Anda di halaman 1dari 27

PATIENT SAFETY

Reni Hariyanti, S.S.T., M.Tr.Keb


PATIENT
SAFETY
TUJUAN URGENSI ISU, ELEMEN DAN
AKAR MASALAH
 Menurut Vincent (2008), keselamatan pasien
didefinisikan sebagai penghindaran, pencegahan
dan perbaikan dari hasil tindakan yang buruk
atau injuri yang berasal dari proses perawatan
DEFINISI kesehatan.
 Emanuel (2008), yang menyatakan bahwa
keselamatan pasien adalah disiplin ilmu di sektor
PATIENT perawatan kesehatan yang menerapkan metode
ilmu keselamatan menuju tujuan mencapai sistem
penyampaian layanan kesehatan yang dapat
dipercaya. Keselamatan pasien juga merupakan
SAFETY atribut sistem perawatan kesehatan; Ini
meminimalkan kejadian dan dampak, dan
memaksimalkan pemulihan dari efek samping
 Keselamatan pasien terkait dengan "kualitas
perawatan", namun kedua konsep tersebut tidak
identik. Keselamatan merupakan bagian penting
dari kualitas. Sampai saat ini, kegiatan untuk
mengelola kualitas tidak terfokus secukupnya
NEXT…. pada masalah keselamatan pasien (National
Patient Safety Foundation, 2000, dalam Vincent,
PATIENT 2010).
 Keselamatan pasien terkait dengan "kualitas
SAFETY perawatan", namun kedua konsep tersebut tidak
identik. Keselamatan merupakan bagian penting
dari kualitas. Sampai saat ini, kegiatan untuk
mengelola kualitas tidak terfokus secukupnya
pada masalah keselamatan pasien (National
Patient Safety Foundation, 2000, dalam Vincent,
2010).
 Australia telah menjadi salah satu pelopor pelaporan kejadian dalam
praktik umum, dan studi oleh Badan Ancaman terhadap Keselamatan
Pasien Australia (Threats to Australian Patient Safety / TAPS)
adalah salah satu analisis insiden keselamatan pasien yang paling
komprehensif di dunia internasional (Australian Commision on Safety
and Quality in Health Care, 2010).
 TAPS dan penelitian lainnya telah mengidentifikasi dua jenis insiden
keselamatan pasien yang luas:
 1. Insiden terkait dengan proses perawatan, termasuk proses
administrasi, investigasi, perawatan, komunikasi dan pembayaran. Ini
adalah jenis kejadian umum yang dilaporkan (berkisar antara 70%
-90% tergantung pada penelitian).
 2. Insiden terkait dengan pengetahuan atau keterampilan praktisi,
termasuk diagnosis yang tidak terjawab atau tertunda, perlakuan
salah dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas
 1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident
adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat,
Istilah kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.
 2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event adalah
Insiden suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan
pada pasien karena suatu tindakan (“commission”) atau karena
Keselamatan tidak bertindak (“omission”), bukan karena “underlying disease”
atau kondisi pasien.
Pasien Yang  3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss adalah suatu
Telah insiden yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak
menyebabkan cedera pada pasien.
Dikenal  4. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat
Secara Luas terjadi karena “keberuntungan” (misal: pasien terima suatu obat
kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), atau
“peringanan” (suatu obat dengan reaksi alergi diberikan ,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).
 5. Kondisi Potensial Cedera (KPC) /
“reportable circumstance” adalah kondisi
yang sangat berpotensi untuk menimbukan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
 6. Kejadian Sentinel (Sentinel Event) yaitu
suatu KTD yang mengakibatkan kematian
atau cedera yang diharapkan atau tidak
NEXT dapat diterima seperti: operasi pada bagian
tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel”
terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi (misalnya Amputasi pada kaki yang
salah, dan sebagainya) sehingga pencarian
fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan
adanya masalah yang serius pada kebijakan
dan prosedur yang berlaku.
1. Terciptanya budaya keselamatan
pasien di RumahSakit
TUJUAN 2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah
Sakit terhadap pasien dan
masyarakat
PATIENT 3. Menurunnya KTD di RumahSakit
SAFETY 4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD
1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien
secarabenar)
2. Improve effective communication (meningkatkan
TUJUAN komunikasi yangefektif)
3. Improve the safety of high-alert medications
PATIENT (meningkatkan keamanandari pengobatan resikotinggi)
SAFETY 4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure

SECARA surgery
kesalahan
(mengeliminasi
pengenalan
kesalahan
pasien,
penempatan,
kesalahan
INTERNATI proseduroperasi)

ONAL 5. Reduce the risk of health care-associated infections


(mengurangi risiko infeksi yang berhubungan dengan
pelayanankesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls
(mengurangi risiko pasienterluka karenajatuh)
Pasien harus dijaga
keselamatannya dari akibat
yang timbul karena error.
URGENSI Bila program keselamatan
pasien tidak dilakukan akan
PATIENT berdampak pada terjadinya
SAFETY tuntutan sehingga
meningkatkan biaya urusan
hukum, menurunkan
efisisiensi,
1. keselamatanpasien;
Lima isu 2.keselamatan
penting pekerja(nakes);
terkait
3.keselamatan fasilitas
keselamatan
(bangunan,peralatan);
(hospital
risk) yaitu: 4.keselamatanlingkungan;
5.keselamatanbisnis.
1. Advers drug events (ADE)/ medication error (ME) ketidak
cocokan obat/ kesalahan pengobatan)
2. Renstraint use (kendali penggunaan)
3. Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
4. Pressure ulcers (tekanan ulkus)
5. Blood Product safety / administration.
ELEMENT 6. Blood product safety adminsitration (keamanan

PATIENT
produkdara/administrasi)
7. Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)

SAFETY 8. Immunization program (program imunisasi)


9. Falls(terjatuh)
10. Blood strean-vaskular ccatheter care (aliran darah-
perawatan kateter pembuluh darah)
11. Systematic review, follow-up, and reporting of
patient/visitor incident reports (tinjauan sistematis,
tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien/pengunjung laporan
kejadian)
1. Communication problems (masalah komunikasi)

Most 2. Inadequate information flow (arus informasi yang


tidak memadai)
Common 3. Human problems (masalah manusia)
Root Causes 4. Patient-related issues (isu berkenaan dengan
of Errors pasien)
(Akar 5. Organizational transfer of knowledge (organisasi
transfer pengetahuan)
Penyebab
6. Staffing patterns/work flow (pola staf/alurkerja)
Kesalahan 7. Technical failures (kesalahan teknis)
yang Paling 8. Inadequate policies and procedures (kebijakan dan
Umum) prosedur yang tidak memadai)
[AHRQ (Agency for Health care Research and Quality) Publication,
2003]
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
Standar 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan
pelayanan
Keselamat 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan
an Pasien kinerja untuk melakukan evaluasi dan
di Fasilitas program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
Pelayanan keselamatan pasien
Kesehatan 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf
untuk mencapai keselamatan pasien
Perhatikan Nama Obat, Rupa dan
“Nine Ucapan Mirip (NORUM/Look-Alike,
Sound-Alike Medication Names).
Life
Saving
Patient
Safety
Solutions

Pastikan
Identfi-
kasi
Pasien.
 Kesenjangan dalam komunikasi saat serah
Komunikasi terima/pengoperan pasien antara unit-unit
pelayanan, dan didalam serta antar tim
secara pelayanan, bisa mengakibatkan terputusnya
kesinambungan layanan, pengobatan yang tidak
benar saat tepat, dan potensial dapat mengakibatkan
serah cedera terhadap pasien, rekomendasi
ditujukan untuk memperbaiki pola serah
terima/pe terima pasien termasuk penggunaan SPO untuk
ngoperan mengkomunikasikan informasi yang bersifat
kritis; memberikan kesempatan bagi para
pasien. praktisi untuk bertanya dan menyampaikan
pertanyaanpertanyaan pada saat serah terima
Example

komuni-
kasi
dengan
SBAR
 Contoh : penandaan lokasi operasi pada
Pastikan lokasi tubuh yang ada lateralisasi dan
adanya sign in, time out, dan sign out.
tindakan
yang
benar
pada sisi
tubuh
yang
benar.
 Sementara semua obat-obatan, biologis,
vaksin dan media kontras memiliki profil
Kendalikan risiko, cairan elektrolit pekat yang
cairan digunakan untuk injeksi khususnya adalah
berbahaya. Rekomendasinya adalah
elektrolit membuat standarisasi dari dosis, unit
ukuran dan istilah; dan pencegahan atas
pekat penyimpanan , pelabelan dan pengenceran
(concentra cairan elektrolit pekat yang spesifik. Contoh
: penyimpanan elektrolit pekat, pemberian
ted label high allert, instruksi yang jelas untuk
pengenceran, SPO pemberian obat high
allert dengan double check
 .Kesalahan medikasi terjadi paling sering pada saat
transisi/pengalihan. Rekonsiliasi (penuntasan
perbedaan) medikasi adalah suatu proses yang
Pastikan didesain untuk mencegah salah obat (medications
error) pada titik-titik transisi pasien.
akurasi Rekomendasinya adalah menciptakaan suatu daftar
yang paling lengkap dan akurat dan seluruh medikasi
pemberian yang sedang diterima pasien juga disebut sebagai
obat pada “home medication list”, sebagai perbandingan dengan
daftar saat administrasi, penyerahan dan/ atau
pengalihan perintah pemulangan bilamana menuliskan perintah
medikasi; dan komunikasikan daftar tersebut kepada
pelayanan petugas layanan yang berikut dimana pasien akan
ditransfer atau dilepaskan. Contoh : adanya formulir
transfer pasien pada rekam medis yang berisi
catatan tentang obat yang diberikan bila pasien
dipindahkan keruangan rawat lain/ transfer .
 Slang, kateter, dan spuit (syringe) yang
Hindari digunakan harus didesain sedemikian rupa agar
mencegah kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian
salah Tidak Diharapkan) yang bisa menyebabkan
cedera atas pasien melalui penyambungan slang
kateter dan spuit yang salah, serta memberikan medikasi
dan salah atau cairan melalui jalur yang keliru.
Rekomendasinya adalah menganjurkan perlunya
sambung perhatian atas medikasi secara detail/rinci bila
sedang mengerjakan pemberian medikasi serta
selang pemberian makan (misalnya slang yang benar, dan
bilamana menyambung alat-alat kepada pasien,
(tube). misalnya menggunakan sambungan dan slang yang
benar).
Contoh :
SPO
pemasangan
NGT, SPO
pemasangan
kateter
urine
 Salah satu keprihatinan global terbesar
adalah penyebaran HIV, HBV, dan HCV
Gunakan yang diakibatkan oleh pakai ulang (reuce)
dari jarum suntik. Rekomendasinya adalah
alat perlunya melarang pakai ulang jarum
difasilitas layanan kesehatan; pelatihan
injeksi periodik para petugas di lembaga-lembaga
layanan kesehatan khususnya tentang
sekali prinsip-prinsip pengendalian infeksi,
edukasi terhadap pasien dan keluarga
pakai mereka mengenai penularan infeksi
melalui darah; dan praktek jarum suntik
sekali pakai yang aman.
Contoh :
Kebijakan
single use
untuk
jarum
suntik
 Diperkirakan bahwa pada setiap saat lebih dari
1,4 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi
yang diperoleh di rumah-sakit. Kebersihan
Tingkatkan tangan yang efektif adalah ukuran preventif
kebersihan yang primer untuk menghindarkan masalah ini.
Rekomendasinya adalah mendorong implementasi
tangan (hand penggunaan cairan, seperti alkohol, hand-rubs,
hygiene) dan sebagainya. Yang disediakan pada titik-titik
pelayanan tersedianya sumber air pada semua
untuk kran, pendidikan staf mengenai teknik
pencegahan kebersihan tangan yang benar, mengingatkan
penggunaan tangan bersih ditempat kerja; dan
infeksi pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan
tangan melalui pemantauan/ observasi dan tehnik
yang lain.
Contoh:
Kebijakan
dan SPO
tentang
hand
hygiene

Anda mungkin juga menyukai