu, misalnya yang sebelumnya
menjalani pemasangan alat pacu jantung.
2) Holter Monitoring
Perangkat yang bersifat portabel ini
digunakan untuk merekam detak jantung
selama 24 hingga 72 jam. Penggunaan
holter bertujuan untuk mendeteksi
masalah irama jantung yang tidak
ditemukan ketika proses pemeriksaan EKG
regular.
3) Ekokardiogram (USG
Jantung)
Ekokardiogram memberikan gambaran jantung
menggunakan ultrasound.alat ini membantu
menunjukkan bagaimana jantung pasien berdetak dan
memompa darah. menggunakan probe baik di dada
atau kadang-kadang dapat dilakukan di kerongkongan
(tenggorokan). Jika ditemukan kejanggalan, hal
tersebut dapat menjadi pertanda penyakit jantung
tertentu.
4) Tes stress (Tes Treadmil
Jantung
Tes stres dilakukan dengan cara memacu peningkatan
detak jantung lewat olahraga.. Salah satu olah raga yang
dilakukan yakni berjalan diatas treadmill yang membuat
jantung bekerja semakin keras. Sementara itu,
elektrokardiogram (EKG) memantau ritme kelistrikan
jantung. Dokter juga mengukur tekanan darah dan
memantau apakah Anda memiliki gejala seperti nyeri
dada atau kelelahan. Kelainan pada tekanan darah, detak
jantung, atau gejala fisik dapat menjadi tanda penyakit
arteri koroner.
5) Kateterisasi jantung

Kateterisasi jantung dilakukan dengan


cara memasukkan selang kecil ke jantung
lewat pembuluh darah arteri. Tabung
tersebut bisa membantu mengukur
tekanan pada ruang jantung. Selain itu,
dokter mungkin akan menginjeksikan zat
pewarna yang digunakan untuk
membantunya melihat aliran darah melalui
jantung, katup, dan pembuluh darah.
6) CT Scan
CT Scan alias pemindaian tomografi terkomputerisasi
merupakan pemeriksaan jantung yang bertujuan
menemukan penyumbatan atau penyempitan pembuluh
darah pada penderita penyakit jantung. Prosedur
pelaksanaannya ialah memasukkan ke dalam mesin
khusus untuk mengetahui adanya masalah di jantung.
Mesin tersebut memancarkan sinar-X di sekitar tubuh
untuk memberikan gambaran organ dalam, termasuk
jantung pasien. Dokter akan membaca gambar itu untuk
mengetahui tingkat keparahan sumbatan yang berisiko
menimbulkan masalah kardiovaskular.
7) MRI
MRI alias magnetic resonance imaging atau pencitraan
resonansi magnetik adalah pemeriksaan menggunakan
medan magnet dan gelombang frekuensi radio untuk
menghasilkan gambar detail organ dalam tubuh. Dokter
kemudian akan menganalisis jika pasien mengidap
penyakit jantung tertentu. Pemeriksaan MRI
membantu dalam mendiagnosikan berbagai masalah
jantung, seperti kerusakan jaringan akibat serangan
jantung, kurangnya aliran darah di otot jantung,
penyempitan atau sumbatan pada aorta, gangguan katup
jantung, hingga tanda-tanda tumor.
8) Tes Darah
Ketika otot jantung rusak, tubuh melepaskan zat
troponin ke dalam darah. Tes darah dapat mengukur
kadar zat tersebut dan menunjukkan seberapa
parah jantung telah rusak. Tes paling umum setelah
serangan jantung memeriksa kadar troponin dalam
darah Anda. Tes darah juga dilakukan untuk
mengukur tingkat zat lain dalam darah Anda, seperti
lemak darah (misalnya kolesterol dan trigliserida)
dan mineral.
3. Penyebab Penyakit Jantung
Penyebab Penyakit Jantung Koroner adalah tersumbatnya pembuluh darah
arteri pada jantung sehingga terjadi penyempitan pada pembuluh darah
koroner yang bertugas memberikan zat makanan dan oksigen agar jantung
tetap berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, jantung akan
berfungsi dengan baik apabila terdapat keseimbangan antara zat makanan
yang masuk ke sel jantung sebagai energi dan energi yang dikeluarkan
jantung untuk memompa darah. Jika pembuluh arteri koroner menyempit
atau tersumbat, maka pasokan zat makanan beserta oksigen, sehingga
semakin menyempit pembuluh arteri koroner, semakin berkuranglah aliran
darah menuju jantung dan akibatnya timbul nyeri pada dada.
Faktor yang dikenal sebagai faktor risiko yang
meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya
aterosklerosis coroner (penyebab Penyakit Jantung
Koroner) pada individu tertentu, yaitu :

a. Faktor risiko yang tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin,


riwayat PJK dalam keluarga);

b. Faktor risiko yang dapat diubah (hiperlipidemia, hdl-c


rendah, hipertensi, merokok, DM, obesitas, ketidakaktifan
fisik, hiperhormosisteinemia) (Sudayasa, 2015).
Contohnya :
a. Jenis kelamin berpengaruh terhadap kejadian jantung
koroner
b. Usia berpengaruh terhadap kejadian jantung koroner.
c. Kebiasaan Merokok berpengaruh terhadap kejadian jantung
koroner.
d. Hipertensi berpengaruh terhadap kejadian jantung
koroner.
e. Diabetes (DM) berpengaruh terhadap kejadian jantung
koroner.
f. Obesitas berpengaruh terhadap kejadian jantung koroner.
g. Aktifitas fisik berpengaruh terhadap kejadian jantung
koroner.
4. Gejala Penyakit Jantung
Gejala- gejala dari penyakit jantung sepeti berikut :
I. Gejala awal pada remaja yang menderita penyakit jantung sama dengan orang dewasa, antara lain

 nyeri pada bagian dada seperti di tusuk- tusuk

 mengeluarkan keringat di bagian tertentu seperti telapang tangan, dan ada


juga di bagian dahi
 merasa lelah berlebihan

 nafas terasa sangat berat

 detak jantung mulai tidak normal seperti berdebar- debar

 sakit di bagian kepala

 perut kembung
II. Ada juga penyakit jantung bawaan gejalanya seperti berikut gejala
penyakit jantung bawaan bisa tidak tampak hingga bayi dilahirkan. Bayi baru
lahir dengan kelainan jantung umumnya mengalami sejumlah gejala berikut:

 Tampak semburat kebiruan atau kehitaman pada bibir,


kulit, atau jari-jari (sianosis).
 Tampak kelelahan dan kesulitan bernapas, terutama ketika
disusui.

 Memiliki berat badan rendah.

 Pertumbuhan terhambat.

 Terjadi pembengkakan pada tungkai, perut, atau area sekitar


mata.

 Mengalami infeksi paru-paru yang berulang.

 Sering keringat dingin.


5. CARA MENCEGAH PENYAKIT
JANTUNG
Ada berbagai cara untuk pencegahan penyakit jantung yang dapat
dilakukan, di antaranya:

a. Menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi


makanan berkolesterol tinggi serta melakukan olahraga
secara rutin.
b. Berhenti merokok.

c. Mengurangi konsumsi minuman keras.

Khusus bagi pengidap angina atau angina duduk, pencegahan penyakit


jantung perlu dilakukan demi menghindari serangan jantung serta
komplikasinya. Oleh karena itu, pengidap angina dianjurkan untuk
meminum obat-obatan yang diberikan oleh dokter dan sesuai dengan
dosis.
6. Kriteria Hasil
a. Kriteria struktur
Evaluasi pencapaian TIU
b. Kriteria Proses
Evalasi pencapaian TIK
c. Kriteria Hasil
Evaluasi tanggapan materi
oleh partisipan
NO Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience

1 3 menit Pembukaan : 1.Menjawab salam

1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan


2.Memperhatikan
mengucapkan salam.

2. Memperkenalkan diri. 3.Memperhatikan

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan.


4.Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.

2 30 menit Pelaksanaan :  

1. Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis


1. Memperhatikan
penyakit jantung.

2. Menjelaskan bagaimana cara mendeteksi 2. Memperhatikan

penyakit jantung.. 3. Bertanya


3. Menjelaskan penyebab penyakit jantung. mendengarkan jawaban

4. Menjelaskan gejala penyakit jantung. 4. Memperhatikan


NO Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan audience

1. Menyebutkan jenis jenis dan


Evaluasi :
1. Meminta audience menjelaskan pengertian dan jenis- kandungan narkoba.
jenis penyakit jantung .
2. Menjelaskan dampak
3 9 menit 2. Meminta audience menjelaskan cara mendeteksi
penyakit jantung.. penggunaan narkoba.
3. Meminta audience menjelaskan cara mendeteksi
3. Menjelaskan cara
penyakit jantung.
penanggulangan narkoba.

Terminasi :
1. Memperhatikan
1. Mengucapkan terima kasih atas perhatian yang
4 3 menit
diberikan. 2. Membalas salam
2. Mengucapkan salam penutup.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai